Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Softboard sebagai Tentor Privat Pembelajaran Fisika SMA Pokok Bahasan Rotasi Benda Tegar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MONOPOLI IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 MALANG

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

Lioni Anka Monalisa 23, Dinawati Trapsilasiwi 24 PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMBACA GAMBAR MENERAPKAN SISTEM KOORDINAT BERBASIS ADOBE FLASH

Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

Automotive Science and Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang. Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Pengembangan Multimedia Komputer untuk Konsep Gerak Lurus Siswa Sekolah Menengah Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

Transkripsi:

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Softboard sebagai Tentor Privat Pembelajaran Fisika SMA Pokok Bahasan Rotasi Benda Tegar Ardhian Bayu Kristanto, Widjianto, Endang Purwaningsih Universitas Negeri Malang Email : ardhian_bayu@ymail.com ABSTRAK: Tuntutan Kurikulum 2013 terhadap keaktifan siswa tak urung juga menimbulkan kesulitan pada siswa, terutama di bidang mata pelajaran fisika. Dengan pendekatan student centered approach, memang dimungkinkan siswa menjadi lebih dominan dalam belajar. Namun hal itu ternyata menjadi kendala terhadap beberapa siswa yang memiliki daya tangkap rendah. Siswa butuh sesuatu yang bisa mengajari dan membantu mereka mempersiapkan pengetahuan awalnya. Untuk itulah peneliti mengembangkan suatu media pembelajaran berbasis softboard. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk termasuk dalam kriteria baik, namun masih perlu adanya beberapa revisi. Produk pengembangan perlu ditindaklanjuti dengan uji coba lebih luas untuk mengetahui efektifitas penggunaan produk yang telah direvisi secara tuntas. Kata Kunci: student centered approach, daya tangkap, model 4D, softboard. Pendidikian merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kemajuan suatu negara. Semakin baik kualitas pendidikan di suatu negara, semakin maju pula negara tersebut, begitupun sebaliknya. Hal itulah yang menyebabkan pendidikan menjadi satu bagian yang sangat penting di negara manapun. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013. Tuntutan Kurikulum 2013 terhadap keaktifan siswa tak urung juga menimbulkan kesulitan pada siswa, terutama di bidang mata pelajaran fisika. Fisika merupakan pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang alam semesta untuk berlatih berpikir dan bernalar, melalui kemampuan penalaran seseorang yang terus dilatih sehingga semakin berkembang, maka orang tersebut akan bertambah daya pikir dan pengetahuannya (Supardi, 2011: 72). Dengan pendekatan student centered approach, memang dimungkinkan siswa menjadi lebih dominan dalam belajar. Namun, hal tersebut akan menyulitkan siswa-siswa yang memiliki daya tangkap dan nalar yang rendah. Oleh karena itu, siswa harus belajar lebih serius untuk menjadi lebih siap

dahulu secara kognitif, sebelum dia mengikuti pembelajaran dengan pendekatan student centered approach di dalam kelas. Masalah yang timbul ketika siswa ingin pintar akademik dan ahli di bidang nonakademik sekaligus sebenarnya adalah tentang efisiensi waktu. Banyak waktu terbuang selama aktivitas siswa, baik ketika di dalam ataupun di luar kelas. Maksud waktu terbuang bukan berarti selalu terbuang untuk bermain, tetapi bisa juga terbuang untuk belajar. Ketika di dalam kelas fisika misalnya, siswa mungkin terlihat mengikuti setiap jam pembelajaran, tetapi hasil belajar akademiknya tetap saja kurang memuaskan. siswa butuh sesuatu yang bisa mengajarinya dan membantu mempersiapkan pengetahuan awalnya setiap saat, di manapun dan kapanpun dia inginkan, serta seberapa banyakpun info yang dia butuhkan. Oleh karena itu, disusunlah perangkat belajar dengan nama Multimedia Interactive Learning Office (MILO). Dengan MILO, penulis berharap agar siswa dapat belajar lebih mudah dan santai, kapanpun, serta di manapun mereka inginkan. Penyusun berharap bisa memenuhi keinginan remaja-remaja sekolah menengah atas untuk tetap belajar dan memeroleh hasil maksimal, tanpa harus berhenti berkreasi dan mengasah bakatnya di luar jam akademik. METODE Untuk melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran, dalam penelitian ini digunakan suatu model pengembangan yang direkomendasikan oleh Thiagarajan, dkk (1974). Model tersebut disebut dengan model 4D atau 4D-Model. Keempat D dalam 4D-model merupakan tahap-tahap dalam pengembangan perangkat pembelajaran, antara lain define (mendefinisikan), design (merencanakan), develop (mengembangkan), dan disseminate (menyebarkan). Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah tutorial fisika berbasis flash dengan materi rotasi benda tegar. Media ini digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai materi rotasi benda tegar.

Pada rancangan penelitian dan pengembangan media pembelajaran ini, peneliti mengadaptasi hanya sampai D yang ketiga, yakni tahap define, design, dan develop. Secara struktural, ketiga D yang diadaptasi peneliti disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan dan diuraikan seperti pada Gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1 Alur penelitian hasil adaptasi dari alur 4D-Model yang telah disesuaikan peneliti berdasarkan kondisi pelaksanaan (diadaptasi dari Thiagarajan, 1974) HASIL Analisis hasil validasi media pembelajaran ini diperoleh dari skor yang diberikan validator, dengan sistem penilaian menggunakan skala Likert. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Angket yang diberikan meliputi dua aspek yang dinilai, yakni

Skor kelayakan materi dan kelayakan media. Berdasarkan hasil validasi seperti yang tertera pada Lampiran 5, diperoleh data kuantatif seperti pada Gambar 4.11 berikut. Grafik Hasil Validasi Materi dan Media 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kriteria Materi Media Gambar 4.11 Grafik hasil validasi materi dan media Grafik diatas menunjukkan bahwa rata-rata skor validasi pada media masih lebih besar jika dibandingkan dengan skor validasi pada materi. Berdasarkan hasil analisis dari validasi, diketahui secara menyeluruh media memiliki rata-rata skor sebesar 3,3. Dengan demikian, media termasuk dalam kategori baik. Dari angket yang diberikan pada validator, media pembelajaran ini direkomendasi kriteria layak dan perlu direvisi. Selain data kuantitalif berupa angka, juga diperoleh data kualitaif berupa saran dan komentar terhadap media pembelajaran. Saran dan komentar tersebut dituliskan pada kolom saran secara umum, tetapi juga ada beberapa yang tidak tertulis, namun dicatat oleh peneliti sebagai rekomendasi perbaikan terhadap media pembelajaran. Saran dan komentar tersebut adalah seperti yang disajikan pada Tabel 4.2 berikut.

Skor Tabel 4.2 Saran dan Komentar Hasil Validasi Saran dan Komentar - Komponen kurikulum 2013 kurang tampak, setidaknya tunjukkan - Media perlu dilengkapi dengan video kejadian yang nyata - Untuk melihat keluasan serta kedalaman materi, tunjukkan dengan peta konsep - Kembangkan secara lebih rinci tentang contoh penerapan torka Uji coba terbatas dilaksanakan dengan meminta siswa mengemati masing-masing penjelasan konsep pada seluruh halaman yang tersedia. Masing-masing siswa diberikan angket yang berisi kriteria penilaian terhadap media secara keseluruhan. Dari angket tersebut, siswa kemudian mengisi data yang diminta dengan mencoba media secara langsung. Seperti halnya pada validasi, uji coba terbatas oleh siswa ini juga menghasilkan dua jenis data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil uji coba terbatas yang dilakukan terhadap sepuluh siswa, diperoleh data kuantitatif seperti yang disajikan pada Gambar 4.12 berikut. Grafik Hasil Uji Coba Terbatas 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kriteria Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Gambar 4.12 Grafik hasil uji coba terbatas Berdasarkan grafik 4.12 di atas, dapat dikatakan bahwa skor yang diberikan oleh masingmasing siswa relatif sama, hanya saja terdapat sebagian kecil yang memang berbeda dan masih dapat dikatakan wajar. Terdapat beberapa kriteria di mana skor yang diberikan siswa termasuk

dalam kategori yang memuaskan. Misalnya seperti pada kriteria 1 dan 2. Pada angket, kriteria tersebut menyebutkan bahwa media dikemas dengan menarik dan kalimat yang digunakan dalam penyampaian materi mudah dipahami. Hasil serupa juga diperoleh pada kriteria 5, 8, 12, dan 15. Sedangkan pada kriteria-kriteria selain yang disebutkan sebelumnya, masih terdapat skor 2 yang diberikan oleh beberapa siswa. Hal tersebut mengindikasikan bahwa media masih memerlukan beberapa kajian dan revisi terhadap kriteria-kriteria yang dimaksud. Setelah dilakukan analisis dengan metode rata-rata seperti pada Lampiran 9, secara menyeluruh didapatkan rata-rata kelayakan produk hasil uji coba terbatas sebesar 3,35. Skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwasanya produk yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Jika dilihat secara rinci dari tiap butir angket uji coba terbatas, terdapat beberapa poin yang masih dianggap kurang baik sehingga perlu adanya perbaikan. Selain dari data kuantitatif seperti yang telah dianalisis di atas, peneliti juga memeroleh beberapa komentar dari siswa. Saran dan komentar tersebut antara lain seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Saran dan Komentar Uji Coba Terbatas Secara Keseluruhan Saran dan Komentar lasan terlalu panjang, kurang simpel a tampilan terlalu monoton dan membosankan groun kurang menarik gian suara kurang jelas dan terdapat noise h baik diberi contoh video yang nyata PENUTUP Saran yang diberikan kepada pihak-pihak yang memanfaatkan media pembelajaran Multimedia Interactive Learning Office ini antara lain : 1. Bagi siswa, sebaiknya pelajari materi dari buku dahulu seperti cara belajar biasanya, setelah itu baru menggunakan media ini untuk memperdalam materi. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak mengalami miskonsepsi terhadap apa yang dijelaskan. Selain itu siswa sebaiknya tidak menggunakan media ini di dalam kelas fisika yang sedang berlangsung.

2. Bagi guru, media ini mungkin dapat digunakan sebagai materi penunjang yang diberikan sebelum atau setelah topik yang sama dibahas. Media ini dapat berfungsi sebagai modal pengetahuan awal siswa jika diberikan sebelum materi kelas, namun juga dapat berfungsi sebagai penguat konsep untuk siswa yang memiliki daya tangkap rendah jika diberikan setelah materi di dalam kelas. 3. Bagi peneliti lain, sebaiknya dalam pembuatan media serupa disertakan video real pada setiap konsep yang dijelaskan. Langkah penyempurnaan tersebut diduga akan sangat membantu dalam meningkatkan kecepatan pemahaman pengguna mengenai konsep yang sedang disampaikan. Selain itu, peneliti sebaiknya juga dapat menemukan cara bagaimana agar media lebih interaktif, salah satu cara adalah dengan menyediakan feed back baik berupa opsi jawaban atau kolom isian.