TINJAUAN MANAJEMEN USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN PADANG TIMUR. Oleh METSY RIANDA 2010/55805

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN PAYAKUMBUH BARAT JURNAL NILDAWATI 18770/2010

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

PENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON KECANTIKAN DI KOTA PADANG PANJANG

OVERVIEW OF ACADEMIC ADVISER ASSIGNMENT IMPLEMENTATION IN CIVIL ENGINEERING DEPARTEMENT OF ENGINERING FACULTY PADANG STATE UNIVERSITY (UNP)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

FACTOR AFFECTING THE IMPLEMENTATION OF CLASS MANAGEMENT EDUCATIONAL PROGRAM STUDENTS FIELD EXPERIENCE (PPLK)

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

SKRIPSI OLEH : WASTI SEMBIRING

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

TINJAUAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TATA KECANTIKAN RAMBUT PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 7 PADANG RAHMANIA

LAMPIRAN INSTRUMEN. Penelitian

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

JURNAL. Oleh: TARTILA YARIZQI 16766/2010

PEMANFAATAN RUANG BACA JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNVERSITAS NEGERI PADANG

The Review of Entrepreneurship Interest for Student at Class XII SMKN 1 Padang Based on Parents Occupation Background

Delfira Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

ANGKET UJI COBA PENELITIAN MINAT SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KECAMATAN GALUR TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI. Nama :... Kelas :...

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEPUASAN PELANGGAN

HUBUNGAN INFORMASI IKLAN KOSMETIKA DENGAN SIKAP MAHASISWI MEMBELI PRODUK KOSMETIKA PADA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI (PLI) PADA MAHASISWA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENGAWASAN MELEKAT OLEH PIMPINAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management, Leadership Style, Productive Behavior of Employees, Company Performance. Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI GURU PAMONG TENTANG KOMPETENSI MAHASISWA TATA RIAS DAN KECANTIKAN DALAM PELAKSANAAN PPLK PADA SMK DI SUMBAR SYOFIA MELISA PUTRI

PERSEPSI MAHASISWA PPLK TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG TERHADAP BIMBINGAN GURU PAMONG

VANIA FEBRI UTAMI NIM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH FASILITAS WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG KE OBJEK WISATA AIR TERJUN BAYANG SANI KABUPATEN PESISIR SELATAN GUSNELI

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

Lampiran 1. Standar Kepala Sekolah/Madrasah

Muhammad Nurul Mahasin Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

ALKADRA MASNUR 2009 / PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG CITRA HOTEL MELATI DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG YANDRA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

PEMANFAATAN INTERNET OLEH MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Edno Kamelta*

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA ILUNI PRODI D3 JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL GRAND INNA MUARA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG ARTIKEL ILMIAH

DESSY ARISANDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

MINAT MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DALAM PENULISAN SKRIPSI DI FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN NURAINI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pekerja dalam penerapan peralatan K3 pada proyek konstruksi. Sesuai dengan Kesadaran Pekerja Akan Peralatan K3

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

Transkripsi:

TINJAUAN MANAJEMEN USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN PADANG TIMUR Oleh METSY RIANDA 2010/55805 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2015 1

2

ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya persaingan yang pesat dalam dunia salon kecantikan membuat sebuah usaha salon kecantikan harus memperhatikan penerapan fungsi manajemen agar dapat maju dalam sebuah usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penerapan manajemen usaha salon kecantikan berdasarkan unsur-unsur di dalam manajemen yaitu perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengawasan (Controling) pada usaha salon kecantikan yang ada di Kecamatan Padang Timur. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Deskriptif Kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan dan pimpinan usaha salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur yang berjumlah 55 orang. Sampel adalah seluruh populasi yang dijadikan sampel atau dengan teknik Total Sampling. Analisis data dilakukan dengan teknik persentase tingkat pencapaian responden dan distribusi frekuensi data penelitian. Data diambil melalui angket (kuesioner) dengan menggunakan skala Likert yang terlebih dahulu diuji melalui tahap analisis validitas dan realibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pencapaian reponden Manajemen Usaha Salon Kecantikan pada indikator perencanaan (Planning) adalah 63% dengan kategori buruk, indikator pengorganisasian (Organizing) adalah 56% dengan kategori buruk, indikator pelaksanaan (Actuating) adalah 52% dengan kategori sangat buruk, dan indikator pengawasan (Controling) adalah 55% dengan kategori buruk. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan usaha salon kecantikan benar-benar menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan usahanya agar keberhasilan usaha dapat dicapai. Kata Kunci : Manajemen Usaha Salon Kecantikan ABSTRACT The background of this research was motivated by the rapid emergence of competition in the world of beauty salons make a beauty salon business must pay attention to the implementation of management functions in order to get ahead in business. This study aims to reveal the beauty salon business management application based on the elements in the management of Planning, Organizing, Actuating, and Controlling in a beauty parlor in East Padang District. This research was conducted by quantitative descriptive approach. The study population is all employees and business leaders in the beauty salon East Padang District totaling 55 people. Samples are entire populations sampled or with total sampling technique. Data analysis was performed using the percentage of respondents' level of achievement and the frequency distribution of research data. Data retrieved through a questionnaire (questionnaire) by using a Likert scale which first tested through the analysis phase validity and reliability. The results showed that the percentage of respondent s attainment Beauty Salon Business Management on indicators of planning is 63% with poor category, organizing indicators was 56% with poor category, actuating indicators was 52% with a very poor category, and controlling indicators was 55% with bad category. Based on the research results suggested a beauty parlor really implement management functions in executing its business so that business success can be achieved Key word : Beauty Salon Business Management 3

MANAJEMEN USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN PADANG TIMUR Metsy Rianda¹, Rostamailis², Merita Yanita³, Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Email : yya_sajjoh22@yahoo.co.id The background of this research was motivated by the rapid emergence of competition in the world of beauty salons make a beauty salon business must pay attention to the implementation of management functions in order to get ahead in business. This study aims to reveal the beauty salon business management application based on the elements in the management of Planning, Organizing, Actuating, and Controlling in a beauty parlor in East Padang District. This research was conducted by quantitative descriptive approach. The study population is all employees and business leaders in the beauty salon East Padang District totaling 55 people. Samples are entire populations sampled or with total sampling technique. Data analysis was performed using the percentage of respondents' level of achievement and the frequency distribution of research data. Data retrieved through a questionnaire (questionnaire) by using a Likert scale which first tested through the analysis phase validity and reliability. The results showed that the percentage of respondent s attainment Beauty Salon Business Management on indicators of planning is 63% with poor category, organizing indicators was 56% with poor category, actuating indicators was 52% with a very poor category, and controlling indicators was 55% with bad category. Based on the research results suggested a beauty parlor really implement management functions in executing its business so that business success can be achieved. Key word: Beauty Salon Business Management A. Pendahuluan Salah satu bisnis di bidang jasa adalah Salon Kecantikan. Perkembangan bisnis salon kecantikan ini sangat pesat, karena selalu tumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun, tentu saja para pengusaha salon kecantikan di ¹Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan untuk Wisuda Periode September 2015 ²Pembimbing I, Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-UNP ³Pembimbing II, Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-UNP 1

tuntut untuk memiliki suatu strategi yang tepat agar tidak kalah bersaing, demikian juga di Padang Timur Sumatera Barat usaha salon kecantikan ini juga berkembang dengan pesat. Dhanel (2001:36) menjelaskan, semakin banyaknya salon kecantikan dan spa akan memacu pengusaha salon dan spa untuk meningkatkan mutu dan pelayanan. Bisnis salon bergerak dibidang jasa, yakni memberikan pelayanan dalam perawatan tubuh dan rambut. Perkembangan salon kecantikan yang semakin meningkat akan membawa pengaruh terhadap persaingan para pelaku bisnis di bidang salon kecantikan. Karena banyaknya usaha sejenis di bidang jasa salon kecantikan, maka persaingan yang terjadi sangat ketat. Dalam kondisi demikian salon kecantikan perlu melakukan strategi-strategi khusus untuk dapat bertahan dan selalu dapat berkembang sekalipun berada dalam suasana ketatnya persaingan tersebut. Penerapan strategi yang dilakukan oleh usaha jasa salon kecantikan banyak sekali, diantaranya adalah strategi dalam melaksanakan manajemen yang baik dalam perusahaaan. Setiap salon yang didirikan secara perseorangan, kepemilikan menjadi milik perseorangan, harus memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Sukirno (2004:96) menjelaskan bahwa; manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. 2

Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya yaitu Perencanaan (planning), Pengorganisasi (organizing), Pelaksanaan (actuating) hingga Pengawasan (controlling) (POAC). Maka dalam sebuah manajemen sebaiknya melakukan perencanaan yang matang sehingga tujuan yang di capai terlaksana dengan baik. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah perencanaan dan organisasi dalam suatu usaha yang harus ada agar tujuan yang direncanakan tercapai dengan maksimal. Terkait dengan pengamatan pada salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur pada dasarnya sudah di senangi oleh pelanggan namun masih ada di temukan beberapa masalah, maka observasi dan wawancara dengan pimpinan dan beberapa karyawan salon yang penulis lakukan pada tanggal 2 dan 3 Desember 2014 di 7 salon kecantikan yang ada di Padang Timur pada umumnya memiliki permasalahan terkait dengan usaha yang dilakukan yaitu 1) Susunan struktur organisasi masih belum tersusun dengan baik, 2) Masalah keuangan salon belum dikelola secara profesional, 3) Masih lemahnya sistem pelayanan terhadap pelanggan, 4) Kurangnya promosi terhadap salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur, 5) Kurangnya kebersihan salon di Kecamatan Padang Timur, 6) Bahan Kosmetik yang di campur dengan air 8) Tata letak dan tata alir barang masih kurang sistematis pada salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur, 9) Lokasi salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur banyak yang kurang strategis 10) Lahan tempat parkir salon yang sempit. 3

Usaha salon kecantikan merupakan salah satu usaha kecantikan yang mandiri, maju dan berdaya guna bagi masyarakat. Besarnya kebutuhan inilah yang membuat para wirausaha menangkap peluang bisnis bidang kecantikan dengan mendirikan salon kecantikan dengan berbagai jenis dan kategori sesuai dengan modal yang dimiliki. Usaha salon kecantikan merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan bidang kecantikan menyediakan fasilitas dan pelayanan yang bertujuan untuk merawat, mempertahankan, menambah kecantikan tubuh serta mengembalikan kesegaran dan keindahan tubuh seseorang dengan menggunakan alat dan bahan kosmetik yang dikerjakan oleh ahli kecantikan. Dengan demikian manajemen usaha salon kecantikan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur dalam kemajuan suatu usaha agar dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada pelanggan. Menurut Hasibuan (2007:10) bahwa; manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara Terry (2010:9), menjelaskan bahwa fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni; 1) Perencanaan (Planning) 2) Organisasi (organizing) 3) Pelaksanaan (actuating) 4) Pengawasan (controling). Dengan demikian untuk dapat mencapai suatu keberhasilan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada pada suatu usaha salon kecantikan maka harus memperhatikan fungsi-fungsi dalam manajemen yaitu 4

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling. Perencanaan (planning) sangat penting sebagai upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang di ungkapkan Terry (2010:9) perencanaan (planning) ialah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Perencanaan (planning) merupakan penetapan pekerjaan yang harus di laksanakan dengan proses pemikiran yang akan di kerjakan untuk pencapaian yang akan di tentukan. Menurut Dimock (2005:132), organisasi adalah suatu cara yang sistematis untuk memadukan bagian-bagian yang saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh di mana kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selanjutnya Waldo (2004:96) menjelaskan organisasi sebagai struktur wewenang dan kebiasaan dalam hubungan antar orang orang pada suatu sistem administrasi. Dengan demikian organisasi atau pengorganisasian dalam suatu usaha sangat penting untuk menjalankan sebuah usaha salon kecantikan karena organisasi kunci utama untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dan penugasan agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 5

Setelah menyusun perencanaan dan organisasi tentu akan di lakukan pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan bersama. Maka dari itu Terry (2010:9) menjelaskan bahwa pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama. Abdullah (1987: 5) menyatakan bahwa ; Pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Berdasarkan pendapat di atas bahwa dapat di simpulkan pelaksanaan (actuating) adalah menggerakan anggota-anggota kelompok untuk melaksanakan semua rencana yang telah di rumuskan dan di tetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah strategis maupun kebijaksanaan guna mencapai sasaran dari program yang di tetapkan semula. Lebih jauh Terry (2010:9) juga menjelaskan untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakan seperti: kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan peranan kepemimpinan. Jelaslah bahwa untuk mencapai hasil manajemen lebih berdaya guna maka masalah pengawasan sangat di butuhkan dan dilaksanakan se maksimal mungkin karena pengawasan sangat penting untuk mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi pada suatu usaha agar usaha berjalan dengan semaksimal mungkin. Jika pada usaha tidak ada 6

pengawasan maka masalah-masalah dan penyimpangan mungkin bisa saja terjadi. Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa fungsi manajemen yang lebih di kenal dengan POAC sangat menunjang dalam membuka suatu usaha salon dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu. Apabila salah satu dari fungsi tersebut kurang menjalankan fungsinya jelas apa yang menjadi tujuan tidak mungkin dapat di capai. Melalui manajemen tersebut suatu usaha salon kecantikan bisa menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan karyawan atau sumber daya manusia (SDM) sehingga usaha salon dapat mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sesuai dengan latar belakang, maka tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang manajemen usaha salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur yang berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Organisasi (Organizing), (3) Pelaksanaan (Actuating),(4) Pengawasan (Controlling). B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk meninjau serta mengungkapkan realita dari suatu masalah yang diteliti. Sugiyono (2006:85) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi/sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen 7

usaha salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur yang dilihat dari fungsifungsi manajemen yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Organisasi (Organizing), (3) Pelaksanaan (Actuating),(4) Pengawasan (Controlling). Penelitian ini dilakukan di salon kecantikan yang yang ada di Kecamatan Padang Timur sebanyak 7 buah salon kecantikan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dan pimpinan salon kecantikan sebanyak 55 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling karena populasi dalam penelitian kurang dari 100. Sugiyono (2006:96) Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Defenisi variabel penelitian adalah manajemen usaha salon kecantikan di Kota Padang, maksudnya adalah menggambarkan mengenai bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajmen pada usaha salon kecantikan yang ada di Kecamatan Padang Timur yang dilihat dari 1) Perencanaan (Planning), (2) Organisasi (Organizing), (3) Pelaksanaan (Actuating),(4) Pengawasan (Controlling). Instrument penelitian dalam pengumpulan data yang peneliti gunakan berbentuk pernyataan berbentuk angket atau kuisioner yang disusun berdasarkan skala likert. Dalam teknik pengumpulan data, jenis data yang digunakan adalah data primer, Sumber data adalah karyawan dan pimpinan usaha salon kecantikan yang yang menjadi sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian telah melalui tahapan uji coba instrument dengan analisis validitas dan reliabilitas. Teknik analisis yang di 8

gunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data tabulasi yang kemudian dianalisis dengan statistika dasar hasil penelitian yang mengungkapkan mean, median, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, dan total nilai yang dilakukan dengan statistika program SPSS versi 21. Penggambaran distribusi frekuensi data dilakuan dengan dengan menggunakan rumus Stargess dan kemudian pengkategorian hasil penelitian menggunakan teknik persentase pencapaian responden. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Perencanaan (Planning) Data mengenai Tinjauan Manajemen Usaha Salon Kecantikan di Kecamatan Padang Timur berdasarkan indikator Perencanaan (Planning) dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1 : Statistika dasar Hasil Penelitian Indikator Perencanaan Perencanaan Statistics N Valid 55 Missing 0 Mean 37.84 Median 37.00 Mode 30 a Std. Deviation 9.748 Minimum 15 Maximum 54 Sum 2081 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown 9

Untuk menggambarkan distribusi frekuensi data berdasarkan kelas interval dapat diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 2.Distribusi Frekuensi data Indikator Perencanaan BK Titik Kelas Interval Tengah Fo %Fo 1 15 20 17,5 2 3,6 2 21 26 23,5 5 9,1 3 27 32 29,5 9 16,4 4 33 38 35,5 13 23,6 5 39 44 41,5 10 18,2 6 45 50 47,5 10 18,2 7 51 56 53,5 6 10,9 Total 55 100 Berdasarkan Tabel di atas dapat terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 33 38 dengan frekuensi sebesar 13(23,6%) orang karyawan, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 15 20 dengan frekuensi sebesar 2 (3,6%) orang karyawan. b. Pengorganisasian (Organizing) Data mengenai Tinjauan Manajemen Usaha Salon Kecantikan di Kecamatan Padang Timur berdasarkan indikator Pengorganisasian (Organizing) dapat di lihat pada Tabel 3. 10

Tabel 3 : Statistika dasar Hasil Penelitian Indikator Pengorganisasian Statistics Organisasi N Valid 55 Missing 0 Mean 28.05 Median 28.00 Mode 36 Std. Deviation 7.556 Minimum 11 Maximum 42 Sum 1543 Untuk menggambarkan distribusi frekuensi data berdasarkan kelas interval dapat diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.Distribusi Frekuensi data Indkator Pengorganisasian BK Titik Kelas Interval Tengah Fo %Fo 1 11 15 13 4 7,3 2 16 20 18 6 10,9 3 21 25 23 7 12,7 4 26 30 28 15 27,3 5 31 35 33 9 16,4 6 36 40 38 13 23,6 7 41 44 43 1 1,8 Total 55 100 Berdasarkan Tabel di atas dapat terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 26 30 dengan frekuensi sebesar 15(27,3%) orang karyawan, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 41-44 dengan frekuensi sebesar 1 (1,8%) orang karyawan. 11

c. Pelaksanaan (Actuating) Data mengenai Tinjauan Manajemen Usaha Salon Kecantikan di Kecamatan Padang Timur berdasarkan indikator Pelaksanaan (Actuating) dapat di lihat pada Tabel 5. Tabel 5 : Statistika dasar Hasil Penelitian Indikator Pelaksanaan Statistics Pelaksanaan N Valid 55 Missing 0 Mean 36.45 Median 35.00 Mode 35 Std. Deviation 8.432 Minimum 20 Maximum 62 Sum 2005 Untuk menggambarkan distribusi frekuensi data berdasarkan kelas interval dapat diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6.Distribusi Frekuensi data Indikator Pelaksanaan BK Titik Kelas Interval Tengah Fo %Fo 1 20 25 22,5 3 5,5 2 26 31 28,5 10 18,2 3 32 37 34,5 11 20,0 4 38 43 40,5 14 25,5 5 44 49 46,5 10 18,2 6 50 55 52,5 5 9,1 7 56 62 58,5 2 3,6 Total 55 100 12

Berdasarkan Tabel di atas dapat terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 38 43 dengan frekuensi sebesar 14 (25,5%) orang karyawan, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 56-62 dengan frekuensi sebesar 2 (3,6%) orang karyawan. d. Pengawasan (Controlling) Data mengenai Tinjauan Manajemen Usaha Salon Kecantikan di Kecamatan Padang Timur berdasarkan indikator Pengawasan (Controlling) dapat di lihat pada Tabel 7. Tabel 7 : Statistika dasar Hasil Penelitian Indikator Pengawasan Statistics Pengawasan N Valid 55 Missing 0 Mean 27.32 Median 27.00 Mode 30 Std. Deviation 9.040 Minimum 16 Maximum 55 Sum 1503 Untuk menggambarkan distribusi frekuensi data berdasarkan kelas interval dapat diuraikan dalam tabel berikut ini: 13

Tabel 8.Distribusi Frekuensi data Indikator Pengawasan BK Titik Kelas Interval Tengah Fo %Fo 1 16 21 18,5 4 7,3 2 22 27 24,5 7 12,7 3 28 33 30,5 16 29,1 4 34 39 36,5 13 23,6 5 40 45 42,5 6 10,9 6 46 51 48,5 6 10,9 7 52 55 54,5 3 5,5 Total 55 100 Berdasarkan Tabel di atas dapat terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 28 33 dengan frekuensi sebesar 16(29,1%) orang karyawan, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 52-55 dengan frekuensi sebesar 3 (5,5%) orang karyawan. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan kajian-kajian teori yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan maka usaha salon kecantikan yang ada di Kecamatan Padang Timur masih perlu membenahi manajemen usaha yang secara keseluruhan masih berkategori buruk pada setiap fungsi manajemen. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalankan usaha salon kecantikan keberadaan manajemen mengandung arti yang kuat dan mempengaruhi jalannya usaha. Karena manajemen akan mengoptimalisasi sumber-sumber daya atau pengelolaan dan pengendalian dari sumber daya yang ada dalam suatu usaha salon kecantikan. Sumber-sumber daya yang 14

dioptimalkan, dikelola dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia dan sumber pendukung lainnya. Proses berjalannya usaha yang dilaksanakan dengan penerapan fungsi manajemen yang baik yakni mencakup langkah-langkah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian akan menimalisir terjadinya kesalahan dalam melaksankan usaha salon kecantikan. Pimpinan usaha salon kecantikan yang memahami akan manfaat dari manajemen akan bertindak sebagai manajer sehingga mampu menggunakan sumber daya organisasi, keuangan, peralatan dan informasi serta sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. D. Simpulan Saran Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa manajemen usaha salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur Kodya Padang Sumatera Barat berdasarkan Perencanaan (Planning) masih berkategori buruk dengan persentase 63%, Organisasi (Organizing) juga berkategori buruk dengan persentase 56%, Pelaksanaan (Actuating) berkategori sangat buruk dengan persentase 52% demikian juga dengan Pengawasan (Controlling) juga berkategori buruk dengan prsentase 55%. Dengan demikian dikatakan bahwa secara keseluruhan penerapan fungsi-fungsi manajemen usaha paa usaha salon kecantikan di Kecamatan Padang Timur masih buruk. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan kepada usaha salon kecantikan yang ada di Kecamatan Padang Timur untuk benar-benar 15

melaksanakan dan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan baik agar kemajuan usaha dapat diraih, kemudian untuk Program Studi Tata Rias dan Kecantikan sebagai lembaga pendidikan yang menciptakan calon Wirausaha bidang usaha salon kecantikan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dalam bidang manajemen usaha salon kecantikan yang mengikuti perkembangan dan persaingan global saat ini terutama bagi Dosen pengampu mata kuliah manajemen usaha rias untuk mengembangkan strategi pembelajaran dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang manajemen usaha salon kecantikan dengan meng up date berita dan informasi terkini tentang dunia usaha salon kecantikan. Bagi peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian disarankan untuk dapat mengkaji variabel lain yang terkait dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan usaha salon kecantikan. Catatan : Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dra.Rostamailis, M.Pd dan Pembimbing II Merita Yanita, S.Pd, M.Pd T. Daftar Pustaka Abdullah, Syukur, (1987). Kumpulan Makalah Study Imlementasi Latar Belakang Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan, Persadi, Ujung Pandang. Dimock.(2005). Manajemen Publik Dwight Waldo.2004. Birokrasi Pemerintahan Indonesia. Drs. H. Malayu, S.P. Hasibuan, (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 9. PT. Bumi Aksara. Jakarta Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung Alfabeta 16

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo. Jakarta Terry. George. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Cetakan Kesebelas. Jakarta 17