Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISTEM SARAF BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID UNTUK SISWA KELAS XI

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

ARTIKEL ROPIKO NIM

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

Abstrak PENDAHULUAN.

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENCE PADA MATERI DIMENSI TIGA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERUPA KOMIK EDUKASI PADA POKOK BAHASAN OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA DI SMP

Ary Maf ula, Amy Tenzer, Nuning Wulandari Universitas Negeri Malang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Gupita Laksmi Pinasthika, Sri Endah Indriwati, Masjhudi Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA SMK JURUSAN AKUNTANSI DI SLEMAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Email: arwinda_pw@gmail.com ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi sistem ekskresi untuk siswa kelas XI SMA. Penelitian dan pengembangan diadaptasi dari model 4-D oleh Thiagarajan, dkk., (1974), sampai pada tahap Develop. Hasil validasi LKS oleh validator ahli materi adalah sebesar 89,25% dengan kriteria sangat valid, hasil validasi oleh ahli pengembangan sebesar 93%, praktisi lapangan sebesar 90,75% dengan kriteria sangat valid. Hasil uji kepraktisan LKS sebesar 88,70% dengan kriteria sangat praktis, dan hasil uji keefektifan LKS sebesar 82% dengan kriteria efektif. LKS yang dikembangkan juga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa sebesar 42%. Kata Kunci: pengembangan LKS, inkuiri terbimbing, sistem ekskresi, hasil belajar. ABSTRACT: This research aimed to get the student worksheet of Biology on the excretion system based guided inquiry. Result of worksheet validation student shows that the result is 89.25, and result of worksheet development shows 93%. 90.75% comes from Biology teacher. Result of practicallity test is 88.70% with the criteria of very practical, and result of the effectiveness from student worksheet is 82% with the criteria is effective. In another way, student worksheet also can increase learning process of the students. The fact by increase of of learning outcomes is 42%. Key words: Student worksheet development, guided Inquiry, Excretion Systems, learning outcomes. Kurikulum yang diberlakukan dalam proses pembelajaram di SMAN 1 Rejotangan Tulungagung saat ini adalah Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), merupakan Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah dalam komite sekolah yang berpedoman pada standar isi menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2006. SMAN 1 Rejotangan memiliki fasilitis lengkap yang memfasiltasi pembelajaran. Terkait dengan proses pembelajaran yang selama ini telah berlangsung, peneliti melakukan wawancara dengan guru Biologi kelas XI yang menunjukkan bahwa di samping menggunakan buku paket, siswa juga menggunakan LKS saat pembelajaran. LKS yang digunakan adalah LKS dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), selain itu kendala yang ditemui siswa selama pembelajaran menujukkan bahwa siswa masih merasa kesulitan pada materi sistem ekskresi, hal tersbeut didukung dengan adanya data nilai siswa kelas XI IPA 1 tahun lalu (2015) yang menunjukkan bahwa pada materi sistem ekskresi belum mencapai kompetensi secara maksimal dan sebagian besar (60%) 1

nilai siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), oleh karena itu diperlukan pengembangan bahan ajar berupa LKS yang baik pada materi sistem ekskresi. Untuk mendapatkan LKS yang sesuai dengan kebutuhan perlu dipadu dengan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini inkuiri terbimbing. Menurut Sanjaya (2011) inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar, dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi siswa menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang akan menghasilkan LKS materi sistem ekskresi berbasis Inkuiri Terbimbing. Model pengembangan yang digunakan yaitu model Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974) namun hanya dibatasi sampai tahap pengembangan (develop). Uji validasi dilakukan pada ahli media, ahli materi dan ahli praktisi lapangan. LKS yang sudah divalidasi dan direvisi, kemudian diterapkan pada seluruh siswa kelas XI IPA 1 saat pembelajaran, setelah itu dipilih 15 siswa untuk uji coba skala kecil secara acak untuk uji kepraktisan. Uji keefektifan dilihat dari ketuntasan belajar klasikal melalui uji kompetensi sistem ekskresi pada akhir pembelajaran oleh seluruh siswa kelas XI IPA 1. Mengacu pada hasil validasi yang merupakan uji penilaian dari hasil pengembangan maka jenis data yang digunakan adalah adalah berupa data kulitatif. Data tersebut diperoleh dari kritik serta saran dari angket, baik dari angket kepraktisan, angket keefektifan, maupun lembar uji validitas, sedangkan data berupa skor pada lembar validitas, angket, dan hasil evaluasi uji keefektifan menggunakan jenis data kuantitatif. Hasil belajar diperoleh dari nilai uji kompetensi sistem ekskresi pada siswa kelas XI IPA 1 tahun 2014 dan 2015 (kognitif), nilai sikap (afektif), dan nilai keterampilan saat praktikum (psikomotor). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi angket validasi, angket respons siswa, soal uji kompetensi, lembar penilaian afektif, dan lembar penilaian psikomotor. Data yang diperoleh dari uji validasi, uji kepraktisan, uji keefektifa, dan data hasil belajar kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut. a. Uji Validasi Angket validasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis nilai ratarata data. Langkah setelah dilakukannya rekapitulasi data penilaian kevalidan, selanjutnya dilakukan analisis data hasil validasi menggunakan teknik analisis rata-rata menurut Hobri (2010:53). Nilai rata-rata ditentukan berdasarkan rata-rata setiap aspek penilaian pada lembar validasi berdasarkan rumus rata-rata hasil validasi. Rata-rata hasil validasi seluruh indikator /komponen ditentukan rumus sebagai berikut. n R i = i= m P i (Hobri, 2010: 53) 2

R i = nilai hasil validasi seluruh indikator/komponen P i = persentase hasil validasi tiap indikator/komponen m = banyaknya indikator/komponen Persentase penilaian setiap indikator ditentukan dengan rumus berikut. P i = I i 100% (Hobri, 2010: 53) k Keterangan : P i = persentase hasil validasi setiap indikator/komponen I i = rata-rata hasil validasi dari semua validator untuk setiap indikator/komponen k = skala tertinggi b. Uji Kepraktisan Hasil uji coba dengan menggunakan anget siswa ini diambil hanya 15 siswa untuk mengisi angket, siswa juga diambil secara acak. Langkah setelah dilakukannya rekapitulasi data penilaian kepraktisan, selanjutnya dilakukan analisis data hasil kepraktisan menggunakan teknik analisis rata-rata menurut Hobri (2010:53). Nilai rata-rata ditentukan berdasarkan rata-rata setiap aspek penilaian pada lembar validasi berdasarkan rumus berikut. l i = n j=1 S ji n (Hobri, 2010: 53 Keterangan: l i = rata-rata nilai respons siswa dari semua subjek uji coba untuk setiap indikator/komponen S ji = data nilai dari subjek uji cobe ke-j terhadap indikator/komponen ke-i n = banyaknya subjek uji coba Persentase penilaian setiap indikator ditentukan dengan rumus berikut. Pi = I i k 100% (Hobri, 2010: 53) Keterangan : Pi = persentase hasil uji kepraktisan setiap indikator/komponen l i = rata-rata hasil uji kepraktisan dari semua subjek uji coba untuk setiap indikator/komponen k = skala tertinggi Persentase hasil uji kepraktisan seluruh indikator/komponen ditentukan rumus berikut. R i = n i=1 P i m (Hobri, 2010: 53) 3

Keterangan : R i = persentase hasil uji kepraktisan seluruh indikator/komponen P i = persentase hasil uji kepraktisan tiap indikator/komponen m = banyaknya indikator/komponen c. Uji Keefektifan Tingkat kefektifan LKS dapat diukur dari Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) hasil uji kompetensi kognitif yang dapat ditentukan dengan rumus berikut. siswa yang mencapai KKM KBK = jumlah total siswa Keterangan: KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal 100% Kriteria validitas, kepraktisan dan keefektifan dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1 Kriteria Penilaian Hasil Validasi Berdasarkan Persentase Skala Kriteria Penilaian 0-39 Tidak Valid 40-54 Kurang Valid 55-69 Cukup Valid 70-84 Valid 85-100 Sangat Valid (Diadaptasi dari Hobri, 2010: 53). Tabel 2 Kriteria Penilaian Hasil Uji Kepraktisan Berdasarkan Persentase Skala Kriteria Penilaian 0-39 Tidak Praktis 40-54 Kurang Praktis 55-69 Cukup Praktis 70-84 Praktis 85-100 Sangat Praktis (Diadaptasi dari Hobri, 2010: 53) Tabel 3 Kriteria Penilaian Hasil Uji Keefektifan Interval Kriteria 0% KBK < 60% Tidak efektif 60% KBK < 75% Kurang efektif 75% KBK < 90% Efektif 90% KBK < 100% Sangat Efektif (Diadaptasi dari Hobri, 2010: 58) d. Hasil Belajar Hasil belajar kognitif siswa dianalisis secara kuantitatif. Kriteria keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari ketuntasan siswa dalam mencapai KKM. Siswa telah tuntas belajar apabila nilainya mencapai 73. 4

Hasil belajar afektif diukur dengan teknik observasi sikap selama pembelajaran dan hasil belajar psikomotor diukur dengan teknik observasi saat praktikum menggunakan suatu kriteria berupa rubrik penilaian. Pada rubrik ini menggunakan aspek penilaian disertai skala penilaian untuk mengukur sikap dan keterampilan siswa. HASIL DAN ANALISIS DATA a. Data Hasil Validasi Validitas diperoleh dari validasi oleh validator ahli media, ahli materi dan ahli praktisi lapangan. Penyajian ringkasan data hasil validasi materi dapat dilihat pata Tabel 4. Tabel 4 Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Ahli Materi No. Komponen SKOR 1 2 3 4 1. Materi sesuai dengan kebutuhan siswa 2. Penggunaan petunjuk belajar 3. Kesesuaia nmateridengan KD 4. 5. 6. 7. Kedalaman materi Kebenaran substansi dengan materi Kesesuaian kegiatan atau tugas siswadengan materi Pertanyaan jelas dan dapat dipahami Rata-rata Nilai 3,57 Persentase Kevalidan 89, 25 (Sangat Valid) Tabel yang menyajikan hasil penilaian validator ahli materi terhadap tiap komponen pada materi LKS menunjukkan rata-rata persentase sebesar 89,25% yang dinyatakan dengan kriteria sangat valid. Penyajian ringkasan data hasil validasi ahli pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Ahli Pengembangan No Komponen Rata-rata 1. Kelayakan Isi 3,6 2. Kebahasaan 3,3 3. Sajian 4 4. Kegrafisan 4 Rata-rata KeseluruhanKomponen 14,9 Persentase Kevalidan 93 (Sangat Valid) Tabel yang menyajikan hasil penilaian validator pembelajaran terhadap tiap komponen pada LKS menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan ini mendapatkan nilai 93% yang dinyatakan dengan kriteria sangat valid. 5

Penyajian ringkasan data hasil validasi praktisi lapangan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Praktisi Lapangan No Komponen Rata-rata 1. Kelayakan Isi 3,6 2. Kebahasaan 3,3 3. Sajian 4 Rata-rata KeseluruhanKomponen 10,9 Persentase Kevalidan 90, 75 (Sangat Valid) Tabel yang menyajikan hasil perhitungan tiap komponen pada LKS menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan ini mendapatkan nilai 90,75% yang dinyatakan dengan kriteria sangat valid. b. Data Uji Kepraktisan Data uji kepraktisan diperoleh dari jawaban angket respons siswa. Penyajian ringkasan data hasil perhitungan angket repsons siswa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Ringkasan Data Hasil Uji Kepraktisan LKS oleh Siswa No. Aspek yang dinilai Rata-rata (%) 1. Tampilan 87,77% 2. Petunjuk 90 % 3. Uraian Materi 85% 4. Manfaat 92,50% Rata-rata Nilai 88,70% (Sangat Praktis) Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dan data uji coba LKS yang dikembangkan menunjukkan rata-rata nilai persentase 88,70% yang dinyatakan dengan kriteria sangat praktis. c. Data Uji Keefektifan Uji keefektifan LKS dapat dilihat dari ketuntasan belajar klasikal. Data uji keefektifan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Data Hasil Uji Kompetensi Siswa Kriteria Jumlah Tuntas 7 Tidak Tuntas 31 KBK 82% Dilihat dari Ketuntasan Belajar Klasikal siswa berdasarkan Tabel yang menyajikan data hasil uji kompetensi siswa menunjukkan hasil 82%, sehingga LKS yang dikembangkan memiliki kriteria efektif. 6

d. Data Hasil Belajar Data hasil belajar hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 9, Tabel 10, dan Tabel 11. Tabel 9 Ringkasan Data Hasil Belajar Kognitif Setelah Penerapan LKS Sistem Ekskresi Berbasis Inkuiri Terbimbing Kelas Kriteria Rata-rata KBK Tuntas Tidak Tuntas XI IPA 1 8 siswa 12 siswa 67,90 40% 2015 XI IPA 1 2016 31 siswa 7 siswa 80,34 82% Hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA 1 tahun 2015/2016 pada materi sistem ekskresi diperoleh dari nilai uji kompetensi. Nilai ini merupakan nilai siswa setelah menggunakan LKS sistem ekskresi berbasis Inkuiri Terbimbing yang telah dikembangkan, sedangkan untuk perbandingannya adalah nilai siswa kelas XI IPA 1 tahun 2014/2015, dimana saat pembelajarannya tidak menggunakan bahan ajar berupa LKS sistem ekskresi berbasis inkuri terbimbing seperti yang telah dikembangkan. Nilai sistem ekskresi kelas XI IPA 1 tahun menunjukkan bahwa hanya 40% siswa yang mencapai KKM, sedangkan pada nilai Sistem Ekskresi kelas XI IPA 1 tahun 2016 menunjukkan siswa yang mencapai nilai KKM adalah sebesar 82%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS sebesar 42%. Tabel 10 Ringkasan Data Hasil Belajar Afektif Setelah Penerapan LKS Sistem Ekskresi Berbasis Inkuiri Terbimbing Kriteria Jumlah Persentase (%) Cukup 5 siswa 13 Baik 22 siswa 58 Sangat Baik 11 siswa 29 Rata-rata 81,18 (Baik) Data hasil belajar afektif siswa dalam penelitian ini meliputi penilaian sikap dengan aspek jujur, disiplin, tanggung jawab, tekun, kerjasama, aktif, santun, dan percaya diri. Hasil belajar afektif siswa pada kelas XI IPA 1 tahun 2016 menunjukkan bahwa 13% siswa dengan kriteria cukup, 58% siswa dengan kriteria baik, dan 29% siswa dengan kriteria sangat baik. Tabel 11 Ringkasan Data Hasil Belajar Psikomotor Setelah Penerapan LKS Sistem Ekskresi Berbasis Inkuiri Terbimbing Kriteria Jumlah Persentase (%) Cukup 0 0 Baik 29 siswa 76 Sangat Baik 9 siswa 24 Rata-rata 83.08 (Baik) Data hasil psikomotor siswa melalui penilaian kinerja praktikum diambil ketika siswa melakukan praktikum pada materi Sistem Ekskresi yaitu praktikum 7

uji urine. Berdasarkan data dapat dilihat bahwa dari 38 siswa terdiri dari 76% siswa yang memiliki kriteria baik untuk nilai psikomotornya, dan 24% siswa dengan kriteria nilai sangat baik. PEMBAHASAN Produk akhir dari pengembangan adalah LKS materi sistem ekskresi dengan model inkuiri terbimbing untuk kelas XI SMA. LKS yang dikembangkan berupa LKS cetak dengan tujuan mempermudah siswa dalam menggunakan dan mempelajari materi didalamnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini sejalan dengan Depdiknas (2005: 4) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang biasanya berupa petunjuk atau langkah untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan oleh siswa dan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas dalam proses belajar mengajar LKS ini terdiri 5 kegiatan pembelajaraan yang dipadu dengan suatu model pembelajaran yaitu inkuiri terbimbing disertai soal uji kompetensi pada kegiatan akhir pembelajaran. Menurut Sanjaya (2011:196) model pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. LKS materi sistem ekskresi dengan model inkuiri terbimbing untuk kelas XI SMA yang dikembangkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu, 1) meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari Biologi khususnya pada materi sistem ekskresi karena didukung dengan adanya gambar-gambar yang mendukung pemahaman siswa dan 2) memberikan pengalaman belajar yang berkesan dan bermakna karena menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, kedua hal tersebut dibuktikan dari komentar siswa yang menyatakan hal serupa; serta 3) sebagai alternatif bahan ajar dalam pembelajaran kontekstual. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh validator ahli materi nilai yang diperoleh untuk LKS yaitu 89,25% dengan kriteria sangat valid. Ahli pengembangan bahan ajar memberikan nilai 90,75% dengan kriteria sangat valid, sedangkan praktisi lapangan memberikan nilai 88,70% dengan kriteria sangat valid. Hasil validasi ini menunjukkan bahwa LKS layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil validasi yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa LKS sudah sesuai dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, hal ini berdasarkan pada angket lembar validasi yang telah diisi oleh validator ahli materi, ahli pengembangan bahan ajar dan praktisi lapangan yang telah disajikan. Berdasarkan uji kepraktisan yang telah dilakukan dengan menggunakan angket respons siswa. LKS dinyatakan praktis karena mendapat nilai 88,70% dengan kriteria praktis, sehingga tidak perlu dilakukan uji coba kembali. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nieveen (1999) bahwa bahan ajar dikatakan praktis apabila mudah diterapkan dilapangan dan bermanfaat. Berdasarkan uji keefektifan yang telah dilakukan dengan melalui pengerjaan soal uji kompetensi, ketuntasan belajar klasikal siswa menunjukkan hasil 82%, sehingga LKS yang dikembangkan memiliki kriteria efektif. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nieveen (1999) bahwa bahan ajar dikatakan efektif dilihat berdasarkan (1) pengalaman menggunakan bahan ajar tersebut, 8

dan (2) secara nyata perangkat pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi hasil evaluasi formatif sesuai dengan harapan. Menurut Hamalik (2005) evaluasi formatif adalah suatu bentuk pelaksanaan evaluasi yang yang dilakukan selama berlangsungnya program dan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, bahan ajar pada penelitian ini dikatakan efektif jika peserta didik dapat mencapai nilai akhir pada setiap kompetensi dengan nilai lebih dari atau sama dengan nilai kriteria ketuntasan minimal. LKS yang dikembangkan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil belajar kognitif, dimana nilai rata-rata uji kompetensi siswa kelas XI IPA 1 tahun 2015 pada materi sistem ekskresi yang diperoleh adalah 67,90 dengan persentase ketuntasan 40%, sementara nilai ratarata uji kompetensi siswa kelas XI IPA 1 tahun 2016 pada materi sistem ekskresi memperoleh rata-rata 80,34 dengan persentase ketuntasan 82%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif mengalami peningkatan sebesar 42%. Hasil belajar afektif siswa diperoleh rentangan nilai 75 sampai 90,6 dengan perolehan rata-rata 81,18, sedangkan hasil belajar psikomotor siswa diperoleh dengan rentangan nilai sebesar 75 sampai 91,6 dengan perolehan rata-rata sebesar 83,08. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sukimawarti, dkk., (2013), bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diberi LKS inkuiri terbimbing menghasilkan prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor lebih baik, dikarenakan siswa yang belajar dengan menggunakan LKS tersebut diberikan kesempatan dalam menemukan sendiri inti dari materi yang dipelajari dengan harapan siswa mampu mengasimilasi suatu konsep melalui tahapan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulan data, mengevaluasi hipotesis, dan membuat kesimpulan, sehingga siswa dibiarkan menemukan pemecahan suatu masalah. Hasil penelitian lain mengenai pelaksanaan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran Biologi menurut Natalina, dkk., (2013) menyatakan bahwa penerapan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa, disebabkan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing memotivasi dan mendorong siswa secara aktif menggali pengetahuannya sendiri sehingga siswa dapat menjadi pribadi yang aktif, mandiri, dan terampil dalam memecahkan masalah serta memiliki pemahaman konsep yang lebih terhadap konsep yang dipelajari. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan secara keseluruhan yaitu LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dihasilkan memiliki kriteria valid, praktis dan efektif dalam mengembangkan dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan simpulan di atas, maka penggunaan LKS mempertimbangkan beberapa hal yaitu dalam penggunaan LKS disarankan mempelajari LKS sesuai dengan petunjuk penggunaan dan sistematika penyajian materi agar memudahkan dalam membangun pemahaman dan mendapatkan konsep yang utuh dalam menggunakan produk yang dikembangkan. Guru disarankan untuk dapat mempelajari RPP dan petunjuk penggunaan sehingga pembelajaran dengan menggunakan LKS ini dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. 9

DAFTAR RUJUKAN [Depdiknas]. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Penyusunan LKS SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Hamalik, O. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hobri, H. 2010. Metodologi Penelitian dan Pengembangan. Jember: PENA Salsabila Natalina, M., Yusus,Y., Ermadianti. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbombing untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII 7 SMP Negeri 14 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Biogenesis. 9(2):28-38 Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. London: Kluwer Academic Publisher. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22. 2006. Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Sukimawarti,J., Sunarno, W.,& Sugiyarto. 2013. Pembelajaran Biologi dengan Guided Inquiry Model Menggunakan LKS Terbimbing dan LKS Termodifikasi Ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa. Jurnal Pendidikan IPA. 2(2):154-162) Thiagarajan, S., Semmel, D.s. & Semmel, M.I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of expectional Children Minneapolis. Minnesota: Leadership Training Institute/Special Edition, University of Minnesota 10