PENGARUH PEMBERIAN DEDAK PADI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM BROILER

dokumen-dokumen yang mirip
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

PEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

MATERI DAN METODE. Materi

Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER. Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar**

PENGGUNAAN PRODUK FERMENTASI DAN KUNYIT DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM PEDAGING DAN INCOME OVER FEED AND CHICK COST

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

Perbandingan Performans Dua Strain Broiler Yang Mengonsumsi Air Kunyit

BAB III MATERI DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN PROTEIN KASAR DENGAN TINGKAT YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMAN AYAM KAMPUNG

PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

Amiril Mukmin 1, Rina Kurniasih Prodi Peternakan Fakultas Pertanian UNISKA Kediri 2. SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH UDANG DENGAN PENGOLAHAN FILTRAT AIR ABU SEKAM FERMENTASI EM-4 DAN KAPANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

Perbandingan Performans Dua Strain Broiler yang Mengonsumsi Air Kunyit

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Perbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sebesar 237 juta jiwa dan diperkirakan bertambah 2 kali lipat jumlahnya. ayam sebagai salah satu sumber protein hewani.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai 60%-80% dari biaya produksi (Rasyaf, 2003). Tinggi rendahnya

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

Pengaruh Penggantian Dedak Padi dengan Dedak Padi Terfermentasi Cairan Rumen Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

MATERI DAN METODE. Materi

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan jumlah konsumsi pakan pada setiap perlakuan selama penelitian dapat. Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit...Rafinzyah Umay Adha

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru

PERFORMAN PERTUMBUHAN AWAL AYAM BURAS PADA FASE STARTER YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL AYAM BROILER

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

Ade Trisna*), Nuraini**)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN DEDAK PADI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM BROILER Munaji Dwi Ananto 1), Nuraini 2) dan Amiluddin Indi 2) 1) Alumnus Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo 2) Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo * e-mail : amil76@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Dedak Padi Fermentasi terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013 bertempat dikandang Ayam Broiler Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari, Penelitian ini menggunakan 48 ekor DOC ( day old chick) broiler unsexed strain avian CP707 produksi PT. Charoen Phokhpand Makassar yang dibagi ke 12 petak kandang dan masing-masing petak berisi 4 ekor DOC. Ada empat konsentrasipenggunaan dedak padi fermentasi yang diterapkan dalam percobaan ini yaitu: 0% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R0), 5% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R1), 10% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial ( R2), dan 15% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R3). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dedak padi fermentasi dalam ransum komersial tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan dedak padi fermentasi dalam ransum komersial pada taraf 15% dapat diberikan pada ayam broiler mulai umur 2 minggu tanpa berpengaruh negatif pada konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Kata Kunci: Ayam Broiler, Dedak padi fermentasi, Konsumsi ransum, PBB, ABSTRACT This research aims to find out the influence of giving fermented rice bran toward broiler chicken growth. It has been conducted from August to October 2013 and located in broiler chicken stable at ranch vaculty animal science, University of Haluoleo, Kendari. It has used 48 DOC (day old chicken) broiler unsexed avian CP707 produced by PT. Charoen Phokhpand Makasar, that divided into 12 (twelve) stable compartments and consi sted of 4 (four) DOC per stable. There are 4 (four) concentrations of using rice bran that applied in this treatment namely 0% fermented rice bran in commercial ration (R0), 5% fermented rice bran in commercial ration (R1), 10% fermented rice bran in comme rcial ration (R2), and 15% fermented rice bran in commercial ration (R3). The result of this research shows that utilization of fermented rice bran in commercial ration did not give significant effect tangible influence (P>0.05) to the ration consumption, weight growth, and ration conversion. Besides, the research also indicates that utilization of fermented rice bran in commercial ration in level 15% can be given to two-week old broiler chicken without any negative effect to the ration consumption, weight growth, and ration conversion. Keyword: Broiler chicken, Fermented bran, Ration consumption, Weight growth *) Corresponding authors 62 JITRO VOL.2.NO.1.JANUARI 2015

PENDAHULUAN Peternakan ayam broiler merupakan salah satu sektor peternakan yang menghasilkan bahan pangan hewani yang mempunyai nilai gizi yang tinggi. Perkembangan genetik ayam broiler semakin pesat, sehingga ayam broiler tidak lagi dipotong pada umur 35 hari tetapi lebih cepat yaitu 29 hari. Broiler adalah ayam ras yang sengaja dibibitkan dan dikembangkan untuk menghasilkan daging yang cepat dibanding unggas lainnya. Pertumbuhan broiler yang cepat perlu didukung dengan penyediaan zat-zat makanan yang diperlukan. Pertumbuhan broiler dipengaruhi oleh konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum (Rasyaf, 2010). Ransum merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disusun sedemikian rupa dengan formulasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan ternak selama satu hari dan tidak mengganggu kesehatan ternak. Ransum berkualitas baik akan memberikan seluruh kebutuhan nutrien baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrien tersebut bagi ternak. Faktor penting yang harus diperhatikan dalam formulasi ransum broiler adalah kebutuhan protein, energi, serat kasar, Ca dan P. Komponen nutrien tersebut sangat berpengaruh terhadap produksi broiler terutama untuk pertumbuhan dan produksi daging (Suprijatna et al; 2005) Produksi dan produktivitas ternak juga sangat dipengaruhi oleh pakan sebagai salah satu faktor utama, namun dilain pihak biaya pakan menempati proporsi terbesar dari total biaya produksi yaitu 70-80%, sehingga memproduksi pakan bukan hanya harus baik kualitasnya saja tetapi juga dengan harga yang terjangkau oleh para peternak unggas (Syahrir, 2007). Pakan unggas masih didominasi oleh jagung sebagai komponen terbeser dan masih bersaing dengan manusia, komponen lain yang umumnya digunakan sebagai pakan unggas adalah dedak. Dedak padi dihasilkan dari limbah penggilingan padi yang mempunyai potensi sebagai bahan pakan unggas dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, harganya murah dan ketersediaannya cukup banyak, namun penggunaannya sebagai pakan unggas memiliki beberapa keterbatasan karena kandungan serat kasarnya yang tinggi (Iskandar, 2002). Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan aktifitas mikroorganisme. Mikroorganisme dalam proses fermentasi akan memecah serat kasar menjadi produk yang dapat dicerna oleh ternak serta dapat meningkatkan kadar protein kasar (Winarno dan Fardiaz, 1989) Umumnya fermentasi dedak padi dapat dilakukan dengan menggunakan ragi dan EM4, cara lain dapat menggunakan cairan rumen yang merupakan limbah pemotongan hewan yang kaya akan kandungan enzim pendegradasi serat kasar serta mudah didapat. Cairan rumen mengandung enzim α-amilase, galaktosidase, hemisellulase, sellulase dan xilanase (Kamra, 2005). Berdasarkan hal tersebut maka penggunaan cairan rumen pada fermentasi dedak padi diharapkan dapat meningkatkan nilai nutrisi dedak serta dedak padi bisa di manfaatkan secara optimal. MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013 yang bertempat dikandang Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian ini menggunakan 48 ekor DOC ( day old chick) broiler unsexed strain avian CP707 produksi PT. Charoen Phokhpand Makassar. Bahan pembuatan pakan yang akan digunakan adalah dedak padi yang di fermentasi. Ransum komersial yang digunakan adalah ransum komersial BR1 Produksi PT. Charoen Phokhpand Makassar, dengan kadar air 13%, protein 21-23%, lemak minimal 5%, serat kasar 63 JITRO VOL.2.NO.1.JANUARI 2015

maksimal 5%, abu maksimal 7%, calcium minimal 0,9% dan phosphor minimal 0,6% (Label pakan). Level dedak fermentasi yang ditambahkan yaitu 0%, 5%, 10% dan 15%. Dedak padi fermentasi menggunakan cairan rumen dengan kadar protein kasar 13,11%, lemak kasar 10,87%, dan serat kasar 18,14% (Nuschati, 2013). Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah 12 unit kandang baterai berukuran 1 x 1 x 0,6 m. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan minum serta dilengkapi lampu pijar 60 watt sebagai penghangat dan penerang. Peralatan yang digunakan adalah timbangan digital, pisau, gunting, nampan, timbangan analitik, plastik hitam dan alat tulis menulis. Ransum perlakuan terdiri atas: Ro = Ransum komersil tanpa dedak padi fermentasi (kontrol). R1 = Ransum komersil 95% + 5% dedak padi fermentasi. R2 = Ransum komersil 90% + 10% dedak padi fermentasi. R3 = Ransum komersil 85% + 15% dedak padi fermentasi Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap ( completely randomized design) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 4 ekor ayam dan ransum diberi kode R 0, R 1, R 2, dan R 3. Variabel Penelitian a. Konsumsi Ransum, diukur dengan menimbang selisih antara ransum yang diberikan dengan ransum yang tersisa setiap harinya. Konsumsi ransum = Ransum yang diberi - Ransum sisa b. Pertambahan Berat Badan, dihitung berdasarkan berat badan akhir dikurangi berat badan awal kemudian dibagi dengan lama pemeliharaan. Rumus PBB = Berat Badan Akhir (g) Berat Badan Awal (g) Lama Pemeliharaan (hr) c. Konversi Ransum, dihitung berdasarkan perbandingan antara ransum yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan: KR = Pakan yang diberikan Pakan sisa PBB HASIL DAN PEMBAHASAN A. Konsumsi Ransum Konsumsi ransum merupakan kegiatan masuknya sejumlah unsur nutrisi yang ada di dalam ransum yang telah tersusun dari berbagai bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam broiler (Rasyaf, 2002). Rataan konsumsi ransum ayam broiler dengan penambahan dedak padi fermentasi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Rataan Konsumsi Ransum Ayam Broiler (g/ekor /hari) yang Diberi Berbagai Level Dedak Padi Fermentasi Perlakuan Ulangan DPF 0% DPF 5% DPF 10% DPF 15% 1 131,25 130,54 131,38 128,70 2 131,25 128,50 130,71 130,13 3 131,67 131,07 128,70 130,68 Total 394,17 390,11 390,79 389,51 Rataan 131,39±0,242 130,03±1,357 130,26±1,395 129,83±1,022 64 JITRO VOL.2.NO.1.JANUARI 2015

Tabel 4 menunjukkan bahwa rataan tertinggi secara berturut-turut adalah perlakuan R0 (131,39 gram/ekor), R2 (130,26 gram/ekor), R1 (130,03 gram/ekor) dan R3 (129,83 gram/ekor). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dalam pakan ayam broiler terhadap konsumsi pakan dilakukan analisis statistik. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian dedak padi fermentasi dalam ransum ayam broiler tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum. Konsumsi ayam broiler yang diberi dedak padi fermentasi hingga 15% dalam ransum terbukti tidak berpengaruh secara nyata dibandingkan dengan kontrol. Hal ini menunjukan bahwa pemberian dedak padi fermentasi sampai 15% dalam ransum tidak menimbulkan pengaruh negatif secara nyata terhadap konsumsi ransum ayam broiler. Produk fermentasi menurut Wandansari (2007) umumnya tidak mengandung rasa, selain itu cita rasa ransum penelitian tidak berpengaruh pada konsumsi ransum ayam broiler, karena rasa pada unggas kurang berpengaruh terhadap rangsangan pusat lapar. Rasyaf (2004) menyatakan bahwa ayam mengabaikan rasa dalam mengkonsumsi pakan, tapi ayam cenderung menyukai pakan bentuk butiran.dari pada yang berbentuk tepung. Menurut Wahju (1997), bahwa pada ayam, rasa hampir tidak memberi pengaruh terhadap konsumsi ransum. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum adalah selain kandungan energi dan palatabilitas ransum adalah tipe ayam, temperatur, bobot badan dan serat kasar ransum. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa unggas masih dapat mentoleransi serat kasar sampai dengan tingkat 8% dan untuk fase starter kurang dari 6%, sebab apabila terlalu tinggi maka akan menyebabkan kecernaan ransum tersebut menjadi rendah. Kandungan serat kasar ransum penelitian berkisar 5,4-6,2%, dan masih berada pada kisaran kebutuhan sehingga tidak mempengaruhi konsumsi ransum. B. Pertambahan Berat Badan Pertambahan bobot badan (PBB) merupakan selisih antara bobot akhir dengan bobot awal yang pengukurannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu minggu untuk menghindari agar ayam tidak stress. Nilai rataan PBB pada pemberian berbagai level dedak padi fermentasi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Rataan Pertambahan Bobot Badan (PBB) (g/ekor /hari) yang diberi Berbagai Level Dedak Padi Fermentasi Perlakuan Ulangan DPF 0% DPF 5% DPF 10% DPF 15% 1 77,36 76,71 74,68 69,75 2 76,18 72,96 72,93 73,32 3 74,64 74,00 74,75 73,21 Total 228,18 223,67 222,36 216,28 Rataan 76,06±1,364 74,56±1,936 74,12±1,031 72,09±2,030 65 JITRO VOL.2.NO.1.JANUARI 2015

Tabel 5 menunjukkan bahwa pertembahan bobot badan tertinggi dalam penelitian ini adalah perlakuan R0 (76,06 gram/ekor), R1 (74,56 gram/ekor), R2 (74,12 gram/ekor) dan R3 (72,09 gram/ekor). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dalam pakan ayam broiler terhadap pertambahan bobot badan dilakukan analisis statistik. Hasil analisis ragam pada Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan. Hal ini sejalan dengan konsumsi pakan yang menunjukan perbedaan pengaruh yang tidak nyata, dimana konsumsi ransum dari setiap perlakuan hampir sama dengan penambahan dedak padi fermentasi hingga 15%. Tinggi atau rendahnya pertumbuhan dipengaruhi oleh banyaknya atau sedikitnya ayam mengkonsumsi pakan yang diberikan. Sejalan dengan pendapat Soeharsono (1976), bahwa konsumsi ransum mempunyai implikasi terhadap konsumsi zat-zat makanan lainya dan akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan yang di tunjukan dengan pertambahan bobot badan. Data tersebut menunjukan bahwa dedak padi fermentasi cairan rumen sampai tingkat 15% dalam ransum tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan. C. Konversi Ransum Konversi ransum merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan dalam waktu tertentu. Dengan kata lain, nilai konversi ransum dapat dinyatakan sebagai ukuran efisiensi pakan yakni menggambarkan tingkat kemampuan ternak untuk merubah pakan menjadi sejumlah produksi dalam satuan tertentu, baik untuk produksi daging maupun telur (Anggorodi, 1994). Nilai rataan konversi ransum pada pemberian berbagai level dedak padi fermentasi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Rataan Konversi Ransum Ayam Broiler yang Diberi Berbagai Level Dedak Padi Fermentasi Perlakuan Ulangan DPF 0% DPF 5% DPF 10% DPF 15% 1 1,70 1,70 1,76 1,85 2 1,72 1,76 1,79 1,77 3 1,76 1,77 1,72 1,79 Total 5,18 5,23 5,27 5,41 Rataan 1,72±0,034 1,74±0,038 1,75±0, 1,80±1,022 Tabel 6 menunjukkan bahwa rataan tertinggi adalah perlakuan R3 (1,80 gram/ekor), R2 (1,75 gram/ekor), R1 (1,74 gram/ekor) dan R0 (1,72 gram/ekor). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dalam pakan ayam broiler terhadap konsumsi pakan dilakukan analisis statistik. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian dedak padi fermentasi dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konversi ransum. Hal ini disebabkan karena tingkat konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan yang dicapai pada masing-masing perlakuan hampir sama, Semakin kecil nilai konversi pakan maka akan semakin baik karena hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pakan semakin efisien. Hal ini sejalan dengan pembahasan sebelumnya, bahwa konsumsi ransum dan pertambahan berat badan dari masing-masing perlakuan 66 JITRO VOL.2.NO.1.JANUARI 2015

memberi pengaruh yang tidak nyata sehingga konsekuensinya adalah nilai konversi ransumpun tidak berpengaruh nyata. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Rasyaf (2010) yang menyatakan bahwa konversi ransum yang dianggap baik untuk ayam pedaging umur 6 minggu yaitu 2,11. Bila rasio kecil berarti pertambahan berat badan memuaskan peternak. Konversi ransum inilah yang digunakan sebagai pegangan produksi, karena melibatkan berat badan dan konsumsi ransum. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu penambahan dedak padi fermentasi 5%, 10% dan 15% dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum pada ayam broiler. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit Gramedia. Jakarta. Iskandar, 2002. Bekatul Sereal Padi Kaya Gizi. Kompas Cyber Media. http://kcm/google.com/. Diakses tanggal 1 Februari 2014. Kamra DN. 2005. Special Section Microbial Diversity: Rumen Microbial Ecosystem. Current Sci 89(10): 124-135. Nuschati U. 2013. Fermentasi Dedak Padi dengan Biodekomposer Limbah Rumah Pemotongan Hewan Mampu Memacu Pertumbuhan Sapi PO Jantan. http://jateng.litbang.deptan.go.id/in d/images/dokumen/ frmentasiulin.pdf. Akses 21 Januari 2014. Pujaningsih, I.R. 2005. Teknologi Fermentasi dan Peningkatan Kualitas Pakan. Laboratorium Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Rasyaf, M., 2002. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Cetakan ke-9, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Rasyaf, M. 2010. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Soeharsono. 1976. Respon Broiler Terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan. Disertasi, Universitas Padjadjaran. Bandung Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta. Steel, R.G.D., dan Torrie, J.H., 1991. Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu pendekatan Biometrik. Terjemahan: Sumantri, B. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Syahrir, S. 2007. Subtitusi Jagung Dengan Gabah Dalam Ramsum Broiler Fase Finisher. Buletin Nutrisi Dan Makanan Ternak, Vol 6(1). Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin. Makassar. Wandansari. D.A. 2007. Efek Bekatul dengan Kotoran Ayam yang difermentasi dengan EM-4 dalm Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Universitas Brawijaya. Malang Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Winarno, F. G. dan S. Fardiaz. 1989. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi IPB. 67 JITRO VOL.2.NO.1.JANUARI 2015