BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan negara berupa kemajuan di bidang kesehatan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (tua) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif maupun endokrinologik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi seorang wanita, menopause itu sendiri adalah datangnya masa tua.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Ekstrak Air Daun Katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) terhadap Berat Uterus dan Tebal Endometrium Mencit (Mus musculus L.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sekitar 1,49 persen. Pada periode

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hewan betina. Menurut Shabib (1989: 51-53), bentuk aktif estrogen terpenting

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus) TERHADAP BERAT UTERUS DAN TEBAL ENDOMETRIUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. tradisional maupun pasar modern. Kacang kedelai hitam juga memiliki kandungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. (L.) Merr.) terhadap berat uterus dan tebal endometrium mencit (Mus musculus)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. insiden penyakit degeneratif di tiap negara. Selain itu, meningkatnya usia harapan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat sekitar tumbuhan, diduga sekitar spesies

Pengaruh Ekstrak Air Daun Katu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai mati tampaklah. perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu menjadi kearah

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

Gambar 4. Grafik Pertambahan Bobot Badan Tikus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh ekstrak daun katu (Sauropus androgynus (L.).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih (Rattus

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Rata- rata bobot ovarium dan uterus tikus putih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran anti penuaan (KAP) atau Anti-Aging

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam yang ada di bumi juga telah di jelaskan dalam. firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lekosit tikus putih (Rattus norvegicus) betina adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengamati preparat uterus di mikroskopdengan menghitung seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Anatomi/organ reproduksi wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Shah et al.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan World Health Organization (WHO) bahwa diabetes mellitus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada usia sekitar 45 sampai 50 tahun untuk selamanya. Berhentinya siklus

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki efek herbal adalah daun, biji, dan daging buahnya.

FITOESTROGEN DITINJAU DARI BIOFARMAKA

KANDUNGAN SENYAWA ISOFLAVON DALAM TEMPE DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN. Dr. Sri Handayani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sistem organ dikarenakan hipersensitivitas terhadap makanan tertentu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. partum perlu diperhatikan. Peranakan Etawah (PE) mempunyai lama involusi

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekor Naga ( Rhaphidophora pinnata Schott.)

BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI PENEMUAN Hasil Pengamatan Makroskopis Daun Saga (Abrus precatorius L.)

BAB I PENDAHULUAN. atau kesehatan, tetapi juga budaya. Budaya minum jamu ini masih terpelihara di

BAB I PENDAHULUAN. kadar hormon seseorang. Aging proses pada pria disebabkan oleh menurunnya sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh secara cepat dan tidak terkendali melebihi sel-sel yang normal (Winarti,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

... Tugas Milik kelompok 8...

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan

bio.unsoed.ac.id II. TELAAH PUSTAKA

EFEK PEMBERIAN SENYAWA DIETHYLSTILBESTROL (DES) TERHADAP PERKEMBANGAN DAN EKSPRESI PROTEIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. paru paru, hati, usus dan payudara (Ferlay et al, 2010). Hampir 70% dari angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya menjadi suatu pemikiran terkait

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui penginderaan yaitu : penglihatan,

PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI WANITA KLIMAKTERIUM

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur (Ayuningtyas, 2011). Jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan negara berupa kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan, pengetahuan dan tingkat pendapatan menjadikan usia harapan hidup terus meningkat. Hal ini menyebabkan jumlah dan pertumbuhan penduduk lanjut usia dari tahun ke tahun terus meningkat dengan pasti. Data Statistik Indonesia pada tahun 2014 menunjukkan angka harapan hidup penduduk Indonesia pada periode 2000-2005 adalah 67,2 tahun, meningkat pada periode 2006-2010 yakni 69,35 tahun. Peningkatan pada periode 2011-2015 menjadi 71,13 tahun serta pada periode 2015-2020 sebesar 72,46 tahun, kemudian diperkirakan akan meningkat menjadi 73,34 tahun pada periode 2021-2025 (http://www.datastatistik-indonesia.com). Menurut Baziad (2003), menopause adalah penghentian daur haid (menstruasi) seorang wanita pada usia sekitar 45 sampai 50 tahun untuk selamanya. Berdasarkan angka usia harapan hidup dan menopause tersebut maka dapat diketahui bahwa banyak wanita yang akan menghabiskan sekitar 20 tahun hidupnya dalam keadaan menopause. Kejadian menopause merupakan hal yang pasti terjadi. Namun terdapat faktor yang menyebabkan menopause datang secara dini yaitu antara lain karena faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, mutasi gen, rusaknya sistem kekebalan dan radikal bebas (Zuhra, 2008). Kejadian menopause sebagai sunnatullah dan salah satu 1

2 kekuasaan Allah dalam mengatur hidup manusia telah dijelaskan dalam al Qur an Surat ar Ruum ayat 54 : Artinya : Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa (QS 30 : 54) Keadaan lemah (ضعف) kemudian menjadi kuat (قوة) dan lemah kembali pada ayat ini merupakan pernyataan Allah tentang fase fase kehidupan manusia yang berakhir dalam keadaan tua / lemah. Urutan fase ini merupakan hal yang pasti dilewati oleh setiap manusia dan pasti dirasakan oleh orang yang diberi usia panjang. Lafadz ما يشاء) (يخلق yang artinya Dia menciptakan apa yang dikehendaki- Nya serta lafadz (القذير) yaitu Maha Kuasa menjelaskan bahwa fase fase ini menjadi bukti bahwa manusia berada dalam genggaman Allah Yang Maha Mengatur, menciptakan apa yang Dia kehendaki (Quthb, 2008). Turunnya kemampuan ovarium pada wanita menopause akan menyebabkan penurunan kadar hormon estrogen (Iswayuni, 2011). Estrogen merupakan salah satu hormon pada wanita yang mengatur siklus menstruasi, kesuburan dan menopause, serta hormon yang punya andil besar dalam tubuh manusia. Jumlah estrogen dalam tubuh dapat memberikan efek sangat luas pada organ dan jaringan terlebih pada

3 organ reproduksi yakni ovarium, uterus, serviks, vulva dan vagina. Penurunan estrogen pada wanita menopause ini menyebabkan efek munculnya gejolak panas (hot flushes), keringat pada malam hari, berdebar-debar, cemas, gelisah, kulit menjadi lebih tipis serta timbul banyak kerutan, payudara mengecil, fungsi seksual menurun, pendarahan endometrium, perlendiran vagina menurun, osteoporosis, daya memori menurun, kadar kolesterol meningkat (Baziad, 2003). Kadar hormon estrogen yang menurun menyebabkan turunnya kemampuan reproduksi juga menjadi problem tersendiri. Ketika uterus terkena dampak dari penurunan hormon estrogen maka yang terjadi adalah penurunan tingkat kesuburan (fertilitas) sehingga menjadi penghambat bagi ummat Islam untuk mendapatkan keturunan, padahal banyak perintah dalam al Qur an dan as Sunnah tentang keutamaan memiliki generasi yang banyak dan berkualitas diantaranya adalah hadits berikut : Artinya : ز ا ز ا ز ت ل ز او ز ل إ ز ز إ ا ر ا إ ج ج او ز ل ز ل إ ز ت ز و ج واو ز ل ز ج و ز واو ز ل ز ج ز وا إ ي ن ا ج ز ا إ "Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang, sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga di hadapan para Nabi pada hari kiamat." (HR. Ahmad) Allah juga telah berfirman tentang perintah bahwa Dia menganugerahkan banyak keturunan seperti Allah memberikan rezeki berupa harta pada orang orang yang memohon ampun kepadanya yakni dalam al Qur an Surat Nuh ayat 8-12 :

4 Artinya : Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS 71 : 8-12). Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Allah berkuasa untuk memperbanyak harta dan anak yakni pada lafadz بأموال وبنين, ويمذدكم sebagaimana Allah menganugerahkannya kepada manusia yang mau mendekatkan diri dan beristighfar dalam kesalahannya. Selain itu, Allah juga memerintahkan manusia untuk berusaha keluar dalam suatu permasalahan, salah satunya adalah berusaha untuk melakukan pengurangan keluhan dari menopause serta mencegah datangnya yang terlalu cepat. Sesuai firman Nya dalam al Qur an Surat Ar Ra d ayat 11 : Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat

5 menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (QS 13 : 11). Turunnya kadar estrogen dalam darah wanita pada fase sebelum datangnya menopause yakni premenopause menyebabkan menipisnya lapisan dinding uterus sehingga uterus tidak mampu melaksanakan fungsinya ketika terjadi kehamilan. Perubahan yang terjadi pada endometrium wanita premenopause yakni panjang cavum uteri mulai berkurang. Selain itu, kadar estrogen yang rendah dalam darah juga akan menyebabkan atropi endometrium dan berkurangnya ketebalan endometrium menjadi < 5 mm, dinding pembuluh darah menjadi tipis dan rapuh. (Baziad, 2003). Oleh karena itu, hal inilah yang menjadi alasan tentang perlunya kajian tentang fase premenopause sebagai upaya deteksi awal sebelum datangnya menopause dan lebih siap dengan penanganan terhadap keluhan yang ada. Salah satu upaya mengatasi keluhan-keluhan akibat penurunan kadar hormon estrogen adalah dengan Fitoestrogen. Menurut Mulyati (2006), fitoestrogen kelompok molekul tanaman yang secara parsial mempunyai efek agonis atau antagonis pada reseptor estrogen. Molekul fitoestrogen yang mempunyai sifat ini adalah golongan molekul isoflavonoid, terutama isoflavon daidzein, genistein dan glyceistein. Fitoestrogen merupakan senyawa yang mirip dengan estrogen tetapi memiliki aktifitas yang lebih rendah dari estrogen, dapat diidentifikasi dalam air kemih baik pada manusia maupun hewan yang menggunakannya. Pemberian fitoestrogen dapat mengurangi keluhan sindrom menopause dan lama haid bertambah 1-2 hari dibandingkan dengan sebelumnya.

6 Penelitian pengaruh fitoestrogen isoflavon telah banyak dilakukan, diantaranya adalah hasil penelitian oleh Winarsi (2004) yang menyimpulkan bahwa pemberian suplemen isoflavon kedelai sebanyak 100 mg/hari dan Zn sulfat sebanyak 8 mg/hari selama 2 bulan dapat meningkatkan kadar timulin dan fungsi estrogen endogen. Penelitian lain oleh Safithri (2005) menyatakan bahwa ekstrak tokbi (Pueraria lobata) mengandung fitoestrogen isoflavon yang berkhasiat meningkatkan fungsi memori dan diduga salah satunya melalui peningkatan aktivitas kolinergik di hipokampus CA1. Adapun kandungan utama isoflavon ekstrak Pueraria lobata yang diduga menjadi bahan aktif adalah genistein dan daidzein. Penelitian lain dilakukan oleh Sari (2004) juga menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) mempunyai pengaruh estrogenik terhadap tikus. Selain beberapa tumbuhan di atas, tumbuhan Katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) juga mempunyai potensi sebagai fitoestrogen sesuai dengan hasil penelitian kandungan flavon pada daun katu yakni penelitian oleh Wijono (2003) yang menyatakan bahwa daun katu (Sauropus androgynus (L.) mempunyai kandungan senyawa flavonoid yang bermanfaat bagi tubuh. Enam senyawa flavonoid telah berhasil diisolasi dari daun katu menggunakan pelarut ekstrak etanol 95%. Selain itu, menurut Suprayogi (2000) dalam Sari (2011) menyatakan bahwa tanaman katu mengandung senyawa aktif Androstan-17-one,3,-ethyl-3-hydroxy- 5alpha yang mempunyai fungsi sebagai prekursor atau intermediate-step dalam sintesis senyawa hormon-hormon steroid (progesteron, estrogen, testosterone, dan glucocorticoid).

7 Menurut Sitasiwi (2008), fitoestrogen memiliki dua gugus hidroksil (OH) yang berjarak 11,0 11,5 A o pada intinya, sama persis dengan estrogen. Jarak 11 A o dan gugus OH inilah yang menjadi struktur pokok suatu substrat agar mempunyai efek estrogenik, sehingga mampu berikatan dengan reseptor estrogen. Sedangkan uterus merupakan organ reproduksi yang memiliki reseptor estrogen sehingga perubahan yang terjadi pada lapisan penyusun dinding uterus merupakan hasil regulasi hormon estrogen dalam plasma. Senyawa fitoestrogen yang terkandung dalam Daun Katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) diduga dapat menyebabkan adanya peningkatan RNA di uterus, selanjutnya mengakibatkan dipercepatnya sintesis protein dan mitosis sel-sel di uterus melalui proses ikatan antara senyawa estrogen dengan reseptor estrogen pada uterus yang menginisiasi terjadinya transkripsi dan translasi untuk menghasilkan protein pengekspresi proliferasi. Hal ini kemudian akan meningkatkan berat basah uterus dan perkembangan uterus berupa diameter uterus dan tebal endometrium (Sari, 2004 ; Agustini, 2007 ; Gruber, 2002). Pengaruh pemberian senyawa estrogenik juga mampu memberikan pengaruh terhadap tebal lapisan dinding uterus yang kemudian akan mempengaruhi berat keseluruhan uterus secara utuh (Partodiharjo, 1992). Berdasarkan hal ini maka selain dilakukan pengukuran tebal endometrium dan berat uterus, maka perlu juga diketahui korelasi antara keduanya. Kode etik yang berlaku menyatakan bahwa pada percobaan penelitian tidak diizinkan dengan pemberian langsung pada manusia, maka percobaan dilakukan pada hewan coba terlebih dahulu. Langkah yang penting dalam hal ini adalah

8 menjadikan kondisi rendah estrogen, yakni dengan injeksi bahan kimia VCD (4- Vinyl cyclohexane dioxide) yang dapat menyebabkan gangguan pada ovarium melalui mekanisme percepatan atresia alami (apoptosis) pada folikel ovarium fase preantral (Hu, 2001). Berdasarkan latar belakang tersebut maka diduga kandungan flavonoid dan senyawa aktif lainnya pada tanaman katu berpotensi dalam meningkatkan kadar hormon estrogen. Kadar estrogen tersebut dapat diketahui diantaranya dengan mengukur tebal endometrium pada gambaran histologi uterus yang selanjutnya akan mempengaruhi berat uterus pada mencit premenopause. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh ekstrak air daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) terhadap berat uterus dan tebal endometrium Mencit (Mus musculus L.) premenopause? 2. Berapakah dosis ekstrak air daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) yang berpengaruh efektif dalam memperbaiki berat uterus dan tebal endometrium Mencit (Mus musculus L.) premenopause?

9 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan pada penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh ekstrak air daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) terhadap berat uterus dan tebal endometrium Mencit (Mus musculus L.) premenopause 2. Mengetahui dosis ekstrak air daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) yang berpengaruh efektif dalam memperbaiki berat uterus dan tebal endometrium Mencit (Mus musculus L.) premenopause 1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1. Pemberian ekstrak air daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) berpengaruh terhadap berat uterus dan tebal endometrium Mencit (Mus musculus L.) premenopause 2. Dosis ekstrak air daun katu (Sauropus androgynus (L.) Merr.) sebanyak 30 mg/kgbb berpengaruh efektif dalam memperbaiki berat uterus dan tebal endometrium Mencit (Mus musculus L.) premenopause 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada peneliti untuk mengembangkan keilmuan yang telah didapatkan dengan penelitian berdasarkan bahan alam yang terdapat di sekitar. Sedangkan manfaat penelitian ini untuk pembaca serta masyarakat luas adalah dapat memberikan informasi kepada

10 masyarakat tentang kandungan fitoestrogen pada daun katu dan pemanfaatannya sebagai pencegah menopause serta mengurangi keluhan sindrom premenopause. 1.6. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah meliputi : 1. Mencit yang digunakan adalah mencit betina strain balb/c usia 2 bulan 1 minggu yang didapatkan dari PUSVETMA (Pusat Veterinaria Farma) Jawa Timur 2. Kondisi premenopause mencit yakni dengan injeksi bahan kimia VCD (4- Vinyl cyclohexane-dioxide) (Ted Pella, Inc.) pada mencit dengan dosis 160 mg/kgbb secara intraperitonial dan digunakan terapi daun katu setelah 120 hari pemberian. 3. Simplisia daun katu didapatkan dari Materia Medica, Batu 4. Parameter yang diamati adalah berat basah uterus dan tebal endometrium pada sediaan histologi uterus mencit