PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

METODE UNTUK MENGGANTUNG ATAU MENUMPU PIPA PADA INSTALASI PERPIPAAN. Murni * ) Abstrak

BAB III. Metode Rancang Bangun

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Hasil Evaluasi Desain Frame Pesawat Paratrike

RANCANG BANGUN ALAT BANTU 3D SCANNER

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

RANCANGAN ULANG MESIN PENGUPAS BIJI MELINJO BERKAPASITAS 90 KG/JAM

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

MESIN PERAJANG SINGKONG

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 SAMBUNGAN (JOINT ) 2.1. Sambungan Keling (Rivet)

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

Bahan poros S45C, kekuatan tarik B Faktor keamanan Sf 1 diambil 6,0 dan Sf 2 diambil 2,0. Maka tegangan geser adalah:

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENEKUK PLAT BESI (MESIN BENDING)

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

IV. PENDEKATAN DESAIN

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol

TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN ALAT PEMBUAT ALUR PENSIL KAYU UNTUK PENGISIAN KARBON DENGAN KECEPATAN 13,19mm/menit

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Hasil Perancangan Desain dan Alat. Hasil desain dan perancangan alat pemadat sampah plastik dapat dilihat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB III METODE PERANCANGAN

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KABEL ROBOTIK TIPE WORM GEAR

Gambar 4.1 Terminologi Baut.

IV. ANALISA PERANCANGAN

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN ALAT PENEKUK PIPA Perancangan Pada Bagian Statis (Rangka, Las, Baut dan Mur)

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

Transkripsi:

1 PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG Fadwah Maghfurah 1 S.Rahardjo 2 Achmad Suprayogo 3 fmaghfurah@yahoo.com Soegiatmo.rahardjo@yahoo.co.id Ach.Supra@yahoo.com Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jakarta ABSTRAK Final line merupakan salah satu bagian dari proses perakitan yang tidak mendapatkan penambahan peralatan pendukung, dimana pada line ini terdapat proses pemasangan baterai yang pengerjaanya masih dilakukan secara manual. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kebijakan perusahaan, dimana untuk proses pengangkatan barang yang dilakukan secara berulang-ulang dengan manual tidak boleh lebih dari 15 kg, karena akan berdampak pada kesehatan dan kualitas secara tidak langsung, Untuk itu Peneliti bermaksud merancang alat penggangkut yang menggunakan sistem pneumatik untuk gerak translasinya serta penambahan gear dengan sistem elektrik untuk gerak rotasinya Dengan menggunakan metode perhitungan matematis. Adapun tujuan akhirya ialah untuk mengangkat dan mengangkut baterai dengan beban maksimal 18 kg agar kesehatan operator dan kualitas produknya tetap terjaga. Kata Kunci : Alat pemindah baterai, sistem pneumatik, beban maksimal 18 kg 1. Pendahuluan Baterai/accu merupakan komponen terpenting dalam sebuah kendaraan yaitu sebagai sumber tenaga awal penggerak mesin. Baterai yang digunakan ialah jenis baterai maintenance free 12,40 volt 50-70 Ah dengan 3 kategori, yaitu untuk unit 1200 cc, 1300 cc (diesel), dan 1500 cc. Dengan berat yang dimiliki baterai ini, dilihat dari segi ergonomi yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka tidak diperbolehkan untuk mengangkatnya dengan manual karena memiliki berat 2.Metode Penelitian Metode yang dilakukan disini adalah metode perhitungan kekuatan lengan robot terhadap defleksi beban serta penggunaan 3.Hasil Dan Pembahasan a.lengan pemindah baterai o lengan pemindah baterai memiliki panjang total 145 cm dengan penambahan sebesar 18 Kg. Karena itu perancangan alat pemindah baterai dibuat agar dapat meringankan beban kerja dari operator dimana alat ini berfungsi untuk mengangkat dan mengangkut baterai dari rak penyimpanan baterai ke tray baterai yang berada di unit chevrolet. Beban yang diangkat yaitu beban yang paling besar dari ketiga jenis baterai yang akan diangkat yang terdapat pada baterai untuk tipe unit 1300 cc (diesel) dengan berat 18 kg. motornya dan penggunaan part-part yang akan dirakit menjadi akselerator pemindah baterai. jarak aman sebesar 10 cm, sedangkan beban baterai terbesar terdapat padda baterai untuk unit 1300 cc (diesel), karena itu beban ini digunakan sebagai dasar

2 perhitungan mesin pemindah baterai yaitu sebesar 18 kg, dimana beban rencananya adalah : P = 18 kg x 1,2 =21,6 kg o Defleksi terhadap beban objek : 0,00098 cm o Defleksi pada batang terhadap berat beban batang itu sendiri 0,003 cm o Defleksi total lengan 0,00398 cm o Defleksi yang diijinkan 0,375 cm (Tabel SNI 03-1729-2002) o Daya Motor 0,19 HP o Poros dengan beban lentur 25 mm o Diameter dalam ulir 5,025 mm o Ulir kasar Simetri M24 d1 = 20,752 mm o Tegangan geser ulir poros ( ) 0,04216401 0,042 kg/ o Tegangan geser ulir pada mur ( ) tegangan geser ulir pada mur (τ_n) o Jumlah gigi pada pinion 24 gigi o Jarak bagi lingkaran 9,42 mm o Tinggi kepala gigi/adendum ( ), tinggi kaki gigi/dedendum ( ) 3,75 mm o Tinggi gigi (h) 6,75 mm o Ukuran gear yang digerakkan dengan rasio gear adalah 3:1 terhadap pinion216 mm o Jumlah gigi ( ) = = = 72 gigi o momen puntir yang diterima = 3508,2 kg.cm o Jari-jari jarak lubang baut, R = 7,4 cm, maka gaya P (kg) 474,08 kg o Luas permukaan gear F ( ) 366,2496 cm 2 o puntir τ (kg/ ) 1,29 kg/ o bahan baut yang digunakan adalah baja ST40, tegangan puntir/geser maksimal bahan baut (kg/ ) 800 kg/ o Baut d= 17,7 mm 18 mm (M18) sebanyak 4 buah b.menentukan silinder pneumatik o Digunakan dua buah silinder untuk dua gerak yaitu untuk gerak yang dilakukan secara horizontal (majumundur) dan gerakan secara vertical (naik-turun). Untuk silinder horizontal beban yang akan di pindahkan adalah sebesar 21,6 kg, jadi gaya yang bekerja adalah 211,896 N o Tekanan kerja yang diinginkan adalah sebesar 5 kg/, jadi diameter silinder pneumatic yang dibutuhkan adalah sebesar 26,23 mm o Kebutuhan udara mampat = 8,54 o Kecapatan gerak piston a. langkah maju 10,62 b. langkah mundur 13,61 o Waktu yang dibutuhkan a. langkah maju 5,08 detik b. langkah mundur 3,97 detik o diameter silinder pneumatic yang dibutuhkan sebesar D = 55,01373 mm 55,01 mm o diameter piston yang dibutuhkan untuk mendorong baterai dengan berat 95 kg ialah sebesar 55,01 mm dan pemilihan ukuran pada catalog adalah sebesar 63 mm dengan stroke 450 mm. o Kebutuhan udara mampat = 16,461 o Kecapatan gerak piston a. langkah maju 5,28 b. langkah mundur 6,27 o Waktu yang dibutuhkan a. langkah maju 5,11 detik b. langkah mundur 4,31 detik o Menentukan bantalan gelinding rol kerucut baris tunggal Nomor bantalan = 30305 D (diameter luar bantalan) = 62 mm d (diameter dalam bantalan) = 25 mm T (tebal bantalan) = 18,25 mm C (kapasitas nominal dinamis spesifik) = 3300 kg Co (kapasitas nominal statis) = 2250 kg beban ekivalen dinamis P (kg) untuk bantalan aksial 104,66 kg Kecepatan putaran yang dilakukan alat pemindah baterai adalah 5 rpm, maka faktor kecepatan ( ) untuk bantalan rol = 1,766

3 Faktor umur ( ) = 55,69 umur nominal ( ) untuk bantalan rol = 9994 tahun. Pelumas yang terdapat pada bantalan adalah pelumasan gemuk, b.pemilihan tiang Tiang yang digunakan sebagai penyangga terdiri 2 bagian, bagian bawah yang diam dan atas yg bergerak, dipilih baja hollow dengan penampang lingkaran sebagai tiang yang bergerak naik-turun membentuk prismatic joint dimana bahan yang dipilih adalah baja konstruksi ST 37 dengan ukuran diameter tiang bawah 101,6 mm dan diameter tiang atas 89,1 mm dengan tinggi kedua tiang sama 650 mm. beban yang diterima batang adalah 95 kg, maka beban gesek (kg) 9,5 kg dan Modul penampang untuk lendutan (deflection) baja ST37 = Modul penampang terhadap lendutan lebih kecil dari Momen lawan (w) untuk baja hollow lingkaran diameter 101,6 mm sebesar 37,9. Sehingga tiang dalam kondisi aman. Perhitungan kekuatan tiang menggunakan dengan teori Buckling 330,35 kg Jadi beban yang dapat diterima oleh tiang lebih besar dari pada beban aktual yang diterima tiang ( > ) maka tiang masih dalam posisi clearance dan dapat digunakan c.pemilihan plat dasar Plat dasar yang digunakan adalah baja st 37 berbentuk lingkaran dengan diameter 300 mm dan lebar 15 mm. plat dasar ini akan diikat pada lantai beton dengan menggunakan dynabolt berukuran 9,5 mm sebanyak 8 buah dan jarak dari titik tengah tiang (R) sejauh 135 mm. Besar daya yang diterima (P) dynabolt adalah : Momen lengan = 16 kg x (135 cm / 2) = 1080 kg.cm Momen baterai = 21.6 kg x 135 cm = 1916 kg.cm P = = = 296 kg = 2903,76 N Tegangan yang diterima lebih kecil dari tegangan maksimal dynabolt = 2,9 kn < 9,9 kn maka dynabolt dapat digunakan. d. Pengecekan sambungan las Beberapa bagian dari alat pemindah baterai ini disatukan dengan sambungan las. Jenis las yang di pilih adalah SMAW dengan jenis kawat las RB26 diameter 3,2 mm standar AWS SFA 5,1: E6013 dimana besar kekuatan tariknya ( adalah 60000 = 42 = 4200 dan dengan sudut sambungan sebesar. Bagian yang dilakukan sambungan las siku adalah : 1.Pipa bawah dengan plat dudukan dasar, yaitu Jadi tegangan yang terjadi pada pengelasan tiang pipa lebih kecil dari tegangan yang ijinkan (τ = 3,66104332 = 490 ), maka dengan demikian tiang dalam kondisi aman. 2.Pipa atas dengan plat bawah, yaitu Jadi tegangan yang terjadi pada pengelasan tiang pipa lebih kecil dari tegangan yang ijinkan (τ = 3,48701558 = 490 ), maka dengan demikian tiang dalam kondisi aman. 3.Plat atas dengan cover, yaitu Jadi tegangan yang terjadi pada pengelasan tiang pipa lebih kecil dari tegangan yang ijinkan (τ = 3,517753848 = 490 ), maka dengan demikian tiang dalam kondisi aman. 4.Pelat bawah dengan poros, yaitu Jadi tegangan yang terjadi pada pengelasan tiang pipa lebih kecil dari tegangan yang

4 ijinkan (τ = 18,98127 = 490 ), maka dengan demikian tiang dalam kondisi aman. d. Menentukan gripper Berat baterai yang akan diangkat adalah 21,6 kg, maka gaya yang bekerja pada gripper ( = 211,896 N Maka jika dilihat dalam tabel dipilih gripper parallel dengan diameter piston 25 mm dengan maksimal sebesar 240 N dan memiliki stroke maksimal per gripper sebesar 7,5 mm, sedangkan tebal handle baterai yang diangkat adalah 5 mm. Hasil Rancangan Gambar 2. defleksi akibat beban batang Gambar 1. defleksi akibat beban objek Gambar 3. Lengan Pemindah Aktuator 4.1. Kesimpulan 1. Dalam perancangan alat pemindah baterai ini, sedikitnya ada tiga gerak yang digunakan, yaitu tiga gerak translasi yang dibantu dengan sistem pneumatik dan satu gerak rotasi yang dibantu dengan sistem motor listrik. 2. Dua gerak translasi ini terdiri dari gerak naik/turun (Up/Down) dan gerak maju/mundur serta gerak pengoprasian dari gripper. 3. Jenis baja yang digunakan adalah baja hot finished hollow EN 10210:1994 grade S235 untuk lengan, baja S30C

5 untuk poros dan nut, baja St 37 untuk tiang dan plat. 4. Ukuran diameter silinder pneumatik untuk gerak naik/turun yaitu 32 mm, sedangkan ukuran diameter silinder pneumatik untuk gerak maju/mundur yaitu 63 mm dengan tekanan kerja yang sama yaitu 5 kg/. 5. Panjang langkah (stroke) untuk silinder pneumatik dengan gerak naik/turun yaitu 880 mm, sedangkan panjang langkah (stroke) untuk silinder pneumatik dengan gerak maju/mundur yaitu 450 mm. 6. Motor listrik yang digunakan adalah jenis DC (searah) sebesar 0,18 KW untuk melakukan gerak translasi. 3. K. Gieck, 2005, Kumpulan Rumus Teknik, PT.Pradya Paramita, jakarta. 4. R.S. Khurmi dan J.K. Gupta, 1997, Machine Design, Euroasia Publishing House, Ram Nagar, New Delhi. 5. Rudenko, N,1996, Mesin Pengangkat, Erlangga, Jakarta. 6. Sularso & Suga Kiyokatsu, 2008, Dasar Perencanaan dan pemilihanelemen Mesin, PT.Pradya Paramita, jakarta. 7. Sunggono kh, V, Ir, 1995, Buku Teknik Sipil, Nova, Bandung. 8. www.maswie2000.wordpress.com 4.2 Saran 1. Melihat kondisi dan lokasi tempat kerja yang ada di perusahaan, dimana ruang geraknya yang terbatas, maka sistem pemindah baterai dengan sistem pneumatik dan motor listrik seperti ini dinilai sangat menguntungkan jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. 2. Dengan menggunakan sistem pemindah baterai seperti ini,maka sistem pengoperasiannya dapat disempurnakan kembali dengan menggunakan sistem PLC. 3. Semoga perancangan alat pemindah baterai ini dapat dijadikan pedoman atau pertimbangan ketika akan mengaplikasikan pembuatannya pada final line assembly. DAFTAR PUSTAKA 1. Andrew P. Hidrolika dan Peneumatika Pedoman bagi Teknisi dan Insinyur. Alih bahasa Ir Gunawan Prasetyo. Jakarta : Erlangga. 2003 2. Ari S, Iwan S, dan Sumardi. Perancangan Lengan Robot Pneumatik Pemindah Plat Menggunakan Programmable Logic Controller, Tugas akhir. Teknik Elektro, UNDIP. 2004.

6