MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
MENGKONSTRUKSI PENGETAHUAN SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT MENGGUNAKAN BAHAN AJAR INTERAKTIF MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME

IMPLEMENTASI CTL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI SMKN 6 PADANG. Oleh

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN HANDOUT BIOLOGI SMA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI GAMBAR BERWARNA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA. Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN DI KELAS IV SDN 26 GASAN KECIL KABUPATEN AGAM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI IS SMAN 3 LENGAYANG

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

PENGEMBANGAN RPP DAN LKPD MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

Key Words: Development, Student Worksheet (LKS), Contructivism, Ratio.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ke arah mutu internasional dengan pembelajaran bilingual

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup menjadi alasan, sebab matematika selalu diajarkan di setiap jenjang

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

I. PENDAHULUAN. pembukaan Undang-undang Dasar Melalui pendidikan, kualitas sumber

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SISWA SMA/MA

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Transkripsi:

Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 3 : Hal. 84-88 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Serly Wahyuni 1), Sri Elniati 2), Syafriandi 3) 1 ) FMIPA UNP, email: serlywahyuni.2309@yahoo.co.id 2,3 ) Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP Abstract Existing Handout have not been able to help students to relate course material to real life students, especially for plane face of solid shapes. Beside this, students have not yet been demanded to find concept because the concept has already. Therefore, it is necessary to develop Handout that can lead students to discover conceps. For overcome this situation,handout need to improved to Contextual based Mathematic Handout in plane face of solid shapes. This jurnal will discuss howto improve result learns of students in plane face of solid shapes with use Contextual based Mathematic Handout. Keywords - Contextual based Mathematic Handout, result learns PENDAHULUAN Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran karena dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh guru dan siswa. Depdiknas (2008) menyatakan bahwa Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Guru diharapkan mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan siswa. Bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dapat membantu mereka mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata mereka. Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang materi yang mereka pelajari. Di samping itu, dengan adanya bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dapat membangun komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa. Mengingat begitu pentingnya bahan ajar, maka diharapkan guru dapat mengembangkan bahan ajar yang dapat membantu siswa kehidupan sehari-hari dan melatih siswa dalam mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Dalam hal ini mengkonstruksi pengetahuan siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Materi mengenai mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya, membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas, serta menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas merupakan materi yang masih sulit dipahami siswa. Hal ini disebabkan karena siswa belum dibiasakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan menemukan suatu konsep. Salah satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam pikirannya. Guru dapat memberikan kemudahan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Depdiknas (2002: 1) menyatakan bahwa, pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong mereka membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, pendekatan 84

kontekstual adalah pembelajaran yang dapat membantu siswa membuat hubungan antara materi yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata mereka. Siswa akan lebih lama mengingat materi yang telah dipelajarinya, sehingga mempermudah siswa dalam memecahkan berbagai persoalan matematika. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan ajar untuk memudahkan siswa untuk memahami materi bangun ruang sisi datar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis. Secara garis besar bahan ajar terdiri dari pengetahuan keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan (Depdiknas 2008). Sebuah bahan ajar hendaklah memiliki kapasitas dari pencapaian kompetensi. Sagala (2009) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Pengertian ini mengatakan bahwa belajar merupakan usaha untuk menemukan sesuatu dari bahan ajar. Dengan adanya bahan ajar, siswa dapat belajar mandiri di rumah sebelum mempelajari materi tersebut bersama guru di sekolah. Kenyataan yang ditemui di lapangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan selama ini belum mampu membantu siswa untuk kehidupan nyata mereka. Bahan ajar tersebut berupa buku teks yang tersedia di perpustakaan sekolah. Buku tersebut juga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri dan mereka juga belum dituntun untuk menemukan suatu konsep, karena konsep sudah diberikan secara utuh. Hal tersebut mengakibatkan mereka lebih cenderung menghafal suatu konsep daripada memahaminya. Jika hal ini terus dibiarkan maka siswa tidak akan terbiasa untuk menemukan dan menerapkan sendiri ide-ide yang mereka miliki dan tidak mengetahui kaitan antara materi yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata mereka. Dengan demikian perlu dilakukan inovasi pembelajaran yang dirancang agar siswa terbiasa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan mengaitkan meteri yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengembangkan bahan ajar berupa handout matematika berbasis kontekstual. Bahan ajar ini dirancang dengan desain isi, warna, dan tampilan gambar yang menarik untuk memotivasi siswa dalam belajar. Uraian materi dan kegiatan pembelajaran mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Riduwan (2009: 200) menyatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa. Dengan adanya usaha siswa untuk belajar maka siswa akan mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan menemukan suatu konsep dengan bantuan handout matematika berbasis kontekstual. Handout matematika berbasis kontekstual berisi materi pelajaran, kegiatan siswa dan latihan. Handout matematika berbasis kontekstual mampu membantu siswa mengaitkan materi yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata mereka, mengarahkan siswa untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan mereka. Permasalahan yang ingin dijawab melalui jurnal ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan handout matematika berbasis kontekstual pada materi bangun ruang sisi datar?. Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini telah dikaji dalam penelitian. METODE PENELITIAN Handout ini dikembangkan dengan model 4-D (four-d models). Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dalam penelitian ini hanya dilakukan penelitian dari tahap define (pendefenisian) sampai tahap develop (pengembangan). 83

HASIL PENELITIAN Penyusunan isi handout dilakukan berdasarkan hasil analisis kurikulum dan konsep pada materi bangun ruang sisi datar. Materi yang dikembangkan pada handout matematika berbasis kontekstual berpedoman pada komponen kontekstual yakni konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian autentik, sehingga siswa lebih aktif mengungkapkan ide yang mereka miliki. Desain handout matematika berbasis kontekstual dibuat dengan menggunakan Microsoft Word dan bantuan Corel Draw. handout matematika berbasis kontekstual dirancang dengan warna ungu. Warna ungu digunakan karena dapat menambah kekuatan imajinasi, kreatif, dan menambah inspirasi. Huruf dalam handout matematika berbasis kontekstual diketik dengan menggunakan huruf jenis Comic Sans MS yang terkesan lebih santai, akrab, tidak kaku, dan sesuai dengan tingkat usia peserta didik kelas VIII. Isi handout dirancang dan dikembangkan mengacu pada prinsip kontekstual. Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas, uji praktikalitas, dan uji efektivitas handout matematika berbasis kontekstual. Berikut merupakan hasil rata-rata validitas handout matematika berbasis kontekstual. Hasil validitas secara keseluruhan menunjukkan bahwa handout matematika berbasis kontekstual dikategorikan sangat valid dan layak digunakan. Setelah memperoleh handout matematika berbasis kontekstual yang layak digunakan, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas. Data praktikalitas handout matematika berbasis kontekstual diperoleh dari lembar observasi ketelaksanaan handout, angket kepraktisan, dan wawancara. Dari hasil observasi diperoleh bahwa handout matematika berbasis kontekstual praktis dilaksanakan, waktu yang digunakan untuk setiap langkah pembelajaran efektif, siswa mudah menggunakan dan mengerjakan tugas pada handout, serta guru dapat membimbing siswa dalam pembelajaran. Dari hasil angket kepraktisan diperoleh handout mudah digunakan dan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas dan kegiatan yang ada pada handout sudah mencukupi. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa handout matematika berbasis kontekstual mudah digunakan dan mampu membantu guru mengefektifkan waktu dalam pembelajaran. Secara keseluruhan handout matematika berbasis kontekstual sudah praktis digunakan dalam pembelajaran matematika. Selanjutnya dari data efektivitas diketahui bahwa handout matematika berbasis kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa dikaitkan dengan KKM. Dari 30 siswa yang mengikuti tes, terdapat 26 orang siswa (86,7%) yang memperoleh nilai lebih atau sama dengan KKM yang ditetapkan sekolah. Artinya 26 orang siswa tersebut dikatakan tuntas untuk belajar. Sedangkan 4 orang siswa lainnya (13,3%) memperoleh nilai dibawah KKM dan mereka dikatakan belum tuntas dalam belajar. PEMBAHASAN Materi bangun ruang sisi datar termasuk pada bagian geometri. Materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMP merupakan Standar Kompetensi (SK) yang ke-5 yaitu: Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya. Berikut kompetensi dasar SK yang ke-5 dalam PERMEN 22 TH 2006: 1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya 2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas 3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas Menurut siswa materi ini masih sulit mereka pahami. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran bangun ruang sisi datar di sekolah dasar mereka cenderung menghafal rumus tanpa tahu dari mana rumus tersebut diperoleh. Mereka memperoleh pengetahuan dari penjelasan guru tanpa terlibat langsung dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan pengetahuan yang mereka peroleh tidak bertahan lama dalam ingatan mereka. Satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri 84

pengetahuan di dalam pikirannya. Siswa harus dilibatkan secara aktif dalam menggali informasi untuk memperoleh pengetahuan bagi diri mereka sendiri. Melalui pemberian handout matematika berbasis kontekstual kepada siswa, seorang guru dapat melatih siswa untuk mengaitkan materi yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata mereka, mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan menemukan suatu konsep. Hal tersebut dapat dilakukan siswa dengan mengerjakan kegiatan pembelajaran yang disajikan pada handout matematika berbasis kontekstual. Dengan demikian, pengetahuan yang mereka peroleh dapat bertahan lama dalam ingatan mereka. Materi pada handout matematika berbasis kontekstual diawali dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber belajarnya adalah lingkungan rumah dan sekolah sehingga memancing rasa ingin tahu siswa. Hal ini dapat dilihat pada salah satu materi yang disajikan dalam handout matematika berbasis kontekstual yaitu pada indikator menghitung luas permukaan kubus. Pada awal pembelajaran siswa dihadapkan pada masalah dalam kehidupan sehari-hari yaitu menghitung luas permukaan kotak kue yang berbentuk kubus. Kemudian siswa dibimbing untuk menemukan konsep luas permukaan. Setelah itu siswa diminta untuk menentukan rumus luas permukaan kubus berdasarkan konsep awal yang telah mereka miliki. Selain digunakan dalam pembelajaran bersama guru di sekolah, handout ini juga dapat membantu siswa dalam belajar mandiri di rumah. Trianto (2010: 113) menyebutkan bahwa, Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Dalam pembelajaran, guru tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa. Siswa harus mengkonstruksi dan menemukan pengetahuan mereka sendiri. Guru dapat memberikan kemudahan kepada siswa dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Siswa akan termotivasi dalam belajar ketika mereka terlibat langsung dalam pembelajaran. Menurut Rousseau yang dikutip oleh Sardiman (2006:97) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dan dengan bekerja sendiri. Jadi, siswa tidak hanya menerima penjelasan dari guru, tetapi menggali sendiri sehingga mereka memperoleh pengetahuan baru melalui kegiatan yang mereka lakukan sendiri. Handout dapat membantu pembelajaran menjadi lebih baik. Pembelajaran yang dilaksanakan tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered) tapi berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran dengan handout matematika berbasis kontekstual merupakan usaha penyeleng garaan pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum beralih kepada unit berikutnya. Siswa dapat belajar mandiri sebelum mempelajari materi pada handout tersebut bersama dengan guru di sekolah. Pada saat pembelajaran menggunakan handout di sekolah, guru mengorganisasikan siswa untuk belajar melalui kerjasama dengan teman sebangku untuk meyelidiki masalah secara bersama. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang membuat mereka berpikir tentang masalah tersebut dan bagaimana memecahkan masalah tersebut. Guru mendorong pertukaran ide atau gagasan secara bebas dan menyimpulkan pengetahuan yang telah mereka peroleh secara bersama-sama. Handout harus disusun secara terstruktur dan terencana dengan memperhatikan tujuan pengajaran dan menentukan materi yang dikembangkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru diperoleh bahwa, handout matematika berbasis kontekstual mudah digunakan dan mampu membantu guru dan siswa dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar. Desain handout matematika berbasis kontekstual sudah bagus dan sederhana. Seluruh siswa yang mengikuti uji coba menyukai desain handout. Menurut mereka isi, warna, dan tampilan gambar yang terdapat pada handout menarik sehingga mereka tertarik untuk mempelajari materi yang terdapat pada handout tersebut. Selain itu, handout matematika berbasis kontekstual dapat membantu guru dalam 85

mengefektifkan waktu karena siswa telah mempelajari materi tersebut terlebih dahulu di rumah sebelum mempelajarinya di sekolah. Dalam pembelajaran di sekolah, penggunaan handout tidak menemui kendala yang berarti. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa bergantung pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Untuk mengetahui seberapa berhasil siswa dalam belajar perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar. Sebagaimana diungkapkan oleh Arikunto (2001: 25) bahwa Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Jadi, evaluasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa. Hasil pengolahan data tes hasil belajar siswa yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Banuhampu yang berjumlah 30 orang menunjukkan hasil belajar yang dicapai siswa (setelah menggunakan handout matematika berbasis kontekstual) berada pada kategori baik. Dari 30 orang siswa yang mengikuti ulangan harian hanya 4 siswa (13,3%) yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 70. Dapat disimpulkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada materi segitiga dan segiempat mencapai 86,7%. Hal ini menunjukkan penggunaan handout matematika berbasis kontekstual efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kajian dalam pembahasan dapat disimpulkan bahwa handout maetmatika berbasis kontekstual dapat melatih siswa dalam kehidupan nyata mereka, mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan menemukan suatu konsep. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh siswa akan bertahan lama. Siswa akan lebih lama mengingat materi yang telah dipelajarinya, sehingga mempermudah siswa dalam memecahkan berbagai persoalan matematika. Handout matematika berbasis kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu disarankan kepada guru matematika di sekolah agar dapat mengembangkan handout matematika berbasis kontekstual pada materi lain yang masih dirasa sulit bagi siswa baik berupa bahan ajar cetak maupun non cetak untuk mengoptimalkan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Selain itu disarankan kepada guru dan peneliti lainnya agar lebih banyak memberikan soal-soal yang menantang bagi siswa seperti soalsoal berpikir kritis. Sehingga siswa terbiasa untuk menyelesaikan masalah matematika. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Riduwan. 2009. Belajar Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfebeta. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sardiman A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. 86