WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

SURAT EDARAN BERSAMA TENTANG RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEDOMAN STANDAR MINIMAL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROPINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang

MENGENAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI PENGADAAN JASA KONSULTANSI

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

2017, No Konsultansi Konstruksi; Mengingat: : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 33 TAHUN TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Nomor : S-002/WPB.03/KP.0110/PBJ/ Maret 2013 Lampiran : 1 Lembar Hal : Permohonan Perubahan Jadwal Lelang

11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.2 TAHUN 2015 TENTANG

Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan Mengubah Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3

Pedoman Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Jasa Konsultasi SIMRS

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA JALAN JENDERAL A. YANI MERAL TANJUNG BALAI KARIMUN TELEPON (0777) ; FAKSIMILE (0777) 21010

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

MENGHITUNG HARGA PERKIRAAN SENDIRI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB IV TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA BERBENTUK BADAN USAHA

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

C. PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI BADAN USAHA

SMS hotline : Web site : rshs.or.id

PEJABAT PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2013

TENTANG BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KEMENTERIAN AGAMA MAN 2 MODEL PEKANBARU Jln. Diponegoro - Pekanbaru. Adendum Dokumen Pengadaan

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Hasil klarifikasi dan negosiasi sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 39 Tahun : 2015

TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI BERBENTUK BADAN USAHA A. PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

UNIT LAYANAN PENGADAAN

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG UNIT LAYANAN PENGADAAN T.A Jalan A. Mannappiang No. 5 Kab. Bantaeng BERITA ACARA PENJELASAN PELELANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) WILAYAH XVI WAMENA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 1 TAHUN 2014 PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 31 TAHUN No. 31, 2016 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BILL OF QUANTITY ( BOQ )

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

KERANGKA ACUAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA PONTIANAK

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA ACARA AANWIJZING Nomor : 602.1/300/PPBJ/DBMP/2011. Tanggal : 16 Juni 2011

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

Nomor : PL /1.2/2894A/2012

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6.

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas No.: Kep.122/Ket/7/1994 Tentang Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultansi

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

SALINAN WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PEKERJAAN JASA KONSULTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, perlu menyusun dan menetapkan Pedoman Besaran Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) agar penggunaan jasa konsultansi dapat lebih efisien dan efektif; b. bahwa penyusunan dan penetapan pedoman sebagaimana dimaksud pada huruf a menjadi acuan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Besaran Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) untuk Jasa Konsultansi di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2756); Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23 Tambahan Lembaga Negara Nomor 3833); Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4247); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 TAhun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nomor 3966); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 10 Seri D Nomor 1) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 10); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2013; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2014 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PEKERJAAN JASA KONSULTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah kota Pontianak. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Walikota adalah Walikota Pontianak. 4. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan OPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Pemerintah Kota Pontianak. 5. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). 6. Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disingkat dengan (KAK) adalah pedoman bagi konsultan dalam menawarkan jasa konsultansi yang meliputi pendahuluan, maksud dan tujuan, lingkup dan batasan pekerjaan, personil tenaga ahli yang dibutuhkan, dan penutup. 7. Biaya Langsung Personil (Remuneration) adalah biaya bagi seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultansi dan dipergunakan sebagai dasar perhitungan Harga Perkiraan Sendiri. 8. Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) adalah biaya penunjang/pendukung bagi konsultan dalam memberikan jasa konsultansi yang dibuat berdasarkan Harga Pasar dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan. 9. Harga Pasar adalah harga yang sudah disepakati oleh konsumen dan produk setelah dilakukannya tawar menawar harga.

BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu Pasal 2 Tujuan disusunnya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman/acuan yang digunakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk Jasa Konsultansi. Bagian Kedua Pasal 3 Tujuan disusunnya Peraturan Walikota ini adalah agar penyusunan Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) untuk pekerjaan Jasa Konsultansi dilakukan secara efisien dan efektif. Pasal 4 Ruang lingkup disusunnya Peraturan Walikota ini adalah meliputi petunjuk penyusunan Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil, Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup BAB III PETUNJUK PENYUSUNAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL Bagian Kesatu Biaya Langsung Personil Pasal 5 (1) Biaya Langsung Personil untuk jasa konsultan, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga pendukung yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar. (2) Biaya Langsung Personil bagi seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultansi dihitung menurut satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, dan jam) dikalikan dengan biaya Langsung Personil yang ditetapkan berdasarkan pengalaman profesional sejak lulus dari perguruan tinggi yang dibuktikan dengan ijazah atau tanda kelulusan.

(3) Biaya Langsung Personil yang dihitung sudah mencangkup gaji dasar (basic salary- termasuk Pph), biaya beban sosial (social charge), beban biaya umum (overhead), tunjangan penugasan dan keuntungan. (4) Perhitungan konversi maksimum Biaya Langsung Personil menurut satuan waktu adalah sebagai berikut : SBOM = SBOB / 4,1 SBOH = (SBOB/22) X 1,1 SBOJ = (SBOH/8) X 1,3 Catatan : SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan (Person Month Rate) SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu (Person Week Rate) SBOH = Satuan Biaya Orang Hari (Person Day Rate) SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam (Person Hour Rate) (5) Biaya Langsung Personil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal sebesar 60% (enam puluh persen) dari perkiraan pagu anggaran. Pasal 6 (1) Jasa konsultan terdiri dari jasa perencanaan dan jasa pengawasan. (2) Jasa Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Tenaga Ahli (Profesional Staf) yang meliputi : a. penanggung jawab kegiatan (team leader); b. tenaga ahli arsitektur/arsitek; c. tenaga ahli teknik bangunan gedung; d. tenaga ahli arsitektur lansekap; e. tenaga ahli teknik jalan; f. tenaga ahli teknik jembatan; g. tenaga ahli keselamatan jalan; h. tenaga ahli teknik dermaga; i. tenaga ahli teknik sungai dan drainase; j. tenaga ahli teknik pembongkaran bangunan; k. tenaga ahli pemeliharaan dan perawatan bangunan; l. tenaga ahli teknik mekanikal; m. tenaga ahli teknik tenaga listrik; n. tenaga ahli teknik elektonika dan telekomunikasi dalam gedung; o. tenaga ahli teknik lingkungan; p. tenaga ahli teknik sanitasi dan limbah; q. tenaga ahli teknik air minum; r. tenaga ahli desain interior; s. tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota; t. tenaga ahli manajemen konstruksi; u. tenaga ahli manajemen proyek;

v. tenaga ahli sistem manajemen mutu; w. tenaga ahli geodesi; x. tenaga ahli informatika; dan y. tenaga ahli lainnya sesuai kebutuhan. (3) Jasa Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Tenaga Ahli (Professional Staf) yang meliputi : a. penanggung jawab kegiatan (team leader); b. penanggung jawab lapangan; c. penanggung jawab arsitektur; d. penanggung jawab struktur; e. penanggung jawab mekanikal & elektrikal; f. tenaga ahli pengawas pekerjaan arsitektur; g. tenaga ahli pengawas pekerjaan sipil/struktur, h. tenaga ahli pengawas pekerjaan mekanikal dan elektrikal; dan i. tenaga ahli lainnya sesuai kebutuhan. (4) Untuk pelaksanaan Jasa Perencanaan dan Jasa Pengawasan diperlukan tenaga Pendukung (Supporting Staf) yang meliputi: a. office manager; b. sekretaris; c. operator komputer; d. sopir; e. pesuruh kantor; f. penjaga; g. tenaga teknis pengukuran (surveyor); h. tenaga teknis pengukuran (sondir/boring); i. tenaga teknis juru gambar/desain auto cad (drafter); j. tenaga teknis pengawas lapangan (inspector); dan k. tenaga teknis lainnya sesuai kebutuhan. Pasal 7 Penggunaan Jasa Konsultan perorangan yang berasal dari dosen atau pegawai negeri sipil harus mengambil cuti diluar tanggungan negara. Bagian Kedua Biaya Langsung Non Personil Pasal 8 (1) Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti dan sebenarnya dikeluarkan oleh Konsultan untuk pengeluaran-pengeluaran sesungguhnya (at cost) meliputi: a. Biaya Dokumen perjalanan; b. Biaya Tiket penerbangan; c. Biaya Biaya Perjalanan Darat (in land travel);

d. Biaya sewa kantor; e. Biaya perlengkapan kantor; f. Biaya Sewa Kendaraan Kerja (Transportation Facilities); g. Biaya komunikasi (telex, telepon, facsimile dan voucher, internet); h. Biaya Komputer/software/royalty dan Biaya Pelaporan i. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK); j. Pengadaan Komputer/Peralatan Kantor; k. Penugasan Luar Kota (Out of Duty Station); l. Biaya operasional kantor (listrik dan air bersih); m. Biaya Pengiriman Dokumen Keluar Daerah; n. Biaya sondir/boring/borlog; o. Biaya survey lapangan; p. Biaya test laboratorium; q. Biaya workshop dan Focus Group Discussion (FGD); dan r. Biaya sewa alat tes beton (hammer test). (2) Biaya Langsung Non Personil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maksimal sebesar 40% (empat puluh persen) dari perkiraan pagu anggaran. Pasal 9 (1) Biaya personil dan non personil dalam peraturan Walikota ini belum termasuk komponen Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 10%. (2) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri untuk Jasa Konsultansi agar mengacu pada Peraturan Walikota ini dan peraturan pendukung lainnya. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Besaran Biaya Langsung Personil (Remunaration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimubursable Cost) untuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pontianak. Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 31 Desember 2015 WALIKOTA PONTIANAK, ttd SUTARMIDJI Diundangkan di Pontianak pada tanggal 31 Desember 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA PONTIANAK, ttd MOCHAMAD AKIP BERITA DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2015 NOMOR 65 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Bagian Hukum ZETMAWATI, SH, MH Pembina Tingkat I / (IVb) NIP. 19620811 198607 2 002

LAMPIRAN I TENTANG PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL / (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PEKERJAAN JASA KONSULTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK ACUAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) UNTUK TENAGA AHLI BERPENDIDIKAN S1 BERDASARKAN PENGALAMAN PROFESI YANG DIPERSYARAT (RELATED EXPERIENCES) Kelompok Ahli Tahun Pengalaman Rupiah (Per-Bulan) AHLI MUDA AHLI AHLI UTAMA KEPALA AHLI 1 5.950.000.00 2 6,500,000.00 3 7,050,000.00 4 7,600,000.00 5 8,200,000.00 6 8,930,000.00 7 9,665,000.00 8 10,400,000.00 9 11,050,000.00 10 11,760,000.00 11 12,465,000.00 12 13,175,000.00 13 13,900,000.00 14 14,625,000.00 15 15,350,000.00 16 16,075,000.00 17 16,825,000.00 18 17,480,000.00 19 18,140,000.00 20 18,800,000.00 WALIKOTA PONTIANAK, ttd SUTARMIDJI

LAMPIRAN I I PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL / (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PEKERJAAN JASA KONSULTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK TABEL ACUAN BIAYA TENAGA PENDUKUNG/BULAN NO PERSONIL HARGA SATUAN KETERANGAN 1. Office Manager Rp. 2.500.000 Digunakan Untuk Jumlah Tenaga Konsultan dan Pendukung Minimal 20 Orang 2. Sekretaris Rp. 2.325.000 3. Operator Computer Rp. 2.125.000 4. Sopir Rp. 2.025.000 5. Pesuruh Rp. 2.025.000 6. Penjaga Rp. 2.025.000 7. Asisten Muda (S2/S3 : 1 2 Tahun ) ( S1 : 1 4 Tahun ) 8. Teknis a. D3/D4 Rp. 3.200.000 Rp. 3.900.000 Rp. 2.800.000 Rp. 3.400.000 1) 1 3 Tahun Rp. 2.200.000 Rp. 2.550.000 2) 4 7 Tahun Rp. 2.700.000 Rp. 3.250.000 3) 8 11 Tahun Rp. 3.600.000 Rp. 4.800.000 4) 12 15 Tahun Rp. 5.100.000 Rp. 6.000.000 5) 16 20 Tahun Rp. 6.500.000 Rp. 7.500.000

NO PERSONIL HARGA SATUAN KETERANGAN b. SMK/D1/D2 1) 3 7 Tahun Rp. 2.025.000 Rp. 2.500.000 2) 8 11 Tahun Rp. 2.700.000 Rp. 3.250.000 3) 12 15 Tahun Rp. 3.600.000 Rp. 4.800.000 4) 16 20 Tahun Rp. 5.100.000 Rp. 6.500.000 WALIKOTA PONTIANAK, ttd SUTARMIDJI

LAMPIRAN I II PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL / (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PEKERJAAN JASA KONSULTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK NO JENIS PENGELUARAN PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) KURANG DARI 6 BULAN JANGKA WAKTU PENUGASAN ANTARA 6 S/D 12 BULAN 12 BULAN ATAU LEBIH KETERANGAN 1. Biaya Dokumen Perjalanan Lajang : harga pasar yang berlaku wajar sesuai kondisi setempat Lajang : harga pasar yang berlaku wajar sesuai kondisi setempat Lajang : harga pasar yang berlaku wajar sesuai kondisi setempat Biaya Untuk Pengurusan Passport, Visa, sertifikat kesehatan,dan lain lain Keluarga : Tidak Berlaku Keluarga : Tidak Berlaku Keluarga : harga pasar yang berlaku wajar sesuai kondisi setempat 2. Biaya Tiket Penerbangan Lajang : Sesuai Pengeluaran Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : Sesuai Pengeluaran Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : Sesuai Pengeluaran Keluarga : Sesuai Pengeluaran, 1 Istri, disertai 2 Anak (belum kawin) dan usia dibawah 18 Tahun - Khusus Untuk Konsultan Internasional, berlaku tarif IATA (International Air Transport Association) - Kelas Ekonomi, dengan mengambil Bandara dari Negara asal perusahaan konsultan - Untuk Konsultan Nasional berlaku kelas ekonomi penerbangan domestik

NO JENIS PENGELUARAN KURANG DARI 6 BULAN JANGKA WAKTU PENUGASAN ANTARA 6 S/D 12 BULAN 12 BULAN ATAU LEBIH KETERANGAN 3. Biaya Perjalanan Darat (in land travel) Lajang : harga pasar yang berlaku/wajar Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : harga pasar yang berlaku wajar Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : harga pasar yang berlaku wajar Keluarga : harga pasar yang berlaku wajar - Biaya Perjalanan dari Kantor ke Bandara terhadap (p.p) - Untuk perjalanan dinegara asal biaya dalam US$ mata uang di negara asal - Untuk perjalanan di Indonesia dalam rupiah di bayar sesuai pengeluaran 4. Biaya Sewa Kantor Tidak Berlaku Tidak Berlaku harga pasar yang berlaku wajar - Kontrak kurang dari 6 bulan, kantor atau tenaga ahli 3 orang kantor dan perlengkapannya disediakan pelaksana - Perhitungan kebutuhan kantor berdasarkan kebutuhan kantor rata-rata 6 m 2 /orang, maksimum untuk 25 orang dan ruang rapat lebih kurang 30 m 2. - Biaya sewa termasuk perawatan/operasional dan utilities. 5. Biaya Perlengkapan Kantor Tidak Berlaku keperluan keperluan dan harga pasar Kontrak kurang dari 6 bulan, dan atau untuk tenaga ahli 3 orang disediakan pelaksana 6. Biaya Sewa Kendaraan Kerja (Transportation Facilities) - Sewa Kendaraan Roda 4 : Rp. 5.000.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 2 : Rp. 500.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 4 : Rp. 5.000.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 2 : Rp. 500.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 4 : Rp. 5.000.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 2 : Rp. 500.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan termasuk operasional danpemeliharaan - 1 Kendaraan roda empat untuk 4 tenaga Ahli kecuali untuk Tim leader

NO JENIS PENGELUARAN KURANG DARI 6 BULAN JANGKA WAKTU PENUGASAN ANTARA 6 S/D 12 BULAN 12 BULAN ATAU LEBIH KETERANGAN 7. Biaya Komunikasi (Telex, Telepon, Facsimile voucher, internet) keperluan keperluan keperluan dan harga pasar 8. a. Biaya Komputer /software/royalty b. Biaya Pelaporan keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar Besarnya biaya laporan tergantung jenis, macam, bentuk dan banyak halaman dari laporan. Apabila dengan gambar teknik/peta, dapat dihitung sesuai pengeluaran 9. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK) keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar 10. Pengadaan Komputer/Peralatan Kantor keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar Pembelian sesuai pengeluaran dengan menunjukkan bukti pengeluaran (spesifikasi ditetapkan proyek) sewa/bulan sesuai harga pasar yang berlaku 11. Biaya Penugasan Luar Kota (Out of Duty Station) Sesuai biaya hotel bintang III setempat Sesuai biaya hotel bintang III setempat Sesuai biaya hotel bintang III setempat Tujuan perjalanan dinas tidak dalam kota yang sama dengan lokasi kantor 12. Biaya Operasional Kantor (Listrik dan Air Bersih) keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar 13. Biaya Pengiriman Dokumen Keluar Daerah keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar

NO JENIS PENGELUARAN KURANG DARI 6 BULAN JANGKA WAKTU PENUGASAN ANTARA 6 S/D 12 BULAN 12 BULAN ATAU LEBIH KETERANGAN 14. Sondir/Boring/ Borlog - Biaya Sondir per 2 titik: Rp. 4.500.000,- - Biaya Boring Mesin per titik: Rp. 15.000.000,- - Biaya Sondir per 2 titik : Rp. 4.500.000,- - Biaya Boring Mesin per titik : Rp. 15.000.000,- - Biaya Sondir per 2 titik : Rp. 4.500.000,- - Biaya Boring Mesin per titik : Rp. 15.000.000,- 15. Biaya Survey Lapangan keperluan dan harga 16. Biaya Test Laboratorium keperluan dan harga pasar keperluan dan harga keperluan dan harga pasar keperluan dan harga yang wajar keperluan dan harga pasar 17. Biaya Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga yang wajar 18. Biaya sewa alat tes beton (hammer test) keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga yang wajar WALIKOTA PONTIANAK, ttd SUTARMIDJI