Ida Widaningsih, S.SiT, MKM Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang

dokumen-dokumen yang mirip
Sartika Tolingguhu NIM :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL EVALUASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH ANATOMI DI AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PRABUMULIH PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT III PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

Jurnal Ilmiah Kebidanan STIKes Medika Cikarang Volume 9 No. 2 Desember 2014

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh: HESTI NUFRIDA A

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015


BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II D- III KEBIDANAN STIKES RANAH MINANG PADANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI ORGANISASI SEKOLAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK JALUR ANVULEN DI STIKES ASIYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

3. Hasil dan Pembahasan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN MOJOLABAN TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

PENGARUH HASIL BELAJAR MATEMATIKA, EKONOMI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA SMK ST. BONAVENTURA 1 MADIUN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

Transkripsi:

HUBUNGAN METODE MENGAJAR DAN RELASI DOSEN MAHASISWA DENGAN INDEKS PRESTASI MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MAHASISWA SEMESTER II PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MEDIKA CIKARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Ida Widaningsih, S.SiT, MKM Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang ABSTRAK Salah satu indikator tingkat pembangunan manusia dalam suatu negara adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indonesia memiliki nilai IPM 0,734. Indonesia hanya unggul jika dibandingkan dengan Kamboja dan Myanmar. Salah satu komponen IPM adalah pendidikan. Salah satu alat ukur prestasi di bidang pendidikan adalah Indeks Prestasi. Prestasi Belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan metode mengajar dan relasi dosen mahasiswa dengan indeks prestasi mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh mahasiswa semester II DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang yang berjumlah 65 orang, menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 64 responden. Instrument penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Analisis data yang digunakan berupa univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara metode mengajar dengan P Value 0.004< α 0.05 dan OR 1.185, dan ada hubungan antara relasi dosen dengan mahasiswa dengan P Value 0.000< α 0.05 dan OR 10.615. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan metode mengajar dan relasi dosen mahasiswa dengan Indeks Prestasi Mahasiswa pada Mata Kuliah Askeb 1 Semester II DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang Tahun Ajaran 2013/2014. Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya peningkatan kualitas mutu tenaga pengajar melalui pengembangan metode mengajar yang lebih efektif dan lebih memperhatikan faktor hubungan psikis antara dosen dan mahasiswa sehingga proses dan tujuan pembelajaran lebih optimal tercapai.. Kata Kunci : Metode Mengajar, Relasi Dosen Mahasiswa, Indeks Prestasi Mata Kuliah Askeb 1 1

Pendahuluan Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan menempatkan pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional. Pendidikan di Indonesia selalu mengarah pada usaha pencapaian tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,yaitu : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Depdiknas, 2005). Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurnya terdiri dari masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu bentuk perilaku baru atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan. Proses tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak (soft ware) yang terdiri dari kurikulum, pendidik, metode dan sebagainya serta perangkat keras (hard ware) yang terdiri dari ruang, perpustakaan (buku-buku) dan alat-alat bantu pendidikan lain. Jalur pendidikan formal akan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan kepribadian. Berdasarkan proses intelektual, H.L. Blum menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses dengan tujuan utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang secara operasional tujuannya dibedakan menjadi 3 aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilan (psikomotor). (Notoatmodjo, 2009). Tujuan pendidikan adalah meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai satu hal sehingga ia menguasainya. Jelas perbedaannya dengan tujuan penerangan, propaganda dimana tujuan pendidikan ini akan tercapai jika prosesnya komunikatif. Jika proses belajar tesebut tidak komunikastif tidak akan mungkin tujuan pendidikan akan tercapai. Di tinjau dari prosesnya pada tingkat bawah dan menengah pengajar itu disebut guru, sedangkan pelajar di sebut murid, pada tingkat tinggi pengajar itu dinamakan dosen sedangkan pelajarnya di sebut mahasiswa (Onong Udjana, 2006). Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman baru. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi akibat interaksi dengan situasi yang ada bukan terjadi dengan sendirinya karena kedewasaan seseorang. (Iskandar, 2009 : 103) Sofyan (2008), menjelaskan pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakatnya. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Untuk mendapatkan Asuhan Kebidanan yang berkualitas perlu didukung dengan tersedianya standar asuhan. Standar asuhan itu sendiri dilandasi dasar-dasar kebidanan sebagai filosofi. Mengacum pada keadaan 2

tersebut maka seorang bidan harus mengetahui paradigma baik melihat dari sisi komponen-komponen dari paradigma tersebut yaitu: wanita, lingkungan, perilaku dan pelayanan kebidanan itu sendiri baik berupa Pelayanan Kebidanan, Praktik Kebidanan dan Asuhan Kebidanan (Dwana, 2009). Untuk melaksanakan tugasnya, bidan harus melalui pendidikan yang formal, mempunyai sistem pelayanan, kode etik dan etika kebidanan dalam melaksanakan atau mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional, sehingga semua orang tidak dapat disebut menjadi bidan. Oleh karena itu perlu diperjelas batasan atau profesi seorang bidan sehingga tidak ada penyelewengan dan penyimpangan sehingga perlu dibatasi tentang kebidanan sebagai suatu profesi (Dwana, 2009). Dalam situasi belajar yang sifatnya kompleks dan menyeluruh serta melibatkan interaksi beberapa komponen, sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi akademik yang setara dengan kemampuan intelegensianya. Karena pada dasarnya prestasi akademik merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lain (Baiquni, 2007). Pencapaian prestasi belajar menurut Drs.Slameto (2010) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh,inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,kematangan, kesiapan, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya adalah metode mengajar guru. Pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan tujuan kompetensi sangat diperlukan, karena metode mengajar adalah cara yang digunakan guru untuk mengadakan hubungan/interaksi dengan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru dituntut pula untuk dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangan melalui metode mengajar yang ia terapkan. Menurut Nana Sudjana (2004: 76), metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Metode mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dengan metode yang tepat akan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran sehingga prestasi belajar akuntansi keuangan siswa meningkat. Penelitian yang dilakukan Suprapto, I (2006) menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat dan signifikan antara metode mengajar, kebiasaan belajar dan suasana akademik dengan prestasi belajar mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kotabumi Lampung Utara tahun 2005 dan penelitian yang dilakukan oleh Harniasih, W (2005) dengan hasil ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar laporan keuangan mahasiswa pendidikan akutansi fakultas ilmu sosial UNS tahun 2001. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan Sunarti pada mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh, mengatakan bahwa dalam 3 kelas terdapat 133 orang mahasiswi, 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan,dari 10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan karena 3

absensi, 3 karena kurang minat belajar, 2 orang karena pengaruh teknik mengajar dosen. Hasil IPK (Indeks Prestasi Kumulatif ) pada mahasiswa Tingkat II Diploma Kebidanan STIkes Medika Cikarang pada Tahun 2014 dari 65 mahasiswa rata-rata indeks prestasi mahasiswa adalah 2,89. Dengan ini peneliti mengkategorikan prestasi belajar menjadi 3 kategori yaitu nilai tinggi dimana IPK >3, Sedang antara 2,75-3 dan IPK rendah < 2,75. Berdasarkan data yang didapatkan dari bagian evaluasi mahasiswa terdapat 30 (46,8%) mahasiswa memiliki IPK tinggi, sedang 31 (48,4%) mahasiswa dan rendah 3 (4,6%) mahasiswa. Belajar yang efektif dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan yang di harapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini, kondisi internal terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan kebersamaan dan cinta, kebutuhan akan status, kebutuhan self-actualisation, kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, kebutuhan estetik, sedangkan kondisi eksternal terdiri dari ruangan belajar yang bersih, ruangan cukup terang dan cukup sarana yang diperlukan untuk belajar. Selain belajar yang efektif diperlukan juga sistem mengajar yang efektif agar dapat meningkatkan prestasi belajar. Sistem mengajar yang efektif seperti mempergunakan banyak metode pada saat mengajar, kurikulum yang baik dan seimbang, selalu membuat perencanaan sebelum mengajar (Drs.Slameto, 2010) STIkes Medika merupakan sebuah lembaga sekolah tinggi yang bergerak dibidang pendidikan kesehatan, dimana mahasiswanya di didik untuk menjadi seorang tenaga kesehatan yang professional dan handal. Oleh sebab itu, mahasiswa STIkes Medika dituntut untuk selalu meningkatkan prestasi belajar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Metode Mengajar dan Relasi Dosen Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Mata Kuliah ASKEB 1 Mahasiswa Semester II Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang Tahun 2014. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Analitik Kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:14). Dengan rancangan cross sectional yaitu rancangan atau metode penelitian yang pengukuran atau pengamatan terhadap variabel independen dan dependen dilakukan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam waktu yang bersamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam melakukan penelitian, sederhana, dan ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat. (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Semester II Diploma Kebidanan STIkes Medika Cikarang yaitu sebanyak 65 orang mahasiswa. 4

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling dimana responden yang hadir dijadikan sampel penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Indeks Prestasi Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan Mahasiswa Semester II Diploma Kebidanan STIkes Medika Cikarang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah metode mengajar dan relasi dosen dengan mahasiswa terhadap indeks prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan mahasiswa semester II Prodi DIII Kebidanan STIkes Medika Cikarang tahun 2013/2014. Penelitian ini dilakukan di STIkes Medika Cikarang pada bulan Mei - Juni tahun 2014. Lokasi penelitian ini dipilih karena dapat dijangkau oleh peneliti dengan mempertimbangkan waktu, tenaga serta dana yang tersedia. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah seluruh data yang bersumber dari hasil jawaban kuisioner yang telah diisi oleh masing-masing responden yaitu berupa data primer dan data sekunder. Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Sumber data berupa responden ini dipakai dalam penelitian kuantitatif (Imam Suprayogo, 2009). Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer yang didapat dari hasil jawaban kuisioner yang telah diisi oleh masing-masing responden. Data Primer merupakan data penelitian yang diperoleh sendiri melalui : Wawancara, Observasi, Hasil evaluasi (Indeks Prestasi), Kuesioner (Daftar Pertanyaan).(Imam Suprayogo, 2009). Dalam penelitian ini instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang di berikan kepada mahasiswa semester II Diploma Kebidanan STIkes Medika Cikarang. Menurut Arikunto (2006) Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2008). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda centang ( ) pada salah satu jawaban yang dianggap benar. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data mengenai variabel yang diteliti. Data yang dikumpulkan berupa data primer (kuesioner) dan sekunder (KHS). Validitas dan reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. (Imam Suprayogo, 2009). Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Bila rhitung dari rumus 5

di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya. Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal consistency yaiti uji coba instrumen kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2005). Tehnik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah tehnik alfa cronbach. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r60) > 0,2108. Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada 20 Mei 2014 yang bertempat di Akademi Kebidanan Bhakti Husada pada mahasiswa semester II yang berjumlah 30 responden yang hasilnya sebagai berikut. Dari hasil Uji Validitas dari 30 butir pertanyaan untuk variabel metode mengajar ada 27 pertanyaan nilainya lebih besar dari r table (r 28 = 0.361), sehingga pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan 3 pertanyaan yang tidak valid. Dan dari uji cronbach alpha (0.956) lebih besar dibandingkan nilai r tabel maka pertanyaan tersebut dianggap reliabel. Dari tabel Uji Validitas dari 25 butir pertanyaan untuk variabel relasi dosen mahasiswa ada 23 pertanyaan nilainya lebih besar dari r table (r 28 = 0.361), sehingga pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dan 2 pertanyaan tidak valid. Dan dari uji cronbach alpha (0.941) lebih besar dibandingkan nilai r tabel maka pertanyaan tersebut dianggap reliabel. Analisa data yang digunakan adalah analisa Univariat dan Bivariat. Analisa univariat yaitu dengan menampilkan tabel tabel distribusi frekuensi untuk melihat gambaran distribusi frekuensi responden menurut variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun variabel independen. Sedangkan analisa Bivariat yaitu bertujuan untuk melihat dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Uji statistik yang dilakukan adalah Chi-Square dengan bantuan perangkat lunak SPSS R 15.0 Uji kemaknaan didapatkan melalui uji Chi square ( X ) dua arah pada tingkat kemaknaan 0,05, jika P value lebih kecil dari alpa ( P < 0,05 ) maka hipotesis nol ditolak, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang diteliti. Hasil uji dari chi square hanya dapat menyimpulkan ada atau tidaknya perbedaan proporsi antara kelompok mana yang memiliki resiko lebih besar dibanding kelompok lain. Untuk mengetahui derajat hubungan dua variabel digunakan odds rasio (OR). Nilai OR merupakan nilai estimasi untuk terjadinya outcome sebagian pengaruh adanya variabel independen, perubahan satu unit variabel independen akan menyebabkan perubahan sebesar nilai OR pada variabel independen, estimasi confidance interval (CI), OR ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian Analisa Univariat Tabel Univariat Variabel Kategori F (%) Indeks Prestasi Pada Mata Kuliah Askeb 1 Rendah Tinggi 36 28 56.2 43.8 Total 64 100 Metode Mengajar Kurang Baik 25 39 39.1 60.9 Total 64 100 Relasi Dosen dengan Kurang Baik 27 37 42.2 57.8 Mahasiswa Total 64 100 6

Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 64 responden terdapat 43.8% yang mendapatkan nilai tinggi ( 2,75) bila di bandingkan dengan yang mendapatkan nilai rendah ( 2,75). Menunjukan bahwa dari 64 responden (60.9%) yang berpendapat bahwa metode mengajar para dosen mata kuliah Askeb 1 sudah baik sedang sisanya 25 responden (39,1%) mengatakan metode mengajar para dosen Askeb 1 masih perlu ditingkatkan. Menunjukan bahwa dari 64 responden terdapat 57.8% yang memiliki relasi guru dengan siswa baik bila di bandingkan dengan yang memiliki relasi guru dengan siswa yang kurang. Analisis Bivariat Tabel Bivariat Variabel Nilai P OR Metode 0.004 1.185 Mengajar Relasi Dosen dengan Mahasiswa 0.000 10.615 Berdasarkan tabel di atas analisis statistik uji chi-square menunjukan bahwa P Value = 0.004 (P<α 0.05), maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara metode mengajar dengan indeks prestasi mahasiswa pada mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan semester II Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil OR diketahui 1.185 (CI 95% = 1.062 2.551) yang berarti mahasiswa yang mendapat metode pengajaran yang baik berpeluang mendapatkan indeks prestasi yang tinggi sebesar 1.185 kali lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang kurang mendapat cara pengajaran yang baik. Analisis statistik uji chi-square menunjukan bahwa P. Value = 0.000 (P<α 0.05), maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara relasi guru dengan siswa dengan indeks prestasi mahasiswa pada mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan semester II DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang Tahun Ajaran 2013/2014 Hasil OR diketahui 10.615 (CI 95% = 3.017 37.355) yang berarti mahasiswa yang memiliki relasi guru dengan siswa yang rendah berpeluang mendapatkan indeks prestasi yang rendah sebesar 10.615 kali lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki relasi guru dengan siswa tinggi. Pembahasan Metode Mengajar Analisis statistik uji chi-square menunjukan bahwa P Value = 0.004 (P<α 0.05), maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara metode mengajar dengan indeks prestasi mahasiswa pada mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan semester II Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan teori, metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ign. S. Ulih bukit karo karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkannya. Di dalam lembaga pendidikan, orang lain yang disebut diatas sebagai murid/siswa dan mahasiswa, yang dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepattepatnya dan seefisien serta seefektif mungkin. Metode mengajar yang efektif 7

akan mengoptimalkan proses penyampaian materi sehingga peserta didik akan lebih memahami otomatis tujuan pembelajaran bisa tercapai. Menurut Nana Sudjana (2004: 76), metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan tujuan kompetensi sangat diperlukan, karena metode mengajar adalah cara yang digunakan guru untuk mengadakan hubungan/interaksi dengan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru dituntut pula untuk dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangan melalui metode mengajar yang ia terapkan. Penelitian yang dilakukan Suprapto, I (2006) menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat dan signifikan antara metode mengajar, kebiasaan belajar dan suasana akademik dengan prestasi belajar mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kotabumi Lampung Utara tahun 2005 dan penelitian yang dilakukan oleh Harniasih, W (2005) dengan hasil ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar laporan keuangan mahasiswa pendidikan akutansi fakultas ilmu sosial UNS tahun 2001. Metode mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dengan metode yang tepat akan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran sehingga prestasi belajar akuntansi keuangan siswa meningkat. Relasi Dosen dengan Mahasiswa Berdasarkan analisis statistic, menunjukan bahwa P. Value = 0,000 (P<α 0,05), yang berarti bahwa ada hubungan antara relasi guru dengan siswa dengan indeks prestasi mahasiswa pada mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan semester IV DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan teori, di dalam relasi (Guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju. (Slameto, 2010) Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ilda (2009), bahwa faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adi Kristianto 2012, Dari hasil analisis uji korelasi hubungan antara Lingkungan Sekolah (Relasi Guru dengan Siswa) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, berarti bahwa ada hubungan antara relasi guru dengan siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se-kabupaten Sleman tahun ajaran 2011/2012. Analisis peneliti, mahasiswa yang menjalin hubungan baik dengan dosennya maka akan lebih berpeluang mendapatkan indeks prestasi yang tinggi karena jika suasana di dalam kelas sudah menyenangkan dan mahasiswa juga menyukai dosennya maka keinginan 8

untuk memahami suatu pelajaran menjadi meningkat sehingga nilai pun akan bagus. Jadi dalam penelitian ini menunjukan adanya kesesuaian antara teori dengan apa yang terjadi di lapangan bahwa relasi guru dengan siswa berhubungan dengan indeks prestasi mahasiswa. Daftar Pustaka 1. Ahmadi, A, 2004. Psikolosi Belajar. Rineka Cipta, Jakarta 2. Adi Kristianto. 2012. Hubungan Lingkungan Pendidikan dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK se- Kabupaten Sleman. Yogyakarta : Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Budiarto, Eko, 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta. 4. Cut Efriana. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Program Study Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Banda Aceh : DIII Kebidanan. STIKes U Budiyah Banda Aceh. 5. Dewi Triloka Wulandari, Siti Aisyah. 2011. Hubungan antara dukungan orangtua dengan Indeks Prestasi Akademi Kebidanan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong. Probolinggo : DIII Kebidanan. Akademi Kebidanan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo. 6. Depdiknas, 2005. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. 7. Hamalik. 2002. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito. 8. Maslihah. 2013. Hubungan Dukungan Sosial dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Riau. Riau : Fakultas Kedokteran. Universitas Riau. 9. Nurkholis, Agus.2006. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. 10. Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosda Karya 11. Rahmi E. Pengaruh dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja (Skripsi).Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah : 2011 12. Soekidjo Notoatmodjo. 2006. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT.Rineka Cipta 13. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta 14. Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta. 15. Syah, M, 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya,Bandung. 16. Sardjiman. 2007. kendala dan masalah dalam belajar. Semarang : Aneka ilmu. 17. Syah M. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada: 2011 18. Taufiqurrohman, M. A. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Klaten: CSGF 19. Uno, Hamzah B.2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 20. Wadyawati. 2005. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Perubahan Respon Sosial- Emosional. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. 9

21. Wijayanti. 2011. Hubungan antara Minat dengan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Akademi Kebidanan Mitra Husada Karang Anyar. Surakarta : DIII Kebidanan. STIKes Kusuma Husada Surakarta. 22. Winkel,WS. 1994. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia. 23. www.badanpusatstatistik.com 10