Penelitian Pembakaran Batu bara Menyeimbangkan Keilmuan, Manajemen, dan Insting dalam Penelitian Sumarjono
Pengantar Pengetahuan adalah milik publik sehingga setiap orang berhak memilikinya dan mengambil manfaat darinya. Pengetahuan terbagi menjadi dua jenis, yaitu tacit dan eksplisit. Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang telah didokumentasikan atau tersimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Pengetahuan eksplisit tersebut hanya sebesar 20%, sementara pengetahuan tacit sebesar 80%. Pengetahuan tacit ini sangat sulit untuk dikomunikasikan dan disebarkan kepada orang lain karena tersimpan pada masing-masing individu. Oleh karena itu, manajemen pengetahuan (knowledge management) hadir untuk menjawab persoalan ini, yaitu langkah-langkah sistematik (mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan/menggunakan) untuk mengelola aset pengetahuan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja institusi secara berkelanjutan. Badan Litbang ESDM memiliki institusional memory bertugas untuk melakukan inventarisasi critical knowledge dan pemetaan knowledge source yang terkait dengan kegiatan litbangyasa unggulan. Sebagai langkah awal dalam pengelolaan pengetahuan dan inovasi, kami berupaya untuk mengcapture pengetahuan tacit yang dimiliki oleh para senior di lingkungan Badan Litbang ESDM menjadi pengetahuan yang mudah dikomunikasikan dan didokumentasikan (eksplisit). Para senior tersebut merupakan para pelaku litbang (pakar) di bidang migas, mineral, batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan, maupun geologi kelautan yang telah dan akan memasuki masa purnabakti. iii
Mengawal Kelanggengan Industri Migas Indonesia Evita H. Legowo Berbagai pengalaman berharga yang dimiliki para pelaku litbang dapat dipakai seterusnya sebagai dasar dan secara berkelanjutan oleh para peneliti, para penyelidik bumi, perekayasa, para koordinator, jajaran manajemen dan pelaku litbang lainnya sebagai sumber acuan, inspirasi, dan pembelajaran dalam menyelesaikan berbagai persoalan kelitbangan, baik itu sifatnya substansial keilmuan ataupun penyelenggaraan. Karenanya, kami meminta kepada para senior tersebut untuk meninggalkan warisan kepada generasi selanjutnya dengan menuliskan pengalamannya selama berkiprah di Badan Litbang ESDM dan diterbitkan dalam buku-buku yang disebut knowledge sharing series. Buku yang berjudul Penelitian dan Pembakaran Batubara: Menyeimbangkan Keilmuan, Manajemen, dan Insting dalam Penelitian dan dituliskan oleh Drs. Sumarjono, M.Sc adalah salah satu produk awal dari gagasan tersebut. Drs. Sumarjono, M.Sc adalah peneliti ahli bidang pembakaran batubara di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (PPPTMB tekmira). Berbagai penghargaan telah beliau dapatkan sebagai penghargaan atas kepakarannya dalam bidang pembakaran batubara. Beberapa penghargaan yang telah beliau terima antara lain: peneliti terbaik Direktorat Jenderal Pertambangan Umum yang dipilih melalui voting pada tahun 1994, salah satu pemenang Ristek Medco Energy Award 2007 di bidang penghematan energi, dan Anugerah Ristek untuk teknologi inovatif pada tahun 2010 dari Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Beliau juga telah memiliki paten untuk proses dan peralatan pembakar siklon untuk tepung batubara. Melalui buku ini, beliau berbagi kisah suksesnya sebagai peneliti. Dalam buku ini juga, beliau memaparkan pengalamannya sebelum menjadi peneliti hingga terbentuknya jiwa penelitian terhadap batubara khususnya. Selain itu, beliau juga berbagi pengalaman bagaimana berkolaborasi penelitian dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan industri, serta membantu penyempurnaan teknologi pembakar siklon batubara yang beliau kembangkan. Pada bagian iv
akhir buku ini disampaikan bunga rampai kisah-kisah dan petuah beliau bagi generasi peneliti batubara selanjutnya. Kiranya buku ini dapat bermanfaat bagi generasi penerus peneliti maupun bagi masyarakat. Kepala Badan, Ir. F.X Sutijastoto. M.A v
Daftar Isi Pengantar...iii Daftar Isi...vii Bab 1 - Mengenal Diriku Lebih Dekat... 1 Tempat Bermain...2 Pramuka...3 Pendidikan...4 Bab 2 - Empat Puluh Tahun Pengabdian... 9 Langkah Awal Menjadi Peneliti... 10 Sepulang Menambah Ilmu dari Negeri Kangguru... 11 Fokus di Penelitian Batubara... 11 Mengapa Batubara?...11 Pentingnya Penelitian Pembakaran Batubara...12 Teknologi Cyclone Burner: Masa Depan Pembakaran Batubara di Indonesia.13 Pengembangan Pembakar Siklon...14 Desentralisasi Penelitian: Meneliti di Daerah... 15 Penelitian untuk Semua: dari UKM sampai Industri... 16 Bab 3 - Penelitian Bersama UKM... 21 Bermula dari Silaturahmi ke Daerah... 22 Pendekatan Non-Formal dengan Keilmuan Formal...23 Membimbing UKM dengan Penerapan Teknologi Tepat Guna... 24 Penuh Tantangan...24 Keberhasilan, Buah Manis dari Ketekunan...25 Kendala yang Masih Menghantui...28 vii
Hikmah Meneliti Bersama UKM... 28 Ajang Pengasahan Naluri Kepenelitian Saya...28 Menemukan Cyclone Burner...31 Bab 4 - Terjun Menjadi Peneliti Industri... 35 Beda Penelitian Industri dengan Penelitian UKM... 36 Mematangkan Cyclone Burner untuk Skala Industri... 37 Bab 5 - Bunga Rampai... 43 Kunci Keberhasilan Peneliti... 44 Hasil Penelitian yang Memuaskan Hati sebagai Amunisi...44 Pentingnya Penggunaan Naluri...45 Memiliki Modal untuk Menjadi Peneliti...45 Falsafah Saya Sebagai Peneliti... 49 Sifat Peneliti...49 Mempersiapkan Perbekalan...49 Tidak Berhenti Meneliti dan Inovasi...50 Penghargaan yang Membanggakan... 50 Saya dan Keluarga... 53 viii