BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. pada jenjang Diploma III pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

Gambar Lampu kepala

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO..

UNJUK KERJA ALAT PERAGA SISTEM PENERANGAN KENDARAAN MITSUBISHI L300

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN)

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BAB III METODE PENELITIAN. persiapan dan pembuatan kincir Savonius tipe U dengan variasi sudut

STUDI ANALISIS HARGA SATUAN BAHAN INSTALASI LISTRIK

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI

Gambar Konstruksi Kontaktor Magnit Merk HKE HRM1-5-DC12V

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

Pengukuran dengan Tang Meter Dan Lux Meter

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

CCTV Installation Guide

CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR

PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF SKRIPSI

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel. laporan praktikum rangkaian seri dan paralel

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

KAJIAN PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE

DESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

MERANGKAI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN SEDERHANA F.20.07

TEORI LISTRIK TERAPAN

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

JOBSHEET PRAKTIKUM 2 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

BAB II Listrik Dinamis

MODUL TIK/PTD SMP SBI KELAS IX MODUL 17 BUKU KERJA PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

LATIHAN SOAL UAS FISIKA

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk menghasilkan suatu model electrical trainer yang diharapkan dapat mempermudah dalam proses pembelajaran praktikum sistem penerangan. Adapun alat yang direncanakan dalam tugas akhir ini adalah Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer. 3.2 Rangkaian Instalasi Dalam membuat alat ini, dibutuhkan rangkaian instalasinya supaya dalam merangkai komponen instalasi tidak terjadi kesalahan, berikut adalah gambar instalasinya : 3.2.1. Instalasi Lampu Kepala Gambar 3.1 Instalasi Lampu Kepala 20

Adapun cara kerja sistem penerangan lampu kepala adalah sebagai berikut: Arus listrik mengalir dari baterai ke sekering ke sakelar lampu kepala (Low/Up) ke lampu kepala dan massa, apabila sakelar lampu kepala on maka lampu kepala juga menyala, apabila sakelar lampu kepala off maka lampu kepala padam. Titik bakar/api adalah titik cahaya masuk pada reflector untuk menghasilkan pantulan cahaya yang sejajar dan hasil cahaya yang lebih terang, karena apabila sinar cahaya tepat didepan titik bakar maka yang terjadi pantulan sinar tidak akan sejajar. Hubungannya dengan lampu depan/lampu kepala yaitu supaya penerangan pada jalan lebih efektif. Filament pada lampu disimpan tepat pada titik bakar Gambar 3.2 kawat pijar berada pada titik bakar 21

3.2.2. Instalasi Lampu Kota Gambar 3.3 Instalasi Lampu Kota Adapun cara kerja sistem penerangan lampu kota adalah sebagai berikut: Arus listrik mengalir dari baterai ke sekering ke sakelar lampu kota ke lampu kepala (depan dan belakang) dan massa, apabila sakelar lampu kota on maka lampu kota juga menyala, apabila sakelar lampu kota off maka lampu kota padam. 22

3.2.3. Instalasi Lampu Plat Nomor Gambar 3.4 Instalasi Lampu Plat Nomor Adapun cara kerja sistem penerangan lampu plat nomor adalah sebagai berikut: Arus listrik mengalir dari baterai ke sekering ke kunci kontak (B ke IG) ke sakelar lampu plat nomor ke lampu plat nomor dan massa, apabila kunci kontak on dan sakelar plat nomor on maka lampu plat nomor akan menyala, apabila kunci kontak off dan sakelar plat nomor on maka lampu plat nomor akan padam, apabila kunci kontak dan sakelar plat nomor off maka lampu plat nomor padam. 23

3.2.4. Instalasi Lampu Rem Gambar 3.5 Instalasi Lampu Rem Adapun cara kerja sistem penerangan lampu rem adalah sebagai berikut: Arus listrik mengalir dari baterai ke sekering ke kunci kontak (B ke IG) ke sakelar lampu rem ke lampu rem dan massa, apabila kunci kontak on dan sakelar rem on maka lampu rem akan menyala, apabila kunci kontak off dan sakelar rem on maka lampu rem akan padam, apabila kunci kontak dan sakelar rem off maka lampu rem padam. 24

3.2.5. Instalasi Lampu Mundur Gambar 3.6 Instalasi Lampu Mundur Adapun cara kerja sistem penerangan lampu mundur adalah sebagai berikut: Arus listrik mengalir dari baterai ke sekering ke kunci kontak (B ke IG) ke sakelar lampu mundur ke lampu mundur dan massa, apabila kunci kontak on dan sakelar mundur on maka lampu mundur akan menyala, apabila kunci kontak off dan sakelar mundur on maka lampu mundur akan padam, apabila kunci kontak dan sakelar mundur off maka lampu mundur padam. 25

3.2.6. Instalasi Lampu Tanda Belok Gambar 3.7 Instalasi Lampu Tanda Belok Adapun cara kerja sistem penerangan lampu tanda belok adalah sebagai berikut: Arus listrik mengalir dari baterai ke sekering ke kunci kontak (B ke IG) ke flasher ke sakelar lampu tanda belok (kiri dan kanan) ke lampu tanda belok dan massa, apabila kunci kontak on dan sakelar tanda belok (kiri dan kanan) on maka lampu tanda belok (kiri dan kanan) akan menyala, apabila kunci kontak off dan sakelar tanda belok on maka lampu tanda belok (kiri dan kanan) akan padam, apabila kunci kontak dan sakelar tanda belok off maka lampu tanda belok (kiri dan kanan) padam. 26

3.3 Perancangan Alat Adapun perancangan alat car electrical trainer ini secara garis besar terdiri dari meja dan sistem instalasinya. 3.3.1. Car Elektrical Trainer Bahan trainer ini terbuat dari lempengan plat alumunium, dan rangkanya terbuat dari pipa besi, dengan ukuran panjang : 120 cm dan lebar : 75 cm. 17,5 Cm 40 Cm 17,5 Cm 30 Cm 1 2 2 1 20 Cm 3 30 Cm 20 Cm 20 Cm 4 5 4 55 Cm 10 Cm 55 Cm Gambar 3.8 Sketsa Car Electrical Trainer 27

Keterangan gambar : 1. Plat dudukan lampu kepala 2. Lampu Kepala 3. Plat dudukan sakelar kombinasi 4. Lampu induk 5. Plat dudukan lampu induk 3.3.2. Selain itu terdapat beberapa lempengan plat alumunium tambahan untuk dudukan sistem penerangan antara lain: 1. Ukuran plat lampu kepala : Tinggi Lebar : 30 cm : 17,5 cm Gambar 3.9 Plat lampu kepala 2. Lampu sein : Tinggi Lebar : 15 cm : 8 cm 28

Gambar 3.10 Plat lampu sein 3. Plat sakelar kombinasi : Tinggi Panjang : 20 cm : 30 cm Gambar 3.11 Plat sakelar kombinasi 29

4. Plat lampu induk : Panjang Tinggi Lebar : 36 cm : 20 cm : 12 cm Gambar 3.12 Plat lampu induk 5. Data lampu Tabel 3.1 Data lampu yang terpakai No Beban Jenis Tegangan Daya Jumlah yang lampu lampu lampu lampu digunakan 1 Lampu Halogen 12 volt 60/55 watt 2 buah kepala 2 Lampu berhenti 3 Lampu sein Pijar kecil 12 volt 21 watt 5 watt Pijar kecil 12 volt 25 watt 5 watt 2 buah 1 buah 4 buah 2 buah 4 Lampu Pijar kecil 12 volt 25 watt 2 buah mundur 30

5 Lampu Pijar kecil 12 volt 3 watt 1 buah plat 6 Lampu Pijar kecil 12 volt 25 watt 2 buah kota 6. Sakelar Sakelar yang digunakan ada 2 jenis, yang pertama adalah sakelar yang ada di dekat strir, dan sakelar tekan yang ada pada dudukan sakelar kombinasi. 7. Flasher Menggunakan flasher seperti pada umumnya dengan tegangan 12 Volt dan dayanya 27 Watt. 8. Sekering Menggunakan sekering tipe blade. 9. Klakson Menggunakan klakson pada umumnya, dengan tegangan 12 Volt. 10. Kabel Kabel yang digunakan adalah NYAF, jenis ini merupakan kabel serabut. 3.4 Tahap Perakitan Dalam perakitan ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut ; 1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mengecek kondisi lampu dan sakelar yang ada pada trainer. 31

3. Merangkai sistem penerangan. 4. Melakukan pengujian. 5. Melakukan pengukuran dan analisis sistem penerangan. 3.5 Merestorasi Alat Dalam pembuatan alat tentang wiring diagram sistem penerangan pada kendaraan setelah mempelajari rangkaian tersebut maka kita bisa langsung merangkaikan komponen-komponen yang telah kita siapkan. Proses pembuatan alat pada proyek akhir ini ada beberapa tahapan di antaranya : 3.5.1. Tahap pertama Memeriksa kondisi car electrical trainer. Tujuan dari pemeriksaan ini untuk melihat keadaan trainer apakah dalam keadaan baik atau ada kerusakan, dan mempelajari wiring diagram sistem penerangan pada kendaraan. Adapun hasil dari tahap pertama adalah sebagai berikut. 1. Lampu Kepala tidak ada 2. Klakson tidak nyala 3. Sekering tidak ada. 4. Pengkabelan belum komplit dan tidak rapi. 5. Battery tidak ada Oleh karena itu, Meja car electrical trainer ini perlu direstorasi. Adapun langkah restorasinya pada tahap kedua. 32

3.5.2. Tahap kedua Dalam tahap kedua ini proses pembuatan instalasi kelistrikan penerangan yaitu pemotongan kabel dan memasangkan soket penghubung. Adapun proses pembuatan instalasi adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti ; a. Tang potong b. Tang kombinasi c. Tang capit d. Obeng dan + e. Soket penghubung f. Kabel g. Wire Stripper h. Solder dan timah i. Isolasi j. Pipa PVC 14x24 mm k. Mur dan baud ukuran 7mm 2. Memasang mur dan baud untuk dudukan soket. 3. Menyambungkan kabel ke komponen. 4. Merangkaikan setiap komponen dari sumber sampai ke beban. 5. Memeriksa hasil rangkaian yang telah dibuat dengan menggunakan AVO meter. 6. Menguji rangkaian. 33