Yulius S. Pirade ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Selain itu ketenagalistrikan akan mempengaruhi laju perekonomian dari berbagai


BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

Sistem Listrik Idustri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Pada PT. PLN (Persero) Cabang Padang

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Dielektrika, ISSN Vol. 3, No. 1 : , Agustus 2014

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) APLIKASI PENGADUAN KELUHAN TERPADU (APKT) MODUL SAIDI SAIFI

LAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV. GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM. Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk

ANALISIS PERHITUNGAN KWH TERSELAMATKAN PADA PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV AREA JAMBI

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

BAB 1 PENDAHULUAN. Wilayah

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

Analisis Koordinasi Sistem Pengaman Incoming dan Penyulang Transformator 3 di GI Sukolilo Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

Transkripsi:

Media Litbang Sulteng 2 (1) : 29 33, Oktober 2009 ISSN : 1979-5971 STUDI KEANDALAN KELISTRIKAN KOTA PALU 2007 BERDASARKAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURATION INDEX (SAIDI) DAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION FREQUENCY INDEX (SAIFI) Yulius S. Pirade ABSTRAK Pada tulisan ini membahas dan meneliti sistem keandalan kelistrikan kota Palu berdasarkan System Average Interruption Duration Index (Rata-rata Indeks Waktu Pemadaman) dan System Average Interruption Frequency Index (Jumlah Kali Padam Dalam Satu Kurun Waktu) yang menggunakan parameter mutu dan keandalan sistem, karena seringnya terjadi gangguan penyaluran tenaga listrik terhadap konsumen. Parameter mutu dan keandalan sistem suplai tenaga listrik di wilayah Suluttenggo cabang Palu menggunakan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) yang dibagi dalam dua kategori yaitu SAIDI, SAIFI di luar sistem Jawa dan SAIDI, SAIFI sistem Jawa sendiri dan langkah yang digunakan adalah wawancara dan pengambilan data. 1. PENDAHULUAN Berkaitan dengan keandalan sistem ketenagalistrikan, maka sistem kelistrikan Kota Palu juga menangalami hal yang sama dengan sistem kelistrikan di daerah lain sehingga terjadi pemadaman listrik akibat : Ketersediaan energi atau daya mampu pembangkit masih kurang 1. Sistem jaringan yang belum sesuai dengan yang semestinya. Untuk persoalan yang pertama yang berkaitan dengan ketersediaan daya mampu pembangkit, telah dibangun 2 unit PLTU: PLTU unit I daya terpasang 15 MW dengan daya mampu 12 MW. PLTU unit II daya terpasang 15 MW dengan daya mampu 12 MW Kedua pembangkit tersebut diharapkan mampu mensuplai kebutuhan listrik konsumen Untuk persoalan kedua yakni sistem jaringan, perlu adanya perbaikan yang secara signifikan pada sstem jaringan agar tidak terjadi masalah gangguan dan kerusakan pada sistem jaringan. Untuk persoalan yang lain yaitu jika terjadi pemadaman, maneuver-manuver beban dari setiap pembangkit atau gardu hubung yang dialirkan ke penyulang melalui feeder-feeder, masih sangat lambat sehingga semestinya durasi pemadaman listrik yang tidak terlalu lama menjadi lama waktu pemadamannya. 1) Staf Pengajar pada Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu. Ini diakibatkan dari pengetahuan setiap operator pengatur beban yang tidak menguasai kapasitas kapasitas beban dari setiap segmen penyulang. Untuk mengukur keandalan tersebut, ada dua indeks parameter yang digunakan sebagai tolak ukur yaitu: 1. SAIDI (System Average Interruption Duration Index) adalah rata-rata indeks lama waktu pemadaman. SAIDI = Perbandingan lama gangguan pada konsumen dengan jumlah total konsumen yang diapakai. 2. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) adalah jumlah kali padam dalam satu kurung waktu. SAIFI = Perbandingan jumlah total gangguan pada konsumen dengan jumlah total konsumen yang dilayani 2. RUMUSAN MASALAH Untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat harus didukung oleh tenaga kelistrikan, karena pencapaian kemakmuran masyarakat tidak terlepas dari penggunaan tenaga listrik. Dengan demikian maka diperlukan studi ilmiah tentang keandalan sistem ketenaga kelistrikan Kota Palu berdasarkan sistem SAIDI dan sistem SAIFI dan melaksanakan evaluasi berdasarkan data gangguan yang terjadi di PLN Wilayah VII Cabang Palu. 29

3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Tingkat Saidi dan Saifi Terhadap Keandalan Sistem. Keandalan suatu system sangat mempengaruhi tingkat besar kecilnya SAIDI dan SAIFI, semakin besar nilai SAIDI dan SAIFI maka dapat dinyatakan bahwa SAIDI dan SAIFI tersebut semakin buruk karena tingkat lama dan seringnya terjadi pemadaman semakin besar. Jika nilai SAIDI dan SAIFI kecil atau nilainya dibawah target yang telah ditetapkan maka SAIDI dan SAIFI tersebut semakin baik karena tingkat lama dan seringya terjadi pemadaman semakin berkurang. Selain gangguan internal dan eksternal tingkat SAIDI dan SAIFI dipengaruhi oleh kinerja operator pengaturan beban. Jika semakin tanggap operator pengaturan beban dalam menangani gangguan maka tingkat SAIDI dan SAIFI dapat dikurangi. Maka setiap operator pengaturan beban harus mengetahui setiap feeder yang melayani konsumen dan daerah-daerahnya serta penempatan LBS (Load Breaker Switch) yang dipasang pada feeder tersebut untuk mempermudah dalam pengaturan bebannya bila terjadi gangguan, sehingga hanya pada suatu system yang mengalami gangguan saja yang mengalami pemadaman. Bila terjadi gangguan atau dilakukannya pemeliharaan pada suatu feeder, agar pemadamannya tidak terlalu luas atau panjang maka dibutuhkan maneuver beban dari setiap pembangkit atau gardu hubung yang dialirkan ke penyulang melalui feeder- bahaya bahaya feeder dengan membuka LBS yang mengalami gangguan atau pemeliharaan dan menutup LBS dari penyulang / feeder untuk mensuplai feeder yang mengalami pemadaman, sehingga gangguan dapat dipisahkan dari sistem dan pekerjaan untuk perbaikan atau pemeliharaan sistem aman dari bahaya tegangan tinggi. 1.2. Indeks Keandalan Indeks keandalan adalah keadaan yang diukur berdasarkan pengukuran data secara statistic pada system distribusi dengan membandingkan indeks angka yang ideal. Indeks keandalan dapat diukur pada suatu system atau pada suatu daerah playanan substation atau pada suatu feeder. Ada dua indeks keandalan yang paling sering digunakan dalam sistem distribusi yaitu: SAIDI (System Average Intrupption Duration Indeks) adalah rata-rata indeks lama waktu padam. SAIFI (System Average Intrupption Frequency Index) adalah indeks jumlah kali padam dalam satu kurun waktu. 1.2.1. Indeks Frekuensi Pemadaman Ratarata (SAIFI) Jumlah konsumen yang mengalami pemadaman dalam satu tahun dibagi dengan jumlah konsumen yang dilayani... (1)...(1) Dimana : m = Jumlah pemadaman dalam satu tahun Ci = Jumlah konsumen yang mengalami pemadaman N = Jumlah konsumen yang dilayani. 1.2.2. Indeks Lama Pemadaman Rata-rata (SAIDI) Jumlah lamanya pemadaman yang dialami konsumen dalam satu tahun, dibagi dengan jumlah konsumen yang dilayani...(2) Dimana: m = Jumlah pemadaman dalam satu tahun ti = lamanya tiap-tiap pemadaman Ci = Jumlah konsumen yang mengalami pemadaman N = Jumlah konsumen yang dilayani 1.3. Parameter Mutu dan Keandalan Sistem Parameter mutu dan keandalan sistem suplai tenaga listrik di wilayah Suluttenggo cabang Palu menggunakan Standar Perusahaan 30

Listrik Negara (SPLN) yang dibagi ke dalam dua kategori yaitu: a. SAIDI luar sistem Jawa SAIFI luar sistem Jawa b. SAIDI sistem Jawa sendiri SAIFI sistem Jawa sendiri SPLN yang digunakan di wilayah Suluttenggo cabang Palu adalah SAIDI dan SAIFI luar sistem Jawa yang ditargetkan untuk setiap tahun, khususnya untuk tahun 2007 yaitu : SAIDI = 283 menit = 4,7 jam per pelanggan dalam setahun SAIFI = 8,3 kali per pelanggan dalam setahun 1.4.2. Bila Genset Mengalami Gangguan Apabila genset mengalami gangguan maka ohm saklar pada posisi II (OFF Genset) tetapi Ohm saklar ON pada posisi sistem (suplai dari PLN). Untuk penanggulangannya tegangan disuplai dari Gardu Induk Talise melalui feeder Elang dengan memasukkan LBS (Load Breaker Switch) Simaja menuju Gardu Hubung P.369 sehingga Siranindi II tidak mengalami pemadaman. Untuk Incoming P.369 feeder matahari dalam keadaan stand by dan LBS Jakarta yang menuju P.369 dilepas. 1.4. Standing Operating Procedure (SOP) Pengaturan Beban Apabila Terdapat Feeder yang Mengalami Gangguan Dengan melakukan Standing Operating Procedure (SOP) untuk melakukan pengaturan beban apabila terdapat feeder yang mengalami gangguan dibawah ini contoh bila suatu feeder mengalami gangguan dan cara pengaturan beban untuk menanggulangi pemadaman dapat diperlihatkan pada diagram satu garis di bawah ini. 1.4.1. Pada Kondisi Normal Pada kondisi normal pasokan utama dilayani oleh genset dengan ohm saklar pada posisi I (ON GENSET), untuk cadangannya sistem disuplai dari feeder tulip, elang dan matahari. Gambar 2 Diagram satu garis Siranindi II bila genset mengalami gangguan 1.4.3. Bila Feeder Elang Mengalami Gangguan Apabila feeder Elang mengalami gangguan maka incoming P.369 feeder Elang di lepas. Untuk penanggulangannya tegangan disuplai dari Gardu Hubung Maesa melalui feeder Matahari dengan incoming P,369 feeder Matahari dimasukkan Gambar 1 Diagram satu garis Siranindi II pada kondisi normal Gambar 3 Diagram satu garis Siranindi II Feeder Elang mengalami gangguan. 31

1.4.4. Bila Feeder Elang dan Matahari Mengalami Gangguan Apabila feeder Elang dan feeder Matahari mengalami gangguan maka incoming (Gardu Hubung P.369) Feeder Matahari harus dilepas. Untuk pensuplaian tegangan dapat dilakukan dari feeder Tulip dengan melepas LBS Simaja dan memasukkan LBS Kesehatan dan LBS Jakarta selanjutnya tegangan disuplai ke Gardu Hubung P.369. SAIFI = Ci/N.. (3) Dimana: Ci = Jumlah pelanggan padam N = Jumlah pelanggan Untuk bulan Januari: Jumlah pelanggan (Ci) = 124.085 Jumlah pelanggan (N) = 167.787 SAIFI = Ci/N = (124.085) / (167.787) = 0,739539 Dengan cara yang sama hasil perhitungan SAIFI dari Januari s.d. Desember 2007 dapat diperlihatkan pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Hasil perhitungan SAIFI 2007 Gambar 4 Diagram satu garis Siranindi II Feeder Elang dan Matahari mengalami gangguan 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode wawancara dan pengambilan data di pengaturan beban Posko Komando (Palu 10) dan cara pengolahan data yang digunakan adalah cara sistem analisis berdasarkan data yang ada. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Indeks SAIDI dan SAIFI pada tahun 2007 yang memuat penyebab gangguan (pemadaman karena gangguan pemadaman terencana), jumlah pelanggan padam, jumlah jam pelanggan padam, hasil dari SAIDI dan SAIFI pada masing-masing gangguanndan jumlah ratarata jam padam. Untuk lebih rinci dapat diperlihatkan di bawah ini: Analisa Indeks Frekuensi Pemadaman Ratarata (SAIFI) dari Januari s.d Desember 2007 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: No Bulan Jumlah SAIFI Pelanggan Pelanggan (Ci/N) padam (Ci) (N) 1 Januari 124.085 167.787 0,739539 2 Pebruari 121.883 168.354 0,723969 3 Maret 112.275 168.354 0,666898 4 April 130.502 169.280 0,770923 5 Mei 112.275 168.354 0,679780 6 Juni 133.502 169.884 0,785842 7 Juli 135.851 169.884 0,799670 8 Agustus 167.038 170.194 0,981456 9 September 152.775 171.050 0,893160 10 Oktober 152.559 171.321 0,890486 11 November 134.503 171.534 0,784119 12 Desember 126.844 171.777 0,738422 Sumber : Tabel data gangguan PLN Wilayah VII Cabang Palu Hasil olahan data Jumlah pelanggan rata-rata dalam satu tahun = 2.038.946 / 12 bulan = 169.912 Jadi indeks frekuensi pemadaman rata-rata (SAIFI) yakni : SAIFI = Pemadaman / tahun = 1.607.052 / 169.912 = 9,5 kali per pelanggan dalam setahun. Analisa Indeks Lama Pemadaman Rata-rata (SAIDI) dari Januari s.d Desember 2007 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: SAIDI = Ci.ti / N.. (4) 32

Dimana: Ci.ti = Jam x pelanggan padam N = Jumlah pelanggan Jadi indeks pemadaman rata-rata (SAIDI) yakni : SAIDI = Jam / Tahun = 985.754,16 / 169.912 Untuk bulan Januari: Jam x pelanggan padam (Ci.ti) = 89.421,77 Jumlah pelanggan (N) = 167.787 SAIDI = Ci.ti / N = (89.421,77) / (167.787) = 0,532948 Dengan cara yang sama hasil perhitungan SAIDI dari Januari s.d. Desember 2007 dapat diperlihatkan pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Hasil perhitungan SAIDI 2007 No Bulan Jam pelanggan padam (Ci.ti) Jumlah Pelanggan (N) SAIDI (Ci.ti/N) 1 Januari 89.421,77 167.787 0,532948 2 Pebruari 80.421,60 168.354 0,477693 3 Maret 78.109,75 168.354 0,463961 4 April 117.891,38 169.280 0,696428 5 Mei 113.854,00 169.518 0,671634 6 Juni 103.424,54 169.884 0,608795 7 Juli 81.357,13 169.884 0,479958 8 Agustus 118.857,49 170.194 0,698365 9 September 60.025,47 171.050 0,350924 10 Oktober 50.622,41 171.321 0,295483 11 November 40.785,95 171.534 0,237772 12 Desember 50.982,68 171.777 0,479958 Sumber : Tabel data gangguan PLN Wilayah VII Cabang Palu Hasil olahan data Jumlah pelanggan rata-rata dalam satu tahun = 2.038.946 / 12 bulan = 169.912 = 348 menit = 5,8 jam per pelanggan per tahun 4. KESIMPULAN Berdasarkan parameter mutu dan keandalan system suplai tenaga listrik di Wilayah Suluttenggo cabang Palu karena berada di luar system Jawa ditargetkan untuk setiap tahun sebesar 4,7 jam per pelanggan dalam satu tahun untuk kategori SAIDI dan 8,3 kali per pelanggan dalam setahun untuk kategori SAIFI namun berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa indeks SAIDI dan SAIFI system kelistrikan kota palu tahun 2007 yaitu : SAIDI = 5,8 jam per pelanggan dalam satu tahun. SAIFI = 9,5 kali per pelanggan dalam satu tahun. Ini menunjukkan bahwa system kelistrikan kota Palu belum handal atau belum memenuhi target yang telah ditentukan. 5. SARAN DAFTAR PUSTAKA Disarankan kepada Kepala Cabang Wilayah VII Cabang Palu agar sistem pelayanan kepada konsumen harus memenuhi standar SAIDI dan SAIFI yang sudah ditentukan supaya mencapai keandalan yang diinginkan. Arismunandar, Artono,1997.Teknik Tenaga Listrik Jilid III: Gardu Induk, Erlangga, Jakarta. Marsudi, Djiteng, 2005. Pembangkit Energi Listrik, Graha Ilmu, Yogyakarta. Kadir, Abdul, 1996.Pembangkit Tenaga Listrik, Erlangga, Jakarta. PT. PLN (Persero) Wilayah VII Sulawesi Utara dan Tengah, 1996. Keterampilan Dasar Distribusi, Pusat Pendidikan dan Latihan, Jakarta. PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Latihan, 1995. Pemeliharaan Jaringan Distribusi. PT. PLN (Persero) Unit Pendidikan dan Pelatihan Makassar, 1998. Pemeliharaan Distribusi Untuk Penurunan Rugi Jaringan, Pusat Pendidikan dan Latihan, Jakarta. PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Latihan, 1995. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi (Dasar) Pusat Pendidikan dan Latihan, Jakarta. 33