BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Dalam sejarahnya Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat atau sering disingkat dengan Diskominfo merupakan Bapesitelda yaitu singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Provinsi Jawa Barat diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat (Diskominfo), yang berlokasi di jalan Tamansari Nomor 55 Bandung. Perubahan ini dikarenakan adanya ruang lingkup serta cakupan kerja yang lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012. 1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien 1
b. Misi 1. Meningkatkan sarana dan prasarana serta profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika. 2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi 3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat serta melaksanakan diseminasi informasi. 4. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. 5. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa Barat. 1.1.3 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika GAMBAR 1.1 STRUKTUR ORGANISASI Sumber: www.diskominfo.jabarprov.go.id 2
1.1.4 Aspek Manajemen Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Adapun aspek manajemen yang terdapat di Diskominfo yaitu : 1. Aspek Produksi (Pelayanan Masyarakat) Penyediaan akses terhadap TIK dapat berupa penyediaan fasilitas komputer beserta perangkat pendukungnya pada lingkungan-lingkungan yang menunjang, seperti institusi pendidikan, perpustakaan umum, atau gedung fasilitas pemerintahan, yang belum memiliki ketersediaan fasilitas-fasilitas tersebut. 2. Aspek Keuangan Manajemen keuangan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan terlebih dahulu menyiapkan anggaran belanja rutin, bahan anggaran belanja pembangunan, dan menyiapkan daftar gaji, tunjangan, honorarium serta pembayaran lainnya. 3. Aspek Pemasaran Aspek pemasaran merupakan cara atau strategi Diskominfo dalam menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan secara teknis, fasilitasi sarana komunikasi, penyediaan informasi, serta koordinasi dengan unit kerja terkait. 4. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) SDM yang mampu mengoperasikan aplikasi pengolah kata, sebagai kemampuan dasar komputer yang paling umum, yang mampu mengoperasikan Internet, yang memiliki latar belakang pendidikan TIK, serta yang mampu melakukan aktivitas teknis setingkat pemrograman. (sumber : diskominfo.jabarprov.go.id) 3
1.2 Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat dan tuntutan konsumen yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber daya yang paling potensial dengan kemampuannya dan keterampilannya dapat menggerakan jalannya roda perusahaan. Salah satu dari aktivitas sumber daya manusia di perusahaan dipengaruhi oleh sistem pola hubungan yang terjadi di dalamnya, baik hubungan dengan sesama pegawai maupun atasan. Sasaran dari sistem pola hubungan yang terjadi di perusahaan adalah menyangkut masalah kepemimpinan. Menurut Robbins (2008:49) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Seorang pemimpin dalam organisasi harus dapat menciptakan integrasi yang serasi dengan para bawahannya juga termasuk membina kerja sama, mengarah dan mendorong gairah kerja pegawai sehingga tercipta kinerja yang maksimal. Menurut Anoraga (2004 : 33), memimpin dapat diartikan sebagai suatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebuah kelompok atau organisasi. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat merupakan suatu lembaga pemerintah yang memberikan layanan informasi bagi masyarakat, terutama yang memerlukan informasi yang menyangkut kebijakan umum pemerintah kota maupun perizinan-perizinan. Tujuan dari Diskominfo Provinsi Jawa Barat adalah terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien. 4
Diskominfo dituntut untuk memiliki kepemimpinan yang efektif dalam menjalankan kegiatannya, karena kepemimpinan memegang peranan penting di perusahaan tersebut. Kotter (dalam Robbins, 2008:48) mengatakan kompleksnya masalah yang dihadapi oleh perusahaan akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan seorang pimpinan yang memiliki kualitas tinggi, yang dapat mengarahkan pegawai untuk dapat bekerja dan berkarya lebih baik lagi untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pegawai di Diskominfo, mereka mengatakan bahwa gaya kepemimpinan di Diskominfo menggunakan gaya demokrasi. Menurut Rivai (2005:78) gaya kepemimpinan demokrasi adalah kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara mengkonsultasikan masalah yang terjadi terlebih dahulu kepada bawahannya. Pemimpin di sini mengikutsertakan pendapat bawahan sebelum ia membuat keputusan. Menurut Soekarso (2010: 102-103) mengatakan bahwa ciri-ciri gaya kepemimpinan demokrasi adalah adanya komunikasi dua arah antara pimpinan dengan pegawai, keputusan serta kebijakan dirundingkan terlebih dahulu antar pimpinan dengan bawahan sebelum diambil keputusan serta pimpinan selalu menghargai perasaan pegawai. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini. 5
Tabel 1.1 HASIL WAWANCARA Jabatan Penyaji Data Informasi Pengelola Administrasi Jabatan Fungsional Tertentu Pengadministra-sian Umum Pelaksanaan Pengurus barang Pembantu SKPD Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Waktu Wawancara 14 September 2011 19 September 2011 19 September 2011 19 September 2011 23 September 2011 Hasil Wawancara Mengatakan bahwa pimpinan mengajak bawahannya untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan, dan adanya komunikasi secara timbal balik Mengatakan bahwa pimpinan mengikutsertakan bawahan dalam mengambil keputusan, adanya saling menghormati antara pimpinan dan pegawai serta adanya komunikasi timbal balik. Mengatakan bahwa pimpinan peduli terhadap bawahannya serta tanggung jawab pekerjaan terletak di pimpinan dan bawahan Mengatakan bahwa pimpinan menghargai pegawai serta adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan Mengatakan bahwa kepemimpinan di Diskominfo menggunakan gaya kepemimpinan demokrasi dilihat dari apabila ada rapat pegawai di beri 6
kesempatan untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya sehingga keputusan dapat diambil, tanggung jawab tidak sepenuhnya pada pimpinan tetapi terdapat juga pada bawahan, serta prakarsa bisa datang dari pimpinan ataupun bawahan Sumber : Beberapa pegawai di Diskominfo Gaya demokrasi lebih efektif digunakan untuk menghadapi keadaan yang normal (Soekarso, 2010:107). Dalam organisasi yang dipimpin dengan gaya demokrasi peran aktif dilakukan dengan baik oleh pimpinan maupun bawahan secara seimbang. Keadaan ini sesuai dengan keinginan orang pada umumnya, bahwa apabila menduduki suatu jabatan pasti ingin ikut berperan aktif. Di kepemimpinan demokrasi setiap pimpinan maupun pegawai diharapkan adanya saling keterbukaan, sehingga menimbulkan kepuasan bagi orang-orang yang ada di dalamnya. Kepuasan yang diperoleh karena dapat menggunakan kesempatan ikut berperan aktif akan mendorong pegawai ikut berprestasi dan meningkatkan kinerja dalam bidang tugasnya (Soekarso, 2010: 105). Walaupun Soekarso (2010:105-107) menyatakan bahwa kepemimpinan demokrasi akan mendorong para pegawai ikut berprestasi dan meningkatkan kinerja, tetapi pada kenyataanya di Diskominfo sendiri kinerja pegawai menurun dan berdasarkan obervasi yang dilakukan peneliti adanya perilaku pimpinan yang membuat pegawai merasa kecewa, yang dilihat dari keterlambatan pimpinan. Berdasarkan obeservasi yang dilakukan oleh peneliti kekecewaan tersebut ditunjukkan oleh beberapa pegawai dengan cara sering santai terhadap pekerjaan serta menunda tanggung jawabnya. Para pegawai sering membuka media online seperti: facebook, yahoomassenger, twitter, dan 7
yang lainnya pada saat bekerja sehingga pekerjaan tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Mathis dan Jackson (2002:78) menyatakan kinerja adalah apa yang dilakukan oleh seseorang pegawai yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yaitu dalam arti kualitas, kuantitas output, jangka waktu output,kehadiran di tempat kerja, dan sikap kooperatif Di Diskominfo penilaian kinerja pegawai dapat dilihat dengan dua aspek, yaitu: aspek perilaku dan aspek prestasi kerja pegawai. Aspek perilaku pegawai dilihat dari hadir terlambat tanpa ijin, pulang lebih cepat tanpa ijin, tidak masuk kerja tanpa ijin, tidak melaksanakan tugas tanpa alasan, serta pengenaan sanksi dari perusahaan. Sedangkan aspek prestasi kerja dilihat dari pelaksanaan tugas pokok dan pelaksanaan tugas tambahan. Pelaksanaan tugas pokok adalah tanggung jawab utama yang menjadi aktivitas kegiatan pegawai untuk dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tugas tambahan adalah tanggung jawab tambahan yang menjadi aktivitas kegiatan pegawai untuk dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Berikut data kinerja pegawai dengan melihat aspek prestasi kerja pegawai dari bulan Januari sampai dengan Juni 2011: 8
TABEL 1.2 PROSENTASE BERDASARKAN PRESTASI KERJA PEGAWAI (%) BULAN JANUARI SAMPAI JUNI TAHUN 2011 PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI JAWA BARAT Sumber : data internal Bagian kepegawaian dan umum DiskominfoProvinsi Jawa Barat (Januari-Juni 2011), data diolah. Berdasarkan Tabel 1.2 pencapaian prestasi kerja pegawai dibawah 85%, dimana minimal target dari perusahaan adalah sebesar 85% dan terjadi penurunan prestasi kerja pegawai dari bulan April ke bulan Juni yang dilihat dari pelaksanaan tugas pokok dan tugas tambahan yang terlambat diselesaikan atau tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan berdasarkan observasi oleh peneliti, masih banyak pegawai yang terlalu santai, misalnya masih ada pegawai yang sering membuka media online seperti: facebook, yahoomassenger, twitter, dan yang lainnya, sehingga pelaksanaan tugas tidak berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sehingga pekerjaan yang mereka lakukan tidak efektif. Adanya permasalahan diatas tentunya akan mempengaruhi kemunduran organisasi apabila kinerja pegawai tersebut tidak diperbaiki. Bulan Prosentase Pencapaian Prestasi Kerja (%) Januari 73,4 Februari 73,6 Maret 74,4 April 74,9 Mei 73,3 Juni 71,9 9
Sesuai dengan rangkaian penjelasan mengenai teori gaya kepemipinan demokrasi dan kinerja pegawai serta penjelasan keadaan praktis (fenomena di perusahaan) maka terjadi gap atau kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan. Gap nya adalah Menurut Soekarso (2010:107) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan demokrasi akan meningkatkan kinerja, tetapi pada kenyataanya tidak terjadi di Diskominfo. Kinerja pegawai di Diskominfo mengalami penurunan walaupun gaya kepemimpinan nya sudah menggunakan gaya kepemimpinan demokrasi. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini layak untuk diteliti yaitu untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan demokrasi terhadap kinerja pegawai dan judul yang diajukan penulis adalah: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokrasi Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat 1.3 Perumusan Masalah Mendasari uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana gaya kepemimpinan demokrasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat? b. Bagaimana kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat? c. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan demokrasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat? 10
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui gaya kepemimpinan demokrasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat. b. Mengetahui kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat. c. Mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan demokrasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat. 1.5 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian, penulis berharap penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Aspek Teoritis (Keilmuan) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu sumber daya manusia khususnya tentang promosi jabatan terhadap kepuasan kerja. b. Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengelola untuk menentukan kebijakan perusahaan mengenai pelaksanaan promosi jabatan dan kepuasan kerja pegawai sehingga dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam perusahaan dan dapat mempertahankan kemajuan yang telah dicapai. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. 11
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, obyek studi, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan. BAB II TINJAUN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi uraian umum tentang teori-teori yang digunakan dan literaturliteratur yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam masalah yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran yang cukup jelas. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variabel, desain kuesioner dan skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data, analisis data yang digunakan dalam penelitian, teknik analisis konsistensi, dan tahapan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisa-analisa yang dilakukan sehingga gambaran permasalahan yang terjadi akan terlihat jelas dan dapat diperoleh alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. BAB V KESIMPULAN Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil pembahasan yang disertai dengan saran atau rekomendasi bagi perusahaan yang diteliti. 12