ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 10 SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Gambar 9.1. Sistem pengapian

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

Engine Tune Up Engine Conventional

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Gambar Lampu kepala

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

Crane Hoist (Tampak Atas)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM PENGAPIAN DIRECT IGNITION SYSTEM PADA MESIN 1 TR-FE TOYOTA KIJANG INNOVA

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN INTEGRATED IGNITION ASSEMBLY ( IIA ) PADA TOYOTA GREAT COROLLA 1600 TAHUN 1992

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Prosedur Pengetesan Injektor

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

No. Nama Komponen Fungsi

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERSEMBAHAN. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.2. PERUMUSAN MASALAH

Fakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.

INSTRUCTION MANUAL TAMPAK DEPAN CDI URUTAN PEMASANGAN KABEL

Prosedur Cara Kerja Sistem Pengapian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5

ECS (Engine Control System) TROOT024 B4

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

BAB III PERANCANGAN ALAT

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

ANALISA DAN CARA MENGATASI GANGUAN SISTEM PENGAPIAN MAZDA MR 90

BUKU DIKTAT Kelistrikan Otomotif. Disusun Oleh: TIM DOSEN

Upaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Sistem Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor

Oong Hanwar (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 2.2 Prinsip Kerja Mesin Bensin

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

PENGENALAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR PONSEL

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner dengan Pengapian Multispark Menggunakan Kontroler PID. Primadani Kurniawan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

JST/OTO/OTO318/02 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF

BAB III METODOLOGI. Penentuan Judul. Mulai. Data awal. Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir. Proses development sistem pengapian full

Transkripsi:

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki kerusakan elektris pada sistem kontrol engine Tujuan Khusus : Peserta dapat ; Menganalisa kerusakan pada sistem pengapian Mengetes sinyal dari sensorsensor Memperbaiki kerusakan pada sistem pengapian Waktu : 2 Jam Deskripsi (Gambaran) 12 V 5000 25000 V Sistem pengapian merubah tegangan 12 V menjadi 5 KV sd 25 KV Apakah perbedaan sistem pengapian konvensional dengan sistem pengapian elektronik? (TCIk, TCIi, TCIh dan Pengapian Komputer) 115

Kerusakan sistem pengapian meliputi: 1. Percikan api tidak terjadi 2. Api memercik tetapi tidak kuat 3. Api memercik tetapi saat pengapian tidak tepat Untuk dapat mengetahui letak permasalahannya dapat dilakukan: 1. Pemeriksaan sumber tegangan pada sistem, baik sumber positip maupun negatipnya. 2. Memeriksa fungsi komponenkomponen pengirim sinyal 3. Memeriksa ignition coil sebagai aktuator Datadata pada sistem pengapian konvensional sebagai berikut: Data Sistem Pengapian Konvensional 215

Saat rotor digeser searah putaran kerja terasa ada pegas yang melawan dan jika dilepas kembali. Pemeriksaan fungsi vacuum advancer Saluran vakum menuju vacuum advancer jika dipompa vakum dudukan kontak pemutus tergeser melawan putaran rotor Pemeriksaan fungsi vacuum advancer 315

Memeriksa pengirim sinyal induktif 1. Pemeriksaan secara visual Gambar pemeriksaan celah udara Periksa jarak celah udara antara rotor sinyal dan stator secara visual atau dengan fuler (lihat spesifikasi). Celah udara harus merata pada setiap putaran. Periksa kekuatan magnit dengan cara memutar poros distributor dengan tangan, ketika rotor mendekati dan menjauhi stator terasa ada tahanan magnet. 2. Pemeriksaan dengan Ohmmeter Sensor induktif dapat diperiksa dengan cara melakukan pengukuran tahanan antara kedua terminal kumparannya menggunakan Ohm meter, tahanan sekitar 5001200 Ω (lihat spesifikasi). Dapat juga dengan mengukur tegangan induksi antara kedua terminal kumparannya menggunakan Volt meter pada skala ukur terendah, kemudian putarkan poros sehingga rotor mendekati dan menjauhi stator, pada saat itu jarum avo meter bergoyang apabila kumparan baik. 415

Gambar pemeriksaan dengan ohm meter Memeriksa pengirim sinyal hall Pemeriksaan sensor hall dengan memberi tegangan pada kabel merah +12 volt dan kabel hitam ground, sementara pada kabel hijau diukur dengan volt meter, pada saat sudu didalam celah udara maka semestinya terukur tegangan sinyal, sebaliknya saat sudu tidak berada dalam celah udara tegangan hilang. 515

kabel merah = 8h = + kabel hijau = 7 = 0 Kabel hitam = 31d = Gambar pemeriksaan sensor hall Menguji/ memeriksa Koil Koil sistem pengapian pada dasarnya dapat dibedakan dalam 2 kelompok: Koil terpisah dengan igniter Koil dan igniter terangkai jadi satu Untuk koil terpisah dengan igniter kebanyakan buku manual menunjukkan cara pengukuran tahanan kumparan primer dan sekundernya dengan ohm meter. Namun pengukuran tahanan tidak menjamin koil dapat bekerja memercikkan bunga api dengan kuat. Sering terjadi kerusakan koil terjadi karena kebocoran loncatan induksi di dalam bodi koil itu sendiri. 615

Gambar pemeriksaan koil ganda tanpa igniter Pada koil tanpa igniter pengetesan dengan merangkaikan sebuah igniter seperti pada gambar diatas, kemudian pada basis igniter diberikan sinyal pemicu dengan frekwensi 10 Hz sampai 100 Hz agar igniter menghubung dan memutuskan terminal 1 koil ke ground. Koil yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang dipasang pada terminal tegangan tinggi dengan celah lebih besar dari 1 cm. Gambar pemeriksaan koil dengan igniter 715

Pada koil dengan igniter pengetesan dengan sinyal pemicu berfrekwensi 10 Hz sampai 100 Hz pada basis igniter sehingga igniter menghubung dan memutuskan terminal koil ke ground. Koil yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang dipasang pada terminal tegangan tinggi dengan celah lebih besar dari 1 cm. Memeriksa ECU system TCII dan TCIH Sebelum melakukan pengujian pada ECU perhatikan keselamatan kerja, jauhkan dari bahan yang mudah terbakar dan hatihati dengan induksi tegangan tinggi. Pengujian ECU dapat dilakukan dengan dirangkai pada sistem lengkap kecuali konektor sensor yang dilepas. Tegangan baterai harus cukup (11 volt sampai 13 volt), tegangan ini harus ada pada ECU dan sebelumnya koil harus dalam keadaan baik. Pengujian ECU dengan cara memberikan simulasi sinyal yang sesuai pada terminal sinyal menuju ECU tersebut. Pada ECU pengapian TCII terminal sinyal berada antara terminal 3 dan 7, terminal ini yang berhubungan dengan sensor induktif. Antara terminal 3 dan 7 menuju ECU dipasang baterai 1,5 volt dan dilengkapi dengan sebuah saklar sesuai gambar 10.41 Pada saat saklar di ON dan OFF kan berulang, semestinya pada koil timbul induksi tegangan tinggi, apabila tidak berarti ECU rusak. Pada ECU pengapian TCIH, ECU semestinya mengeluarkan tegangan menuju sensor (IC hall) melalui terminal 6 sebagai terminal + sensor dan terminal 3 sebagai terminal sensor, sehingga pemeriksaan tegangan keluaran dari ECU dapat dilakukan dengan Volt meter digital. Besar tegangan terukur sekitar 8 volt sampai 10 volt, cocokkanlah dengan spesifikasi buku manual. Apabila tegangan keluar ada harus dilakukan pengetesan lanjut. 815

Gambar pemeriksaan ECU TCII ECU pengapian TCIH akan bekerja menghubung dan memutus arus primer koil jika kaki 5 sebagai terminal masukan sinyal dari sensor saat mendapat tegangan dari sinyal dan hilang. Pengujian dengan memasangkan kabel pada terminal 5 ECU dan dihubung putuskan terhadap ground. ECU yang bagus akan memicu koil meloncatkan bunga api. 915

Gambar pengukuran tegangan sumber sensor hall Gambar pengetesan fungsi ECU TCIH 1015

Memeriksa sistem pengapian komputer Permasalahan pada sistem pengapian komputer dapat diperiksa dengan pertamatama memeriksa fungsi dari sensorsensor. Sensor untuk menentukan saat pengapian dan sensor putaran umumnya sama dengan sistem pengapian elektronik, dengan sensor induktif ataupun sensor dengn IC hall, pemeriksaannya sensor induktif ataupun sensor dengan IC hall sama dengan pengirim sinyal induktif dan hall yang telah dijelaskan sebelumnya. Sensor beban kendaraan dengan sensor MAP harus diyakinkan dulu bahwa sumber tegangan 5 volt telah tersedia menuju sensor MAP pada kabel dari ECU saat kunci kontak ON, selanjutnya ground juga harus tersedia dari kabel yang lain. Gambar pengetesan tegangan dari ECU Hasil pengukuran akan yang normal akan ditemukan dua kabel bertegangan 5 volt dan satu kabel ground. Dua kabel bertegangan 5 volt tersebut salah satunya sebagai sumber 5 volt dan yang satu kabel sinyal menuju ECU. Untuk membedakan kabel sumber dan kabel sinyal dapat dengan menambahkan resistor 1 kilo Ohm pada kabel tester dan kembali mengukur tegangan kedua kabel tersebut. Kabel yang tetap bertegangan 5 volt adalah kabel sumber tegangan dan kabel yang nilai terukurnya berkurang adalah kabel sinyal. 1115

Untuk memeriksa sensor MAP secara terpisah dapat dengan memberikan sumber tegangan ± 5 volt antara terminal yang sesuai pada sensor MAP. Kesalahan memberi sumber tegangan dapat merusakkan sensor MAP. Gambar pengetesan sensor MAP Pada terminal sinyal diukur tegangannya menggunakan volt meter dan pada saluran vakum dipasangkan pompa vakum untuk mensimulasikan kevakuman intake manifold. Tekanan disimulatorkan dengan tekanan yang sesuai dengan tabel spesifikasi kemudian tegangan terukur dibandingkan dengan spek yang ada pada tabel. Apabila tegangan pengukuran tidak sesuai dengan tabel, sensor MAP harus diganti. Pemeriksaan sensor temperatur NTC terlebih dahulu dengan memeriksa apakah pada kabel dari ECU terdapat sumber tegangan 5 volt saat kunci kontak ON dan salah satu kabelnya adalah ground. 1215

Tabel spesifikasi data sensor MAP KETINGGIAN (Referensi) BAROMETRIC PRESSURE OUTPUT (ft) (m) (mmhg) (kpa) Volt 0 0 760 100 2000 610 707 94 3,343 2001 611 <707 94 5000 1524 >634 85 3,04,1 5001 1525 <634 85 8000 2438 >567 76 2,73,7 8001 2439 <567 76 10000 3048 >526 70 2,53,3 1315

Gambar pengetesan kabel ECT Pada sensor, lakukan pengukuran nilai tahanan dari kedua terminalnya dan bandingkan dengan spesifikasi atau grafik hubungan temperatur dengan tahanan pada NTC yang telah diberikan seblumnya. Jika perlu rebuh sensor dan ukur temperatur air dan nilai tahanan sensor. Gambar 10.59 Pengetesan ECT 1415

Gambar sinyal sensor knoking ketika dipukul Pemeriksaan sensor knock dengan mengukur tegangan antara terminal sensor dengan ground/bodi sensor dan memberi pukulan padanya. Apabila terukur ada pulsa/muncul tegagan berarti knock sensor bekerja. Pemeriksaan pada ECU pertamatama dengan meyakinkan adanya sumber tegangan dengan (AVO digital dan hindari penggunaan AVO analog) yang masuk pada terminal yang sesuai, selanjutnya diperiksa apakah terdapat tegangan keluar dari salah satu pin ECU sebesar 5 volt untuk sumber tegangan sensorsensor. Apabila keduanya ada periksa pinpin data dari sensor setelah dirangkai apakah terbaca datadata sesuai yang ada di sensor. Apabila semua ada starter kendaraan dan periksa apakah sinyal menuju koil keluar dari pin ECU menggunakan lampu test LED. Jika sinyal menuju koil tidak ada sementara sinyalsinyal sensor ada dan sesuai spesifikasi berarti ECU rusak Referensi : 1. Modul diklat mesin mobil BOE Malang 2. Toyota Material Training 3. BOSCH Automotive Hand Book 1515