GAMBARAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PERSEPSI IBU MENYUSUI MENGENAI ASI EKSKLUSIF YANG MEMPUNYAI BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN 1 YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG METODE MEMPERLANCAR PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BALITA TENTANG KUNJUNGAN DI POSYANDU REMUJUNG DI KELURAHAN WIROGUNAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

GAMBARAN LAMA MASA PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I KOTA YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Gambaran Karakteristik Ibu Nifas dan Praktik Menyusui Yang Benar di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN MOTIVASI IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

GAMBARAN TINGKAT PENGATAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT ASI EKSKLUSIF DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI BPM SRI SUKENI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Sugiarti dan Vera Talumepa

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

PENELITIAN. MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PRIMIPARA Di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis, Ponorogo. Oleh: NIA TRI HIDAYANA NIM:

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI ABSTRACT

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PARITAS IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL TAHUN 2013

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta PERPUSTAKAAN

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA SEI KOPAS KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE

PERILAKU MENYUSUI PADA IBU BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA BANYURADEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

GAMBARAN KONSELING IMUNISASI TT IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA OLEH BIDAN DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENYUSUI IBU PRIMIPARA DI BPS ENDANG PURWANINGSIH BANTUL¹

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Transkripsi:

GAMBARAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta RIFKYNIA SUSANTI 1113205 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016 i

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul: Gambaran Pelaksanaan Teknik Menyusui pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Karya tulis ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada: 1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes. selaku ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku ketua Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis. 3. Sri Subiyatun, S.SiT., M.Kes, selaku penguji karya tulis ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan saran. 4. Kepala serta petugas Puskesmas Danurejan I Yogyakarta khususnya bagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang telah membatu dalam terlaksananya penelitian ini. 5. Kader posyandu yang telah membantu dalam penelitian. 6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do a dan semangat 7. Teman-teman mahasiswa Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan semua pihak yang membantu terselesaikannya tugas ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua. Dengan keterbatasan waktu yang ada penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bisa menjadi koreksi dan perbaikan sangat penulis harapkan. Yogyakarta, 2016 Penulis iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACK... I ii iii iv v vi vii viii ix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Keaslian Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori... 8 B. Kerangka Teori... 29 C. Kerangka Konsep... 30 D. Pertanyaan Penelitian... 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian... 31 B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 31 C. Populasi dan Sampel... 32 D. Variabel Penelitian... 33 E. Definisi Operasional... 33 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data... 33 G. Metode Pengolahan Data... 34 H. Analisis Data... 36 I. Etika Penelitian... 39 J. Pelaksanaan Penelitian... 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 43 B. Pembahasan... 47 C. Keterbatasan Penelitian... 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 55 B. Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

DAFRAT TABEL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian... 33 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian... 43 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian... 44 Tabel 4.3 Tabulasi Silang Karakteristik Subjek Penelitian... 45 Hal vi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surt Izin Studi Pendahuluan Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. Pegantar Penelitian Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Responden Lampiran 5. Lembar Observasi Penelitian Lampiran 6. Tabel Output Hasil Penelitian Lampiran 7. Lembar Konsultasi Penelitian Lampiran 8. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah vii

INTISARI GAMBARAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA Rifkynia Susanti 1, Reni Merta Kusuma 2 Latar Belakang: Hambatan utama pemberian ASI adalah kurangnya kemampuan tentang teknik menyusui yang benar. Bayi yang mendapat ASI eksklusif di indonesia menurut Kemenkes (2014) baru mencapai 54,3%. Data Dinkes DIY tahun 2015 cakupan ASI eksklusif di DIY terendah di kota Yogyakarta sebesar 54,9%. Di Kota Yogyakarta Puskesmas Danurejan I memiliki tingkat terendah cakupan ASI eksklusifnya. Studi pendahuluan di Puskesmas Danurejan I diperoleh dari 8 ibu yang melakukan teknik menyusui terdapat 6 ibu tidak melakukan teknik menyusui dengan benar, dan 2 ibu melakukan teknik menyusui dengan benar. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan desain penelitian survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan checklist sebagai alat ukur dan analisis data menggunakan univariat. Hasil: Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dengan kategori baik sebanyak 14 responden(51,9%) dan kategori ibu menyusui yang tidak baik sebanyak 13 responden (48,1%). Kesimpulan: Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I teknik menyusui yang baik lebih tinggi yaitu 51,9%. Kata Kunci: Perilaku, Teknik menyusui 1 Mahasiswa Kebidanaan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Pembimbing Karya Tulis Ilmiah viii

BREAST-FEEDING TECHNIQUE OVERVIEW OF BREAST-FEEDING MOTHERS ON BABIES AGED 0-6 MONTHS IN DANUREJAN I COMMUNITY HEALTH CENTERS YOGYAKARTA Rifkynia Susanti 1, Reni Merta Kusuma 2 ABSTRACK Background : The main barrier of breastfeeding is the less knowledge about the right breastfeeding technique. Babies who are exclusively breastfed in Indonesia according to Ministry of Health (2014) were just reached 54.3%. Data from DIY Health Services in 2015 showed that the lowest scope of exclusive breastmilk in DIY, was found in the city of Yogyakarta itself which was 54.9%. In Yogyakarta city, Danurejan I community health centers have the lowest level of exclusive breastmilk scope. The results obtained from preliminary study were that there were found 8 mothers who were doing breastfeeding technique which consist of 6 mothers who were not doing breastfeeding technique correctly, and 2 mothers who were doing it correctly. Objevtive: Knowing the overview of breast-feeding technique implementation of breast-feeding mothers on babies aged 0-6 months in Danurejan I community health centers Yogyakarta. Method: This research was using observation method with descriptive survey research design. The sampling technique was using total sampling. This research was using checklist as measuring instrument and the data were analyzed using univariate data analysis. Result: Breast-feeding technique implementation of breast-feeding mothers on babies aged 0-6 months in Danurejan I community health centers were in: good categorized was 14 respondents (51.9%) and less or incorrect categorized was 13 respondents (48.1%). Conclusion: Breast-feeding technique implementation of breastfeeding mothers on babies aged 0-6 months in Danurejan I community health centers was that the good categorized breast-feeding technique was higher than the incorrect one which was 51.9%. Keywords: Behavior, breastfeeding technique 1 Midwifery Student Of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Midwifery Lecture Of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalaman dalam upaya meningkatkan pemberian ASI selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama pemberian ASI adalah kurangnya pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar. Menyusui umumnya dianggap sebagai hal yang biasa yang tidak perlu untuk dipelajari. ASI tidak dapat mengalir dengan lancar dikarenakan cara menyusui kurang tepat yang dapat menghambat pemberian ASI (Roesli, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Amran (2013) mengenai pengetahuan ibu tentang menyusui dan dampak pemberian ASI eksklusif, didapat hasil dari 401 ibu yang diwawancarai, hanya 22,9% yang memiliki tingkat pengetahuanya tentang cara menyusui yang benar. Tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan menyusui masih dikatagorikan rendah. Informasi/ nasihat yang diberikan tenaga kesehatan terkait menyusui ini juga masih kurang. Pengetahuan dan informasi dari tenaga kesehatan yang masih rendah dan kurang mengenai menyusui berdampak buruk terhadap buruknya kualitas pemberian ASI, yang dibuktikan rendahnya cakupan ASI eksklusif (Amran, 2013). Air Susu Ibu (ASI) adalah anugrah Tuhan untuk bayi yang tidak dapat digantikan oleh makanan atau minuman apapun. ASI yang memenuhi semua kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. ASI aman, bersih, dan mengandung zat kekebalan tubuh yang 1

2 dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi. ASI tersedia setiap saat dan gratis sehingga tidak merepotkan ibu untuk memberikannya (Depkes RI, 2007). Menyusui adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi atau anak kecil dari payudara ibu. Ibu menyusui merupakan salah satu komponen dari sistem reproduksi: hamil, melahirkan, dan menyusui. Ibu dalam proses menyusui tidak selalu berjalan baik karena menyusui bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, tetapi sesuatu ketrampilan yang perlu diajarkan dan dipersiapan sejak hamil. Semua ibu sepintas bisa menyusui bayinya, namun sebenarya ada cara untuk memaksimalkan produksi ASI dan membuat bayi bisa menyusu dengan benar (Kristiyansari, 2011). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain. ASI eksklusif diberikan untuk mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak, seperti diare dan radang paru-paru. ASI eksklusif hingga saat ini belum menggembirakan, hal ini karena ibu kurang percaya diri bila ASInya cukup untuk bayinya. Ibu kurang pengertian dan ketrampilan petugas kesehatan untuk memberikan penjelasan tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui. Ibu kurang pengetahuan tentang cara menyusui yang baik dan benar, meliputi posisi badan ibu dan bayi serta posisi mulut bayi dan puting susu ibu, dalam hal ini adalah teknik menyusui. (Muliawati, 2012).

3 Hasil penelitian United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) dari tahun 2005 hingga tahun 2010 didapat bayi Indonesia yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama ialah sebanyak 32% dan didapati 50% anak diberikan ASI sampai usia 24 bulan. Pencapaian ASI eksklusif juga memengaruhi lamanya pemberan ASI. Presentasi pencapaian ASI eksklusif masih rendah bila dibandingkan dengan negara berkembang lain (UNICEF, 2010). Bayi yang mendapat ASI eksklusif menurut perhitungan estimasi data sasaran program pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan (2014) menunjukkan bahwa secara nasional, pencapaian ASI eksklusif 54,3% dari jumlah total bayi usia 0-6 bulan, secara absolut sebesar 1.348.532 bayi atau bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif sebanyak 1.134.952 bayi. Hasil data memperlihatkakan bahwa masih banyak bayi yang belum mendapat ASI secara eksklusif. Bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif hampir setengahnya dari jumlah total bayi usia 0-6 bulan. Bayi yang diberikan ASI eksklusif di Provinsi D.I.Yogyakarta pada data tahun 2014 sebesar 70,8 %. ASI eksklusif tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar 81,2% dan yang terendah di Kota Yogyakarta sebesar 54,9%. (Dinkes Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2015). Di Kota Yogyakarta terdapat 18 puskesmas, yang memiliki cakupan ASI eksklusif tertinggi di Puskesmas Tegalrejo sebesar 94,29% dan terendah terdapat di Puskesmas Danurejan I sebesar 12,31 %. Angka ASI eksklusif masih di

4 bawah standar nasional pencapaian ASI eksklusif yaitu 80% (Dinkes Kota Yogyakarta, 2015). Penelitian teknik menyusui yang dilakukan oleh peneliti ini berdasarkan data ASI eksklusif. Peneliti melakukan studi pendahuluan yang di laksanakan pada tanggal 25 Mei 2016, di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta, diperoleh data bahwa jumlah ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan sebanyak 40 ibu, dari 40 ibu menyusui. Peneliti melakukan pengamatan atau observasi teknik menyusui dengan menggunakan lembar bantu pengamatan teknik menyusui/ checklist pada 8 ibu berkaitan dengan teknik menyusui dihasilkan 6 ibu tidak melakukan teknik menyusui dengan benar, dan 2 ibu sudah melakukan teknik menyusui dengan benar. Berdasarkan data tersebut peneliti akan melakukan penelitian gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesma Danurejan I Yogyakarta B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah yaitu Bagaimana gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta?.

5 C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pelaksanaan teknik menyusui yang baik pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. b. Untuk mengetahui pelaksanaan teknik menyusui yang tidak baik pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. c. Untuk mengetahui pelaksanaan teknik menyusui sesuai dengan karakteristik ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. D. Manfaat 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk perkembangan dan menambah pengetahuan yang telah ada tentang gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada bayi usia 0-6 bulan serta dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

6 2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan penelitian serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama di bangku kuliah khususnya metode penelitian. b. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan) Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan untuk menambah informasi dalam proses memahami teknik menyusui yang benar, diharapkan untuk meningkatkan upaya pelayanaan ibu dan anak. c. Bagi Instansi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber inspirasi maupun referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat menambah bahan kepustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. d. Bagi Responden Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ibu untuk meningkatkan pengetahuan teknik menyusui yang benar.

7 No Peneliti dan Tahun E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan 1 Erlani Mergi Lestari (2015) 2 Wulan Trianti (2014) Gambaran Ketrampilan Teknik Menyusui yang Benar Pada Ibu Postpartum di RSUD Wates Kulonprogo Yogyakarta Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Teknik Menyusui yang Benar di RSU PKU Muhamadiyah Kabupaten Bantul Yogyakarta Metode survai deskriptif dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling instrumen penelitian menggunakan lembar observasi (checklist) Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional teknik accidental sampling Dari 47 responden dengan hasil 24 responden (51,06%) ibu terampil dalam melaksanaan teknik menyusui, 23 orang (48,94%) tidak terampil Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Dari 36 responden terdapat 20 orang (55,6%) tingkat pengetahuannya baik, 11 orang (30,6%) tingkat pengetahuannya cukup, 5 orang (13,9 %) tingkat pengetahuanya kurang. Perbedaan dengan penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel, populasi, lokasi penelitian, waktu, dan tempat. Perbedaan penelitian ini terdapat pada desain penelitian, teknik pengambilan sampel, intrumen penelitian, waktu, tempat, dan populasi. 3 Amran, Y dan Vitri Y (2013) Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui dan Dampak Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Metode penelitian pendekatan kuantitatif dengan desai cross sectional mustistage sampling intrrumen digunakan panduan wawancara terstruktur teknik yang Tingkat pengetahuan ibu yang berkaitan dengan menyusui masih dikatagorikan rendah dan informasi/ nasihat yang diberikan tenaga kesehatanterkait menyusui ini juga masih kurang. Hal ini diduga berdampak buruk terhadap buruknya kualitas pemberian ASI,yang dibuktikan rendahnya cakupan ASI eksklusif Perbedaan penelitian ini terdapat pada desain penelitian, teknik pengambilan sampel, waktu, tempat, populasi, dan instrumen penelitian.

40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta. Puskesmas Danurejan I terletak di Jl. Bausasran Kecamatan Danurejan Yogyakarta. Wilayah kerja Puskesmas Danurejan I adalah Tegal Panggung yang terdiri dari 16 Rw dan 66 RT dengan jumlah penduduk 9.290 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 4.588 Jiwa dan perempuan 4702. Jumlah ibu hamil pada data bulan juli 2016 sebanyak 17 ibu hamil. Kelurahan Tegal Panggung dengan batas sebelah utara Kelurahan Kota Baru Kecamatan Gondokusuman, batas sebelah timur Kelurahan Bausasran Kecamatan Danurejan, batas sebelah selatan Kelurahan Purwokinanti Kecamatan Pakualaman, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Suryatmajan Kecamatan Danurejan. Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Danurejan I meliputi, rawat jalan pemeriksaan umum, rawat jalan pemeriksaan gigi, rawat jalan KIA dan KB, yang meliputi imunisasi, pemeriksaan ibu hamil (ANC), pemeriksaan ibu nifas, Keluarga Berencana (KB), MTBM (Manajemen Terpadu Balita Muda), Laboratorium dasar, dan konsultasi gizi. Puskesmas Danurejan I melayani rawat jalan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB setiap hari Senin-Sabtu dari pukul 08.00-14.00 WIB. 43

44 2. Karakteristik Responden Karakteristik responden adalah gambaran umum mengeni variabelvariabel yang diteliti, bagian ini menunjukkan deskripsi data hasil penelitian meliputi frekuensi dan presentase. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu yang Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta No Karakteristik Jumlah (Orang) (%) 1 Umur Ibu: a. <20 tahun 2 6,9% b. 20-35 tahun 23 79,3% c. >35 tahun 4 13,8% Total 29 100% 2 Pendidikan a. PT 3 10,3% b. SMA 16 55,2% c. SMP 7 24,1% d. SD 3 10,3% Total 29 100% 3 Pekerjaan a. Bekerja 12 41,4% 4 Paritas b. Tidak Bekerja 17 58,6% Total 29 100% a. Primipara 14 48.3% b. Multipara 15 51,7% Total 29 100% Sumber: Data Primer, 2016 Tabel 4.1 menujukkan bahwa umur terbanyak berkisar antara 20-35 tahun yaitu sejumlah 23 responden (79,3%). Pendidikan responden mayoritas menempuh pendidikan terakhir setara dengan SMA yaitu berjumlah 16 responden (55,2). Pekerjaan responden lebih banyak yang tidak bekerja yaitu berjumlah 17 responden (58,6% ) Responden multipara lebih banyak dengan jumlah 15 responden (51,7%).

45 3. Hasil Penelitian a. Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta Hasil penelitian gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta disajikan pada tabel: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Teknik Menyusui pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. No Klasifikasi Frekuensi Presentase (%) 1 Baik 15 51,7% 2 Tidak Baik 14 48,3% Sumber: Data Primer 2016 Jumlah 29 100% Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta dalam klasifikasi baik sebanyak 15 responden (51,7%) dan yang tidak baik sebanyak 14 responden (48,3%).

46 b. Gambaran pelaksanaan teknik menyusui sesuai dengan karakteristik ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Tabel 4.3 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Pelaksanaan Teknik Menyusui pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta Karakteristik Teknik Menyusui Total Baik Tidak baik F % F % F % Umur Ibu: <20 tahun 0 0% 2 6,9% 2 6,9% 20-35 tahun 12 41,4% 11 37,9% 23 79,3% >35 tahun 3 10,3% 1 3,4% 4 13,8% Total 15 51,7% 14 48,3% 29 100% Pendidikan PT 2 6,9% 1 3,4% 3 10,3% SMA 9 31,0% 7 24,1% 16 55,2% SMP 3 10,3% 4 13,8% 7 24,1% SD 1 3,4% 2 6,9% 3 10,3% Total 15 51,7% 14 48,3% 29 100% Pekerjaan Bekerja 5 17,2% 7 24,1% 12 41,4% Tidak 10 34,5% 7 24,1% 17 58,6% Bekerja Total 15 51,7% 14 48,3% 29 100% Paritas Primipara 3 10,3% 11 37,9% 14 48,3% Multipara 12 41,4% 3 10,3% 15 51,7% Total 15 51,7% 14 48,3% 29 100% Sumber: Data Primer 2016 Berdasar tabel 4.3 di atas menunjukkan sebagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun dengan pelaksanaan teknik menyusui dengan baik berjumlah 12 responden (41,4%). Responden sebagian besar berpendidikan SMA dengan mayoritas pelaksanaan teknik menyusui baik berjumlah 9 responden (31,0%). Responden tidak bekerja dengan pelaksanaan teknik menyusui baik berjumlah 10 responden (34,5%) dan responden multipara (ibu yang telah

47 melahirkan bayi lebih dari satu dan kurang dari lima) dengan pelaksanaan teknik menyusui baik berjumlah 12 responden (51,7%). B. PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Teknik Menyusui yang Baik Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat diketahui pelaksanaan teknik menyusui dengan baik pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta sebanyak 15 responden (51,7%). Responden dengan pelaksanaan teknik menyusui yang baik sudah sesuai dengan checklist teknik menyusui seperti: ibu ketika menyusui bayinya dalam posisi atau keadaan santai, ibu dengan keadaan rileks dan nyaman, payudara ditopang dengan baik oleh jari-jari yang jauh dari puting, keadaan payudara sehat, kepala dan badan bayi dalam garis lurus, bayi dipegang dekat dengan badan ibu, seluruh badan bayi ditopang, bayi mendekat ke payudara sehingga hidung menghadap ke puting, tampak lebih banyak areola diatas bibir, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah berputar lebar, dagu bayi menempel pada payudara, hisapan lembut dalam dengan istirahat. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kristiyanasari (2011), cara menyusui yang baik dan benar yaitu ibu ketika menyusui dengan keadaan santai, memegang bayi pada belakang bahu, putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu, dagu bayi menempel pada payudara ibu, kepala dan badan bayi dalam garis lurus, payudara ditopang dengan baik oleh jari-jari yang jauh dari puting, mulut bayi

48 terbuka lebar, tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu, telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi, mulut bayi terbuka dengan bibir bawah yang terbuka, bayi menghisap dalam dan perlahan, puting susu tidak terasa sakit atau lecet. Hasil penelitian terhadap responden tentang teknik menyusui yang di lakukan oleh responden sudah sesuai dan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan teknik menyusui disebabkan oleh beberpa faktor yang dapat memengaruhi teknik menyusui yang baik seperti: pendidikan ibu yang mayoritas berpendidikan tinggi, faktor lain adalah umur ibu yang mayoritas berusia 20-35 tahun, serta sebagian besar ibu tidak bekerja, dan ibu yang paritasnya multipara. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Sulistyowati (2011) dengan hasil responden yang memiliki plaksanaan teknik menyusui dengan benar yaitu responden dengan umur 20-35 tahun sebesar 23,3%. Pendidikan responden yang memiliki pelaksanaan teknik menyusui dengan benar yaitu berpendidikan SMA yaitu sebesar 23,3%. Pekerjaan responden yang memiliki pelaksanaan tentang teknik menysusui yang benar sebesar 30% responden tidak bekerja. Paritas responden yang memiliki pelaksanaan teknik menyusui dengan benar adalah responden multipara sebesar 33,3%. 2. Pelaksanaan Teknik Menyusui yang Tidak Baik Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat diketahui pelaksanaan teknik menyusui dengan tidak baik pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta sebanyak 14 responden (48,3%).

49 Pelaksanaan teknik menyusui yang tidak baik disebabkan karena ketika ibu menyusui bayinya ibu tidak memiliki kontak mata dengan bayi, puting susu datar sehingga perlekatan bayi kurang baik, leher dan badan bayi tidak pada satu garis lurus, ibu tampak tegang dan tidak nyaman, bayi ketika menyusu hisapannya dangkal dan cepat (Depkes RI, 2007). Hal ini mengakibatkan responden dalam melakukan teknik menyusui tidak baik. Faktor yang memengaruhi teknik menyusui tidak baik diantaranya: ibu kurang percaya diri bahwa ibu mampu untuk menyusui bainya sehingga ibu dalam menyusui masih terlihat kaku dan masih merasa takut atau ragu dalam menyusui bayinya. Faktor lain yang memengaruhi ketrampilan teknik menyusui tidak baik yaitu faktor payudara, beberapa ibu memiliki masalah pada payudara, misalnya puting susu datar yang mengakibatkan bayi kesulitan dalam melakukan perlekatan dalam proses menyusui. Faktor dorongan dan dukungan juga dapat memengaruhi pelaksanaan teknik menyusui (Sulistiyowati, 2011). Fator-faktar di atas di antarnya ada beberapa faktor yang peneliti jumpai di lapangan yaitu salah satu responden kurang memiliki dorongan dan dukungan karena kelahiran anaknya tidak diinginkan sehingga ibu enggan untuk terus memberikan ASI dan dalam kenyataanya teknik menyusuinya juga tidak baik. 3. Pelaksanaan Teknik Menyusui Sesuai dengan Umur, Pekerjaan, Pendidikan, dan Paritas Ibu Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan

50 I Yogyakarta adalah kategori baik sebanyak 15 responden (51,7%). Kategori ibu menyusui yang tidak baik sebanyak 14 responden (48,3%). Hasil penelitian tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara teknik menyusui yang baik dan yang tidak baik. Hasil penelitian dengan hasil studi pendahuluan pelaksanaan teknik menyusui hasinya berbeda. Hasil studi pendahuluan terdapat 75% ibu melakukan teknik menyusui dengan tidak baik. Hal ini dikarenakan saat dilakukan studi pendahuluan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta responden yang ditemui yaitu ibu yang melakukan pemeriksaan anaknya yang sedang sakit, sehingga dalam studi pendahuluan ketika ibu diminta untuk menyusui bayinya mayoritas dalam teknik menyusui tidak baik karena bayi dalam keadaan sakit. Hal ini memengaruhi dengan pelaksanaan teknik menyusui. Kristiyanasari (2011) menjelaskan bahwa bayi yang sedang sakit merupakan masalah yang dapat memengaruhi dalam pelaksanaan teknik menyusui. Pelaksanaan teknik menyusui tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik menyusui dipengaruhi oleh karakteristik ibu seperti umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas ibu. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa yang tampak memengarui terhadap pelaksanaan teknik menyusui adalah pekerjaan dan paritas ibu. Pekerjaan ibu mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu ibu tidak bekerja sebanyak 17 responden (58,6%), dari responden yang melakukan teknik menyusui dengan baik yang berjumlah lebih banyak yaitu ibu yang tidak bekerja dengan jumlah 10 respnden (34,5%) sedangkan untuk responden yang bekerja dalam melakukan teknik

51 menyusui dengan benar hanya berjumlah 5 responden (17,2%). Responden pada umumnya orang yang bekerja tidak banyak waktu untuk merawat bayinya dan untuk mendapat informasi, dibandingkan orang yang tidak bekerja. Seseorang yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk belajar dalam merawat bayi dan dapat lebih telaten dalam menyusui bayinya, selain itu ibu dapat lebih banyak berinteraksi dengan orang lain sehingga bisa saling menukar informasi maupun pengalaman, sehingga ibu yang tidak bekerja dapat melmiliki keterampilan teknik menyusui yang lebih baik. Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu dapat mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga ibu tidak memiliki banyak waktu untuk memperoleh informasi dan bersama anaknya. Faktor paritas juga dapat memengaruhi teknik menyusui. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 15 responden (51,7%) melakukan teknik menyusui dengan baik, dari 51,7% responden yang melakukan teknik menyusui dengan baik mayoritas multipara yaitu 41,4% sedangkan untuk primipara yaitu 10,3%. Ibu dengan paritas multipara pada umumnya lebih baik dalam mengurus bayinya, termasuk dalam menyusui bayinya. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki ibu dalam mengurus anak sebelumnya. Erfandi (2009) mengatakan pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan

52 yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Masalah dan kesulitan saat menyusui biasanya terjadi ketika ibu baru melahirkan anak pertama (Ambarwati, 2008). Ibu primipara menganggap merupakan pengalaman baru, biasanya ibu masih canggung dalam menggendong bayi dan mudah panik jika bayi menangis. Pendidikan dapat memengaruhi tentang teknik menyusui yang benar. Berdasarkan tabulasi silang pelaksanaan teknik menyusui paling banyak adalah responden yang berpendidikan SMA yaitu berjumlah 55,2% dengan mayoritas melakukan teknik menyusui dengan benar yaitu 31,0% sedangkan responden dalam melakukan teknik menyusui kategori tidak benar lebih rendah yaitu 24,1%. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku juga dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami informasi yang diperoleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka perilaku yang timbul akan lebih positif. Perilaku, aktivitas atau kegiatan manusia merupakan akibat dari belajar dan dari pengalaman sebelumnya yang dipelajari (Peter 2011). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyo (2011) di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, bahwa mayoritas ibu yang memiliki pengetahuan baik adalah ibu yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 7 responden (23,3%) dan yang berpendidikan SD tidak ada yang memiliki pengetahuan baik. Efandi (2009) menjelaskan seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

53 pengetahuan tidak hanya diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Responden yang berpendidikan SD terdapat 1 responden (3,7%) yang melakukan pelaksanaan teknik menyusui dengan baik. Umur ibu juga menjadi faktor yang memengaruhi teknik menyusui, Hasil penelitian diperoleh data umur dari 29 responden sebagian besar berusia 20-35 tahun yaitu berjumlah 23 responden (79,3%). Berdasarkan data tersebut bahwa mayoritas responden ada pada masa reproduksi yang baik serta kedewasaannya matang, sehingga responden dapat berfikir secara ilmiah dan logis dalam mengambil keputusan dan lebih mudah dalam menerima informasi khususnya tentang teknik menyusui yang benar. Hasil penelitian ini dapat dibandingkan untuk responden dalam teknik menyusui dengan kategori baik tertinggi pada usia 20-35 tahun yaitu 40,7% sedangkan untuk responden yang usia <20 tahun satupun responden yang berusia <20 tahun yang melakukan teknik menyusui dengan baik. Hal ini juga diperjelas dari hasil penelitian Sulistyowati (2011) bahwa ibu yang melakukan teknik menyusui dengan benar yaitu ibu yang berusia 20-35 tahun berjumlah 7 responden (23,3%). Responden dengan umur lebih muda (<20 tahun) kedewasaan belum matang sehingga dalam menerima informasi dan mengambil keputusan belum dapat berfikir secara ilmiah. Responden dengan umur yang lebih tua (>35 tahun) daya tangkap untuk menerima informasi cenderung lebih sulit untuk menerima informasi dengan baik, dan polapikir untuk menanggapi informasi yang

54 baru cenderung tidak mudah dan lebih mempercayai pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa usia memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang dalam menerima informasi. C. KETERBATASAN PENELITIAN Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya adalah Saat melakukan penelitian tidak semua responden berada di rumah, sehingga peneliti harus datang kembali untuk membuat janji dengan responden dikarenakan peneliti tidak membuat janji terlebih dahulu sebelum datang melakukan penelitian karena yang diteliti terdapat 16 RW sehingga peneliti takut waktunya tidak cukup.

52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Gambaran Pelaksanaan Teknik Menyusui pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Danurajan I Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa ibu yang melakukan teknik menyusui dengan baik sebanyak 51,7%. Kategori tidak baik dalam melakukan teknik menyusui sebnyak 48,3%. Ibu yang melakukan teknik menyusui baik terbanyak ibu dengan usia 20-35 tahun yaitu 41,4%. Ibu dengan pendidikan SMA yang melakukan teknik menyusui baik terbanyak yaitu 31,0%. Ibu tidak bekerja pelaksanaan teknik menyusui kategori baik lebih banyak dibandingkan ibu yang bekerja yaitu 34,5%. Pelaksanaan teknik menyusui dengan baik pada ibu multipara lebih tinggi dari ibu primipara yaitu 41,4%. B. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian tentang gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan beberapa saran yang diajukan sebagai bahan pertimbangan adalah: 1. Bagi Puskesmas Danurejan I Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam menentukan kebijakan sebagai upaya meningkatkan pelayanan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar, sehingga seluruh ibu yang memiliki bayi khususnya bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta benar-benar terampil dalam melakukan teknik menyusui.

56 2. Bagi Institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, referensi dan bahan bacaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya bagi mahasiswa Program Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan variabel penelitian dan jumlah populasi yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. 4. Bagi Responden Bagi ibu yang menyusui hendaknya lebih aktif dalam mencari informasi tentag teknik menyusui yang benar, sehingga dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan sehingga tidak ditemui lagi masalah dalam menyusui dan dapat lebih terampil dalam menyusui.

DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, E.R dan Diah, W. (2010) Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia Amran, Y dan Yuli, A. (2013) Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui dan Dampaknya Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Program Studi Kesehatan, FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol.3 No 1, April 2013:52-61 Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Depkes RI. (2007) Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Dewi, V dan Tri, S. (2011) Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika Dinkes Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (2015) Profil Kesehatan Kab/Kota DIY. Yogyakarta: Dinkes Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dinkes Kota Yogyakarta. (2015) Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinkes Kota Yogyakarta Erfandi, P. (2009) Pengetahuan dan faktor-faktor yang memengaruhi. http://id.shyoong.id/social-sciences/education/2183789-faktorfaktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan/#ixzzv3xwtygx Hidayat, A.A. (2012) Model Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Hidayat, A.A. (2007) Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Surabaya: Salemba Kemenkes RI. (2014) Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Kodrat, L. (2010) Dahsyatnya ASI dan Laktasi. Yogyakarta: Media Baca Kristiyanasari, W. (2011) cendekia ASI, Menyusui & SADARI. Yogyakarta: Nuha

Kuntarti, I.T., Arie, W., & Ester, T. (2011) Gambaran Karakteristik Inu Nifas dan Praktik Menyusui yang Benar di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Kebidanan Panti Wilasa, Vol 2 No 1, Oktober 2011 Mariatalia, D. (2012) Asusah Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Belajar Marmi. (2012) Auhan Kebidanan pada Masa Nifas Peuperium Care. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Maulana, H.D.J. (2009) Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC Muliawati, S. (2012) Studi Deskriptif Pelaksanaan Teknik Menyusui Bayi Tunggal di RB MTA Semanggi Surakarta Tahun 2011. AKBID Cara Medika Surakarta, VOL.2 No. 1 Agustus 2012, 49. Notoatmodjo, S. (2012) Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010) Ilmu perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nurheti, Y. (2010) Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: CV Andi Pieter, dkk. (2011). Pengantar Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Kencana. Prasetyo, D.S. (2012) Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, dan Kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Pres Proverawati, A dan Eni, R. (2010) Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika Riwidikdo, H. (2013) Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka rihama Roesli, U dan Yahmi, E. (2008) Bedah ASI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Roesli, U. (2013) ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya Skinner, B.F. (2013) Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2010) Metode Penelitin Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta Sulistyawati, A. (2009) Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: CV Andi Sulistyowati, W. (2011) Teknik Menyusui yang Benar pada Ibu Primipara di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Hospital Majapahit, Vol 3. No 2, Nopember 2011 Suryani, E dan Hesti, W. (2010) Prikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya UNICEF. (2010) Breastfeding counseliling a training course. http://www.who.int/child_adolescent_healt/documens/pdfs