STUDI KASUS: KARAKTERISTIK ANTISIPASI EKSPLORATIF

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK ANTISIPASI ANALITIK SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN SOAL INTEGRAL

Kreano 6 (1) (2015): Kreano. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif

Antisipasi Ide Kreatif Mahasiswa Level Rigor dalam Menentukan Algoritma Benda Ruang Menggunakan Maple

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

Keywords : The Level of Student's Performance, Critical Thinking, and Performance Task

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA BERKECERDASAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PENYEBAB KESULITAN MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Jember

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

PENGEMBANGAN PAKET SOAL MODEL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ANALISIS KESULITAN SISWA SMA KELAS XI DALAM MEMPELAJARI UKURAN TENDENSI SENTRAL

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Dengan PISA (Program for International Student Assessment) dan

Unnes Journal of Mathematics Education

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUBBAB PERBANDINGAN BERDASARKAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Progran Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Linda Sunarya NIM.

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

R. Azmil Musthafa et al., Analisis Tingkat Kemampuan Penalaran Siswa dalam...

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam pengertian individu memiliki potensi untuk tumbuh dan

DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

BAB I PENDAHULUAN. adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika. Kesulitan-kesulitan tersebut

A. PENDAHULUAN. Moh Zayyadi, Berpikir Kritis Mahasiswa. 11

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL FISIKA MATERI GERAK LURUS KELAS VII SEMESTER 2 SMP TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

Kata kunci: pemecahan masalah matematika, proses berpikir kreatif, tahapan Wallas, tingkat berpikir kreatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 6 No.2 Tahun 2017

MENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA. Index Term- Mind Web, understanding of mathematical concepts

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

IDENTIFIKASI KESALAHAN MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM GEOMETRI

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING DI KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 9 MALANG

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Profil Metakognisi Siswa yang Bergaya Kognitif Refleksif

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA KINESTETIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TAHAPAN WALLAS

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA

Pengaruh Penerapan Model ROPES Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 05 Mukomuko. Lilik Putriani *), Rahmi **), Nurmi ***)

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 2 BADEGAN KELAS VIII E DALAM MEMPELAJARI ALJABAR

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

PEMAHAMAN MATEMATIKA BERBASIS TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI LOGARITMA

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL PROBLEM POSING SISWA SMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DENGAN WAWANCARA KLINIS PADA PEMECAHAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL KELAS VIII SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PROFIL PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI MASALAH PECAHAN

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

Mustafa Ramadhan 1, Sunardi 2, Dian Kurniati 3

Priyo Dwi Hendra Laksana 1, Toto Bara Setiawan 2, Susi Setiawani 3

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

Tabel 1. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak pakar matematika, baik pendidik maupun peneliti yang. (1997) yang menyatakan bahwa much discucion and concern have been

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSTRUKSI PENGETAHUAN TRIGONOMETRI KELAS X MELALUI GEOGEBRA DAN LKPD

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI TONANG

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

Transkripsi:

STUDI KASUS: KARAKTERISTIK ANTISIPASI EKSPLORATIF Erfan Yudianto Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, erfanyudi@unej.ac.id. ABSTRAK Kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah integral kemungkinan besar dikarenakan kesalahan siswa dalam memahami soal. Tidak sampai disana saja, kesalahan memahami soal dimungkinkan karena antisipasi yang dilakukan siswa salah. Jika ada siswa dengan kemampuan tinggi, maka sebaiknya guru memperhatikan antisipasi yang dilakukannya sehingga siswa lain dapat belajar dari antisipasi yang dilakukan siswa kemampuan tinggi itu. Tes yang dilakukan kepada siswa NV ini merupakan tes integral dan hasil yang diperoleh yaitu karakteristik dari antisipasi ekploratif NV. Karakteristik antisipasi eksploratif yaitu (1) membaca soal lebih dari satu kali, (2) menemukan hal yang ditanyakan dan hal yang diketahui, (3) menguraikan soal secara rinci, (4) menggabungkan kriteria-kriteria yang diketahui, dan (5) memecahkan soal dengan mempertimbangkan alternatif penyelesaian Kata Kunci: Antisipasi, antisipasi eksploratif, integral ABSTRACT Student difficulties in solving the problem integral likely due to students' mistakes in understanding the problem. Not until there, understand about possible errors due to anticipation student is doing wrong. If there are students with high ability, then the teachers should pay attention to the anticipation of his accomplishments so other students can learn from the anticipation of high ability students who do it. Tests were carried out to the students NV is an integral test and the results obtained are characteristic of anticipation explorative NV. Characteristics anticipation explorative are (1) read the questions more than once, (2) finding things to ask and things unknown, (3) explore the matter in detail, (4) combining the criteria are known, and (5) solve the problem by considering an alternative solution Keyword: Anticipation, explorative anticipation, integral PENDAHULUAN Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah di Kabupaten Jember masih relatif rendah. Hal ini ditemui oleh peneliti pada siswa kelas XII yang mengikuti bimbingan belajar di suatu lembaga formal. Sebagian besar siswa terbiasa menggunakan cara-cara cepat yang biasa dikenal dengan sebutan smart solution. Cara-cara yang ditawarkan ini merupakan cara yang efektif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan singkat versi Ujian Nasional (UN). Kelemahannya cara ini yaitu siswa tidak mengetahui secara detail langkahlangkah pengerjaan soal itu sehingga siswa fokus pada hasil saja. Pengetahuan yang dimiliki siswa tidak sempat dieksplor bagaimana mencapai suatu jawaban yang tepat. Anderson (1993) mengatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki siswa nantinya akan melalui tindakan deklaratif, kesadaran kemudian kontrol. Pada control inilah yang 1

akan membuka jalan dalam proses prosedural. Selanjutnya ia berpendapat bahwa pengetahuan deklaratif membentuk dasar dari transfer pengetahuan. Hal ini dirasa perlu untuk mengajarkan antisipasi kepada siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika. Sejalan dengan itu, Lim (2006: 105) mengatakan bahwa antisipasi dalam menyikapi masalah sangat diperlukan dalam melakukan tindakan mental untuk menyelesaikan masalah matematika. Perlunya antisipasi siswa di sekolah juga diungkap oleh Yudianto & Sunardi (2015: 206) bahwa untuk menghadapi masalah di sekolah siswa diharapkan mampu mengantisipasi untuk mendapatkan hasil yang tepat. Sejalan dengan itu Yudianto (2015:22) mengatakan bahwa, antisipasi harus dimiliki siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan tujuan untuk memperoleh jawaban eksak yang bernilai benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antisipasi merupakan aktivitas baik mental maupun fisik yang dipikirkan siswa untuk mengatasi suatu keadaan yang belum pasti. Yang dimaksud keaadaan yang belum pasti ini yaitu proses apa dan bagaimana cara yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Kelebihannya yaitu siswa sudah bisa menduga hasil yang akan diperoleh. Sehingga semakin sering siswa melakukan antisipasi dalam menyelesaikan masalah maka semakin banyak juga alternatifalternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan siswa. Lim (2006) mengklasifikasikan antisipasi menjadi lima bagian yaitu (1) antisipasi impulsif, (2) antisipasi kaku, (3) antisipasi eksploratif, (4) antisipasi Analitik, dan (5) antisipasi terinternalisasi. Selanjutnya dalam hasil penelitiannya, Lim (2006) mengatakan bahwa antisipasi analitik dan antisipasi eksploratif merupakan antisipasi yang baik yang harus dilakukan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika. Antisipasi eksploratif didefinisikan sebagai cara berpikir dimana siswa menggali ide untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari suatu masalah (mengantisipasi secara eksploratif/mau coba-coba/tidak kaku). Antisipasi ini disimpulkan ketika siswa melakukan tindakan untuk mendapatkan penyelesaian dari suatu masalah matematika. Ini berarti siswa yang melakukan antisipasi eksploratif memiliki waktu yang cukup lama dalam mengolah informasi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Berbicara matematika di jenjang SMA kelas XII pada pertemuan pertama di tahun pelajaran baru, siswa langsung belajar masalah Integral. Integral merupakan sub pokok bahasan matematika yang dirasa sulit oleh sebagian siswa. Sejalan dengan itu Ramdani (2012) melaporkan hasil try out Ujian Nasional pada tahun 2000 dengan peserta 879 siswa SMA di kota Bandung menunjukkan bahwa siswa yang mampu menjawab benar untuk 2

konsep integral hanya 30,22%, sedangkan try out Ujian Nasional pada tahun 2011 yang diikuti oleh 1678 siswa hanya 6,7% siswa yang mampu menjawab benar. Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti ingin mengungkap karakteritik yang dimiliki siswa yang mengantisipasi secara eksploratif. Hal ini diperlukan sebagai informasi kepad siswa bahwa pentingnya berpikir secara eksploratif pada waktu tertentu. Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti tertarik untuk mengungkap karakteristik antisipasi eksploratif siswa dalam menyelesaikan masalah integral. METODE PENELITIAN Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik antisipasi eksploratif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jika dilihat dari tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sedangkan jika dilihat dari tujuan spesifiknya yaitu mengeksplorasi apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh siswa, maka penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Jadi jenis penelitian pada studi kasus ini adalah deskriptif eksploratif. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa yaitu siswa SMA kelas XII dengan kriteria siswa sudah belajar/sudah menerima masalah integral di kelas XII semester I. Hal ini dikarenakan materi integral sudah diterima siswa di kelas XII pada bab I. kemampuan seorang siswa ini dipilih kemampuan matematika tinggi. Kemampuan ini diperoleh dari tes kemampuan matematika berdasarkan soal-soal Ujian Nasional tahun 2015 yang sudah dimodifikasi menjadi soal uraian. HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan yang diberikan kepada siswa merupakan soal integral terkait luas daerah. Berikut soal yang diberikan kepada siswa. Tentukan luas daerah yang dibatasi kurva y x 2 4 dan sumbu X pada interval 3 x 0 Siswa dengan inisial NV menyelesaikan masalah di atas sebagai berikut. 3

Gambar 1. Hasil Pekerjaan NV tahap awal Pada tahap awal NV membuat titik potong dengan cara mensubstitusi semua interval yaitu 3 x 0 kemudian mensketsa titik potong-titik potong tersebut pada bidang katesius. Sehingga terlihat seperti gambar 1. Hasil sketsa grafik, NV memberi identitas baru pada grafiknya yaitu pada arsiran teratas sebagai A (luasan A) dan pada bagian bawah yaitu B (luasan B). Gambar 2. Perhitungan Luas A Pada gambar 2, NV melakukan perhitungan secara prosedural untuk perhitungan luas A (bagian atas). Saat ditanyakan kenapa pekerjaannya seperti itu? (peneliti mengecek pengetahuan siswa, apakah NV akan menjawab berdasarkan rumus atau tidak). NV ternyata menjawab tidak berdasarkan rumus tetapi menjelaskan melalui sketsa grafik pada gambar 1. Ia terlihat memahami secara detail pada permasalahan ini. Lebih lanjut NV menjelaskan bahwa setelah diarsir (menunjuk sketsa grafik) NV menceritakan bahwa pada arsiran teratas (di atas sumbu X) bernilai positif. Ini berarti NV tidak sekedar menggunakan rumus yang ada tetapi ia mengotak atik informasi-informasi yang sudah disediakan oleh soal kemudian 4

membandingkan bagian-bagian mana yang akan digunakan terlebih dahulu. Selanjutnya NV menjelaskan cara menghitung luas daerah A berdasarkan gambar 2. Penjelasan NV sangat detail sehingga diperoleh hasil -3. Kemudian NV melanjutkan perhitungan pada daerah B. Gambar 3. Perhitungan luas B Pada gambar 3, NV menjelaskan bahwa rumus yang digunakan yaitu harus dikalikan dengan -, ia beralasan karena gambarnya ada di bawah sumbu X sehingga jika tidak ingin merubah batas atas dan batas bawahnya makan cukup dikalikan dengan negatif. Ia menjelaskan contoh-contoh yang menunjukkan bahwa hubungan antara tanda negatif dan batas itu benar. Sehingga saat batas di tukar yaitu 0 menjadi batas bawah dan -2 menjadi batas atas, tanpa memberikan tanda negatif di depannya, maka nilai yang akan diperoleh sama. Selanjutnya NV menjumlahkan hasil dari perhitungan luas daerah A dan luas daerah B seperti pada gambar 4 berikut. Gambar 4. Perhitungan luas total Penjelasan NV secara panjang, lebar dan detail ditambah lagi dengan ilustrasiilustrasi gambar serta argumen dengan tepat. NV berusaha mengeksplor dan menjelaskan secara detail maksud dari soal yang diberikan. Hasil pengamatan peneliti di lapangan didapatkan bahwa NV berusaha menggali ide untuk mendapatkan pemahaman dari suatu masalah yang dihadapi. Ia mau mencoba 5

secara sungguh-sungguh kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi pada soal yang dihadapinya sehingga ia mampu memecahkan masalah. PENUTUP Jenis antisipasi yang dilakukan NV dalam menyelesaikan masalah integral ini adalah antisipasi eksplorasi dimana NV menguraikan soal secara detail dan melaksanakan kegiatan menyelesaikan masalah secara rinci. Sehingga karakteristik yang dapat kita peroleh dalam penelitian ini adalah: 1. membaca soal lebih dari satu kali 2. menemukan hal yang ditanyakan dan hal yang diketahui 3. menguraikan soal secara rinci 4. menggabungkan kriteria-kriteria yang diketahui 5. memecahkan soal dengan mempertimbangkan alternatif penyelesaian DAFTAR PUSTAKA Anderson, J. R. (1993). Rules of the mind. American Psychologist. Hillsdale, NJ 07642: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. https://doi.org/10.4324/9781315806938 Lim, K. H. (2006). Characterizing students thinking: Algebraic, inequalities and equations. Proceedings of the 28th Annual Meeting of the North American Chapter of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, 2(c), 102 109. Ramdani, Y. (2012). Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Koneksi Matematis dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 44 52. Retrieved from http://jurnal.upi.edu/file/6-yani_ramdhana-edi.pdf Yudianto, E. (2015). Profil Antisipasi Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Integral. Kreano, 6(1), 21 25. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v6i1.4472 Yudianto, E., & Sunardi. (2015). Antisipasi Siswa Level Analisis dalam Menyelesaikan Masalah Geometri. AdMathEdu, 5(2), 203 216. 6