Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati, sangat banyak kelemahannya, katanya.

dokumen-dokumen yang mirip
Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal.

RELEASE AND DISCHARGE SIAPA YANG AKAN TANDA TANGAN?

[102] Pancasila di Tangan Orba Monday, 22 April :22

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum Persaingan Usaha pada dasarnya mengatur mengenai perilaku,

BAB I P E N D A H U L U A N

Release And Discharge Dalam Perspektif Hukum Keuangan Publik

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT [LN 1999/33, TLN 3817]

Dengan Jumlah Hutang Paling Memprihatinkan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2003

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL 1 JULI 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pertengahan tahun 1997 Indonesia dan negara-negara Asia lainnya mengalami

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2004 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2005 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RESTRUKTURISASI & PRIVATISASI BUMN RASIONALITAS EKONOMI DAN KEPENTINGAN POLITIK

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia mendirikan BUMN sebagaimana tertuang dalam Undang Undang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

Bentuk bentuk Perusahaan

BERKEMBANG WACANA HAPUS IZIN DPR BAGI BUMN UNTUK GO PUBLIC

Pemerintah tak mau dikatakan neolib, tapi fakta menunjukkan Indonesia menerapkan kapitalisme

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

PEREKONOMIAN INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Rilis PUPR #1 8 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/546. Pembangunan Infrastruktur Menjadi Salah Satu Kunci Indonesia Menjadi Negara Maju

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 549/KMK.04/2000 TENTANG

LAMPIRAN 1 JAWABAN ATAS LAMPIRAN PERTANYAAN

BAB V PENUTUP. kajian dalam penelitian ini dan telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Mencari Format Privatisasi BUMN Yang Tepat Bagi Indonesia Minggu, 27 Pebruari :52

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 5/1999, LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan riset, berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan di masa

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Kewenangan Pemberian Hukuman Denda Administratif

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BANTUAN LIKUIDITAS BANK INDONESIA. /

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

Bagaimana awalnya Amerika bisa menjajah Indonesia secara ekonomi dan politik?

barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk mendapatkan mitra kerja yang sesuai dengan kriteria perusahaan diperlukan suatu proses untuk pemilihan

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1998 TENTANG TUGAS DAN KEWENANGAN BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

HUKUM MONOPOLI & PERSAINGAN USAHA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Salah Kaprah Subsidi BBM Indonesia

Mengubah pemikiran 'Gajah di Pelupuk Mata'

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa

PP 44/2003, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEUANGAN

Faktor Minyak & APBN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK

DEPUTI MENTERI NEGARA BIDANG USAHA PERTAMBANGAN, INDUSTRI STRATEGIS, ENERGI DAN TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertambangan batu bara (PT Bumi Resources Tbk), perkebunan (PT Bakrie

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengapa saya sebut "pencaplokan yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi"?

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hasil Monitoring Penyumbang Dana Kampanye Pilpres Jakarta, 18 September 2014 Indonesia Corruption Watch

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

Gagasan lahirnya UU BPJS itu karena keinginan asing mengambil alih pangsa pasar industri asuransi sosial.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. persediaan adalah pos aset lancar yang cukup besar nilainya. Pada perusahaan

DPR TOLAK PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA IMF

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semenjak merdeka 1945 hingga 1966 atau selama pemerintahan Orde Lama,

Negara Hadapi Risiko Likuiditas

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kwin Kian Gie Tentang Kontroversi Pilkada Langsung

Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STUDI KASUS HUKUM. Oleh : CANDRA BUDI KURNIAWAN No. Mahasiswa : Program Studi : Ilmu Hukum

PP 42/2002, BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2003 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

Transkripsi:

Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati, sangat banyak kelemahannya, katanya. Jauh sebelum pemilihan umum digelar, Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menempatkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai calon pemimpin Indonesia paling nasionalis. Ia mengungguli calon-calon lainnya termasuk Joko Widodo (Jokowi). Pertanyaannya, benarkah Megawati seorang nasionalis sejati? Menjelang perhelatan pemilu lalu, justru rekam jejak Megawati disorot banyak kalangan. Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) salah satunya. Direktur LIMA Ray Rangkuti mengungkapkan, justru di masa rezim Megawati-lah terjadi penjualan aset negara dengan harga murah. Tidak itu saja, menurutnya, Megawati juga mengeluarkan kebijakan outsourcing kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi wong cilik. Lalu pemberian release & discharge (R & D) kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat dengan harga murah ke SingTel, penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina dan kemudian pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal. Rezim Mega juga yang menjual aset yang dikelola BPPN ke pihak asing. Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati, sangat banyak kelemahannya, ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (28/3). 1 / 5

Mudahkan Konglomerat Hitam Masa pemerintahan Megawati menjadi saat yang menyenangkan bagi konglomerat hitam. Betapa tidak, mereka mendapatkan Release and Discharge (R & D), yang arti harafiahnya adalah bebaskan dan bayar utang. Para pengemplang uang negara dalam kasus BLBI ini oleh Megawati diberi kemudahan dengan mengembalikan cicilan kerugian negara dengan potongan 16-36 persen. Mereka pun bebas dari tuntutan pidana. Ketentuan itu diatur dalam MSAA ( Master of Acquisition and Agreement ) dan merupakan perjanjian penyelesaian utang di luar pengadilan ( settlement out of court ). Kebijakan itu sempat ditentang oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (Kwik Kian Gie), karena kebijakan itu melanggar hukum. Menurut Kwik, perjanjian perdata tidak bisa meniadakan pelanggaran pidana yang diatur oleh UU. Namun Megawati bergeming. Ia tetap saja melanjutkan kebijakan tersebut. Dampaknya, banyak aset-aset para konglomerat yang seharusnya menjadi milik negara, diambil kembali oleh para konglomerat hitam tersebut dengan harga murah. Jual Tanker Pertamina Rezim Megawati pula yang memaksa Pertamina menjual tanker raksasa VLCC (very large crude carriers). Komisi Pengawas Persaingan Usaha menilai penjualan dua tanker raksasa yang berlangsung Juni 2004, merugikan negara mulai 20 juta-56 juta dollar AS. Hal itu akibat dari persekongkolan antara Pertamina dan Goldman Sachs sebagai pengatur (arranger) tender penjualan yang ingin memenangkan Frontline Ltd dari Swedia, sebagai pembeli. Tanker yang seharusnya bisa dijual dengan harga pasa 204 juta-240 juta dolar AS sesuai dengan harga pasar saat itu, ternyata hanya dijual dengan harga 184 juta dolar AS kepada Frontline. Saat itu salah satu komisaris utama Pertamina adalah Laksamana Sukardi. 2 / 5

Anehnya, setelah kapal tanker raksasa itu dijual, Pertamina harus menyewa kapal itu untuk mengirimkan minyak ke luar negeri. Alasannya, menyewa lebih murah daripada membeli. Jual BUMN Meski mengklaim menerapkan ekonomi yang pro wong cilik, nyatanya Megawati malah menjual Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di masanya, BUMN yang dijual yakni Telkom, Indosat, PT BNI, PT Batu Bara Bukit Asam, Kimia Farma, Indofarma, Indocement Tunggal Prakarsa, Angkasa Pura II, dan Wisma Nusantara. Dari penjualan ini negara memperoleh masukan dana sebesar Rp 3,5 trilyun. Bukannya dijual dengan harga mahal karena BUMN itu tergolong BUMN sehat dan menghasilkan pendapatan bagi negara, justru BUMN itu dijual dengan harga yang dinilai beberapa kalangan terlalu murah. Tak hanya itu, rezim Megawati pun menjual bank-bank yang masih berada di bawah BPPN dengan sangat murah kepada pihak asing. Konon, setiap transaksi merugikan negara trilyunan rupiah. Dan di balik itu ada Mafia Berkeley, yang berpaham neoliberalisme. Penjualan yang paling disorot masyarakat saat itu adalah penjualan PT Indosat dan PT Telkom. Betapa tidak, dua perusahaan raksasa itu sempat mendatangkan keuntungan yang berlimpah. Saham kedua perusahaan itu pernah loncat hingga Rp 26,740 trilyun. Sayang, kemudian kedua perusahaan itu jatuh ke pelukan Temasek, BUMN Singapura. Dari penjualan saham-saham BUMN ini rezim Megawati menargetkan pendapatan Rp 6 trilyun/tahun. Menteri BUMN saat itu Laksamana Sukardi laksana mengejar setoran. Namun ada yang berspekulasi setoran itu tak cuma disalurkan ke APBN semata, melainkan juga ke sejumlah rekening lain. Jual Gas Tangguh 3 / 5

Satu dosa rezim Megawati yang tak terlupakan hingga sekarang adalah penjualan gas dari Tangguh, Papua ke Cina. Betapa tidak, Indonesia saat itu menjual gas itu dengan harga sangat murah dan bersifat flat (tetap). Harga jual gas ke Fujian, Cina hanya US$ 3,45 per MMBTU. Padahal, harga gas ekspor Indonesia ke luar negeri di atas US$ 18 per MMBTU. Sedangkan harga gas domestik saja sudah mencapai US$ 10 per MMBTU. Anehnya, berdasarkan pembicaraan Jusuf Kalla dengan Wakil Presiden Cina Xi Jinping, justru Megawatilah yang meminta harga seperti itu kepada Cina. [] emje BOKS Jual Indosat, Konyol! Sebagai negara maritime, Indonesia membutuhkan sarana telekomunikasi canggih untuk mengawasi wilayah kedaulatannya. Maka, tak heran era Orde Baru Indonesia memiliki satelit untuk berbagai keperluan baik telekomunikasi maupun pertahanan keamanan. Bukannya dipertahankan, ketika Megawati berkuasa, justru satelit yang sangat strategis ini malah dijual ke Singapura. Kepemilikan saham jatuh ke Temasek yang menguasai 41 persen sahamnya. Tak heran banyak pihak khawatir, pihak/pemerintah Singapura dapat mengontrol dan mengetahui akan sistem keamanan Indonesia bahkan rahasia negara. Mengapa? Karena Indosatlah yang mengendalikan satelit Palapa. Alasan penjualan Indosat pun terbilang lucu. Megawati berdalih, penjualan ini untuk 4 / 5

menghindari monopoli pemerintah terhadap kepemilikan dominan pemerintah pada perusahaan telekomunikasi tersebut. Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo yang juga dikenal menggeluti bidang telekomunikasi, sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan kepada Indonesia dilakukan. Menurutnya, Indosat memiliki infrastruktur telekomunikasi paling lengkap, mulai dari jaringan serat optik, satelit hingga BTS seluler dan FWA. Roy mempertegas bahwa penyadapan makin jelas setelah Indosat dijual pada pihak asing. "Saya tidak ingin mengatakan itu zaman siapa presidennya, namun sejak Indosat dijual itulah penyadapan kian marak karena satelit Palapa berada di luar kendali," ujar Roy, Desember lalu. [] 5 / 5