64 Media Bina Ilmiah ISSN No

dokumen-dokumen yang mirip
50 Media Bina Ilmiah ISSN No

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII-F DI SMP NEGERI 1 MATARAM

BAB III METODE PENELITIAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Penerapan Pendekatan Supervisi Kolaboratif..Hj. Baiq Harwini 74

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

HJ. AMINAH. Kepala SMP Negeri 19 Mataram.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

64 Media Bina Ilmiah ISS 1978-3787 EFEKTIFITAS PEGGUAA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES (PKP) SEBAGAI UPAYA PEIGKATA HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-G SMP 9 MATARAM Oleh: Hj. Sri Wahyu Indriani Guru pada SMP egeri 9 Mataram ABSTRAK: Penelitian ini adalah merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) dalam PBM dapat meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas VIII-G SMP egeri 9 Mataram Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Tempat penelitian di SMP 9 Mataram, selama 5 (lima) bulan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2015 dengan subyek penelitian siswa kelas VIII-G yang berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk uraian dan pilihan ganda. Sedangkan Teknik analisa data adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian telah ditetapkan indikator kinerja untuk hasil belajar siswa yaitu 85% siswa memperoleh nilai 70. Indikator tercapai pada siklus II, sehingga penelitian tindakan dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah; penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) dalam PBM sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya siswa kelas VIII-G SMP egeri 9 Mataram. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata pada siklus I mencapai 62.81 dengan pencapaian ketuntasan klasikal sebesar 40.63% dan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 74.22 dengan pencapaian ketuntasan klasikal sebesar 87.5%. Jadi ada peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 46.47%. Kata Kunci:Pendekatan Keterampilan Proses, Hasil belajar PEDAHULUA Kualitas pendidikan sampai saat ini merupakan masalah yang sering dibahas dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti: pembaharuan kurikulum, program pengadaan buku-buku, pelatihan atau kualifikasi guru dan penyempurnaan metode mengajar serta perbaikan sarana dan prasarana yang memadai. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran yang dipelajari. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri siswa dan merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar. Jadi kondisi belajar mengajar yang efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar atau dengan pernyataan lain kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dari hasil pengamatan, dalam proses pembelajaran guru lebih sering menerapkan metode ceramah didukung juga dengan materi yang banyak dan istilah-istilah IPA yang rumit yang menuntut siswa memiliki kemampuan menghapal, nalar, dan pemahaman yang tinggi, sehingga berdampak pada kurangnya motivasi siswa dalam belajar IPA. Untuk mengaktifkan siswa bertanya dan mengeluarkan ide-idenya Volume 10, 11, ovember 2016 diperlukan suatu pendekatan dalam proses belajar. Pendekatan keterampilan proses IPA akan memberikan siswa kesempatan untuk melakukan, menemukan dan merasakan sendiri IPA tersebut sehingga sulit untuk dilupakan serta membuat siswa memiliki keterampilan IPA sehingga siswa akan aktif bertanya dan mengeluarkan ide-idenya dari keterampilan proses IPA yang dilakukan (Srini, 1996). Perlunya pengembangan pendekatan dalam belajar mengajar keterampilam proses dalam pengajaran IPA ini diarahkan pada pertumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik atau siswa agar mereka mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep maupun pengembangan sikap dan nilai. Sebagai konsekuensi dari pendekatan keterampilan proses ini, maka siswa berperan selaku subyek dalam belajar. Siswa bukan hanya menerima informasi, tetapi sebaliknya pencari informasi, maka dari itu siswa harus aktif, terampil dan mampu mengelola perolehannya serta hasil belajar dan pengalamannya (Soetardjo, 1998). Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Efektifitas penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-G SMP egeri 9 Mataram.

65 Media Bina Ilmiah ISS 1978-3787 KAJIA PUSTAKA Hakikat IPA mesti tercermin dalam tujuan pendidikan IPA dan metode mengajar yang digunakan. Hakikat IPA itu dapat diketemukan di dalam filsafat IPA. IPA memperoleh kebenarannya secara empirik. Brigman (1960:3) dalam ur (1996:7) menyatakan The attitude of the physicist must therefore be one of fure empiricism. Kunci pendekatan empirik adalah berdasarkan atas pengamatan. Saintis yakin bahwa segala kejadian di alam semesta semata-mata berdasarkan atas pengamatan. Menurut ur 1996: 8 saintis mempelajari gejala alam melalui proses dan sikap ilmiah tertentu. Proses itu misalnya pengamatan dan eksperimen, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur pada saat sedang mengumpulkan dan menganalisis data. Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Proses atau metode ilmiah itu merupakan konsep besar yang dapat dirinci menjadi sejumlah komponen yang harus dikuasai seseorang apabila orang itu hendak melakukan penelitian dan pengembanagn dalam bidangnya. Sejumlah pakar (Funk dkk., 1979 dalam ur 1996:8) mengklasifikasikan keterampilan proses IPA menjadi keterampilan proses IPA dasar dan keterampilan proses IPA terpadu. Menurut Djamarah (2005) Keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam proses interaksi edukatif. Keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik menyadari, memahami, dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik). Pengembangan PKP merupakan salah satu upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan belajar yang optimal. Materi pelajaran akan lebih mudah dikuasai dan dihayati oleh siswa bila siswa sendiri mengalami pristiwa belajar tersebut. Selain itu, tujuan pendekatan keterampilan proses ini adalah: 1) Meningkatkan aktivitas belajar kepada siswa karena dalam keterampilan proses ini siswa dipacu untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif dalam belajar, 2) Untuk memperdalam konsep, pengertian dan fakta yang dipelajari siswa karena hakikatnya siswa sendirilah yang mencari fakta dan menemukan konsep tersebut., 3) Untuk mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan hidup dimasyarakat sehingga antara teori dengan kenyatan hidup akan serasi, 4) Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di dalam masyarakat sebab siswa telah dilatih untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah, 5) Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi problem kehidupan. Keterampilan proses terdiri atas sejumlah aspek-aspek sebagai penjabaran dari keterampilan proses itu sendiri. Selanjutnya Usman (2001) mengemukakan aspek-aspek yang dikembangkan dalam keterampilan proses, yang antara lain: 1) Pengamatan, 2) menggolongkan atau mengklasifikasikan, 3) menafsirkan (menginterpretasikan), 4) meramalkan, 5) menerapkan (aplikasi), 6) merencanakan penelitian, 7) mengkomunikasikan. (Usman, 2001). Menurut Winataputra (1992) adapun keunggulan-keunggulan dari pengembangan Pendekatan Keterampilan Proses: 1) siswa dapat terlatih menggunakan berbagai sumber belajar sebagai upaya untuk mencari informasi, 2) siswa memiliki keterampilan dan cara berpikir yang sesuai dengan konsep IPA, 3) siswa dapat dilibatkan secara optimal baik mental dan fisik dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Menurut Wahidmurni (1993) indikator keberhasilan yang berkaitan erat dengan evaluasi hasil belajar siswa (seberapa besar siswa telah menguasai suatu kompetensi), maka dapat digunakan besarnya skor kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru atau sekolah atau madrasah sebagai kriteria keberhasilan kuantitatif dari pelaksanaan PTK. METODE PEELITIA Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-G SMP egeri 9 Mataram yang terdiri dari 32 orang siswa dengan jumlah siswa laki-laki 15 orang dan siswa perempuan 17 orang. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-G semester II Tahun Ajaran 2015/2016 di SMP egeri 9 Mataram dengan alamat Jalan Abdul Kadir Munsyi Gang Dahlia Telp. (0370) 636552 Mataram. Penelitian dilakukan pada Semester II Tahun pelajaran 2015/2016 selama 5 bulan mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Clasroom Action Research. PTK merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas. PTK menekankan pada kegiatan atau tindakan yang menguji cobakan suatu ide kedalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (Riyanto, 1996). Pendekatan penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam suatu penelitian Volume 10, 11, ovember 2016

66 Media Bina Ilmiah ISS 1978-3787 tentang urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan (azir, 1999). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan keterampilan proses, ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Data Kualitatif adalah data dalam bentuk kalimat, kata, dan data yang mendalam yang mengandung makna yang sebenarnya. Data Kuantitatif yaitu data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2006). Data kualitatifnya adalah data aktivitas belajar karena analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian disusun menjadi teori, dan untuk kuantitatifnya adalah data hasil belajar siswa karena data yang direalisasikan atau diwujudkan dalam bentuk angka. Rancangan penelitian adalah rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancang-ancang kegiatan yang akan dilaksanakan (Arikunto, 2002). Dalam peningkatan pemahaman pembelajaran digunakan tindakan berulang atau siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan sebanyak 2 siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam pelaksanaan penelitian peneliti juga berkolaborasi dengan teman guru yang bertindak sebagai observer. Data yang dikumpulkan berupa data hasil belajar siswa. Untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan metode tes yang diberikan setiap berakhirnya siklus. Untuk kepentingan tersebut akan digunakan instrumen yang berupa tes uraian dan pilihan ganda. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dengan cara melakukan pengamatan selama siswa melakukan percobaan baik guru/peneliti maupun oleh observer. Hasil belajar siswa secara individu mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas VIII-G SMP egeri 9 Mataram tahun pelajaran 2015/2016, dikatakan tuntas apabila 85% siswa memperoleh nilai > 70. HASIL PEELITIA & PEMBAHASA 1. Hasil Tindakan Siklus I Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Tabel 1: ilai hasil belajar siswa siklus I Aspek Jumlah 1. hadir 32 Orang 2. ilai Tertinggi 90 3. ilai Terendah 50 4. ilai Rata-rata 62.81 5. Tuntas 13 Orang Volume 10, 11, ovember 2016 Aspek Jumlah 6. Tidak Tuntas 19 Orang Persentase Ketuntasan 41 % Daya Serap (DS) 63% 85% Siswa Memperoleh ilai 70 Berdasarkan tabel di atas dari 32 orang Indikator kinerja/keberhasilan siswa hanya 13 orang siswa yang tuntas (40.63%) dan sebanyak 19 orang siswa yang belum tuntas (59.38%). Jadi persentase Ketuntasan Belajar yang dicapai sebesar 41% dengan Daya Serap 63%, sedangkan indikator kinerja yang ditetapkan untuk hasil belajar adalah 85% Siswa Memperoleh ilai 70. 2. Deskripsi hasil tindakan Siklus II Data Hasil belajar Siswa Siklus II Tabel 2: ilai hasil belajar siswa siklus II Aspek Jumlah 1. hadir 32 Orang 2. ilai Tertinggi 90 3. ilai Terendah 50 4. ilai Rata-rata 74.22 5. Tuntas 6. Tidak Tuntas Persentase Ketuntasan Indikator Kinerja Individu (DS) Indikator kinerja/keberhasilan 28 Orang 4 Orang 88.57% 70 85% Siswa Memperoleh ilai 70 Berdasarkan tabel di atas dari 32 orang siswa sebanyak 28 orang siswa yang tuntas (87.50%) dan masih ada 4 orang siswa yang belum tuntas (12.5%). Jadi persentase Ketuntasan Belajar klasikal telah mencapai 87.505, Daya Serap 74%, sedangkan indikator kinerja yang ditetapkan adalah 85% siswa memperoleh nilai 70, sedangkan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%. 3. Pembahasan hasil penelitian Berdasarkan hasil evaluasi awal aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah sehingga berdampak pada hasil belajar siswa kelas VIII-G belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Inilah yang menjadi awal permasalahan sehingga muncul gagasan untuk menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) pada pembelajaran IPA. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PKP dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIII-G SMP 9 Mataram. Secara lebih rinci hasil penelitian siklus I dan siklus II tentang hasil belajar siswa dapat dirangkum dalam tabel 3.

67 Media Bina Ilmiah ISS 1978-3787 Tabel 3 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I dan II Siklus Daya serap % Ketercapai an Ketuntasan Indikator kinerja 1. I 63 % 40.63% 85 % siswa 2 II 74% 87.50% memperoleh nilai 70 % Peningkata n 11% 46.47% (47%) Dari analisis data ketercapaian hasil belajar siswa pada siklus I untuk ketercapaian daya serap adalah 63% dan pada siklus II menjadi 74%, ada peningkatan 11%, sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar pada siklus I hanya mencapai 41% dan pada siklus II menjadi 88%, ada peningkatan sebesar 47% yang merupakan peningkatan yang luar biasa. Dari kondisi ini dapat disimpulkan bahwa; 1) daya serap pada siklus II meningkat 11% dan telah memenuhi indikator kinerja penelitian, 2) hasil belajar siswa khususnya Ketuntasan Belajar klasikal siklus I ke siklus II meningkat sebesar 47% dan bila dilihat dari indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni Ketuntasan Belajar klasikal dikatakan tuntas bila 85% siswa memperoleh nilai 70. Keberhasilan tersebut disebabkan karena; (1) dalam pembelajaran siklus II siswa sudah mulai terbiasa belajar dengan pendekatan keterampilan proses berbasis eksperimen yang diterapkan dimana setiap siswa dalam kelompoknya harus berperan aktif dalam setiap kegiatan baik selama melakukan eksperimen, diskusi pada kelompoknya maupun pada saat kegiatan presentasi dilaksanakan, (2) interaksi siswa dalam kelompok sudah berjalan dengan baik dimana setiap anggota kelompok saling koreksi dan saling membanu satu sama lain dimana siswa sudah terlibat secara aktif dalam pembelajaran, (3) Siswa merasa senang terhadap pembelajaran yang dilakukan, sehingga siswa cepat memahami materi yang diberikan, (4) telah terbangun kepercayaan diri setiap siswa karena melalui latihan presentasi maka secara tidak langsung peserta didik belajar untuk berdiskusi, menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan tingkat berpikir kritis, dan meningkatkan rasa percaya diri. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II sangat menonjol disebabkan oleh rangsangan untuk menumbuhkan motivasi belajar selama diskusi kelas. Pernyataan bahwa siswa yang ikut aktif dalam kegiatan diskusi akan mendapatkan nilai baik, sebagaimana dalam paparan refleksi diskusi siklus II, sangat memberikan rangsangan secara ekstrinsik terhadap tumbuhnya motivasi belajar siswa. PEUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII-G SMP egeri 9 Mataram SM II Tahun Ajaran 2015/2016. ilai rata-rata pada siklus I mencapai 62.81 dengan pencapaian ketuntasan klasikal sebesar 40.63% dan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 74.22 dengan pencapaian ketuntasan klasikal sebesar 87.5%. Jadi ada peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 46.47% yang merupakan peningkatan yang signifikan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka dapat disarankan berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian dan penelitian lanjutan. PKP dapat diterapkan sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar IPA di sekolah. Guru dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bahan pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tetap memperhatikan prinsip pembelajaran yang menarik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1997. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta. 1998. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta.. 2002. Dasar-dasar Evaluasi (Edisi Revisi ). Jakarta: Rineka Cipta. Brown, Douglas. Belajar Sukses. 2003. Jakarta. http://www.sinarharapan.cid/ ekonomi/2004/0406/man01.htm ur, Mohamad. 1997. Konsep Tentang Arah Pengembangan Pendidikan IPA SMP dan SMA Dalam Waktu 5 Tahun Yang Akan Datang. Jakarta: Depdikbud. Sardiman, A.M. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers, Sudjana,. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru Algensind Volume 10, 11, ovember 2016

68 Media Bina Ilmiah ISS 1978-3787 Winataputra, S dan Soekanto, T. 1997. Teori Belajar Dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Volume 10, 11, ovember 2016