BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang peran sistem

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, tersebut terdapat penyimpangan sosial yang menarik untuk diteliti, yakni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan penelitian kualitatif. 45 Untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa kelompok warga yang menjadi seniman begalan.

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan di Organisasi Kemahasiswaan Jurusan Teknik Mesin, yang memiliki anggota laki-laki lebih banyak dari pada anggota perempuan dalam kepengurusan organisasi tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta terdapat mahasiswa perempuan yang aktif berorganisasi, yang mana jumlahnya lebih sedikit dibanding jumlah anggota laki-laki, sehingga memiliki potensi masih diberlakukannya hegemoni patriarkhi dalam kepengurusan organisasi di tengah-tengah wacana kesetaraan gender. B. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu tiga bulan terhitung setelah seminar proposal. Jangka waktu tiga bulan dirasa sudah cukup untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk dianalisis lebih dalam.

C. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aplikasi kesetaraan gender dalam kepengurusan Organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta periode 2012. Menurut Husaini Usman (2004: 81) metode kualitatif berusaha memahami, memaparkan, serta menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Menurut Lexy J. Moleong (2005: 4), metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data-data tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video, tape, dokumentasi pribadi, catatan atau memo, dan dokumentasi lainnya. D. Sumber Data Miles dan Huberman (1992: 55) menyatakan bahwa baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif sama-sama mengakui adanya dua jenis data, yaitu data kuantitatif (yang berkaitan dengan kuantitas) dan data kualitatif (yang berhubungan dengan kualitas). Pada penelitian kualitatif, data-data yang digali lebih menekankan pada kualitas dan makna proses terjadinya suatu hal, dan dilanjutkan dengan analisis kualitatifnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data untuk mencari data, mengumpulkan sumber data, dan hasil data yang akan diolah, yaitu:

a. Sumber data primer Data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian yang diambil langsung oleh peneliti kepada sumbernya tanpa ada perantara, dengan cara menggali sumber asli secara langsung melalui responden. Data diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Data atau informasi juga diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner (sic!) atau lisan dengan metode wawancara (Jonathan Sarwono, 2006: 16). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota laki-laki dan perempuan Organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Negeri Yogyakarta. b. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung, diperoleh dari sumber penelitian yang mampu memberikan data tambahan serta penguatan terhadap data penelitian. Sumber data sekunder biasanya diperoleh dari mengumpulkan referensi dari kajian kepustakaan dan dokumentasi dari kegiatan obyek penelitian yang sedang dilaksanakan dalam kegiatan penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data, maka peneliti akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 62). Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:

a. Pengamatan (observasi) Observasi adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang telah mereka saksikan selama penelitian. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan jenis observasi nonpartisipan, yaitu peneliti hanya mengamati secara langsung keadaan obyek, tetapi peneliti tidak aktif dan ikut terlibat secara langsung (Husaini Usman, 2004: 56). Dalam penelitian ini pengamatan akan dilakukan secara terbuka, yaitu penelitian diketahui oleh subyek dan sebaliknya subyek secara sukarela memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengamati apa saja yang menarik perhatian. b. Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih yang sedang bertatap muka. Wawancara dapat dilakukan dengan individu tertentu untuk mendapatkan data atau informasi mengenai informan yang tepat untuk menggali informasi mendalam mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan suatu obyek penelitian. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur maupun tidak tertsruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2005: 190). Wawancara yang tidak terstruktur sering disebut dengan wawancara mendalam, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open minded interview).

c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 82). Dokumentasi pada penelitian ini lebih pada pengumpulan dokumentasi pendukung data-data penelitian yang dibutuhkan. Dalam penelitian kualitatif, dokumentasi berguna sebagai pelengkap dari penggunaan teknik pengumpulan data dengan observasi maupun wawancara. F. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling atau penarikan sampel dalam penelitian kualitatif erat kaitannya dengan faktor-faktor konstektual, sehingga sampling dalam hal ini berguna untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample) (Moleong, 2005: 224). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya, seperti orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan dalam penelitian, atau mungkin dia sebagai orang yang mengetahui di mana, apa saja, dan siapa saja yang dapat memudahkan peneliti dalam menggali informasi yang lebih luas.

G. Validitas Data Validitas data sangat penting dilakukan agar data yang diperoleh saat penelitian di lapangan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Validitas data bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak dalam mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lahir di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2005: 330). Triangulasi dilakukan dengan membandingkan konsistensi data yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik triangulasi kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber data. Teknik triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Menurut Patton (dalam Moleong, 2005: 331), hal tersebut dapat dicapai dengan jalan, a) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, b) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dilakukan secara pribadi, c) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

H. Teknik Analisis Data Analisis gender atau tafsiran kebutuhan gender meliputi menilai partisipasi laki-laki dan perempuan dalam program-program, menilai dampak intervensi proyek terhadap laki-laki dan perempuan, menilai peran, tanggung jawab, dan kebutuhan yang berbeda dari laki-laki dan perempuan, termasuk mendapatkan dan mengawasi sumber-sumber, serta mengambil keputusan pada tingkat organisasi (Trisakti Handayani dan Sugiarti, 2008: 208). Analisis gender digunakan untuk melihat bagaimana kedudukan perempuan di organisasi, kepemimpinan, pengawasan, dan partisipasi perempuan terhadap pengambilan keputusan, pembagian kerja, serta dukungan dan persetujuan baik dari laki-laki maupun perempuan menyangkut semua hal diatas dalam sebuah organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan analisis gender di Organisasi Kemahasiswaan HIMA Mesin FT UNY periode 2012, oleh karena itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yakni mengumpulkan data dengan wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif. Data yang dianalisis berupa keterangan-keterangan maupun fenomena hasil observasi yang muncul di lapangan, dan data yang didapatkan melalui wawancara dengan informan, setelah itu data dianalisis menggunakan kalimat yang logis dan sistematis. Sebagaimana yang diajukan oleh Miles dan Huberman, teknik analisis interaktif terdiri dari empat hal utama yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. a. Pengumpulan data Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dituliskan dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa

yang dilihat, didengar, disaksikan, dialami, juga temuan tentang apa yang dijumpai selama penelitian dan merupakan bahan rencana pengumpulan data. Dalam penelitian ini, pengumpulan data juga dilakukan dengan pengamatan secara langsung keadaan, kondisi, dan situasi saat rapat maupun kegiatan di Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin berlangsung. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian informasi secara langsung dan mendalam dengan pengurus organisasi kemahasiswaan tersebut yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. b. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi data digunakan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga memudahkan untuk menarik kesimpulan yang kemudian diverifikasi. Data kualititatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan, menggolongkannya dalam suatu pola yang lebih luas dan sebagainya. c. Penyajian data Penyajian data merupakan kumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan-kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data cenderung mengarah pada penyederhanaan data kompleks ke dalam bentuk yang sederhana dan selektif sehingga mudah untuk dipahami.

d. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab-akibat atau proposisi. Tahap penarikan kesimpulan menyangkut interpretasi peneliti, yaitu penggambaran makna yang utuh dari data yang ditampilkan. Kesimpulan yang ditarik kemudian diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat. Dengan demikian, model analisis interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut, dalam pengumpulan data model ini peneliti melakukan pengumpulan data yang kemudian membuat reduksi data dan penyajian data sampai penyusunan kesimpulan. Data yang didapat di lapangan oleh peneliti dilakukan pemahaman arti atas segala peristiwa yang disebut reduksi data, dan diikuti oleh penyusunan data yang berupa cerita yang sistematis. Reduksi dan penyajian data disusun pada saat peneliti mendapatkan unit data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data terakhir, peneliti mulai melakukan usaha menarik kesimpulan dengan menarik verifikasi berdasarkan reduksi dan sajian data. Apabila permasalahan yang diteliti belum terjawab dan atau belum lengkap, maka peneliti harus melengkapi kekurangan tersebut di lapangan terlebih dahulu. Skema model analisis interaktif digambarkan oleh Miles dan Hubermen sebagai berikut,

Pengumpulan data Sajian data Reduksi data Verifikasi/penarikan kesimpulan Bagan 2. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman