PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

dokumen-dokumen yang mirip
KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

VERIFIKASI DAMPAK PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG KOMPOSIT MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN EKONOMI PEDESAAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS USAHATANI JAGUNG TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PETANI PADA LAHAN SAWAH di KABUPATEN GOWA DAN TAKALAR

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

Pedoman Umum. PTT Jagung

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

USAHATANI JAGUNG PULUT MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI. Syuryawati dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

PENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah

PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN PADA 2014 DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Peluang dan Kendala Pengembangan Pola Tanam Jagung Tiga Kali Setelah Padi (IP 400)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Program peningkatan produksi jagung nasional melalui upaya

Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat,

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

ANALISIS TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SULAWESI SELATAN (STUDI KASUS KAB. SIDRAP DAN LUWU UTARA)

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Penyusun Zubachtirodin Syuryawati Constance Rapar

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

ANALISIS USAHATANI JAGUNG PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL. Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Kedelai di Aceh

Peran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010

PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU

PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

TREND PRODUKSI DAN TARGET PENGEMBANGAN MENDUKUNG SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN DI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas

Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

PENGARUH KEPADATAN POPULASI TERHADAP HASIL DUA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

KENDALA DAN PROSPEK PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SULAWESI SELATAN. Faesal dan Syuryawati Balai Penelitian Tanaman Serealia

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan

1. PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

Abstrak

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT)

Analisis Keunggulan Kompetitif Ubi Kayu terhadap Jagung dan Kedelai di Kabupaten Lampung Tengah

Keragaan Agronomi dan Ekonomi Sistem Usahatani Jagung Hibrida di Sulawesi Selatan

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep

Transkripsi:

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2 M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilakukan di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, mulai Juli - Desember 2012, bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan tanggapan petani terhadap usahatani jagung hibrida Bisi 2 BLBU berdasarka teknologi petani sendiri. Metodologi yaitu populasi sampel ditentukan secara purposive sampling dari petani yang menanam varietas Bisi 2 yang mengikuti program BLBU dengan teknologi yang digunakan adalah persiapan lahan dengan tanpa olah tanah dengan herbisida dengan jarak tanam 70 x 40 cm = 2 biji/lubang tanam. Pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 250 kg, Phonska 250 kg, dan ZA 50kg/ha. Pemupukan pertama dilakuikan pada umur 15-20 HST, pemupukan kedua pada umur 35-40 HST. Data yang dikumpulkan dianalisis kemudian dibahas secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dengan hasil analisa diperoleh R/C Ratio 1,7 berarti usahatani jagung hibrida Bisi 2 BLBU layak diusahakan dan sangat prospektif dikembangkan. Kata kunci: pendapatan, tanggapan, petani, jagung Bisi 2. PENDAHULUAN Jagung hibrida Bisi 2 telah lama populer di pedesaan terutama di daerah sentra jagung, petani menyukai karena umumnya bertongkol dua dan benihnya mudah diperoleh, meskipun harganya lebih mahal. Juga Bisi 2 termasuk dalam program bantuan langsung benih unggul (BLBU) yang diberikan secara gratis kepada petani dan model BLBU ini sangat disenangi karena dapat meringankan beban petani dari biaya benih. Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang menduduki posisi terpenting kedua setelah padi karena memiliki banyak manfaat ekonomi, hampir semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan, baik untuk konsumsi rumah tangga, ternak maupun untuk keperluan industri pakan dan industri pengolahan berbagai jenis produk olahan. Secara umum jagung yang beredar di pasaran hanya warna putih dan kuning, warna putih biasanya dimanfaatkan untuk pangan, sedangkan yang kuning dimanfaatkan untuk keperluan industri pakan, dan juga digunakan untuk keperluan industri pengolahan makanan ringan, seperti keripik, kerupuk dan marning jagung. Selain itu, jagung juga dapat dibuat sop bihun jagung labu dan bihun jagung soto kikil (Admin 1013), 592

Seminar Nasional Serealia, 2013 Sasaran pengembangan tanaman serealia di Sulawesi Selatan, khususnya jagung pada tahun 2013, yaitu luas panen 322.170 ha, produktivitas 46,54 Ku/ha dengan target produksi 1.499.297ton. Sedangkan pada tahun 2014, sasaran luas panen 326 ha, produktivitas 47,10 Ku/ha dengan target produksi 1.535.430 ton (Anonim 2009). Untuk menyukseskan program tersebut, maka setiap daerah tingkat II diharapkan memanfaatkan lahan yang potensil, terutama lahan sawah tadah hujan dan lahan kering yang memiliki sumber air yang cukup. Kabupaten Pangkep memiliki lahan sawah tadah hujan cukup luas dan dapat dgunakan untuk pengembangan jagung. Luas areal panen jagung pada tahun 2011 di daerah tersebut mencapai 1.055 ha dengan produksi 5.841 ton (BPS Sulawesi Selatan 2012). Lahan sawah tadah hujan termasuk di Desa Menggalung pada umumnya tergolong masam yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil jika tidak diberi pupuk yang mengandung sulfur. Luas areal sawah tadah hujan ada sekitar 1.194 ha sudah dimanfaatkan baru 168 ha (BPS Kabupaten Pangkajene Kepulauan 2011). Di daerah ini, jagung ditanam setelah panen padi pada bulan Juni dan Juli dengan pola tanam, padi - jagung dan kacang hijau. Varietas jagung yang sering ditanam oleh petani adalah Bisi 2 yang diperoleh dari program BLBU pemerintah. Penggunaan benih unggul baru yang bermutu dengan varietas jagung hibrida dan komposit dalam usahatani merupakan strategi yang tepat dan mutlak harus dilaksanakan. Kebijakan program SLPTT, BLBU dan CBN menjadi sinyal keterpihakan pemerintah kepada petani untuk meningkatkan produktivitas dan produksi yang secara simultan meningkatkan pendapatan petani jagung (Zakaria 2011). Aqil et al. (2012) melaporkan bahwa umur panen jagung Bisi 2 umumnya 103 hari. Jagung Bisi 2 yang didistribusikan kepada petani, oleh pemerintah dimaksudkan sebagai salah satu upaya memotivasi petani untuk memanfaatkan lahan kosong setelah panen padi. Dampak lain dari kebijakan tersebut adalah meningkatkan pendapatan petani and mendorong pencapaian target produksi pemerintah aerah pangkep. Penelitian ini bertujuan untk mengetahui pendapatan dan tanggapan petani terhadap usahatani jagung hibrida Bisi 2 BLBU. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan mulai Juni-Desember 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah petani jagung Bisi 2. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive 593

sampling. dengan memilih petani yang representatif sebanyak 30 orang. Cara memperoleh tanggapan digunakan pertanyaan model Likert, seperti yang dikemukakan oleh Usman dan Akbar (2011). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden di lapangan dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah data yang bersumber dari laporan, bukui statistik, jurnal, internet, dan makalah. Teknik Analisis Data Data primer yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan, diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel lalu dianalisis kemudian dibahas secara deskriptif- kualitatif dengan TR berdasar pada rumus B/C ratio = TC (Rahim et al (2012), dengan kriteria bahwa : jika B/C ratio > 1, berarti usahatani layak diusahakan, Jika R/C ratio < 1, berarti usahatani tidak layak diusahakan karena merugikan secara ekonomis, tetapi jika R/C ratio 1 berarti usahatani dapat dipertimbangkan (Suratiyah 2009 dan Swastika 2004). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria yang ada, jika usahatani memperoleh R/C Ratio berarti layak diusahakan dan dikembangkan. Dengan R/C Ratio 1,7 artinya setiap pengeluaran usahatani Rp1,- akan memperoleh tambahan pendapatan Rp1,7. 594

Seminar Nasional Serealia, 2013 Tabel 1. Analisis Finansial Usahatani Jagung BISI 2 BLBU (1 Ha) pada Lahan Sawah Tadah Hujan Milik Sendiri di Desa Manggalung, 2012. Uraian Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp) Biaya Pupuk Urea 200 kg 1.800 360.000 Pupuk Phooska 250 kg 2.300 575.000 Pupuk ZA 50 kg 1.400 70.000 Furadan 3G = 5 kg 12.500 62.500 HerBisida pra tumbuh 2 liter 55.000 110.000 BBM (Bensin) 50 liter 4.500 225.000 Karung plastik 140 lbr 2.100 350.000 Tali rafia 0,5 kg 3.500 3.500 Penjahit karung 1 bh 500 500 Jumlah 1.756.500 Tenaga Kerja (HOK) Penyiapan lahan (TOT Herbisda) 100.000 100.000 Penanaman 16 org (Gotong Royong) 200.000 200.000 Pemupukan I = 5 orang 50.000 250.000 Pemupukan II = 5 orang 50.000 250.000 Penyiangan I (HerBisida) = 2 orang 50.000 100.000 Penyiangan II (HerBisida) = 2 orang 50.000 100.000 Pembumbunan 1 kali = 4 orang 50.000 200.000 Pengendalian hama-penyakit = 2 orang 50.000 100.000 Pengairan 4 kali = 2 orang 50.000 100.000 Panen/Pascapanen/pipil tresher 550.000 550.000 Jumlah 1.950.000 Total Biaya (I=II) 3.706.500 Hasil (4 t/ha biji kering) 2.500 10.000.000 Keuntungan (Rp/Ha)) 6.293.500 R/C Ratio 1,7 Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2013. Tanggapan Petani Dari hasil evaluasi petani terhadap pemanfaatan jagung hibrida Bisi 2 BLBU dan umumnya menganggap baik, karena keunggulan-keunggulan potensi hasil yang lebih baik dibanding varietas lain yang ditanam sebelumnya. Produksi jagung Bisi 2 yang di budidayakan oetani rata-rata 4,0 t/ha pipilan kering, dengan harga bervariasi dan tertinggi Rp 2.500/kg. Keuntungan yang dapat diperoleh petani dapat mencapai Rp 6.293.500. Dari pendapatan bersih tersebut petani menghabiskan waktu 60 hari kerja efektif sehingga diperoleh pendapatan sekitar Rp 104.891,6/hari. Angka ini lebih tinggi dari upah minimum daerah Kabupaten Pangkep dan merupakan tambahan pendapatan di luar usahatani padi Petani mengetahui bahwa untuk mendapatkan produksi usahatani yang maksimal harus menerapkan teknologi budidaya dengan tepat, seperti pemupukan. Teknologi pemupukan tidak semua petani dapat menerapkan karena kamampuan 595

modal kerja yang terbatas. Demikian pula untuk mendapatkan harga produksi yang lebih tinggi atau sesuai standar harga pasar, maka kadar air produksi yang akan dijual harus sesuai dengan standar kadar air yang ditentukan oleh pemerintah. Standar kadar air yang ditentukan oleh pemerintah terkait dengan pengeringan, sedangkan petani tidak memiliki lantai jemur yang berkapasitas besar untuk menyimpan produksi yang sudah kering untuk menunggu harga yang lebih tinggi. Khusus untuk komoditas jagung hingga saat ini belum ada standar harga pembelian pemerintah (HPP) sehingga para pedagang bebas menentukan harga. Juga bilamana petani dalam keadaan terdesak kebutuhan, maka tidak ada pilihan lain selain menjual hasil jagungnya sesuai harga yang ditentukan oleh pedagang. Kondisi seperti ini para petani menganggap belum ada keterpihakan yang dirasakan karena keuntungan yang diperoleh dari hasil usahatani jagung Bisi 2 masih dinilai rendah. Program BLBU benih jagung hibrida Bisi 2 yang dilakukan oleh kementerian pertanian dengan model dibagikan secara gratis kepada para petani yang kurang mampu, merupakan suatu aksi nyata yang memang diperlukan secara berkelanjutan untuk meringankan beban petani. Produksi jagung hibrida Bisi 2 yang diusahakan oleh petani di Desa Manggalung belum maksimal karena petani memiliki keterbatasan modal untuk membeli sarana produksi terutama pupuk yang selain harganya mahal juga sering tidak tersedia pada saat dibutuhkan. Hal ini dirasakan petani setiap musim tanam dan ini yang menyebabkan petani mengeluh dalam hal pelayanan sarana produksi. Keterlambatan ketersediaan sarana produksi, seperti pupuk yang merupakan sarana penting untuk memenuhi kebutuhan hara bagi tanaman yang diusahakan petani akan menyebabkan ketidaktepatan pemberian pupuk pada tanaman. Ketidaktepatan pemberian pupuk pada tanaman jagung yang diusahakan petani akan menurunkan produksi, sehingga hanya mampu mencapai produksi maksimal 4,0t/ha pipilan kering. Bagi petani yang memiliki anggota keluarga kecil menganggap sudah merasa cukup tetapi bagi petani yang memiliki anggota keluarga banyak, merasa pendapatan yang diperoleh adalah terbatas dalam hal memenuhi kebutuhan seharihari rumah tangganya. Kehadiran program BLBU jagung hibrida Bisi 2 terbutki dapat meringankan beban petani, namun masih diperlukan perbaikan dalam pendistribusiannya, yaitu petani yang tergolong mampu tidak layak mendapatkan bantuan benih gratis, karena akan mengurangi jatah petani yang seharusnya mendapatkan bantuan benih. Jagung hibrida Bisi 2 petani menganggap bagus kualitasnya karena sudah diberi perlakuan metalaksil (saromil) sehingga petani dapat langsung menanam dan pertumbuhan 596

Seminar Nasional Serealia, 2013 tanaman di lapangan tidak ada yang terserang penyakit bulai, selain itu juga pertanaman nampak lebih seragam. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil usahatani jagung hibrida dengan benih Bisi 2 BLBU di Desa Manggalung sebaiknya belum maksiamal, hanya rata-rata 4,0 t/ha pipilan kering. Rendahnya produksi yang dicapai karena petani belum menerapkan teknologi budidaya sesuai anjuran, Hasil analisis R/C Ratio 1,7 berarti usahatani jagung Bisi 2 BLBU layak diusahakan. Saran Program BLBU jagung hibrida Bisi 2 di wilayah Desa Manggalung disertai dengan pelayanan sarana produksi yang tepat dosis, tepat harga, tepat jumlah, tepat pelayanan, dan tepat mutu. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Program Serealia Sulawesi Selatan Tahun 2010-2014. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provnsi Sulawesi Selatan Aqil, Muh.: Rafar, Constance,: Zubachtirodin. 2012. Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pegembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Balai Peneltian Tanaman Serealia Maros. Admin.. 2012. Sop Bihun Jagung Labu. http//www.bihun jagung. com/resep- 154 sop-bihun-jagung-labu.html. Diakses 5 Juli 2013. Admin. 2012. Bihun Jagung Soto Kikil. http//www.bihun jagung. com/resep-155-bihun- -jagung-soto-kikil.html. Diakses 5 Juli 2013. Badan Pusat Statistik. 2012. Sulawesi Selatan dalam Angka 2012. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Badan Pusat Statistik. 2011. Kabupaten Pangkajene Kepulauan dalam Angka 2011.Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Pangkajene. Rahim, A., S, Supardi.; DRD. Hastuti. 2012. Model Analisis Ekonomika Pertanian. Makassar : Badan Penerbit UNM. Suratiyah, K. 2009. Usahatani. Cetakan ketiga, Mekarsari, Cimanggis, Depok: Penebar Swadaya. 597

Swastika, DKS. 2004. Beberapa Teknin Analisis Dalam Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 7 (1) : 90-103. Usman, H., A. S. Purnomo. 2011. Metode Penelitian Sosial. Cetakan Keempat. Jakarta: Bumi Aksara. Zakaria, A. K. 2011. Kebijakan Antisipatif dan Strategi Penggalangan Petani Menuju Swasembada Jagung Nasional. Analisis Kebjakan Pertanian. Vol. 9 (3) : 261-274. 598