UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia"

Transkripsi

1 UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan teknologi produksi benih jagung berbasis kelompok tani telah dilaksanakan di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dan di Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan pada tahun Tujuh petani binaan dengan luas hamparan 3,32 ha dipilih untuk diberikan pembekalan teknologi produksi benih mulai dari aspek budi daya sampai penanganan hasil. Sarana produksi berupai benih, pupuk dan biaya pemeliharaan (biaya tanam, penyiangan, pembubunan dan pemanenan) diberikan sebagai bantuan natura, tetapi petani harus mengembalikan benih yang dihasilkan dengan proporsi 30% untuk Balitsereal dan 70% untuk petani. Petani binaan di Lombok Timur menghasilkan 22 ton jagung tongkol kering panen dengan kadar air 26% - 29%. Benih yang dapat dihasilkan adalah 10,5 ton pada kadar air 12%. Hasil jagung varietas Lamuru dari luas areal 0,54 ha setara dengan 4,62 t/ha, dijual pada harga Rp.1.150/kg dengan pendapatan sebesar Rp Nilai produksi tersebut masih dikurangi dengan biaya saprodi pupuk Rp , pestisida Rp dan biaya tenaga kerja sebesar Rp dengan biaya Rp Keuntungan yang diperoleh petani mencapai Rp Nisbah keuntungan/biaya dari usahatani tersebut adalah Petani umumnya mudah memahami dan mempraktekkan di lapangan. Di kabupaten Soppeng, penangkaran dilakukan pada sawah irigasi sesudah padi seluas 0,7 ha. Teknologi produksi benih dari aspek budi daya, dan penanganan hasil serta sarana produksi berupa benih, pupuk, pestisida, pemeliharaan (biaya tanam, penyiangan, pembumbunan dan pemanenan) diberikan gratis dengan nilai Rp.4 juta. Di lokasi ini bobot tongkol basah pada ubinan 10 m x 10 m rata-rata 77 kg. Dari luas areal 0,7 ha diperoleh jagung kg, sedang sortirannya kg. Benih dijual dengan harga Rp.5000/kg, sedang jagung sortiran dijual dengan harga Rp.1850/kg kepada pedagang pengumpul dan petani di sekitar areal pengembangan. Kata Kunci : Jagung, benih, pembinaan penangkar, kelompok tani PENDAHULUAN Dalam upaya peningkatan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan, Badan Litbang Pertanian telah melepas enam varietas jagung bersari bebas dengan potensi hasil 7,0 9,0 t/ha. Varietas tersebut antara lain Lamuru dan Sukmaraga. Pada ekspose di beberapa lokasi seperti di Blora (Jawa Tengah), Takalar (Sul-Sel) dan Gorontalo, varietas-varietas tersebut ternyata diminati, tetapi belum dikenal oleh umumnya petani. Pengujian di beberapa lokasi membuktikan bahwa varietas Lamuru toleran kekeringan sementara varietas Sukmaraga toleran masam. Kendala pengembangan varietas tersebut adalah tidak tersedianya benih dalam jumlah yang cukup dengan harga terjangkau. Kondisi ini menyebabkan beberapa petani terpaksa membeli benih jagung hibrida dengan harga yang mahal dan sebagian lagi menanam benih hibrida generasi F2, F3 atau bahkan F4 yang tentu saja berproduktivitas rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tahun 2004 Balitsereal telah melakukan pembinaan penangkaran benih berbasis komunitas petani untuk dapat mensuplai 11

2 kebutuhan benih bermutu di sekitar wilayah penangkaran. Pembinaan dilaksanakan di Balai Benih Utama (BBU) Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Balai Benih Induk (BBI) Propinsi Nusa Tenggara Barat, dan di Lebbae Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Benih jagung yang digunakan dalam penangkaran benih adalah jenis bersari bebas varietas Lamuru dan Srikandi Kuning. Inovasi Teknologi Teknologi anjuran dibagi ke dalam dua tahapan, yakni teknologi budidaya untuk produksi benih dan teknologi penanganan benih (Tabel 1). Teknologi budi daya jagung terdiri dari beberapa tahap yakni penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, dan roughing, sedangkan teknologi penanganan benih menyangkut aspek pemanenan dan prosesing benih. Penyiapan lahan. Sebelum penanaman, lahan disemprot dengan herbisida Basmilang, 6 hari sebelum tanam dan Gramoxon 2 hari sebelum tanam. Gulma yang telah kering dibakar tanpa pembakaran, lalu dilakukan penanaman. Penanaman. Lahan diairi terlebih dahulu minimal 6 jam sebelum tanam agar penugalan dapat dilakukan semudah mungkin. Tanah ditugal pada kedalaman 10 cm dengan jarak tanam 75 cm x 25 cm pada kepadatan satu biji/lubang atau 75 cm x 40 cm pada kepadatan dua biji/lubang. Pada 14 hari setelah tanam dilakukan penjarangan dengan kepadatan satu tanaman/lubang. Benih diberi perlakuan metalaksil (Ridomil) untuk mencegah terjadinya infestasi penyakit bulai dan benih juga dicampur dengan carbofuran untuk proteksi awal dari serangan hama pertumbuhan seperti jangkrik, semut, dan belalang daun. Pemupukan. Pupuk diaplikasikan dengan dosis anjuran masing-masing urea 300 kg, SP kg, KCL 100 kg, dan ZA 50 kg/ha. Sepertiga urea + seluruh P dan K diberikan pada saat tanaman berumur 0-7 HST. Sisa pupuk urea + ZA diberikan pada umur HST. Pemupukan I dilakukan dengan cara menugal pada jarak 7 cm dari tanaman dengan kedalaman 10 cm, sedang pemupukan II pada jarak 15 cm dari tanaman juga dengan kedalaman 10 cm. Pemeliharaan. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menghindari persaingan tanaman dengan gulma. Upaya ini dilakukan dengan penyemprotan herbisida pascatumbuh dan pembumbunan pada saat setelah selesai pemupukan II. Pemeliharaan selanjutnya dilakukan dengan menjaga tanaman dari gangguan hama dan penyakit tanaman, dengan memonitor secara kontinu kondisi OPT di lapangan. Monitoring khusus difokuskan pada penyakit bulai. Roughing. Roughing dilakukan dengan membuang bagian tanaman yang menyimpang dari kondisi genotipe yang semestinya. Panduan yang digunakan dalam roughing tanaman adalah warna batang, warna daun, tinggi tongkol, tinggi batang, umur berbunga, warna rambut, warna malai yang menyimpang dan tanaman yang terinfeksi penyakit segera dibuang. Pemanenan. Sebelum panen, tanaman yang sudah tua dipangkas pucuknya, tepat di atas tongkol, dan selanjutnya dibiarkan di lapangan sekitar 10 hari. Hal ini dilakukan agar kadar air tongkol panen dapat turun di bawah 30% sehingga tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk menurunkan kadar air tongkol layak giling yang dianjurkan berkisar antara 16-17%. Pengupasan tongkol dilakukan di lapangan kemudian dikemas dalam karung plastik untuk selanjutnya dilakukan penjemuran. Prosesing. Prosesing benih dilakukan secara bertahap. Pertama, penjemuran untuk memperoleh kadar air layak giling. Kedua tongkol digiling pada kadar air 16-17% dan 12

3 dijemur beberapa hari sampai kadar airnya mencapai 12%. Ketiga, penyortiran menggunakan grader untuk memisahkan butir kotoran dan biji bakal benih. Keempat, hasil sortiran dipisah dengan bakal benih kemudian dikemas dalam karung untuk selanjutnya disimpan dalam gudang penyimpanan. Benih dalam karung penyimpanan dijaga agar tidak bersentuhan langsung dengan lantai gudang, untuk menghindari terjadinya kerusakan benih akibat kelembaban lantai. Pengemasan. Pengemasan/pengepakan dilakukan setelah benih lolos uji mutu dari BPSB setempat. Benih dikemas apabila kadar airnya sudah mencapai minimal 12% dan bahkan bila memungkinkan pada kadar air 10%. Hal ini untuk menjaga agar benih tetap vigor selama penyimpanan. Penyimpanan. Benih yang telah dikemas segera disimpan pada tempat yang kering. Penyimpanan untuk jangka waktu yang lama sebaiknya benih dicampur dengan bahan nabati seperti abu atau arang. Untuk menghindari serangan hama gudang, benih diproteksi fumigan. 13

4 Tabel 1. Inovasi teknologi budidaya jagung untuk menghasilkan benih pokok (SS) di Lombok Timur No Jenis Teknologi Metoda/Pelaksanaan Keterangan 1. Penyiapan lahan Disemprot dengan herbisida Basmilang atau Round Up dan Gramoxon Ditugal sedalam 10 cm Basmilang/Round Up diberikan 6 hari sebelum tanam, Gramoxon 2 hari sebelum tanam 2. Penanaman Jarak tanam 75 cm x 25 cm, 2-3 biji/lubang, benih dicampur carbofuran dan di metalaksil Sebelum ditugal lahan diberikan air secukupnya Diperjarang menjadi 1 tanaman pada 14 hari setelah tanam 3. Pemupukan Urea 300 kg, SP kg, KCL 100 kg dan ZA 50 kg. Sepertiga Urea + seluruh P dan K diberikan pada saat tanaman berumur 0-7 hst. Sisa pupuk Urea + ZA diberikan pada umur hst Diaplikasi pada jarak 7 cm dari tanaman dengan kedalaman 10 cm Diaplikasi pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10 cm 4. Pemeliharaan Disemprot dengan herbisida dan dibumbun pada saat pemupukan II. Dijaga dari gangguan hama dan penyakit Diaplikasi pada saat tanaman bermur hst Dilakukan monitoring rutin pada pertanaman terutama dari infestasi bulai dan penggerek batang/tongkol 5. Roughing Warna batang, daun, tinggi tongkol, tinggi batang, umur berbunga, warna rambut, warna malai yang menyimpang dibuang, tanaman yang terinfeksi penyakit juga dubuang. Roughing tanaman dilakukan sebelum tanaman berbunga 6. Pemanenan Pada umur 100 hari tanaman dipangkas bagian tasnya dan dibiarkan dilapangan sekitar 5-10 hari. Untuk menurunkan kadar air tongkol saat panen 7. Prosesing Tongkol kering panen dijemur beberapa hari hingga kadar airnya berkisar antara 16-17%, kemudian tongkol dipipil dengan mesin pemipil. Benih pipilan di sortasi dan digrading sesuai ukuran yang diinginkan dan dijemur hingga kadar air 12 % untuk selanjutnya digudangkan Untuk memenuhi standar tongkol layak pipil Dipisahkan dari butiran kotor dan mencegah adanya kontaminasi jamur aflatoksin 8. Pengemasan Pengemasan/pengepakan dilakukan setelah benih lolos uji mutu dan kualitas dari BPSB setempat Dikemas pada kadar air minimal 12%, dan disarankan pada k.a.10% 9. Penyimpanan Disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab, tidak langsung menyentuh lantai. Untuk menghindari serangga hama gudang dapat ditreatment dengan bahan nabati seperti abu, atau arang 14

5 KINERJA BINAAN Lombok Timur Penangkaran pada tahun 2004 menunjukkan bahwa produksi tongkol 22 ton kering panen dengan kadar air berkisar antara 26-29%. Dari jumlah tersebut dihasilkan benih sebanyak 10,5 ton pada kadar air 12%. Analisis usahatani varietas Lamuru di Kecamatan Sambelia menunjukkan luas garapan rata-rata dari petani binaan 0,54 ha dengan hasil 4,62 t/ha. Hasil jagung tersebut dijual dengan harga Rp.1.150/kg dengan nilai sebesar Rp /ha. Angka ini dikurangi dengan a) biaya pupuk Rp , b) biaya pestisida Rp dan c) biaya tenaga kerja Rp , dengan total biaya sarana produksi dan tenaga kerja selama satu musim tanam Rp Keuntungan yang diperoleh petani adalah Rp Rp = Rp Nisbah keuntungan/biaya dari usahatani tersebut adalah Artinya, usahatani jagung Lamuru menguntungkan sehingga prospektif dikembangkan. Dalam analisis prosesing jagung menjadi benih, dihitung setiap 100 kg jagung gelondongan dengan rendemen 35% kering panen pada kadar air 29%. Harga jual benih dan sortirannya dihitung sebagai penerimaan, sedangkan pengeluaran terdiri atas 12 variabel yaitu : harga jagung gelondongan, harga karung, ongkos giling, biaya saromil, ongkos saromil dan pengemasan, biaya uji laboratorium, biaya pemeriksaan lapangan, biaya pelabelan/harga label, biaya pemasaran/promosi, dan biaya pestisida. Pendapatan bersih dari prosesing pascapanen jagung menjadi benih dihitung dengan cara mengurangkan penerimaan dengan biaya pengeluaran. Penerimaan adalah Rp sedang biaya pengeluaran Rp Selisih dari penerimaan dengan pengeluaran merupakan pendapatan bersih yang besarnya adalah Rp Hasil analisis menunjukkan bahwa nisbah keuntungan dan biaya pengeluaran menunjukkan angka 1,15. Artinya, prosesing jagung menjadi benih menguntungkan. Pengamatan terhadap aspek pemasaran, hasil sortiran dari prosesing benih di Sambelia dijual dalam bentuk jagung konsumsi dan dipasarkan dengan harga Rp.1.150/kg. Pemasaran biji jagung hasil sortiran maupun jagung konsumsi yang bukan hasil sortiran tidak mengalami kesulitan, karena di Sambelia banyak pedagang pengumpul yang siap menampung hasil jagung petani dengan harga yang bervariasi antara Rp Rp per kuintal untuk jagung kupasan tongkol panen, dan Rp Rp.1.150/kg untuk jagung pipil. Pedagang pengumpul tingkat desa membawa jagung ke pedagang pengumpul tingkat kecamatan yang akan memproses semua jagung tongkol panen menjadi jagung pipil untuk selanjutnya dibawa ke propinsi atau langsung dibawa ke Bali atau Surabaya. Pemasaran benih jagung yang dihasilkan oleh penangkar di Sambelia juga tidak mengalami kesulitan. Dari 10,5 ton benih dari petani binaan, 4,4 ton diantaranya dibeli oleh pedagang benih di Lombok Timur dan 4 ton dibeli oleh Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur untuk pengembangan jagung lebih lanjut. Sisanya dijual langsung kepada individu petani. Petani binaan menaruh perhatian besar terhadap pengembangan benih Lamuru. Pada tahap sosialisasi dan pelatihan, petani mampu menerapkan bimbingan teknologi dengan baik. Aspek lain yang menggembirakan adalah kemauan petani untuk senantiasa mendiskusikan masalah yang dihadapi di lapangan, misalnya masalah air dan gangguan OPT. Kebutuhan pupuk untuk setiap petani penangkar diberikan sesuai rekomendasi dan ditimbang bersama pelaksana teknis lapangan menurut petunjuk yang diberikan oleh penaggungjawab lokasi serta diawasi oleh penyuluh senior yang secara sukarela melibatkan diri dalam pengembangan jagung. Ada komitmen antara Balitsereal dengan petani binaan di Sambelia, yaitu Balitsereal menyediakan teknologi, sarana produksi (pupuk, obat-obatan), dan biaya 15

6 pemeliharaan tanaman yang besarnya ditetapkan Rp /ha. Dari rata-rata luas garapan 0,54 ha maka petani mendapat bantuan Rp , tetapi mereka berkewajiban membayar dengan cara mengembalikan sebagian benih yang diperoleh kepada Balitsereal dengan pembagian 70% (petani): 30% Balitsereal. Jagung sortiran disepakati menjadi milik petani. Pada tahap akhir pelaksanaan program, yakni pada waktu petani telah selesai panen, Balitsereal tidak mampu mengakomodasi keinginan petani untuk membantu penanganan proses pascapanen jagung sampai menjadi benih, karena tidak mempunyai dana yang cukup untuk (biaya angkut hasil panen dari lokasi ke BBU, biaya prosesing, penjemuran, pemipilan, pembeliaan karung panen, dan biaya lain yang diperlukan dalam pascapanen). Akibatnya, petani menjual hasil panen dalam bentuk tongkol kepada pengusaha setempat dengan harga Rp /kwintal, lebih tinggi dibanding harga pasar gelondongan saat itu yang hanya Rp /kwintal. Artinya petani tidak memperoleh pendapatan dalam bentuk hasil penjualan benih. Konsekuensinya, kewajiban petani mengembalikan dana bantuan 30% menjadi gugur. Upaya perbaikan sistem produksi dan distribusi benih bermutu varietas unggul jagung bersari bebas di sekitar wilayah pengembangan mutlak diperlukan, dengan cara membina penangkar di pedesaan, yang berbasis pada kelompok tani. Cara ini akan memudahkan petani mengakses benih yang baik dan bermutu yang akan berdampak terhadap percepatan penyebaran varietas unggul baru jagung. Agar kegiatan ini dapat berjalan baik dan sinambung, maka pembinaan staf yang menjadi mitra kerja seperti BPTP, Diperta, dan BPSB mutlak diperlukan. Pembinaan tersebut difokuskan pada upaya peningkatan keterampilan implementasi teknologi produksi benih jagung dan sistem distribusinya, sehingga mereka diharapkan dapat membina penangkar-penangkar benih jagung di daerah masing-masing. Pengembangan penangkaran benih pada tahun II (2005), partisipasi BBU sangat besar, bertanggung jawab terhadap pengadaan benih, sementara BBI, baru pada tahun 2005 diikutkan sebagai mitra dalam rangka pembinaan penangkar benih di Lombok Timur. Potensi lahan yang cocok untuk pengembangan jagung di daerah ini sekitar ha. Setelah pembinaan penangkar berjalan dua tahun, harga benih jagung di tingkat petani berkisar antara Rp /kg. 16

7 Tabel 2. Analisis usahatani jagung varietas Lamuru pada pembinaan penangkar benih berbasis kelompok tani. U r a i a n Nilai Luas garapan (ha) Produksi (t/ha) Nilai Produksi (Rp/ha) Biaya Saprodi (Rp) - Benih Urea SP KCl ZA Pestisida (insektisida/herbisida/fungisida Tenaga kerja (penyiapan lahan, tanam, bumbun. penyiangan, pemupukan, panen, angkut) Total biaya (Rp/ha) Keuntungan (Rp/ha) B/C ratio Keterangan : Benih 20 kg/ha (Rp /kg) Urea 300 kg/ha (Rp.1070/kg) SP kg/ha (Rp.1800/kg) KCL 100 kg/ha (Rp. 2000/kg) ZA 50 kg/ha (Rp. 1070/kg) Herbisida Rp /liter Furadan Rp /kg Harga pipilan Rp ,-/kg Biaya tenaga kerja Rp ,-/ha Tabel 3. Analisis usahatani jagung varietas Lamuru di Kesik Kecamatan Masbagik (Balai Benih Induk) U r a i a n Luas garapan (ha) Produksi (t/ha) Nilai Produksi (Rp/ha) Biaya Saprodi (Rp) - Benih - Urea - SP36 - KCl - ZA - Pestisida (insektisida/herbisida/fungisida) Tenaga kerja (penyiapan lahan, tanam, bumbun. penyiangan, pemupukan, panen, angkut) Total biaya (Rp/ha) Keuntungan (Rp/ha) B/C ratio Keterangan : Benih 20 kg/ha (Rp /kg) Urea 300 kg/ha (Rp.1070/kg) SP kg/ha (Rp.1800/kg) KCL 100 kg/ha (Rp. 2000/kg) ZA 50 kg/ha (Rp. 1070/kg) Herbisida Rp /liter Furadan Rp /kg Harga pipilan Rp ,-/kg Biaya tenaga kerja Rp ,-/ha Nilai

8 Tabel 4. Analisis usahatani jagung varietas Srikandi Kuning di Kesik Kecamatan Masbagik (Balai Benih Induk) U r a i a n Nilai Luas garapan (ha) Produksi (t/ha) Nilai Produksi (Rp/ha) Biaya Saprodi (Rp) - Benih Urea SP KCl ZA Pestisida (insektisida/herbisida/fungisida) Tenaga kerja (penyiapan lahan, tanam, bumbun. penyiangan, pemupukan, panen, angkut) Total biaya (Rp/ha) Keuntungan (Rp/ha) B/C ratio Keterangan : Benih 20 kg/ha (Rp /kg) Urea 300 kg/ha (Rp.1070/kg) SP kg/ha (Rp.1800/kg) KCL 100 kg/ha (Rp. 2000/kg) ZA 50 kg/ha (Rp. 1070/kg) Herbisida Rp /liter Furadan Rp /kg Harga pipilan Rp ,-/kg Biaya tenaga kerja Rp ,-/ha Tabel 5. Analisis prosesing jagung menjadi benih per 100 kg gelondongan rendemen 35%, kering panen pada kadar air 29% U r a i a n Nilai (Rp) Penerimaan Harga jual benih 35 Rp Harga jagung hasil sortir 7 Rp Biaya Pengeluaran Harga jagung gelondongan 100 Rp Harga Rp. 20,- x 35 Kg benih 700 Ongkos giling 35 Kg x Rp Biaya saromil 35 Kg x Rp Ongkos saromil dan pengemasan 35 Kg x Rp Harga kemasan kantong plastik berlogo 35 kg x Rp Biaya uji laboratorium (BPSB) 35 Kg x Rp Biaya pemeriksaan lapangan (BPSB) 35 Kg x Rp Biaya pelabelan/harga label (BPSB) 35 Kg x Rp Biaya pemasaran/promosi 35 Kg x Rp Biaya lain-lain 35 Kg x Rp Harga insektan (protoksin) 35 Kg x Rp Jumlah Pendapatan Bersih = Penerimaan Pengeluaran = Rp Rp = Rp ,- 18

9 Kabupaten Soppeng Dari luasan areal 0,7 ha diperoleh hasil benih jagung sebanyak kg, sedang sortirannya kg. Benih dijual secara eceran dengan harga Rp.5.000/kg sedang jagung sortiran/konsumsi dijual dengan harga Rp.1.850/kg kepada pedagang pengumpul dan petani di sekitar areal pengembangan. Nilai jual benih adalah Rp , sedangkan jagung hasil sortiran Rp Biaya yang dikeluarkan petani dalam usahatani tersebut adalah untuk pengolahan, tanam, pemupukan, pemeliharaan, biaya pembelian pestisida dan herbisida, biaya panen, biaya angkutan dan biaya lain yang besarnya maksimal Rp , merupakan bantuan yang diberikan oleh Balitsereal. Keuntungan yang diperoleh adalah nilai hasil panen dikurangi dengan biaya pengeluaran (Rp Rp ) yakni menjadi Rp Nisbah keuntungan/biaya dari usahatani tersebut adalah Artinya, usahatani benih jagung benih varietas Lamuru sangat menguntungkan dan prospektif dikembangkan (Tabel 8). Tabel 8. Analisis usahatani jagung varietas lamuru pada pembinaan penangkar benih di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. U r a i a n Luas garapan (ha) Produksi (t/ha) - Benih - Sortiran Nilai hasil (Rp/ha) - Benih - Sortiran Biaya produksi (Rp): biaya tanam, pupuk, pestisida, herbisida, biaya panen, angkutan, tenaga kerja dll. Keuntungan (Rp/ha) B/C ratio Nilai ,15 1, Keterangan : - Harga jual benih Rp.5.000/kg - Harga jual sortiran Rp.1.850/kg Biji hasil sortiran dari prosesing benih dijual dalam bentuk jagung konsumsi dan dipasarkan dengan harga Rp.1.850/kg. Pemasaran biji jagung hasil sortiran maupun bukan hasil sortiran tidak mengalami kesulitan. Karena terdapat banyak pedagang pengumpul di tingkat desa yang siap menampung hasil panen petani dengan menawarkan harga relatif tinggi. Pedagang pengumpul desa, lalu membawa ke pedagang pengumpul tingkat kecamatan yang akan memproses semua jagung tongkol panen menjadi jagung pipil untuk selanjutnya di bawa ke kota. Pemasaran benih jagung yang dihasilkan oleh penangkar binaan di Lebbae juga tidak mengalami kesulitan. Benih dijual dengan harga eceran Rp.5000/kg. Semua benih dan hasil sortiran habis terjual dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama. Sejak awal pengembangan jagung Lamuru nampak bahwa perhatian dan keinginan petani koperator begitu besar. Aspek lain yang menggembirakan adalah kemauan petani koperator untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi di lapangan, misalnya masalah air dan gangguan OPT walaupun sangat rendah. Kebutuhan pupuk petani diberikan sesuai kebutuhan. 19

10 KESIMPULAN Hasil jagung Lamuru yang diperoleh petani binaan di Lombok Timur setara dengan 6,73 t/ha pada kadar air 14%. Dari jumlah tersebut, benih yang dihasilkan 6,01 t/ha benih pada kadar air 12%, selebihnya adalah biji sortiran. Hasil Srikandi Kuning rata-rata 3,94 t/ha pada kadar 15%. Di Kabupaten Soppeng, benih jagung yang dihasilkan dari luasan areal 0,7 ha ratarata kg, dari sortirannya kg. Benih dijual dengan harga Rp.5.000/kg sedang jagung sortiran/konsumsi dijual pada harga Rp.1.850/kg. Total pendapatan yang diperoleh adalah Rp dari benih dan Rp dari sortiran sehingga kumulatifnya Rp Keuntungan yang diperoleh adalah nilai produksi dikurangi dengan biaya sarana produksi (Rp Rp ) = Rp Nisbah keuntungan/biaya dari usahatani tersebut adalah 2,28. Artinya, bahwa usahatani jagung varietas Lamuru untuk perbenihan sangat menguntungkan dan prospektif untuk dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Faisal Wahab Pengujian dan sertifikasi benih jagung. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli Firdaus K, Arifuddin, dan M.Yasin HG Metoda pendugaan hasil jagung. Berita Puslitbangtan no.24 Novemvem Firmansyah, I.U., Sinuseng, Y, R.Arief, S.Singgih dan Suwardi Teknologi prosesing jagung dan sorgum. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli Made J.Mejaya, Marsum M.Dahlan, dan Oman Suherman.2004.Teknologi produksi benih jagung unggul hibrida. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli Oman Suherman dan Made Mejaya Teknologi produksi benih sumber jagung bersari bebas. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli Syafruddin, Af.Fadhly., dan M.Akil Budidaya jagung untuk produksi benih. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli Subandi Program penelitian benih serealia. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli Wakman,W Teknologi pengendalian hama penyakit jagung di lapangan dan di gudang. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas Produksi Benih Serealia. Maros juli

PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG. M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia

PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG. M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG BEBERAPA INSTANSI DI M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian pengembangan teknologi

Lebih terperinci

Penanganan dan Pengawalan Hama Penyakit Tanaman Jagung pada Penangkar Benih Binaan di Kabupaten Lombok Timur

Penanganan dan Pengawalan Hama Penyakit Tanaman Jagung pada Penangkar Benih Binaan di Kabupaten Lombok Timur Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN : 9789798940293 Penanganan dan Pengawalan Hama Penyakit Tanaman Jagung pada Penangkar Benih Binaan di Kabupaten Lombok Timur Abstrak M. Yasin Balai Penelitian

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Areal pertanaman jagung di Kalimantan Selatan cukup luas terutama

Lebih terperinci

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG 8 Highlight Balitsereal 2008 INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG PTT Jagung pada Lahan Sawah Sub Optimal Untuk peningkatan produksi jagung, komponen-komponen teknologi yang telah dihasilkan dari penelitian

Lebih terperinci

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Sukmaraga salah satu varietas jagung bersari bebas yang

Lebih terperinci

PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Faesal 1), E. Hosang 2), Made J. Mejaya 1), dan Sania Saenong 1) 1) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) Balai

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS)

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Amiruddin Manrapi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Jl. Prof Muh. Yamin No. 89 Kendari 93114 PENDAHULUAN Untuk

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Penyusun Zubachtirodin Syuryawati Constance Rapar

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Penyusun Zubachtirodin Syuryawati Constance Rapar PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Penyusun Zubachtirodin Syuryawati Constance Rapar BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

Lebih terperinci

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.

Lebih terperinci

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida Oleh: Mildaerizanti, SP, M.Sc Peneliti Muda Ahli pada BPTP Balitbangtan Jambi Pendahuluan Kebutuhan terhadap jagung diproyeksikan

Lebih terperinci

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2 PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2 M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilakukan di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten

Lebih terperinci

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) JAGUNG Penyusun Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Design By WAHYUDI H Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Idris Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Bptp-sultra@litbang.deptan.go.id Abstrak Penyebaran

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING Seminar Nasional Serealia, 2013 KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING Syuryawati Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Yakob Bunga T, Saidah 1) dan Amran Muis 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 2)

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL

PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL Margaretha S.L. dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok

Lebih terperinci

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU

PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) JAGUNG Penulis: Hendi Supriyadi Penyunting: Bambang Irawan Nandang Sunandar Disain Layout: Nadimin Saefudin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG Margaretha S.L. dan Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Ketersediaan benih dengan

Lebih terperinci

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH Endang Iriani, Joko Handoyo dan Cahyati Setiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Di Jawa Tengah, pada umumnya tanaman jagung

Lebih terperinci

Pedoman Umum. PTT Jagung

Pedoman Umum. PTT Jagung Pedoman Umum PTT Jagung Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 i Pedoman Umum PTT Jagung ISBN: 978-979-1159-31-9 Cetakan pertama: Mei 2009 Cetakan kedua: Februari 2010 Cetakan

Lebih terperinci

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA Dewasa ini, pemerintah terus menggalakkan penggunaan benih jagung hibrida untuk menggenjot produksi jagung nasional. Pangsa pasar jagung hibrida pun terus tumbuh

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING Margaretha SL dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian keragaan usahatani jagung komposit

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain

Lebih terperinci

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem

Lebih terperinci

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties

Lebih terperinci

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan

Lebih terperinci

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas

Lebih terperinci

VERIFIKASI DAMPAK PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG KOMPOSIT MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN EKONOMI PEDESAAN

VERIFIKASI DAMPAK PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG KOMPOSIT MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN EKONOMI PEDESAAN VERIFIKASI DAMPAK PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG KOMPOSIT MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN EKONOMI PEDESAAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan

Lebih terperinci

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin 135040100111150 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI Jln. Pramuka No. 83, Arga Makmur, Bengkulu Utara 38111 Phone 0737-521330 Menjadi Perusahaan Agrobisnis Nasional Terdepan dan Terpercaya Menghasilkan sarana produksi dan

Lebih terperinci

PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP

PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan usahatani jagung yang lebih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar 1 III. METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung mulai bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. 1.2

Lebih terperinci

Kelembagaan dalam sistem usahatani adalah suatu kesatuan untuk

Kelembagaan dalam sistem usahatani adalah suatu kesatuan untuk Fungsi Kelembagaan dalam Penerapan Teknologi Perbenihan Jagung Berbasis Komunitas Petani Margaretha SL, Sudjak S dan Sania Saenong 1 Ringkasan Sistem pendistribusian benih melalui jalur formal yang terlalu

Lebih terperinci

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Dusun Pabuaran, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Cimanggu, Kotamadya Bogor. Adapun penimbangan bobot tongkol dan biji dilakukan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Abstrak Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilaksanakan pada

Lebih terperinci

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilakukan

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

Sistem Perbenihan Jagung

Sistem Perbenihan Jagung Sistem Perbenihan Jagung Bahtiar, S. Pakki, dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Benih merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan usahatani jagung, sehingga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Lombok Timur,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT

PENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT PENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Faesal 1, Syuryawati 1 dan Tony Basuki 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Penanaman jagung

Lebih terperinci

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA Zainal Abidin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara ABSTRAK Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir data

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industry pangan yang ditunjang oleh teknologi budidaya

Lebih terperinci

USAHATANI JAGUNG PULUT MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI. Syuryawati dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia

USAHATANI JAGUNG PULUT MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI. Syuryawati dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia USAHATANI JAGUNG PULUT MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI Syuryawati dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Jagung pulut merupakan jagung lokal khas Sulawesi

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan

Lebih terperinci

USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KABUPATEN MINSEL

USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KABUPATEN MINSEL USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KABUPATEN MINSEL Yenny Tamburian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara ABSTRAK Kabupaten Minsel memiliki

Lebih terperinci

Program peningkatan produksi jagung nasional melalui upaya

Program peningkatan produksi jagung nasional melalui upaya Evaluasi Penerapan Sistem Pengelolaan Tanaman Jagung secara Terpadu pada Lahan Sawah Tadah Hujan Margaretha Sadipun Lalu dan Zubachtirodin 1 Ringkasan Evaluasi penerapan sistem pengelolaan tanaman jagung

Lebih terperinci

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah Abstrak B. Tri Ratna Erawati dan Awaluddin Hipi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat Jl. Raya Peninjauan Narmada Po Box 1017

Lebih terperinci

Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat,

Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat, Robi'in: Pengujian daya hasil jagung bersari bebas di lokasi Prima Tani Kabupaten Probolinggo 45 Buletin Teknik Pertanian Vol. 14, No. 2, 2009: 45-49 TEKNIK PENGUJIAN DAYA HASIL JAGUNG BERSARI BEBAS (KOMPOSIT)

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL. Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL. Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL Faesal 1), Syuryawati 1) dan Evert Hosang 2) 1) Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK Nusa

Lebih terperinci

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (IPPTP)

Lebih terperinci

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR Seminar Nasional Serealia, 2013 KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR Amir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT)

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT) EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT) Margaretha Sadipun L, Sania Saenong dan Nelson H. Kario Balai Penelitian Sereal

Lebih terperinci

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG Moh. Saeri dan Suwono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Sampang merupakan salah satu

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row PENDAHULUAN Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama tanaman lain

Lebih terperinci

Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Suharno *), Rusdin *) dan Sumarni Panikkai **) *)Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK Faesal 1), Syuryawati 1), dan Tony Basuki 2) 1 ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK

Lebih terperinci

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR B.Murdolelono 1), H. da Silva 1), C.Y.Bora 1) dan M. Azrai 2) 1) Balai Penelitian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur, Jl.Timor

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR Helena Da Silva dan Bambang Murdolelono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan jagung hibrida di

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN ACEH BEKERJA SAMA DENGAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD 2009 PENDAHULUAN Jagung selain untuk keperluan pangan, juga digunakan

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA ABSTRAK

SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA ABSTRAK SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA Bahtiar dan S. Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitser) ABSTRAK Benih merupakan faktor penentu

Lebih terperinci

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT B. Tri Ratna Erawati dan Awaludin Hipi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat Abstrak. Salah

Lebih terperinci

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK

SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK Muhammad Aqil dan Bunyamin Z.: Sistem Produksi Jagung... SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi No. 274

Lebih terperinci

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK adalah terkenal sebagai penghasil utama jagung di

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI Amir dan Baso Aliem Lologau Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Sulawesi Selatan salah satu sentra pengembangan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di

Lebih terperinci

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin X.82 Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha Zubachtirodin BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA 2012 LATAR BELAKANG PROGRAM KEMTAN 2010-2014 - EMPAT SUKSES: SWASEMBADA

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DAN KEDELAI

TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DAN KEDELAI TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DAN KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROVINSI ACEH 1 Pengertian Teknologi

Lebih terperinci

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di lahan kering daerah Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH Ida Bagus Aribawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali (BPTP) Bali Jl. By Pass Ngurah Rai Denpasar Bali E-mail: idabagusaribawa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep Pengembangan Varietas Lokal Sumenep Zainal Arifin 1), Nurul Istiqomah 1) dan Fatmawati 2) 1)BPTP Jawa Timur, Jl. Raya Karangploso Km. 4 Po Box 188 Malang 6511 Jawa Timur 2)Balai Penelitian Tanaman Serealia

Lebih terperinci

KAJIAN USAHATANI JAGUNG DI LAHAN SAWAH SETELAH PADI MELALUI PENDEKATAN PTT DI KABUPATEN BOLMONG SULAWESI UTARA

KAJIAN USAHATANI JAGUNG DI LAHAN SAWAH SETELAH PADI MELALUI PENDEKATAN PTT DI KABUPATEN BOLMONG SULAWESI UTARA KAJIAN USAHATANI JAGUNG DI LAHAN SAWAH SETELAH PADI MELALUI PENDEKATAN PTT DI KABUPATEN BOLMONG SULAWESI UTARA Yenny Tamburian, W. Rembang dan Bahtiar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara

Lebih terperinci

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT Baiq Tri Ratna Erawati 1), Awaludin Hipi 1) dan Andi Takdir M. 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun

Lebih terperinci

Peningkatan Produksi Jagung melalui Penerapan Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu

Peningkatan Produksi Jagung melalui Penerapan Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu Peningkatan Produksi Jagung melalui Penerapan Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu Hadijah, AD 1 Ringkasan Jagung di Sulawesi Selatan merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Secara tradisional

Lebih terperinci

2. BENIH TANAMAN JAGUNG

2. BENIH TANAMAN JAGUNG 2. BENIH TANAMAN JAGUNG 1. DEFINISI 2. TUJUAN Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman ( UU RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya tanaman

Lebih terperinci

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik 42 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Jagung Hibrida BISI-18 Nama varietas : BISI-18 Tanggal dilepas : 12 Oktober 2004 Asal : F1 silang tunggal antara galur murni FS46 sebagai induk betina dan galur murni

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI PTT JAGUNG PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN

PERCEPATAN PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI PTT JAGUNG PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN Agros Vol.16 No.2, Juli 2014: 349359 ISSN 14110172 PERCEPATAN PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI PTT JAGUNG PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN ABSTRACT ACCELERATION DEVELOPMENT OF CORN ICM TECHNOLOGY

Lebih terperinci