1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

dokumen-dokumen yang mirip
Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

hama wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) dan pengendaliannya

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

II. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

Hama penghisap daun Aphis craccivora

TINJAUAN PUSTAKA Keragaman Iklim

TINJAUAN PUSTAKA Wereng Batang Cokelat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

EXISTENCE OF BROWN PLANTHOPPER S NATURAL ENEMIES ON SOME RICE VARIETIES USING DIFFERENT CULTIVATION TECHNIQUES

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman

LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL PERAMALAN WERENG BATANG COKLAT

INTERAKSI POPULASI WERENG BATANG COKELAT

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan


1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

Hama Kedelai dan Kacang Hijau

I. PENDAHULUAN. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar

TINJAUAN PUSTAKA. Wereng Cokelat, Nilaparvata lugens (Stal) (Hemiptera: Delphacidae)

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

HASIL DAN PEMBAHASAN Keperidian WBC N. lugens Stål pada varietas tahan dan rentan

(HEMIPTERA: MIRIDAE) TERHADAP HAMA WERENG BATANG COKELAT

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Peletakan Telur Kepik Coklat pada Gulma

II. TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Biologi Kutu Perisai Aulacaspis tegalensis

- System Tanam Jajar Legowo & S R I - Berbagai Ramuan Pestisida Nabati dan Aplikasinya - Kandungan Pangan Lokal

commit to users I. PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Srie Juli Rachmawatie, Tri Rahayu Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta

Hama Aggrek. Hama Anggrek

Artikel untuk Majalah Ilmiah Populer WUNY September 2012 TEKNIK PENGENDALIAN SERANGGA HAMA TANAMAN PADI DENGAN KONSERVASI MUSUH ALAMI

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna

BAB I PENDAHULUAN. (Rismunandar, 1993). Indonesia memiliki beragam jenis beras dengan warna nya

I. PENDAHULUAN. hama dapat berupa penurunan jumlah produksi dan penurunan mutu produksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaman Hama pada Pertanaman Edamame Hama Edamame pada Fase Vegetatif dan Generatif

JENIS DAN KEPADATAN POPULASI SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI SAWAH FASE VEGETATIF DI DESA TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, tak terkecuali tumbuhan, tidak

PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacg) berasal dari Nigeria, Afrika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

Hama Penting pada Tanaman Padi 1. Jenis hama padi 2. Bioekologi hama padi 3. Pengelolaan hama padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

TANGGAP WERENG BATANG COKLAT NILAPARVATA LUGENS STALL ( HOMOPETERA : DELPHACIDAE ) TERHADAP MIKROBA BIO TANI DI RUMAH KASA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODA. Penelitian Kelapa Sawit, Pematang Siantar dengan ketinggian tempat ± 369 m di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

REKOMENDASI UMUM PENGENDALIAN HELOPELTIS SPP. PADA TANAMAN KAKAO 1) Oleh: Ir. Syahnen, MS 2) dan Muklasin, SP 3)

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

MUSUH ALAMI PREDATOR TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) PADA AGROEKOSISTEM BERBEDA ABSTRAK

(HEMIPTERA: MIRIDAE) TERHADAP HAMA WERENG BATANG COKELAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Kesing/Pianggang dewasa dan nimfanya menyerang padi dengan menghisap biji padi pada peringkat susu. Hasil akan terjejas teruk kerana biji padi akan

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

SERANGGA-SERANGGA YANG BERASOSIASI PADA PERSEMAIAN PADI SAWAH DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

ANALISIS PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA WERENG COKELAT (Studi kasus : Kabupaten Karawang) FEBRI KURNIA SARI

SOSIALISASI TEKNIK KONSERVASI MUSUH ALAMI WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens) PADA PETANI PEREMPUAN

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Bojer. (Lepidoptera: Crambidae) Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran 3. Fakultas Biologi, Unversitas Gadjah Mada 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Pengambilan Data Mikrohabitat Belalang pada

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

Pengendalian serangga hama. Silvikultur Fisik mekanik Hayati : (predator, parasitoid, patogen) Genetik Kimiawi Perundangan PHT

TINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian

TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dibidang ekologi dan lingkungan cukup banyak mengungkap

CICADELIDAE) DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

Transkripsi:

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd pertemuan sayap depan. Panjang badan serangga jantan 2-3 mm dan betina 3-4 mm. Inang utama adalah padi. Shg perkembangan populasi wereng coklat tergantung pada adanya tanaman padi.

Serangan terjadi pada semua fase tumbuh (mulai di persemaian sampai menjelang panen) Mengisap cairan dari dalam jaringan tanaman

Telur berwarna putih, berbentuk seperti buah pisang, berukuran 1,30 mm x 0,33 mm Diletakkan berkelompok di dalam jaringan pelepah daun tanaman padi. Namun kadangkadang pada helai daun. Telur menetas setelah 7-10 hari. Oleh karena telur wereng coklat diletakkan dlm jaringan pelepah daun, maka telur tidak dipengaruhi oleh aplikasi insektisida.

Wereng coklat melewati 5 tahap pertumbuhan nimfa yang dibedakan menurut ukuran tubuh dan bentuk bakal sayapnya. Serangga muda itu disebut nimfa. Periode nimfa berkisar antara 12-15 hari.

TELUR NIMFA DAN DEWASA

Menurut ukuran sayapnya wereng coklat dewasa terdiri dari 2 bentuk, yaitu bentuk bersayap panjang (makroptera) dan bentuk bersayap pendek (Brakhiptera). Pemunculan kedua bentuk tersebut dipengaruhi oleh kepadatan populasi. Bentuk makroptera dapat terbang sehingga berfungsi untuk menemukan tempat hidup baru. Perpindahan wereng coklat jarak jauh dapat terjadi dengan bantuan angin.

Setelah kawin wereng coklat betina mulai bertelur, puluhan butir telur sehari. Selama hidupnya, seekor betina di Laboratorium dapat menghasilkan telur sampai 1000 butir. Tetapi karena adanya pengaruh lingkungan, di lapangan hanya 100-600 butir. Lama hidup makroptera migran kurang dari 5 hari dan masa hidup Brakhiptera betina berkisar antara 5-9 hari. Di daerah tropis, satu generasi wereng coklat berlangsung sekitar satu bulan.

Populasi wereng coklat yg berkembang di sawah dimulai oleh wereng coklat migran pada awal fase pembentukan anakan padi. Setelah menetap, wereng coklat berkembangbiak secara eksponential untuk 1 atau 2 generasi pada padi fase vegetatif, tergantung pada saat imigrasinya.

Apabila imigrasi tjd pada umur 2 atau 3 mst, maka wereng coklat dapat berkembang biak sebanyak dua generasi. Puncak populasi nimfa generasi pertama (G1) dan kedua (G2) berturut-turut muncul pada umur 5-6 minggu setelah tanam dan 10-11 mst. Apabila imigrasi tjd setelah tanaman berumur 5-6 mst, puncak generasi nimfa hanya dijumpai satu kali, yaitu pada umur 9-10 mst. Pada keadaan lain kepadatan populasi tertinggi terjadi pada fase pembungaan tanaman padi yaitu pada umur 9-11 mst. Apabila kepadatan populasi mencapai 300-500 ekor per rumpun, tanaman akan segera mati kering (hopperburn).

Wereng coklat dewasa yang muncul pada saat tanaman berumur 7 mst umumnya berbentuk brakhiptera. Pada tanaman fase generatif wereng coklat yang muncul umumnya berbentuk makroptera yang kemudian pindah dari pertanaman tersebut. Akibatnya populasi wereng coklat berkurang dengan cepat selama fase pemasakan tanaman padi. Jika pada hamparan yang sama terdapat sawah yang baru ditanami maka akan terjadi migrasi wereng coklat makroptera dari tanaman padi fase generatif tsb.

Karena itu pengaturan pola tanam yang berupa menanam serempak pada satu hamparan yang cukup luas sangat bermanfaat, guna menghindarkan perpindahan wereng coklat dari pertanaman satu ke pertanaman lainnya.

Langkah pertama adalah mengetahui kecenderungan populasi wereng coklat pada setiap lokasi dan musim tanam. Banyaknya wereng coklat migran pada waktu-waktu tertentu dicatat secara cermat dan teratur. Wereng coklat betina brakhiptera yang muncul pada generasi selanjutnya merupakan kunci utama peramalan wereng coklat.

Di daerah tropis, peranan musuh sangat besar. Diantaranya adalah predator Lycosa sp mampu memangsa 10-20 ekor wereng coklat dewasa / hari atau 15-20 nimfa sehingga dianggap predator utama

LYCOSA SP LABA-LABA SERIGALA (LYCOSA PSEUDOANULATA)

LABA-LABA BERMATA JALANG (OXYOPES JAVANUS) LABA-LABA BERAHANG EMPAT (TETRAGNATHA SPP.)

Mikrovelia dauglasi yang banyak terdapat pada permukaan air sawah, memangsa nimfa yang jatuh dari tanaman. Kepik Cyrtorhinus lividipennis merupakan predator utama yang memangsa telur dan nimfa.

KEPIK MIRID CYRTORHINUS LIVIDIPENNIS MICROVELIA DOUGLASI

KUMBANG STACFILINEA (PAEDERUS FUSCIPES) KUMBANG KARABID (OPHIONEA NIGROFASCIATA)

CAPUNG JARUM (AGRIOCNEMIS SPP.) BELALANG BERTANDUK PANJANG (CONOCEPHALUS LONGIPENNIS)

Selain itu terdapat beberapa parasit yaitu antara lain kelompok Mymaridae, Trichogrammatidae, Dryinidae, dan Elenchidae, Anagrus, Oligosita, Gonatocerus, Pseudogonatopus

ANAGRUS

OLIGOSITA OLIGOSITA BETINA

GONATOCERUS

Serangga dewasa dan nimfa biasanya menetap di bagian pangkal tanaman padi dan mengisap pelepah daun. Wereng coklat menusukkan stiletnya ke tanaman inang dan mengisap cairan tanaman dari jaringan floem. Nimfa instar ke empat dan kelima menghisap cairan tanaman lebih banyak daripada instar pertama, kedua dan ketiga. Wereng coklat betina mengisap cairan lebih banyak daripada yang jantan. Kerusakan khas akibat isapan wereng coklat adalah daun tanaman menjadi kuning dan tanaman mengering dengan cepat (seperti terbakar) yang dikenal dengan Hopperburn.

Gejala awal yang timbul adalah menguningnya helaian daun yang paling tua dan makin banyaknya jamur jelaga karena banyaknya embun madu yang dikeluarkan wereng coklat. Perubahan warna berlangsung terus meliputi semua bagian tanaman, dan akhirnya seluruh tanaman mengering berwarna coklat. Hopperburn biasanya terjadi pada fase setelah pembentukan malai. Kehilangan hasil akibar serangan wereng coklat berkisar antara 10-90%, tergantung pada tingkat kerusakan tanaman yang terserang.