Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY DENGAN FUNGSI HAMBATAN TANNER DI KOTA SURAKARTA

Syafi i Dosen Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY DENGAN FUNGSI HAMBATAN EKSPONENSIAL-NEGATIF DI KOTA SURAKARTA

E L F A M O N I C A Z A D A N I M. I

Z U L I A S T R I A N I M. I

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN ( MAT ) KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 Origin-Destination Matrices ( OD Matrix ) Estimation of Surakarta City in 2025

ESTIMASI DISTRIBUSI PERJALANAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

W U L A N S E P T I Y A N I N I M. I

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM

PENGARUH JALAN TOL SOLO-KERTOSONO DAN SOLO- SEMARANG TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA SURAKARTA

Kuliah Pertemuan Ke-6 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN. Sub Topik : Model Gravitasi (Kalibrasi Model) Model Sintetik Lainnya

B E T T Y O N E W I L L I A M N I M I

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan

I. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN

Penentuan Koefisien Hambatan β Asal Tujuan Transportasi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN DARI DATA LALULINTAS DENGAN METODE GRADIENT (278T)

Simulasi Pemodelan Transportasi pada Jaringan Jalan Menggunakan Aplikasi Saturn

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS

Y A N I N D A A. M N I M I

EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN EKSISTING KOTA SURAKARTA DENGAN SKENARIO DO SOMETHING

ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN PERJALANAN DENGAN MODEL GRAVITY BATASAN BANGKITAN PERGERAKAN (Studi Kasus Kota Surakarta)

A L F I A N I Y O G A T U R I D A I S N A I N I N I M I

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

KAJIAN PERSEBARAN LALU LINTAS KAWASAN JALAN SEMERU DAN JALAN KAWI ATAS KOTA MALANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS TINGKAT PELAYANAN. Andytia Pratiwi 1)

A N T O N W A H Y U D I N I M. I

A Y U S U S I L A W A T I N I M I

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SIMULASI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS MENGGUNAKAN PTV VISTRO (STUDI KASUS : KOMPLEK RUKO BERJAYA BATAM)

1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pemodelan. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL

III. METODOLOGI. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah. masalah dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis.


P A M U K O A D I T Y A R A H M A N N I M. I

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA)

IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC COUNTS

Analisis Pembentukan MAT Pada Jaringan Sederhana Menggunakan Program Lazarus. Esty Handayani 1) Rahayu Sulistiyorini 2) Ahmad Zakaria 3)

PEMILIHAN RUTE PERJALANAN

ANALISIS POLA PERGERAKAN BERDASARKAN ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN MENGGUNAKAN DATA TELEPON SELULER (STUDI KASUS PROVINSI BALI)

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T)

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

PENGARUH PEMBANGUNAN PALANGKARAYA MALL (PALMA) TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI BUNDARAN BESAR PALANGKARAYA

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

PENENTUAN LOKASI TERBAIK DAN JUMLAH OPTIMUM DATA ARUS LALULINTAS DALAM PROSES ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) DARI INFORMASI DATA ARUS LALULINTAS 1

PENGUJIAN MODEL HUBUNGAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR SEPEDA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MAHASISWA DI KAMPUS UNS

ANALISIS JARINGAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM EMME/2 DAN ENIF (Studi Kasus : Simpang Jalan Tol Jalan Setia Budi, Jatingaleh Semarang)

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

STUDI EVOLUSI MATRIKS ASAL TUJUAN DINAMIS AKIBAT ADANYA FLUKTUASI ARUS LALULINTAS_,

An Example of Transport Planning Project Lesson Learned from Yogyakarta Transportation Planning Project

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

ANALISA KINERJA LALU LINTAS AKIBAT DAMPAK DARI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN STUDI KASUS PADA PROYEK PERUMAHAN BANANA PARK RESIDENCE SIDOARJO

Ahmad Haris Januar Syahidan, Reza Maulana, Bambang Riyanto *), Kami Hari Basuki *)

ANALISA HUBUNGAN ANTARA VOLUME LALU LINTAS DAN PRESENTASE PENGGUNAAN LAHAN PADA RUAS JALAN A. A. MARAMIS KOTA MANADO

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

PEMILIHAN MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN, DAN KERAPATAN JALAN DALAM KOTA (Studi kasus: Jalan Ahmad Yani, Denpasar)

DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG

ELLYTA RUSIANA NIM I

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DISTRIBUSI PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITASI DUA BATASAN DENGAN OPTIMASI FUNGSI HAMBATAN STUDI KASUS : KOTA SEMARANG DAN KOTA SURAKARTA

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

W I N N Y N O V A L I N A N I M. I

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB III METODOLOGI 3.1 ALUR PENELITIAN

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T)

STUDI PENENTUAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERBAIK DAN JUMLAH DATA ARUS LALULINTAS OPTIMUM DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) TESIS MAGISTER

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya jumlah kendaraan di daerah perkotaan menyebabkan

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

ESTIMASI PEMODELAN DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN MODEL GRAVITY ( STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG ) TESIS. oleh : Hendra Gunawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA LENGAN PERSIMPANGAN TERHADAP ALIRAN ARUS LALULINTAS

OPTIMASI INTERAKSI TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI STUDI KASUS: KOTA BANDUNG. Oleh :

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

ANALISA MODEL SEBARAN PERJALANAN INTERNAL MASYARAKAT KOTA BATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI

MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER

STUDI PEMBEBANAN SISTEM JARINGAN JALAN TRANSPORTASI BARANG JALAN RAYA BERDASARKAN DISTRIBUSI PERGERAKAN BARANG KOMODITAS INTERNAL REGIONAL

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

PENGARUH PEMBUKAAN JALAN RUAS WAMENA- KARUBAGA-MULIA TERHADAP LALU LINTAS DAN PERKERASAN DI JALAN ARTERI DI KOTA WAMENA

PENGEMBANGAN REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM BAGI PENGGUNA JALAN

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN RAMP SIMPANG SUSUN BAROS

Transkripsi:

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN (MAT) DARI DATA ARUS LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI KUADRAT TERKECIL MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3 (STUDI KASUS KOTA SURAKARTA) Elfa Monica Zada Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) 647069 elfamonicaz@gmail.com Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) 647069 syafii_hn@yahoo.com Slamet Jauhari Legowo Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) 647069 slametlegowo@gmail.com Abstract The increased growth and development of a citydemands human to make the regulatory system and transport planning in order to minimize transportation problems. This study was aiming to determine the magnitude estimation Matrix Origin Destination of traffic data in Surakarta in 2015 using application software EMME/3. MAT is a two-dimensional matrix that contains information about the amount of movement between locations (zones) in certain areas. MAT estimation of the year plan was using a Gravity Model with a limit in a certain area. This study was also using Matlab software applications to get the value of the parameter β with barrier tanner function. Loading processto transport network system was using the method of user equilibrium. The value of the parameter β obtained with the help of Matlab software application is 0.00093. From the results of calculations with the help of EMME/3,the total amount obtained of the estimated movement of Surakarta in 2015 is 47549pcu/h with a level of validation (R 2 ) obtained is 0,8025. Keywords : OD Matrix, Gravity Model, EMME/3, Matlab Abstrak Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan suatu kota yang meningkat menuntut manusia untuk membuat sistem pengaturan jalan dan perencanaan transportasi agar meminimalisir permasalahan transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya estimasi Matrik Asal Tujuan (MAT) dari data lalu lintas menggunakan aplikasi software EMME/3 di Kota Surakarta pada tahun 2015. MAT adalah matrik berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antarlokasi (zona) pada daerah tertentu. Estimasi MAT pada tahun rencana menggunakan Model Gravity dengan batasan tarikan dan bangkitan pergerakan.pada penelitian juga menggunakan aplikasi software Matlab untuk mendapatkan nilai parameter β dengan fungsi hambatan tanner. Proses pembebanan ke sistem jaringan transportasi menggunakan metode user equilibrium. Besarnya nilai parameter β yang diperoleh dengan bantuan aplikasi software Matlab adalah 0,00093. Dari hasil perhitungan dengan bantuan EMME/3, diperoleh total jumlah estimasi pergerakan kota Surakarta pada tahun 2015 adalah 47549smp/jam dengan tingkat validasi (R 2 ) yang didapatkan sebesar 0,8025. Kata kunci : MAT, Model Gravity, EMME/3, Matlab PENDAHULUAN Kota Surakarta saat ini menjadi pusat bisnis baru. Perkembangan dan peningkatan suatu kota mengakibatkan bertambahnya kebutuhan transportasi yang secara tidak langsung menimbulkan permasalahan transportasi semakin kompleks. Maka dibutuhkan suatu perencanaan transportasi untuk meminimalisir permasalahan tersebut.perencanaan transportasi dapat berupa perencanaan transportasi empat tahap.salah satunya

adalahdistribusi pergerakan yang biasanya dinyatakan dalam bentuk matrik asal tujuan (MAT). Proses estimasi matrik membutuhkan nilai parameter β yang merupakan fungsi hambatan antar zona. Parameter β menggunakan proses kalibrasi Newton-Raphson dengan bantuan software Matlab. Proses estimasi matrik asal tujuan (MAT) dari arus data observasi di Kota Surakarta saat ini dengan prinsip yang digunakan adalah metode kuadrat terkecildan metode pembebanan jaringan jalan user equilibrium. Data masukan untuk proses estimasi matrik antara lain data arus observasi (traffic count), data ruas jalan berupa kapasitas dan waktu tempuh pada saat arus bebas dan saat arus mencapai kapasitas, data koordinat zona, serta data prior matrix tahun 2013 dari penelitian Doni Indra Pradana yang diolah menggunakan aplikasi software EMME/3 (Equilibre Multimodal, Multimodal Equilibrium). Prosedur perhitungan data ruas jalan mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).Kemudian hasil pembebanan matrik yang dihasilkan diuji validitasnya dengan cara membandingkan arus data observasi dan arus hasil pemodelan menggunakan aplikasi software EMME/3. Oleh karena itu penelitian tentang estimasi matrik sangat penting.penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi matrik eksisting tahun 2015 di Kota Surakarta. KAJIAN PUSTAKA Kajian Pustaka mengenai penelitian estimasi matrik asal tujuan disajikan dalam Tabel 1. Tabel1Penelitian mengenai estimasi matrik asal tujuan NO 1 NAMA PENELITI Revi Widyastuti TAHUN 2007 2 Nurmalia 2009 3 Doni Indra Pradana 2013 JUDUL PENELETIAN Estimasi Matriks Asal Tujuan Dari Data Arus Lalu Lintas Dengan Metode Estimasi Entropi Maksimum Estimasi Matrik Asal Tujuan dari Data Lalu Lintas dengan Metode Entropi Maksimum (Studi Kasus Kota Surakarta). Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan eksisting Kota Surakarta dengan Skenario Do- Something APLIKASI YG DIGUNAKAN SATURN EMME/3 EMME/3 HASIL total pergerakan 31691smp/jam R 2 sebesar 0,882 total pergerakan 34131 smp/jam R 2 sebesar 0,867 NVK 2013 kondisi d nilai NVK 1 turun menjadi 3,02%. METODE PENELITIAN Pengumpulan data Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengambil data arus lalu lintas terkini (traffic count) di lokasi penelitian.pelaksanaan survei dilaksanakan hari selasa, rabu, dan kamis pada jam puncak pagi hari pukul 06.00-08.00 WIB dengan interval waktu 15 menit.pada penelitian ini terdapat 39 titik (25 zona internal dan 14 zona eksternal) yang di survei secara langsung.setelah dilakukan pengumpulan data kemudian diolah menggunakan pedoman MKJI (1997). Pengumpulan data sekunder pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data dari instansi terkait, dalam hal ini adalah instansi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Surakarta dan BAPEDA Surakarta, dandata prior matrik dari skripsi Doni Indra Pradana tahun 2013.

Gambar 1 Peta Administrasi Kota Surakarta Perencanaan transportasi Konsep perencanaan transportasi yang paling popular adalah Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap. Gambar 2 Diagram Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap Salah satu model perencanaan transportasi adalah distribusi pergerakan. Distribusi pergerakan adalah jumlah pergerakan antar zona dalam suatu waktu tertentu sehingga memegang peranan penting dalam proses perencanaan transportasi. Distribusi pergerakan/perjalanan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matrik asal tujuan (MAT) maupun dengan garis keinginan (desire line).

Fungsi hambatan Hyman (1969) seperti dikutip Tamin (1997) menjelaskan tiga jenis fungi hambatan yang dapat dipergunakan dalam model gravityseperti persamaan (1), persamaan (2), dan persamaan (3). Fungsi pangkat = = (1) Fungsi eksponensial = = (2) Fungsi tanner = =. (3) Pada penelitian ini, fungsi hambatan yang digunakan adalan fungsi tanner. Model gravity Persamaan model gravitysecara umum sebagai berikut: =.. (4) Persamaan (4) dapat digunakan dengan batasan sebagai berikut: = dan = 5 Sehingga pengembangan persamaan (5) dengan menggunakan batasan persamaan (6) adalah sebagai berikut: =.... (6) dengan: T ij = Jumlah pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d A i, B d = Faktor penyeimbang untuk setizp zona asal i dan tujuan d O i = Total pergerakan dari zonal asal i D d = Total pergerakan ke zona tujuan d f(c id ) = Fungsi umum biaya perjalanan Karena model ini menggunakan batasan tarikan dan bangkitan, maka nilai Ai dan Bd seperti persamaan (7) dan (8) = = 1 1 7 8 Untuk mendapatkan kedua nilai tersebut diperlukan proses iterasi sampai masing masing nilai dan menghasilkan nilai tertentu (konvergen).

Metode estimasi kuadrat terkecil Secara umum metode estimasi ini dapat dituliskan seperti persamaan (9). Meminimumkan =! # &' % " ( ) 9 Dengan nilai =.... (10) Karena nilai menggunakan fungsi hambatan tanner, maka terdapat nilai suatu parameter yang tidak diketahui yaitu β. Untuk menaksirnilai parameter dapat diperoleh dengan meminimumkan nilai fungsi tujuan S terhadap parameter tersebut sama dengan nol. Turunan pertama terhadap β dari persamaan (9) adalah: + +, = = 1-2 # &' + % /) = 0 11 " +, Dari rumus (11) didapat: + +, = 1 2 " 2 &32 + % 4 +, 35 = 0 12 Persamaan (12) adalah persamaan dengan suatu parameter yang tidak diketahui (yaitu β).untuk menyelesaikan persamaan tersebut digunakan metode kalibrasinewton- Raphson dengan bantuan softwarematlab. Uji Validitas Uji Validitas yang digunakan adalah Koefisien Determinasi (R²). Koefisien determinasi (R²) dapat didefinisikan sebagai persamaan (13). 789 6 ( :;<; =>97?;9! 789 h;9!a BC=:A;D ( = 789 :;<; =>97?;9! ( 789 h;9!a BC=:A;D ( 13 Persamaan (13) memperlihatkan bahwa nilai R 2 dapat menjadi menurun jika terdapat simpangan besar antara arus data observasi dan arus hasil pembebanan. Nilai R 2 = 1 merupakan nilai tertinggi yang dapat dihasilkan jika dilakukan perbandingan antar arus. Oleh karena itu, nilai R 2 yang mendekati 1 (satu) menunjukkan tingkat kemiripan yang tinggi antar arus yang diperbandingkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil nilai parameter beta (β) Kalibrasi Newton-Raphson dilakukan dengan mendapatkan matrik biaya (Cid) dan matrik perjalanan (Tid) hasil dari traffic count.kalibrasi Newton-Raphson bertujuan untuk mencari nilai parameter β yang merupakan parameter fungsi hambatan (kemudahan atau aksesibilitas) antar zona. Proses kalibrasi dilakukan dengan bantuan software Matlab yang menghasilkan parameter β sebesar 0,00093. Hasil nilai bangkitan dan tarikan wilayah internal dan eksternal Total pergerakan yang terjadi antara MAT tahun 2015 hasil EMME/3 dengan MAT tahun 2015 setelah dimodelkan memiliki nilai yang sama yakni sebesar 47549 smp/jam. Dari estimasi matrik juga dapat dilakukan pengamatan terhadap pergerakan dari setiap zona.besarnya pergerakan dapat dapat dilihat dalam bentuk desire line/garis keinginan seperti pada Gambar 3.Pergerakan zona internal digambarkan antar kecamatan sehingga terdapat 5 titik pada zona internal.sedangkan pergerakan eksternal dibagi berdasarkan letak zona yang saling berdekatan, yaitu 4 titik di luar Kota Surakarta.Pergerakan yang tinggi digambarkan dalam garis yang tebal, sedangkan garis tipis digunakan untuk menggambarkan pergerakan yang tidak begitu tinggi.jumlah tarikan dan bangkitan pergerakan pada zona internal digambarkan seperti Gambar 5.Jumlah tarikan dan bangkitan pergerakan pada zona eksternal digambarkan seperti Gambar 6. Gambar 3 Garis Keinginan (Desire Line) Pembebanan Lalu Lintas Kota Surakarta tahun 2015

Gambar 4Jumla Jumlah Tarikan dan Bangkitan Pergerakan Pada Zona Internal Gambar 5Jumlah Tarikan dan Bangkitan Pergerakan Pada Zona Eksternal Gambar 4 menunjukkan jumlah pergerakan pada zona internal, jumlah tarikan pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada zona 708 yakni Kelurahan Purwosari dengan jumlah tarikan sebesar 3877smp/jam dan jumlah bangkitan pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada zona 708 yakni Kelurahan Purwosari sebesar 2611smp/jam. Hal tersebut dikarenakan Kelurahan Purwosari adalah daerah banyak terdapat pertokoan dan daerah pemukiman padat penduduk. Jumlah tarikan pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada zona 716 yakni Kelurahan Serengan dengan jumlah tarikan sebesar 68 smp/jam dan jumlah bangkitan pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada zona 738 yakni Kelurahan Setabelan sebesar 32 smp/jam. Hal tersebut dikarenakan Kelurahan Serengan dan Kelurahan Setabelan adalah daerah dengan jumlah pertokoan

rendah dan bukan daerah pemukiman yang padat penduduk.gambar 5 menunjukkan jumlah pergerakan pada zona eksternal, jumlah tarikan pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada zona 759 yakni Zona Palur Karanganyar dengan jumlah tarikan sebesar 2668smp/jam dan jumlah bangkitan pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada zona 759 yakni ZonaPalur Karanganyar sebesar 5493smp/jam. Hal tersebut dikarenakan ZonaPalur Karanganyar adalah daerah banyak terdapat pertokoan dan daerah pemukiman padat penduduk. Jumlah tarikan pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada zona 758 yakni Zona Bekonang dengan jumlah tarikan sebesar 412smp/jam dan jumlah bangkitan pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada zona 761 yakni Zona Clolo arah Karanganyar sebesar 302smp/jam.Hal tersebut dikarenakan Zona Bekonang dan Zona Clolo arah Karanganyar adalah daerah dengan jumlah pertokoan rendah dan bukan daerah pemukiman yang padat penduduk. Pergerakan Antar Zona Jumlah total pergerakan antar zona yang didapat dari software EMME/3 ditunjukkan seperti pada Gambar 6. Gambar 6Pergerakan Antar Zona Gambar 6 merupakan pola pergerakan yang terjadi pada daerah antar zona. Dalam bentuk prosentase, besarnya pola pergerakan antar zona diperoleh sebagai berikut : a. Internal-Internal : 26,35 % b. Internal-Eksternal : 18,30 % c. Eksternal-Internal : 32,60 % d. Eksternal-Eksternal :10,35 % e. Intrazona : 12,40 % Prosentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada pergerakan eksternal ke internal yakni sebesar 32,60 % dengan total pergerakan sebesar 15500 smp/jam. Sedangkan persentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada pergerakan eksternal ke eksternal sebesar 10,35 % dengan total pergerakan sebesar 4920smp/jam.

Uji validitas Uji validitas menggunakan koefisien determinasi (R 2 ) dengan bantuan software EMME/3. Gambar 7 Grafik Uji Validitas Volume Lalu Lintas menggunakan Software EMME/3 Gambar 7merupakan nilai koefisien determinasi (R 2 ) dari perbandingan arus data observasi (traffic count) dan arus hasil pemodelan sebesar 0,8025 terjadi galat sebesar 0,1975. Nilai tersebut memiliki kemiripan dengan pergerakan yang terjadi di ruas jalan pada kenyataan.nilai validitasyang dihasilkan tergolong dalam kategori sangat tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian, analisisi dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Nilai parameter β yang merupakan fungsi hambatan yang didapat dari proses Kalibrasi Newton-Raphson dengan bantuan software Matlab sebesar 0,0093. 2. Estimasi matrik asal tujuan perjalanan dengan model gravity batasan tarikan dan bangkitan pergerakan menghasilkan total pergerakan sebesar 47549smp/jam. Dalam bentuk persentase, besarnya pola pergerakan antar zona diperoleh sebagai berikut : a. Internal-Internal : 26,35 % b. Internal-Eksternal : 18,30 % c. Eksternal-Internal : 32,60 % d. Eksternal-Eksternal : 10,35 % e. Intrazona : 12,40 % Prosentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada pergerakan eksternal ke internal yakni sebesar 32,60 % dengan total pergerakan sebesar 15500 smp/jam. Sedangkan prosentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas terendah

terjadi pada pergerakan eksternal ke eksternal sebesar 10,35 % dengan total pergerakan sebesar 4920smp/jam. 3. Perhitungan uji validasi dengan menggunakan koefisien determinasi (R 2 ) didapatkan nilai R 2 untuk perbandingan arus dara observasi(traffic count) dengan arus hasil pemodelan matrik ke jaringan jalan sebesar 0,8025. Nilai R 2 tersebut masuk dalam kategori validitas tinggi.hasil penelitian 80,25% memiliki kemiripan dengan pergerakan yang terjadi di ruas jalan pada kenyataan. Saran Berikut merikut saran agar penelitian mengenai estimasi matrik asal tujuan dari data lalu lintas yang akan datang dapat memberikan hasil yang lebih baik adalah sebagai berikut: 1. Memperbanyak titik survei ruas jalan agar data yang diperoleh semakin banyak dan akan memberikan hasil yang semakin sesuai dengan kondisi di jalan Kota Surakarta. 2. Perlu adanya penelitian mengenai berapa prosentase ruas jalan di Kota Surakarta yang berpengaruhpada bangkitan dan tarikan pergerakan. REFRENSI Anonim. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum RI. INRO Consultan Inc. 2007.EMME/3Release Notes: Emme 3.0. Canada. Matlab.1970. University of New Mexico dan University of Stanford. Mexico. Nurmalia.2009. Estimasi Matrik Asal Tujuan dari Data Lalu Lintas dengan Metode Entropi Maksimum (Studi Kasus Kota Surakarta).Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi kedua.bandung: ITB. Revi Widyastuti. 2007. Estimasi Matrik Asal Tujuan Dari Data Arus Lalu Lintas Dengan Metode Estimasi Entropi Maksimum. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Doni Indra Pradana. 2013. Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan eksisting Kota Surakarta dengan Skenario Do-Something.Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta.