Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002. Ardhana Reswari, MA.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi pemelajar Bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa atau

BAB I I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemelajar bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa (Javanese

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

PENGARUH SISTEM FONOLOGI BAHASA PERTAMA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA: STUDI KASUS PADA PENUTUR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang

FM-UDINUS-BM-08-05/R1

BAB I PENDAHULUAN. lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain.

HAVE YOU CHECKED YOUR PRONUNCIATION? Oleh : Hj. Sri Mudjiwarti, Dra., M.Si

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap

Nafisah Endahati, S.Pd. M.Hum. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

APLIKASI TRANSKRIPSI FONETIK BAHASA INDONESIA BERDASARKAN IPA (THE INTERNATIONAL PHONETIC ASSOCIATION) UNTUK BIPA

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

IDENTITAS MATA KULIAH 16/03/2008 HERMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan ia unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya

Angkatan 2010 Universitas Padjadjaran Oleh Dini Ratna Sari Putri. Abstrak

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

Konsep Dasar Artikulasi

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Dwi Lestari,2013

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

fonem, kata dan rangkaian kata, misalnya bunyi [0 dilafalkan [0], bunyi [oe]

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

FENOMENA DIFUSI LEKSIKAL UNSUR BAHASA *) Oleh Wahya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR FONOLOGI BAHASA NUSANTARA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Fonologi DR 411. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

PROGRAM PASCA SARJANA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehingga akan menentukan eksistensi seseorang dalam

BENTUK FONOLOGI DAN LEKSIKON DIALEK BAHASA JAWA DESA JOGOPATEN KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS FONOLOGI DAN LEKSIKOLOGI BAHASA JAWA DI DESAPAKEM KECAMATAN GEBANGKABUPATEN PURWOREJO

Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi

PEDOMAN PELAFALAN BAKU BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA KEDUA ATAU BAHASA ASING

PROSEDUR PELAKSANAAN PERKULIAHAN SILABUS LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF DR418. dibuat oleh

BAB V SISTEM FONEM BAHASA BATAK ANGKOLA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan interaksi sosial dan hubungan timbalbalik di sekolah khususnya

ANIS SILVIA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk anak sekolah dan harus dikuasai pada masa awal sekolah. Keterampilan

BAB V PENUTUP. Penelitian yang dilakukan dengan membanding-bandingkan unsur. segmental BDN dan BI, serta BBK dan BInd sebagai bahasa pendukung, telah

Pentingnya Simbol Fonetik Braille. Bagi Para Tunanetra Indonesia. Drs. Didi Tarsidi. Desember 1999

Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya.

PELATIHAN PELAFALAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PENGAJARAN GURU-GURU SAKINAH ENGLISH COURSE

DESKRIPSI, SILABUS, DAN SAP

lebih mudah bagi perkembangan bahasa daripada setiap alternatif yang tersedia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah BAHASA INGGRIS AUD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

INSTRUMEN PENILAIAN AUDIO TERINTEGRASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

fonologi morfologi linguistik sintaksis semantik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

JUDUL Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri (Studi Deskriptif di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung)

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris

Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang. mark having understood meanings.

BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

PENDAMPINGAN DAN PEMBIMBINGAN PELAFALAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA AUDO VISUAL PADA SISWA SMP DI DUSUN GEMAHAN RINGINHARJO BANTUL

Tahap Pemrolehan Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Transkripsi:

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Oeh: Theresia Budi Sucihati, M.Pd. Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI NGAWI Mahasiswa dalam peraturan dipungkiri bahasa Inggris adalah pemerintah RI No.30 tahun 1990 bahasa yang paling banyak di gunakan adalah peserta didik yang terdaftar dan di seluruh dunia. Untuk seorang belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang mahasiswa, bahasa Inggris merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana. Tentu kita semua sudah secara resmi terdaftar untuk mengikuti mengalami test TOEFL, untuk pelajaran di perguruan tinggi dengan mahasiswa sekarang TOEFL-nya harus batas usia sekitar 18-30 tahun. 400. Kalau dibawah 400, harus Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh mengulang hingga nilainya diatas 400. Amat disayangkan bukan kalau seorang statusnya karena ikatan dengan mahasiswa harus menunda sidang perguruan tinggi. Mahasiswa juga skripsinya karena nilai TOEFL-nya merupakan calon intelektual atau tidak cukup. cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat Saat ini kemampuan berbahasa Inggris juga sering dijadikan salah satu dengan berbagai predikat. syarat untuk melamar pekerjaan. Penguasaan Bahasa Inggris Bahkan mungkin boleh dikatakan sangat penting bagi seorang hampir semua pekerjaan profesional mahasiswa, namun sayang masih mensyaratkan penguasaan bahasa banyak juga yang belum menyadari Inggris yang baik. Apalagi perusahaan perlunya penguasaan Bahasa Inggris internasional yang gajinya yang baik bagi seorang mahasiswa. Bahasa Inggris lebih tinggi dari bahasa internasional juga. Kalaupun tidak disyaratkan mampu berbahasa Inggris, manapun, masalahnya tidak bisa sarjana yang menguasai bahasa Inggris Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 80

biasanya akan lebih diutamakan untuk suatu pekerjaan. Seorang sarjana yang mutlak harus mengusai Bahasa Inggris adalah sarjana yang berencana untuk meneruskan pendidikannya hingga S-2 atau S-3. Kalau untuk lulus S-1 harus punya TOEFL 400, untuk mengambil S-2 kita harus punya TOEFL 480-500. Menguasai bahasa Inggris juga salah satu syarat mutlak untuk memperoleh beasiswa pascasarjana (S- 2 dan S-3). Saat ini banyak sekali tawaran beasiswa pascasarjana untuk sarjana-sarjana di Indonesia, baik untuk kuliah di dalam negeri maupun di luar negeri. Semua beasiswa tersebut (hampir semuanya) mensyaratkan penguasaan bahasa Inggris. Dari sekian banyak pentingnya penguasaan bahasa Inggris oleh mahasiswa banyak pula ditemukan kendala pada mahasiswa yang belajar bahasa Inggris. Bahkan pada mahasiswa jurusan bahasa Inggris itu sendiri. Kesulitan yang sering muncul dikalangan mahasiswa adalah ketidakpercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris. Hal ini disebabkan berbagai faktor, misalnya saja terkait masalah pelafalan (pronunciation). Setiap mahasiswa mempunyai kesulitan pelafalan yang berbeda-beda terhadap bahasa asing yang ia pelajari. Dalam bahasa Inggris kita mengenal pronunciation yang mempelajari pengucapan dalam system bahasa Inggris. Sebagaimana menurut Oxfort Dictionary, Pronunciation refers to the way a word or language is spoken, or the manner in which someone utters a word. Masalah-masalah dalam pengucapan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Dalam sistem bunyi bahasa Inggris terdapat banyak cara pengucapan pada masing-masing individu yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti daerah asal, pengaruh-pengaruh awal, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, banyak ahli bahasa Inggris yang mengemukakan deskripsi rinci tentang satu bentuk pelafalan bahasa Inggris, yang setidaknya dapat dengan mudah dipahami oleh lingkungan pengguna bahasa Inggris, walaupun tidak standar. Bentuk pelafalan tersebut diistilahkan sebagai Received Pronunciation, yang berarti pelafalan yang dapat dipahami secara luas. Pada kenyataan yang sebenarnya, terdapat sejumlah Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 81

alternatif pelafalan untuk ribuan kata dalam bahasa Inggris, yang seluruhnya bisa disebut benar. Bagi yang bukan penutur bahasa Inggris, cara pelafalan yang paling cocok untuk dipelajari dikenal sebagai Slower Colloquial, cara pelafalan di antara bentuk formal dengan pelafalan yang digunakan dalam perbincangan antar orang yang telah akrab. Cara tersebut merupakan cara yang dapat digunakan sepanjang waktu. Pelafalan bahasa Inggris melibatkan produksi masing-masing bunyi dan pengucapan kata, frasa, dan kalimat dengan ejaan, penekanan dan / atau intonasi yang benar. Selain itu, terdapat cara bagaimana membaca kata dengan benar yang disebut phonetic transcription (transkrip fonetik), yang didefinisikan sebagai sejenis penulisan alfabetik di mana tiap-tiap huruf mewakili satu bunyi. Tujuan transkrip fonetik adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan tidak ambigu kepada pembelajar bahasa, misalnya bunyi yang mana yang harus digunakan pada suatu kata atau frasa, dan dalam rangka apa mempergunakan bunyi tersebut. Nilai suatu huruf sangat beragam dan tergantung pada konteks fonetik, dan bahasa atau dialek yang sedang ditulis. Dalam mempelajari bahasa terdapat persamaan dan perbedaan antara system bunyi, dalam hal ini bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia. Pada dasarnya, sistem bunyi dalam bahasa Indonesia serupa dengan sistem bunyi dalam bahasa Inggris. Meskipun demikian, ada sejumlah vokal dalam bahasa Inggris yang tidak muncul dalam bahasa Indonesia. Sejumlah konsonan bahasa Inggris juga tidak muncul dalam bahasa Indonesia. Sejumlah konsonan bahasa Inggris juga tidak muncul dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal adanya diftong, tetapi tidak memiliki kluster. Kluster dalam bahasa Indonesia hanya terjadi pada kata pinjaman, yaitu kata yang diserap dari bahasa lain. Dalam hal ini, kluster pada bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Inggris. Misalnya, strategi dari /strategy/, struktur dari /structure/, instrumen dari /instrument/, dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris, tekanan sangat penting karena mempengaruhi makna suatu kata, sedangkan dalam bahasa Indonesia tekanan tidak begitu penting karena Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 82

tidak mempengaruhi makna suatu kata. Selain itu, dalam bahasa Inggris terdapat aspirated sound, yang berarti bunyi yang disertai hembusan udara yang mengikutinya ketika diucapkan. Sejumlah bunyi dalam bahasa Inggris tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia, dan bunyi-bunyi pada kedua bahasa yang memiliki tempat artikulasi yang sama sebenarnya memiliki cara artikulasi yang berbeda. Pada dasarnya, sistem bunyi bahasa Indonesia serupa dengan sistem bunyi bahasa Inggris. Adapun masalah-masalah umum yang dihadapi mahasiswa bahasa Inggris adalah dari aturanaturan tata bahasa dan pengucapan, tidak semua dapat dipenuhi oleh mahasiswa bahasa Inggris. Ada dua kesalahan yang biasa dilakukan oleh para mahasiswa tersebut. Yang pertama, banyak mahasiswa tidak mengucapkan vokal atau diftong panjang dengan durasi yang cukup panjang ketika diakhiri atau diikuti oleh konsonan hidup (voiced), khususnya ketika vokal dan diftong tersebut berada pada suku kata akhir yang ditekan. Yang kedua, banyak mahasiswa gagal untuk memendekkan vokal atau diftong panjang ketika diikuti oleh konsonan mati. Mahasiswa bahasa Inggris seringkali juga membuat sejumlah kesalahan lain dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh berbagai kesulitan, yaitu: 1. Terkait dengan pendengaran. Orang memiliki kepekaan pendengaran yang berbeda dan hal itu mungkin saja dapat menyebabkan kesalahan. 2. Terkait dengan masalah mempelajari bagaimana membuat bunyi-bunyi asing dengan organ ucapan kita sendiri. 3. Terkait dengan masalah mengetahui dan mengingat; distribusi bunyi yaitu bunyi yang mana yang tepat untuk diucapkan pada suatu kata atau kalimat, dan dalam konteks apa bunyi tersebut diucapkan. 4. Terkait dengan aspek-aspek tertentu bahwa bunyi saling terkait satu sama lain. 5. Terkait dengan kelancaran (fluency), yaitu kemampuan untuk mengucapkan keseluruhan Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 83

rangkaian bunyi (kelompok bunyi) secara mudah dan cepat. 6. Terkait dengan hubungan antara pelafalan (pronunciation) dan ejaan konvensional. Kesalahan-kesalahan di atas merupakan masalah paling umum yang dihadapi oleh pembelajar. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi seseorang yang sedang mempelajari bahasa Inggris untuk memahami lebih jauh tentang bunyi-bunyi yang sulit dalam bahasa Inggris sehingga dia dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Dalam belajar bahasa Inggris, dapat mengucapkan kata, frasa, dan kalimat secara benar, selayaknya ucapan yang dihasilkan oleh penutur bahasa Inggris merupakan tujuan utama. Hal itu menjadi penting karena dalam bahasa Inggris kesalahan pengucapan akan menyebabkan makna kata menjadi keliru pula. Akibatnya, pesan yang ingin kita sampaikan tidak akan dapat diterima dengan jelas. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa bahasa Inggris krisis kepercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris. Merupakan suatu yang sangat penting untuk menganalisis permasalahan-permasalahan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris secara menyeluruh. Berdasar permasalahan yang telah dibahas diatas, berikut merupakan beberapa langkah untuk memunculkan kepercayaan diri seorang mahasiswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris: 1. Metode yang terkait dengan pendengaran. Satu-satunya metode yang efektif untuk melatih pendengaran adalah latihan mendengarkan bunyi secara sistematis. Mahasiswa harus menemukan seseorang yang dapat mengucapkan bunyi-bunyi dalam bahasa Inggris secara cepat dan memintanya untuk mendiktekan bunyi-bunyi tersebut satu persatu dan kata-kata asal jadi yang dibuat dari rangkaian bunyi-bunyi tersebut. Dengan diberikan jenis latihan yang tepat, kemampuan mendengar mahasiswa akan jauh lebih meningkat; pendengaran yang kurang terlatih akan membaik, dan pendengaran yang sudah terlatih akan semakin membaik lagi. Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 84

2. Metode untuk mengatasi kesulitan yang terkait dengan masalah menghasilkan bunyi-bunyi dalam bahasa Inggris dengan organ ucapan kita. Cara untuk mengatasi kesulitan seperti ini adalah, pertama kali, mempelajari teori organ ucapan (teori fonetik), dan kedua, jika diperlukan, latihan berdasarkan teori-teori tersebut. Mahasiswa akan dapat mengucapkan bunyi-bunyi secara tepat dalam waktu sesingkat mungkin jika dia memahami apa yang harus dilakukannya dengan lidahnya, bibirnya, dan organ-organ lainnya. Jadi dia harus memahami posisi di mana organ ucapan harus diletakkan dan apa yang harus dilakukan guna mendapatkan hasil yang diharapkan. 3. Metode untuk mengatasi masalah yang terkait dengan pemahaman dan ingatan, serta distribusi bunyi. Para mahasiswa bahasa Inggris terbiasa untuk melihat ejaan konvensional suatu bahasa guna memperoleh informasi tentang urutan bunyi yang tepat. Sebuah alfabet yang dibentuk berdasarkan satu simbol, dan selalu simbol yang sama, untuk masingmasing bunyi dikatakan bersifat fonetis. Dengan memanfaatkan transkrip fonetik mahasiswa dapat menghindari kesalahan pronunciation yang diakibatkan oleh sikap mahasiswa yang hanya mendasarkan pada ejaan biasa. 4. Metode untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sifat-sifat bunyi yang saling berhubungan satu sama lain. Masalah ini meliputi penggunaan durasi, tekanan, dan intonasi secara tepat. Informasi yang diperlukan ditunjukkan oleh tanda pada transkrip fonetik. 5. Metode untuk mengatasi masalah yang terkait dengan kelancaran (fluency). Fluency adalah kemampuan untuk mengucapkan seluruh rangkaian bunyi (kelompok-bunyi) secara mudah dan cepat, tanpa berhenti atau tergagap. Metodenya cukup sederhana: lakukan pengulangan mengucapkan kelompok bunyi yang cukup sulit diucapkan. Kelompok bunyi tersebut awalnya diucapkan secara lambat dan secara bertahap dipercepat. Tindakan-tindakan tertentu harus Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 85

diulang secara benar sampai mahasiswa merasa mudah dan lancar untuk mengucapkannya. 6. Metode untuk mengatasi masalah hubungan antara pronunciation dengan ejaan konvensional. Tentang hal itu dapat dipahami lebih dalam dengan cara membaca buku-buku fonologi dan membuka kamus bahasa Inggris yang cukup lengkap, sehingga paham tentang cara mengucapkan sebuah kata. Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, harus benar-benar dipahami bahwa sistem bunyi bahasa tersebut berbeda dengan bahasa Indonesia. Ada beberapa bunyi dalam bahasa Inggris yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam bentuk vocal, konsonan, diftong maupun berbagai bentuk bunyi yang lain. Selain itu, dalam bahasa Indonesia tekanan (stress), durasi (length) dan intonasi (intonation) tidak mempengaruhi makna suatu kata atau frasa. Dikarenakan adanya berbagai perbedaan tersebut, mahasiswa bahasa Inggris seringkali mengalami kesulitan yang disebabkan oleh berbagai hal: berbedanya kepekaan pendengaran, permasalahan bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi asing dengan organ ucapan kita, permasalahan distribusi bunyi, dan permasalahan kelancaran. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan berupaya mendalami lagi teori-teori fonologi, rajin membuka kamus untuk mengetahui bagaimana cara mengucapkan suatu kata dan latihan mengucapkannya serta melatih pendengaran dengan cara mendengarkan native speaker baik secara langsung maupun melalui kaset. Dalam belajar bahasa Inggris, dapat mengucapkan kata, frasa, dan kalimat secara benar, selayaknya ucapan yang dihasilkan oleh penutur bahasa Inggris merupakan tujuan utama. Hal itu menjadi penting karena dalam bahasa Inggris kesalahan pengucapan akan menyebabkan makna kata menjadi keliru pula. Akibatnya, pesan yang ingin kita sampaikan tidak akan dapat diterima dengan jelas. Hal ini menyebabkan munculnya krisis kepercayaan diri dikalangan mahasiswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Berdasarkan uraian tersebut, sangatlah penting memperkenalkan cara pengucapan Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 86

bahasa Inggris secara benar sejak awal kepada mahasiswa bahasa Inggris. Dengan demikian, dapat diharapkan munculnya mahasiswa yang mampu menguasai cara-cara pengucapan yang benar dalam bahasa Inggris sehingga akhirnya dapat berbicara menggunakan bahasa Inggris secara lancar dan akurat. REFERENSI Husen, Ida Sundari. Masalah Pilihan Kata dalam Penerjemahan: Menciptakan Kata Baru atau Menerima Kata Pinjaman? http://definisipengertian.com/2012/pen gertian-definisi-mahasiswamenurut-para-ahli/ http://skalamahasiswa.blogspot.com/20 12/04/pentingnya-bahasa-inggrisbagi.html. http://yustiarini.blogspot.com/2009/08/ masalah-masalah-pelafalanpronunciation.html Gleason, H.A.J., An Introduction to Descriptive Linguistics. New York: Holt, Rinehart & Winston,1987. Jones, Daniel, The Pronunciation of English, Cambridge: Cambridge University Press, 1990. Madya, Suwarsih, Improving Your Pronunciation Through Theory and Practice, Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1988. McCarthy, Peter A.D., English Pronunciaton, Cambridge: W. Heffer & Sons Ltd., 1991 Parera, Daniel Jos, Pengantar Linguistik Umum: Bidang Fonetik dan Fonemik, Flores: Nusa Indah, 1983. Sahulata, Daniel, An Introduction to Sounds and Sound System of English, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Pengembangan LPTK, 1988 Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979-9225 e-issn 2356-2692 87