Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING ISBN :

Kurnia Sativa, Teguh Wibowo, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN ARTIKULASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Oleh Tri Andari Agung Prastyo Pambudi.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN QSH DAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TS-TS DAN GI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

PROSIDING ISBN :

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CLASSROOM MEETING DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Metode Quantum Learning Berbantuan Gambar Animasi Materi Lingkaran

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN SNOWBALL THROWING MATERI SEGIEMPAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Abstrak = 0,03 < 3,84 = F

Oleh: Efirul Khusna Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STHL BERBASIS PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 KEPIL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN LKS KOMUNIKATIF DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL TPS DAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TALKING STICK, STAD DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

Maulidiyah, Teguh Wibowo, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

STUDI PERBANDINGAN ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN EKSPOSITORI TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER SISWA KELAS VIII SMP

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN GNT DAN RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

STUDI PERBANDINGAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP PRESTASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 2 PURING

Kata Kunci : hasil belajar matematika, metode diskusi, metode individual

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SNOWBALL THROWING DAN TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL SAVI DAN MASTER DITINJAU DARI KEMANDIRIAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI STRATEGI MAKE A MATCH DAN TAKE AND GIVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIMULYO

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

Mugiyanto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DISERTAI REINFORCEMENT

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN MODEL DISKUSI DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun

Abstrak. Kata kunci : Efektivitas, PMC, TGT, Prestasi, Gaya Kognitif.

Eksperimentasi Pembelajaran GI dan GI-PP Ditinjau dari Sikap Mahasiswa Terhadap Matematika

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2

IMPLEMENTASI PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS (PS3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI DITINJAU DARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL GGE DITINJAU DARI PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs SALAFIYAH SYAFI IYAH GROGOLPENATUS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 2. NPSN (Nomor Pokok Sekolan Nasional):

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRADE READING AND COMPOTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

EKPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SETTING KOOPERATIF (RESIK) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PETA KONSEP DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Transkripsi:

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BERBAGAI BENTUK PECAHAN KELAS V SD SE-GUGUS WR. SUPRATMAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Nofrita Mauliza Hayati, Abu Syafik, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: Nof_rita@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) model Make a Match dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan atau tidak, (2) siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada yang memiliki motivasi sedang dan rendah pada materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan, (3) prestasi belajar siswa yang diberi model Make a Match dan pembelajaran konvensional konsisten atau tidak untuk tiap-tiap motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah konsisten atau tidak untuk tiap-tiap model pembelajaran. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD se gugus W.R. Supratman kecamatan Kaligesing. Sampel dalam penelitian berjumlah 45 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik Pengumpulan data adalah metode dokumentasi, metode tes, dan metode angket. Uji hipotesis yang digunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama dengan α = 5% menunjukkan (1) F a = 0.0668 < 4.08 = F tabel berarti model Make a Match tidak menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, (2) F b = 14.683 > 3.23 = F tabel berarti prestasi belajar matematika siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada sedang dan rendah dan yang sedang lebih baik daripada yang rendah, (3) F ab = 0.969 < 3.23 = F tabel berarti karakteristik perbedaan antara model pembelajaran Make a Match dan model pembelajaran konvensional untuk setiap motivasi belajar siswa sama (tidak konsisten). Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Pada pembelajaran matematika berhasil tidaknya suatu pembelajaran bergantung pada proses pembelajaran yang dilakukan, proses pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari peran serta guru dalam pembelajarannya. Pembelajaran matematika pada hakikatnya merupakan upaya 75

penataan lingkungan dalam belajar dan mengajar matematika sehingga memberikan nuansa yang kondusif agar proses belajar mengajar berkembang secara optimal. Kegiatan pembelajaran matematika dapat berkembang dengan baik dipengaruhi berbagai aspek seperti penggunaan media belajar, kemampuan guru dalam mengelola kelas, lingkungan belajar, dan kemampuan berpikir dari peserta didik di mana hal ini berkaitan dengan dengan inovasi, motivasi, dan kreativitas. Model pembelajaran yang lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada siswa membuat siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton, oleh karena itu guru matematika perlu menggunakan model pembelajaran baru yang dapat mengubah gaya belajar siswa dari siswa yang belajar pasif menjadi aktif, menyenangkan dan menantang. Maka perlu digunakan model pembelajaran kooperatif, yaitu suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama berlangsungnya proses pembelajaran. Salah satunya yaitu melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Make a Match adalah adanya permainan mencari pasangan menggunakan kartu yang berisi soal dan jawaban soal dari kartu lain. Suprijono, Agus (2009: 94) menyatakan bahwa hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan Make a Match adalah kartu-kartu. Kartu kartu tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Siswa mencoba menemukan jawaban dari soal dalam kartunya yang terdapat pada kartu yang dipegang siswa lain, pada model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa lain, suasana belajar di kelas dapat diciptakan sebagai suasana permainan, ada kompetisi antar siswa untuk memecahkan masalah yang terkait dengan topik pelajaran matematika serta adanya penghargaan (reward), sehingga siswa dapat belajar matematika dalam suasana yang menarik dan menyenangkan sehingga menyebabkan proses belajar menjadi bermakna secara 76

afektif atau emosional bagi siswa. Sesuatu yang bermakna akan lebih mudah untuk diingat dan dipahami. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu motivasi belajar siswa. Menurut Sardiman (2006: 85), motivasi berfungsi: 1. mendorong manusia untuk berbuat atau sebagai penggerak. 2. menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. 3. menyeleksi perbuatan, menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Oleh karena itu guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik dengan bidang studi matematika. B. Uno, Hamzah (2012: 23) mengemukakan motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajat yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tanpa adanya motivasi pada diri siswa tentunya mempelajari matematika akan sulit. Hal ini akan menyebabkan siswa malas belajar sehingga menyebabkan prestasi belajar matematika menurun. Seorang guru juga diharapkan dapat memberikan pengalaman-pangalaman yang baik dalam proses pendidikan matematika agar siswa termotivasi, jangan sampai siswa merasa matematika itu membosankan dan menyebalkan. Dengan adanya motivasi tinggi dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang dalam belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Sesuai dengan masalah penelitian yang dipecahkan melalui eksperimen, maka penelitian yang akan dilaksanakan ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui apakah model Make a Match dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk Pecahan, untuk mengetahui apakah siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik daripada yang memiliki 77

motivasi sedang dan rendah, untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang diberi model Make a Match dan pembelajaran konvensional konsisten atau tidak untuk tiap-tiap motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi, sedang, dan rendah konsisten atau tidak untuk tiap-tiap model pembelajaran. METODE PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD se gugus WR. Supratman kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Populasi berjumlah 8 SD Negeri se-gugus WR. Supratman. Langkah dalam pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan cluster random sampling. Satu kelompok dijadikan kelas eksperimen dan yang satu kelompok dijadikan kelas kontrol. SD Negeri Kaliharjo terpilih sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri Hulosobo terpilih sebagai kelompok kontrol. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode dokumentasi, tes dan angket. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan awal siswa yang diambil dari nilai Ujian Akhir Semester 1 kelas V pelajaran matematika pada kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba instrumen penelitian. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data motivasi belajar siswa. Data motivasi belajar siswa didapatkan dari skor angket yang dikerjakan oleh siswa. Kemudian data tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan ini didasarkan pada rata-rata motivasi belajar siswa. Tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika pada materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk Pecahan adalah dilakukan pada akhir pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Intrumen penelitian ini berupa tes objektif yang terdiri dari 30 item soal. Analisis data dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan, pertama dilakukan uji keseimbangan untuk mengetahui kemampuan awal yang sama, kemudian 78

sebelum dilakukan analisis dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Apabila data tersebut sudah memiliki variansi populasi yang normal dan homogen maka dilakukan uji hipotesis yaitu ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data perlakuan yang telah diuji prasyarat analisis diperoleh hasil data yang normal dan homogen. Dengan demikian, uji hipotesis yang digunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Hasil perhitungan uji hipotesis dengan taraf signifikansi 0.05, diperoleh bahwa pada efek utama A (model pembelajaran), harga statistik uji F a = 0.668 dan F tabel = 4.08, ternyata F a < F tabel dengan demikian H 0A diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi = 0.05 tidak terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran antara model Make a Match dan model pembelajaran Konvensional terhadap hasil prestasi belajar matematika siswa. Pada efek utama B (motivasi belajar siswa), harga statistik uji F b = 14.683 dan F tabel = 3.23, ternyata F b > F tabel dengan demikian H 0B ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi = 0.05 motivasi belajar siswa yang tinggi, sedang dan rendah memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil prestasi belajar matematika. Pada efek interaksi AB (model pembelajaran dan motivasi belajar siswa), harga statistik uji F ab = 0.969 dan F tabel = 3.23, ternyata F ab < F tabel dengan demikian H 0AB diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikan = 0.05 tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh bahwa H 0B ditolak, sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk melacak perbedaan rerata khususnya pada efek utama B yaitu motivasi belajar siswa. 79

Tabel 1 Rangkuman Rataan Antar Sel dan Rataan Marginal Model Motivasi belajar Siswa Rataan pembelajaran Tinggi Sedang Rendah Marginal Eksperimen 65.14 74.50 46.29 61.98 (μ 1. ) Kontrol 53.33 80.00 40.00 57.78 (μ 2. ) Rataan Marginal 59.24 (μ.1 ) 77.25 (μ.2 ) 43.15 (μ.3 ) Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Antar kolom Komparasi F hitung F kritik Keputusan Uji μ.1 vs μ.2 10.954 6.46 H 0 ditolak μ.2 vs μ.3 39.268 6.46 H 0 ditolak μ.1 vs μ.3 7.120 6.46 H 0 ditolak Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rataan antar kolom, tampak bahwa ketiga hipotesis nol ditolak. Ini berarti bahwa ketiga tingkatan motivasi belajar siswa memberi efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada yang sedang dan rendah, dan yang sedang lebih baik daripada yang rendah. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rima Oktaviani (2012), yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa yang motivasi belajar tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada sedang dan rendah, demikian pula yang sedang lebih baik prestasinya daripada yang rendah. Akan tetapi, pembelajaran dengan model Make a Match tidak memberikan prestasi yang berbeda dengan pembelajaran Konvensional, dan karakteristik perbedaan antara model Make a Match dengan pembelajaran Konvensioanal untuk tiap motivasi belajar sama. Dengan demikian saran untuk guru atau peneliti lain yaitu bagi guru diharapkan dapat memberikan perhatian 80

lebih terhadap motivasi belajar siswa. Oleh karena itu guru diharapkan memahami masing-masing tingkat karakter motivasi setiap siswa agar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru akan lebih fokus, bersemangat dan dapat memberikan perlakuan yang sesuai terhadap tingkat motivasi belajarnya. DAFTAR PUSTAKA B.Uno, Hamzah,. 2012. Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Oktaviani, Rima. 2012. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo. Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman.2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. 81