Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II

dokumen-dokumen yang mirip
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR PLTU UNIT 1 DAN 2 TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK

RELE. Klasifikasi Rele

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah Seminar Kerja Praktek OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

BAB 2 KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI DAN PROTEKSINYA

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK LOROK UNIT III

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

Studi Koordinasi Proteksi PT. PJB UP Gresik (PLTGU Blok 3)

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

Pertemuan ke :2 Bab. II

RELE ARUS LEBIH (OVERCURRENT RELAY)

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

DAFTAR ISI BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PLTU BANTEN 3 LONTAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Rifgy Said Bamatraf Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Dr. Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng.

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK

BAB II LANDASAN TEORI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

RELE (Relay) Ramadoni Syahputra. Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

ABSTRAK Kata Kunci :

Suatu sistem pengaman terdiri dari alat alat utama yaitu : Pemutus tenaga (CB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN RELAY DIFFERENSIAL. Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR

Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02 No. 02 Mei 2017 ISSN

Studi Perencanaan Penggunaan Proteksi Power Bus di Sistem Kelistrikan Industri Gas

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR)

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK

Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Penentuan Setting Rele Arus Lebih Generator dan Rele Diferensial Transformator Unit 4 PLTA Cirata II

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro

Makalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DASAR RELAI JARAK PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

Perhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan X

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI GENERATOR DAN TRAFO GENERATOR DI PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1

Presentasi Sidang Tugas Akhir (Ganjil 2013) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS. Nama : Rizky Haryogi ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No 1, (2013) 1-6

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Prinsip Dasar Proteksi a). Proteksi Sistem Tenaga

Koordinasi Rele Pada Jaringan Transmisi 150 kv

BAB II LANDASAN TEORI

Studi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...

BAB II DASAR TEORI. Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang. b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing)

Analisa Koordinasi Rele Pengaman Transformator Pada Sistem Jaringan Kelistrikan di PLTD Buntok

Relai Arus Lebih ( Overcurrent Relay ) Tipe CO-9 Sebagai Proteksi Elektris Switchgear 3A Pada PLTU Unit 3 PT. Indonesia Power UBP Semarang

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR

BAB III PEMBAHASAN RELAY DEFERENSIAL DAN RELEY DEFERENSIAL GRL 150

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

BACK UP SISTEM KELISTRIKAN PLTGU PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG DENGAN START UP DIESEL GENERATOR 6,3KV DAN 400V

SISTEM PROTEKSI GENERATOR TURBIN GAS PADA UNIT OPERASI KALTIM 2 MENGGUNAKAN G60 UNIVERSAL RELAY PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR

GT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak

EVALUASI GROUND FAULT RELAY AKIBAT PERUBAHAN SISTEM PENTANAHAN DI KALTIM 1 PT. PUPUK KALTIM

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Analisis Implementasi Saturated Iron Core Superconducting Fault Current Limiter pada Jaring Distribusi PT. PERTAMINA RU V BALIKPAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

Analisa Rele Proteksi pada Sistem Kelistrikan Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang Operasi Pomaala ( Sulawesi Tenggara )

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Kata kunci hubung singkat, recloser, rele arus lebih

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II 1 Mahasiswa dan 2 M. Hasbi Hazmi B. 1, Karnoto, ST, MT. 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Email : hazmihasbi@yahoo.com.com ABSTRAK Sistem pengamanan elektris atau rele adalah suatu susunan piranti, baik elektronik maupun magnetik yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidaknormalan pada peralatan listrik yang membahayakan atau tidak diinginkan.. Jika bahaya itu muncul maka rele pengaman akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem yang normal. Rele pengaman dapat diketahui adanya gangguan pada peralatan yang perlu diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran-besaran yang diterimanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fasa, frekuensi, impedansi dan sesuai dengan besaran yang telah ditentukan. Alat tersebut kemudian akan mengambil keputusan seketika dengan perlambatan waktu membuka pemutus tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga. Pemutus tenaga dalam hal ini harus mempunyai kemampuan untuk memutus arus hubung singkat maksimum yang melewatinya dan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hubung singkat yang kemudian membuka kembali. Di samping itu rele juga berfungsi untuk menunjukkan lokasi dan macam gangguannya. Berdasarkan data dari rele maka akan memudahkan kita dalam menganalisi gangguannya. Kata kunci : Sistem Pengamanan Eelektrik, Rele, Aplikasi 1. Pendahuluan 1.1 Latar blakang Dalam era modern sekarang ini, kebutuhan akan tersedianya energi listrik yang kontinyu sangat diharapkan. Demi kelangsungan tersedianya energi listrik yang cukup diperlukan suatu sistem pengaman elektris yang baik. PT. Indonesia Power UBP Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangkitan energi listrik yaitu Unit PLTU dan PLTGU Tambak Lorok. Dalam perkembangannya PT. Indonesia Power UBP Semarang terus melakukan upaya untuk membangun lingkungan kerja yang sehat dan aman demi kelancaran proses produksi yang secara tidak langsung dapat menjaga kontinuitas pembangkitan energi listrik. 1

Pada PLTGU Tambak Lorok terdapat sistem pengaman kelistrikan elektris pada generator baik primary maupun secondary. Untuk menjaga keandalan kinerja dari komponen pembangkit tersebut diperlukan adanya kegiatan pemeliharaan peralatan yang dapat dilakukan secara rutin maupun berkala. Komponen pembangkit tersebut mempunyai keandalan kerja dan waktu kerja yang tinggi bila dilakukan pemeliharaan secara teratur. Apabila terjadi kegagalan atau kerusakan pada salah satu komponen pembangkit tersebut, maka akan memakan biaya yang tinggi dan waktu yang lama untuk memperbaikinya. 1.2 Tujuan Pembuatan laporan kerja praktek ini bertujuan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan aplikasi dan karakteristik pengaman elektris. 1.3 Batasan masalah Pada laporan kerja praktek ini, dibatasi pada pembahasan dari aplikasi dan karakteristik sistem pengamanan elektris cadangan pada gas turbin PLTGU Tambak Lorok Blok II 2. Dasar Teori 2.1 Teori Trafo Rele pengaman adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetik yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidaknormalan pada peralatan listrik yang membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya itu muncul maka rele pengaman akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem yang normal. Rele pengaman dapat diketahui adanya gangguan pada peralatan yang perlu diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran-besaran yang diterimanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fasa, frekuensi, impedansi dan sesuai dengan besaran yang telah ditentukan. Alat tersebut kemudian akan mengambil keputusan seketika dengan perlambatan waktu membuka pemutus tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga. 2.2 Prinsip kerja Proteksi yang digunakan pada GTG PLTGU tambak lorok adalah rele analog yang menerapkan prinsip kerja rele elektro mekanik. Rele elektro mekanik terdiri dari rangkaian listrik yang menggerakan suatu mekanisme yang pada akhirnya harus men-trip PMT dengan jalan menutup kontak pemberi arus trip coil (kumparan) trip dari PMT. 3. peralatan pengaman elektris cadangan Pada unit PLTGU Tambak Lorok terdapat sistem pengamanan elektris dengan spesifikasi teknis yang sama untuk tiap generator. rating pada tiap rele disesuaikan dengan rating gas turbin generator. peralatan pengaman yang digunakan merupakan peralatan pengaman analog elektro mekanik yang diproduksi oleh pabrikan General Electric. Setting dari masing-masing sistem pengamanan elektris dapat diubah secara manual pada masing-masing modul sistem pengaman elektris. Pada peralatan pengaman yang dibahas dibagian selanjutnya, seluruh aplikasi rele merupakan aplikasi yang terdapat pada sistem pengamanan elektris utama gas turbin generator pada unit PLTGU Tambak Lorok. 3.1 Offset Mho Distance Relay type CEB51B 3.1.1 Aplikasi Rele jarak (distance relay) merupakan proteksi yang paling utama pada saluran transmisi. Rele jarak 2

menggunakan pengukuran tegangan dan arus untuk mendapatkan impedansi saluran yang harus diamankan. Jika impedansi yang terukur di dalam batas setting-nya, maka rele akan bekerja. Di sebut rele jarak, karena impedansi pada saluran besarnya akan sebanding dengan panjang saluran. Oleh karena itu, rele jarak tidak tergantung oleh besarnya arus gangguan yang terjadi, tetapi tergantung pada jarak gangguan yang terjadi terhadap rele proteksi. 3.1.2 Karakteristi rele tipe CEB ini bekerja dengan rating trafo tegangan 120 DC, frekuensi sebesar 50 Hz, dan rating trafo arus sebesar 5 ampere. Rele ini merupakan rele jarak type mho dengan 5 jarak interval tap setting offset mho, yaitu 0, 0.5, 1.0, 2.5, 4.0 ohm untuk memberikan sifat selektivitas dalam mendeteksi daerah gangguan kehilangan medan penguat akibat kondisi abnormal yang mungkin muncul dalam sistem. 3.1.4 Diagaram Skematik Gambar 3.3 single line diagram rele CEB51B untuk rele cadangan generator 3.1.5Konfigurasi Offset Mho Distance Relay type CEB51B Tabel 3.1 Konfigurasi Offset Mho Distance Relay type CEB51B Gambar 3.1 Namplate CEB51B 3.1.3 Bentuk Fisik Gambar 3.2 Bentuk Fisik CEB51B 3.2 Static Timing Relay Tipe SAM 206 3.2.1 Aplikasi Rele SAM206 diaplikasikan karena keakuratan dan fungsi waktunya yang dapat diulangi. Fungsi timing dasar ini sama untuk semua model SAM200. Tiap-tiap model memiliki perbedaan yang mendasar pada jumlah fungsi waktunya, ketiadaan fungsi target dan susunan kontak. Perbedaan ini membuat beberapa model tidak 3

cocok untuk digunakan pada aplikasi secara spesifik. 3.2.2 Karakteristik Rele tipe SAM206 ini memiliki rating trafo arus sebesar 5 ampere dengan frekuensi 50 Hz. Rele ini bekerja dengan nominal tegangan 48/110/125 VDC dengan batas minimal 37 V dan maksimal 280 V. Akurasi rele ini ±3 msc atau ±3% dari setting rele agar rele lebih selektif dari gangguan transient atau gangguan p alsu(terkena ranting pohon, dll) Gambar 3.4 nameplate rele SAM206 3.2.3 Bentuk Fisik Gambar 3.5 Bentuk Fisik nameplate rele SAM206 3.2.4 Diagram Skematik 3.3 Time Overcurrent relay tipe IFC53B 3.3.1 Aplikasi Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnya arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini bermacammacam dan setiap pabrik dapat membuat karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok : Standar inverse Very inverse Extremely inverse Relay tipe IFC53B merupakan jenis Very Inverse Time. Rele ini bekerja bedasarkan besarnya sisa fault current yang relatif sesuai dengan kapasitas pembangkitan. Besarnya fault current yang melalui rele ini bergantung pada lokasi fault yang mengenai rele tersebut. 3.3.2 Karakteristik Rele dengan tipe IFC ini dapat bekerja pada frekuensi 50 maupun 60 Hz. Rele ini dilengkapi dengan 13 tap yang bisa diatur sesuai dengan spesifikasi generator. apabila seting tap switch kurang dari 6 ampere maka rele ini bersifat very invers. Dengan time delay 1,29-1,33ms. Dan apabila lebih dari 5 ampere maka rele ini bersifat instantious(langsung/tanpa delay). Gambar 3.10 Nameplate Rele IFC53B Gambar 3.6 diagram external-connection Static Timing Relay type SAM206 4

3.3.3 Bentuk Fisik 3.3.5 Konfigurasi Time OvercurrentRele Tabel 3.2 Time overcurrent relay Gambar 3.8 Bentuk Fisik rele tipe IFC53B 3.3.4 Diagram Skematik Tabel 3.3 Ampere range rating 0.5 4.0 Tabel 3.4 Ampere range rating 1.0-12.0 Gambar 3.9 Karakteristik time current 60 hertz untuk rele tipe IFC51B Gambar 3.10 single line diagram rele IFC53B 3.4 Voltage Balance Relay type CFVB11B 3.4.1 Aplikasi Rele Tipe CFVB11B adalah rele yang digunakan untuk mem-block rele atau perangkat lain yang akan dioperasikan secara tidak tepat ketika fuse di potential-transformer meleleh. Rele ini disuplai dengan tegangan 3 fasa dari 2 set potential-transformer. Jika tegangan 3 fasa yang berasal dari potential-tranformer telah seimbang, kontak dengan rele voltage-balance adalah tetap pada posisi mengapung (dimana kontak dari kedua rele dalam keadaan terbuka) tanpa memperhatikan besarnya tegangan. Jika fuse meleleh dalam fasa manapun di potential-transformer yang lain, ini akan menyebabkan rele menutup kontak di sebelah kiri. Kontak ini kemudian akan mengikut-sertakan auxiliary relay yang mempunyai kontak satu normally open dan dua normally closed. Begitu juga ketika fuse meleleh di fase manapun dari 5

potential-transformer yang lain, ini akan menyebabkan rele menutup kontak di sebelah kanan. Kontak ini kemudian akan mengikut-sertakan auxiliary relay yang mempunyai kontak satu normally open dan dua normally closed. Kontak normally open dari auxiliary relays biasanya digunakan untuk membunyikan alarm, dan kontak normally closed digunakan untuk memberikan perintah pada rele untuk trip. Beberapa rele dan perangkat yang mungkin di blocked untuk mencegah dari pengoperasian yang tidak tepat ketika fuse potential-transformer meleleh adalah voltage restraint overcurrent relays, synchronizing relays, dan voltage regulators. 3.4.2 Karakteristik Rele voltagae balanced type CFVB11B memiliki tegangan kerja 125/250 Volts DC. Rele ini memiliki rating tegangan sebesar 120 Volts dan dengan frekuensi 50 Hz. 3.4.4 Diagram Skematik Gambar 5.13 single line diagram tipe CFVB11B Gambar 5.11 Nameplate rele CFVB11B 3.4.3 Bentuk Fisik Gambar 5.12 Bentuk fisik rele tipe CFVB11B 3.5 Auxiliary Relay type HEA61A 3.5.1 Aplikasi Relay ini merupakan multi-contact sebagai eksekutor dari semua modul relay yang terpasang pada panel kontrol generator. Fungsi dari relay ini adalah memutus breaker pada sistem berdasarkan sinyal yang diterima dari modul relay yang mengalami gangguan. Beberapa fitur yang dimiliki relay ini yaitu memiliki hand reset dan target mekanik yang berfungsi untuk reset secara manual dan indikator posisi breaker. 3.5.2 Karakteristik Waktu yang diperlukan rele untuk trip saat coil diinjek arus supaya menutup pada kontak normally open sama dengan waktu menutup kontak normally open. 6

3.5.3 Bentuk Fisik Gambar 5.13 Bentuk fisik rele HEA61A 3.5.4 Diagram Skematik Gambar 5.15 outline rele HEA61A 3.6 Transformer Differential Relay type STD16C 3.6.1 Aplikasi Tiap Tipe rele STD adalah unit satu fasa. Tipe STD15C didesain digunakan untuk melindungi trafo 2 belitan yang mempunyai 2 through-current restraint circuits dan 1 differential-circuit. Tipe STD16C didesain untuk trafo 3 belitan dan mempunyai 3 throughcurrent restraint circuits dan satu differential-circuit. Ini mungkin juga digunakan untuk perlindungan fourcircuits transformer hanya ketika 3 sirkuit membutuhkan through-current restraint, dimana sirkuit keempat menjadi yang paling lemah, tidak membutuhkan through-current restraint. 3.6.2 Karakteristik Differential relay dengan type STD ini bekerja dengan rating arus 5 ampere dan frekuensi 50 Hz. Rele ini memiliki rating supply 48/125/250 VDC. Target coil bekerja pada saat 0.6 / 2.0 ampere. Target coil berfungsi sebagai indikator status sistem rele. Tolerensi perbedaan arus pada rele ini bisa diseting dari 15%- 25%-40%. Gambar 5.14 Single line diagram aplikasi Auxiliary Relays Hand Reset With Target 7

Gambar 5.15 nameplate rele tipe STD16C 3.6.3 Bentuk Fisik 4. Penutup 4.1 Kesimpulan 1. Sistem pengaman elektris yang terpasang pada PLTGU Tambak Lorok memiliki fungsi masingmasing. 2. Setiap pengaman memiliki karakteristik berupa rating peralatan yang berbeda, 3. Pengaman elektris cadangan pada PLTGU Tambak Lorok terdiri dari : Offset Mho Distance Relay, Static Timing Relay, Time Overcurrent Relay, Voltage Balance Relay, Auxiliary Relay, Transformer Diifferential Relay. Gambar 5.16 Bentuk fisik rele tipe STD16C 3.6.4 Diagram Skematik 4.2 Saran 1. Perawatan terhadap rele harus sangat di perhatikan terutama pada rele yang berumur. 2. Mengganti rele yang memang harus sudah tidak dapat bekerja secara maksimal, melihat dari pentingnya kegunaan rele tersebut. 3. Memberikan penyuluhan kepada teknisi yang ada di Tambak Lorok mengenai rele, karena hanya sedikit yang mengetahua aplikasi dan karateristik rele. DAFTAR PUSTAKA Gambar 5.17 single line diagram rele STD16C [1] _. Maintenance and System Instructions Book GEK-26420B. [2] _. Maintenance and System Instructions Book GEK-90666D. [3] _. Maintenance and System 8

Instructions Book GEK-45375J. [4] _. Maintenance and System Instructions Book GEK-41831. GE Protection and Control. [5] _. Maintenance and System Instructions Book GEH-2058L. [6] _. Maintenance and System Instructions Book GEK-45307K. BIOGRAFI M. Hasbi Hazmi Basyaruddin. Dilahirkan di Semarang 16 Desember 1989, menempuh pendidikan dasar di SD. H. Isriati Baiturahman Semarang, kemudian dilanjutkan di SMPN 3 Semarang. Lalu dilanjutkan di SMAN 11 Semarang. Dan saat ini sedang menempuh pendidikan Strata-1 di Universitas Diponegoro Konsentrasi Ketenagaan. Semarang, September 2012 Mengetahui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing Karnoto, ST, MT NIP. 132 162 547 9