NASKAH PUBLIKASI CITRA WANITA DALAM NOVEL SURAT BUAT THEMIS KARYA MIRA W : TINJAUAN SASTRA FEMINIS

dokumen-dokumen yang mirip
CITRA WANITA DALAM NOVEL SURAT BUAT THEMIS KARYA MIRA W : TINJAUAN SASTRA FEMINIS

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penulis dihadapkan sebuah dokumen novel Sepenggal Bulan Untukmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. sastra lahir berdasarkan pengalaman yang dirasakan oleh pengarang. Dengan

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1. Disusun Oleh: Apriyani Safitri A

ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Dearah

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGYA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat individualis. Artinya, cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang

BAB III METODE PENELITIAN

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN KRITIK SASTRA FEMINIS

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penulis. Karya sastra memiliki peranan penting di dalam perkembangan

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

CITRA WANITA JAWA DALAM NOVEL MIMI LAN MINTUNA KARYA REMY SYLADO (KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS)

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bulan (2016) Desember Januari Febuari Maret April Mei

Perempuan Bercahaya. Diterbitkan atas kerjasama antara Masyarakat Poetika Indonesia dengan Penerbit Pustaka Pelajar. Rina Ratih

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN INTERTEKSTUAL CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL AIR MATA TERAKHIR BUNDA KARYA KIRANA KEJORA DAN IBUK KARYA IWAN SETYAWAN.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

Salinan P U T U S A N NOMOR.../Pdt.G/2010/PA.Pso

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN SASTRA FEMINIS NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pasangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

PERSPEKTIF GENDER DALAM KUMPULAN CERPEN SEPOTONG HATI YANG BARU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA SMA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

PUTUSAN Nomor 017/Pdt.G/2014/PA.Mtk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI CITRA WANITA DALAM NOVEL SURAT BUAT THEMIS KARYA MIRA W : TINJAUAN SASTRA FEMINIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh : LINA AMALIA A. 310 080 277 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ii ii

ABSTRAK CITRA WANITA DALAM NOVEL SURAT BUAT THEMIS KARYA MIRA W : TINJAUAN SASTRA FEMINIS Lina Amalia, Nim A 310 080 277. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Judul: Citra Wanita dalam Novel Surat Buat Themis karya Mira W: Tinjauan Sastra Feminis. 2010. 256 halaman. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk menjelaskan struktur novel Surat Buat Themis karya Mira W dan 2) mendeskripsikan Citra Wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W dengan tinjauan sastra feminis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan analitis. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti adalah citra wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W, melalui kajian sastra feminis. Data dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan teknik catat. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan metode deskriptif yang penerapannya bersifat menuturkan, memaparkan, memberikan, menganalisis, dan menafsirkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) struktur novel Surat Buat Themis karya Mira W terdiri dari tema, alur, penokohan, dan latar. Tema novel Surat Buat Themis adalah makna ketegaran seorang wanita dalam menghadapi cobaan atau masalah yang dideranya. Alur atau plot novel Surat Buat Themis adalah alur maju. Penokohan dalam novel Surat Buat Themis adalah Penokohan terdiri dari tokoh Dila, Ardhiansyah, Bulan, Bintang, Melvin, Satria, Teguh Perkasa, Bu Henry, Nadia (Kakak Talia), Pak Dono, dan Hilman. Sifat karakteristik tokoh berdasarkan pada tiga dimensi fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Adapun latar dalam novel Surat Buat Themis adalah latar waktu yang ditunjukkan pada tahun 1990-an hingga era globalisasi. Latar tempat ditunjukkan dengan nama-nama kota, tempat, dan negara diantarannya adalah Jakarta, Australia, Kutub Selatan, Bandung, Kafe Dua Tiga (Jakarta), Cigudeg, Shanghai, Fukuoka, dan Punta Tombo. (2) Citra Wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W, yaitu: (a) wanita yang tekun dan ulet dalam Bekerja, (b) wanita sebagai seorang istri yang setia, (c) wanita yang tegar, (d) wanita yang tidak bisa menjaga diri, (e) wanita yang mudah percaya, (f) wanita sebagai ibu. Kata Kunci : Novel, citra wanita, dan analisis feminis iii

PENDAHULUAN Latar Belakang Waluyo (2002: 68) berpendapat bahwa karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinasi kreatif dari seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis. Artinya, cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal, di antaranya metode, munculnya proses kreatif, dan cara mengekspresikan apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampaian yang digunakan. Karya sastra tidak hanya untuk dinikmati, tetapi juga dimengerti. Untuk itulah diperlukan kajian atau penelitian dan analisis mendalam mengenai karya sastra. Chamamah (dalam Jabrohim, 2003: 9) mengemukakan bahwa penelitian karya sastra merupakan kegiatan yang diperlukan untuk menghidupkan, mengembangkan, dan mempertajam suatu ilmu. Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu memerlukan metode yang memadai adalah metode ilmiah. Keilmiahan karya sastra ditentukan oleh karakteristik kesastraannya. Novel Surat Buat Themis mengandung citra wanita. Hal ini tercermin melalui tokoh-tokoh wanitanya yang merupakan gambaran pribadi seorang wanita dalam menghadapi, menyikapi, menyelesaikan, dan menindaklanjuti setiap permasalahan kehidupan yang dihadapi. Novel tersebut menceritakan tokoh Dila yaitu seorang istri yang sangat mencintai suaminya yang bernama Ardian, mereka sangat bahagia dan saling mecintai hingga akhirnya pernikahan mereka dikaruniai dua anak yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan. Akan tetapi, suatu hari kepercayaan istrinya telah disalahgunakan oleh Ardian yang berselingkuh dengan sahabat istrinya, yang bernama Natalia Karina. Awalnya Dila tidak percaya. Namun, setelah mendengar pengakuan Ardian, Dila tidak dapat menerima, akhirnya rumah tangga yang mereka jalin selama bertahun-tahun, kini tidak dapat dipertahankan kembali. 1

Buah hati dari pasangan Dila dan Ardian adalah Bulan dan Bintang. Bulan merupakan anak pertama perempuan dari pasangan tersebut. Bulan menderita gangguan jiwa akibat ulah ayahnya yang berselingkuh dengan sahabat ibunya. Bulan berpacaran dengan Melvin, anak Ardian yang merupakan hasil dari buah perselingkuhannya dengan Talia, Bulan telah berpacaran di luar batas dengan Melvin sedangkan Bintang, anak keduanya (laki-laki) yang masih kecil, telah disodomi oleh tetangganya yang bernama Pak Joel. Dalam hal ini Dila tetap sabar dan tabah menerima cobaan dalam hidupnya. Apalagi Dila telah dikhianati dua kali oleh pria yang dicintainya. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul Citra Wanita dalam Novel Surat Buat Themis Karya Mira W : Tinjauan Sastra Feminis. Pembatasan Masalah Adapun pembataasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis struktural novel Surat Buat Themis karya Mira W. meliputi tema, alur, latar, dan penokohan. 2. Analisis citra wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W. meliputi wanita yang tekun dan ulet bekerja, wanita sebagai seorang istri yang setia, wanita yang tegar, wanita yang mudah percaya, dan wanita sebagai seorang ibu. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur yang membangun novel Surat Buat Themis karya Mira W? 2. Bagaimana citra wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. menjelaskan struktur yang membangun novel Surat Buat Themis karya Mira W ; 2

2. mendeskripsikan citra wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W. Manfaat penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan pembaca lain pada umumnya tentang penelitian karya sastra Indonesia karya Mira W dengan tinjauan sastra feminis. b. Mampu memberikan pandangan bagi masyarakat yang berkaitan dengan citra wanita dan tujuannya yang terwakili dalam karya sastra dengan pendekatan kritik sastra feminis sehingga masyarakat mengetahui peran wanita yang digambarkan dalam karya sastra. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi dan kontribusi bagi mahasiswa jurusan sastra, pengamat sastra, dan masyarakat umum dalam mengekspresikan kesusastraan Indonesia. b. Untuk memberikan bahan masukan, sumber informasi dan gagasan pemikiran bagi para pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji novel Surat Buat Themis karya Mira W adalah metode deskriptif kualitatif. Pengkajian ini bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal (individu atau kelompok), keadaan fenomena, dan tidak terbatas pada pengumpulan data, melainkan meliputi analisis dan interpretasi (Sutopo, 2002:8-10). Dalam penelitian ini penulis mengungkapkan data-data berupa kata, frase, ungkapan, dan kalimat yang ada dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W dan permasalahan-permasalahannya dianalisis dengan teori struktural, serta citra perempuan. Hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. 3

1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah citra wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W. 2. Data dan Sumber Data a. Data Menurut Moeleong (2002:6) dalam analisis deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W. yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010. b. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data kepustakaan yaitu berupa buku, transkip, majalah dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan perincian sebagai berikut. 1) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kepustakaan, simak, dan catat. Teknik pustaka yaitu menggunakan sumber-sumber tertulis yang digunakan, diperoleh sesuai dengan masalah dan tujuan pengkajian sastra, yakni berkaitan dengan kajian feminisme sastra. Teknik simak dan teknik catat berarti peneliti sebagai instrumen kunci melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data primer (Subroto dalam Imron, 2003: 356). 2) Teknik Validasi Data Moeleong (2004: 179) menyatakan teknik keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan antara data dari sumber data yang satu dengan sumber data yang lain sehingga keabsahan dan kebenaran data akan diuji oleh sumber data yang berbeda. Data yang telah diperoleh dibandingkan 4

dengan penelitian-penelitian yang telah dianalisis sebelumnya, yang berhubungan dengan data yang diteliti, serta menggunakan pendapat para pakar psikologi dan sastra. Masing-masing data kemudian di-cross check untuk menentukan kevalidan data. Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data. Trianggulasi adalah kombinasi beragam dari sumber data, tenaga, peneliti, teori, dan teknik metodologis dalam suatu penelitian atas gejala sosial. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan sebagai peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Patton (dalam Sutopo, 2002: 78) menyatakan ada empat macam teknik trianggulasi yaitu: (1) trianggulasi data (data trianggulation), (2) trianggulasi peneliti (investigator trianggulation), (3) trianggulasi metodologis (methodological trianggulation), (4) trianggulasi teoritis (theoretical trianggulation). Dari empat macam trianggulasi yang ada, hanya akan digunakan trianggulasi teori yaitu peneliti akan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa perspektif teori yaitu teori struktural, teori kritik sastra feminis, dan teori citra perempuan. 3) Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah model pembacaan semiotik yakni heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik juga dapat dilakukan secara struktural (Pradopo, dalam Sangidu, 2004:19). Artinya pada tahap ini pembaca dengan bekerja secara terus-menerus lewat pembacaan teks sastra secara bolak balik itu, pembaca dapat mengingat-ingat peristiwa-peristiwa atau kejadiankejadian tersebut antara yang satu dengan lainnya sampai dapat menemukan makna karya sastra pada sistem sastra yang tertinggi, yaitu makna keseluruhan teks sastra sebagai sistem tanda (Riffaterre dan Culler dalam Sangidu, 2004:19). 5

Langkah awal dalam menganalisis novel Surat Buat Themis dalam penelitian ini adalah dengan pembacaan awal novel Surat Buat Themis untuk menganalisis unsur-unsur struktur dalam novel Surat Buat Themis meliputi tema, alur, latar, dan penokohan. Selanjutnya, langkah kedua dengan pembacaan hermeneutik merupakan cara kerja yang dilakukan oleh pembaca dengan bekerja secara terus-menerus lewat pembacaan teks sastra secara bolak-balik dari awal sampai akhir. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis citra wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W, adalah sebagai berikut. a. Wanita yang Tekun dan Ulet dalam Bekerja Dila memang wanita yang tekun dan ulet dalam bekerja, terlihat dari dia bekerja mengelola perusahaan konfeksi warisan almarhum ayahnya yang dikelola sejak dia bercerai, dan ternyata perusahaanya maju pesat. Namun, ketika dia berpacaran dengan Satria, Dila menjadi miskin karena hartanya telah dikuras oleh Satria. Dila kecewa dan menyesal, tetapi Dila tidak pernah patah semangat. Dia tetap bekerja keras walaupun harus merintis dari awal kembali. Di dalam novel Surat Buat Themis wanita yang digambarkan sebagai tokoh yang ulet adalah Dila. Pada tokoh Dila ketika masih hamil dan belum bercerai, dia juga ingin bekerja, tetapi Ardian melarangnya. Hal ini tampak pada kutipan berikut. Dila tidak sempat bekerja, karena dia langsung hamil. Padahal dia ingin sekali meniti karier di bidang manajemen. Ardian melarangnya bekerja lagi. Padahal apa salahnya wanita hamil bekerja? Waktu mengandung aku dulu, katanya ibuku bekerja sampai kandungannya berumur delapan bulan. (Surat Buat Themis: 16) Sebagai seorang perempuan Dila harus bekerja keras apalagi pascaperceraian dia dengan Ardian. Dila tidak bisa tinggal diam kalau tidak mau menerima santunan dari mantan suaminya. 6

b. Wanita sebagai Seorang Istri yang Setia Dila memang seorang istri yang setia. Dila sangat mencintai suaminya yaitu Ardian. Apapun yang diperintahkan Ardian, Dila selalu menurutinya. Namun, Ardian membalas kesetiaannya dengan menghianati cinta istrinya itu. Ardian berselingkuh dengan Talia. Akhirnya Dila memutuskan untuk bercerai, karena Bulan anak dari pasangan Dila dan Ardian menderita gangguan jiwa akibat ulah Ardian atau ayahnya. Hal ini tampak pada kutipan berikut. Tentu saja Dila tidak curiga. Talia sahabatnya. Dan dia tidak punya modal dan keberanian untuk menggoda seorang laki-laki yang sudah menikah. Apalagi kalau pria itu suami sahabatnya. Dila juga percaya sekali pada Ardian. Dia suami yang setia, sabar, tidak genit. Cinta mereka yang sudah bersemi sejak SMA begitu kokoh. Sia-sia Ardian minta maaf. Sia-sia dia menceritakan semuanya dengan terus terang. Luka di hati istrinya tidak mungkin diobati lagi. Koyakannya terlalu dalam. Perdarahannya tidak mau berhenti. Sakitnya tak tertahankan. Ardian ikut merasa sakit melihat kesakitan yang merayap di mata istrinya. Rasanya dia ingin mencungkil keluar matanya supaya tidak usah melihat lagi. Bagaimana dia tega menyakit Dila seperti itu? Bagaimana dia sampai hati menyiksa perempuan yang sangat dicintainya? (Surat Buat Themis: 37) c. Wanita yang Tegar Dila adalah sosok wanita yang tegar. Terlihat dari begitu banyak masalah yang dihadapi dalam hidupnya. Dila harus kehilangan suami yang sangat dicintainya, yaitu Ardian. Dila dikhianati oleh Ardian dengan berselingkuh oleh sahabatnya. Kemudian penderitaan Dila tidak sampai di sini, Dila berpacaran dengan Satria, kebahagian Dila tidak berlangsung lama. Satria telah menguras habis hartanya, kemudian Bulan mencoba bunuh diri. Nyawanya memang terselamatkan, namun jiwanya sudah terganggu. Bintang putra bungsu dari pernikahan dengan Ardian, telah disodomi oleh tetangganya. Dila menyangka Satria yang melakukannya, namun yang didapat justru Dila diperkosa. Hal ini tampak pada kutipan berikut. Pembela Satria justru memutarbalikkan. Katanya Dila memaksa Satria mengakui perbuatannya mencabuli anaknya. Ketika Satria membantah karena memang tidak pernah melakukannya, Dila marah. Dan menuntut balas dengan menuduhnya melakukan perkosaan. Padahal 7

mereka melakukan persetubuhan atas dasar mau sama mau. Mereka sudah sama-sama saling merindukan karena sudah lama tidak berjumpa. Argumentasi yang diajukan dalam sidang sama kuatnya. Tuntutan dan pembelaan punya kelebihan masing-masing. Tetapi entah mengapa, ketika mendengar replik penuntut umum dan duplik penasihat hukum, Dila sudah merasa, dia bakal kalah. (Surat Buat Themis: 183-184) Kutipan di atas menceritakan tentang ketegaran Dila ketika menghadapi sebuah perjuangan di pengadilan, tetapi dewi themis belum berpihak pada Dila. Satria justru bebas dari tuduhan perkosaannya dan pengadilan dalam persidangan dimenangkan oleh Satria. d. Wanita yang Mudah Percaya Dila digambarkan sosok wanita yang mudah percaya terhadap orang yang disayanginya. Dila percaya sekali terhadap sahabatnya yaitu Talia dan Ardian mantan suaminya, namun kepercayaan Dila disalahgunakan oleh Ardian dan Talia dengan cara berselingkuh. Dila juga kembali dibohongi oleh orang yang dulu pernah menjadi tambatan hatinya yaitu Satria, Dila terlihat begitu menyanyangi Satria. Dila tidak sadar bahwa kehadiran Satria akan membawa lukanya tergores kembali. Dila telah ditipu mentah-mentah oleh Satria dengan menipu dan menguras harta Dila. Hal ini tampak pada kutipan berikut. Ardiansyah ikut membantu sahabat istrinya dalam masa yang sulit itu. Dia sering disuruh seorang diri mengantarkan Talia pulang kalau Bulan panas, padahal Talia perlu pendamping, tidak jarang Dila minta suaminya yang menemani sahabatnya. Tentu saja Dila tidak curiga. Talia sahabatnya dan tidak punya modal keberanian untuk menggoda seorang laki-laki yang sudah menikah. Dila juga percaya sekali pada Ardian. Dia suami yang setia, sabar, tidak genit. Cinta mereka yang sudah bersemi sejak SMA begitu kokoh. (Surat Buat Themis: 15) Ternyata untuk kedua kalinya kepercayaannya kepada seorang lakilaki telah diselewengkan. Untuk kedua kalinya dalam hidupnya dia dikhianati oleh pria yang sangat dipercayainya. Begitu mudahkan dia dibohongi? Kutipan di atas menceritakan bahwa Dila telah ditipu laki-laki untuk kedua kalinya, dia terlalu memercayai Satria laki-laki yang pernah menjadi kekasihnya. Satria berhasil menguras habis harta Dila, padahal Dila sudah 8

sangat memercayainya. Akhirnya Dila hanya menyesal dan tersadar bahwa dia begitu mudah untuk dibohongi oleh orang-orang yang disayanginya. e. Wanita sebagai Ibu Dila dan Talia digambarkan sosok ibu yang begitu menyayangi anakanaknya. Terlihat dari cara Dila merawat Bulan ketika emnagalami gangguan jiwa. Dila tidak henti-hentinya merawat dia, hingga Dila menyawa perawat untuk menjaga Bulan ketika Dila sedang sibuk bekerja. Dila juga menyayangi putra keduanya yaitu Bintang, ketika tahu bahwa Bintang telah disodomi, Dila berusaha untuk mengetahui siapa yang telah melakukan perbuatan tersebut. Dila mengusut perbuatan tersebut dengan melaporkan Pak Doel ke polisi untuk dihukum dan diberi sanksi yang setimpal. Tokoh Talia juga digambarkan sebagai ibu yang ingin melindungi anaknya. Meskipun Melvin terbukti membunuh, ibunya tetap melindungi agar tetap tidak masuk penjara. Talia khawatir ketika Melvin pergi meninggalkan rumah setelah perselingkuhannya diketahui. Talia kawatir bagaimana Melvin akan menghadapi hidupnya di jalanan dengan teman-temannya yang menjadi sampah masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis feminisme dapat disimpulkan bahwa citra wanita dalam novel Surat Buat Themis sebagai berikut. 1. Citra Wanita dalam novel Surat Buat Themis karya Mira W. a. Wanita yang Tekun dan Ulet dalam Bekerja b. Wanita sebagai Seorang Istri yang Setia c. Wanita yang Tegar d. Wanita yang Mudah Percaya e. Wanita sebagai Ibu 9

Saran Adapun saran yang ingin disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kesadaran bersama bagi peneliti dan membaca untuk memahami kenyataan sosial terkait dengan masalah citra wanita yang terjadi di masyarakat. 2. Masalah citra wanita merupakan masalah aktual yang diharapkan mendapat perhatian dari pengarang, pembaca, kritikus, dan mahasiswa yang bersangkutan. 3. Novel ini kurang cocok jika diterapkan pada pengajaran di SMP dan SMA karena terlalu menonjolkan sisi buruknya. 10

DAFTAR PUSTAKA Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT Hanindita Graha Widia. Sangidu. 2004. Penelitian Sastra, Pendekatan Teori Sastra, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya UGM. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Waluyo, Herman J. 2006. Drama: Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Surakarta: Sebelas Maret University Press. W, Mira. 2010. Surat Buat Themis. Jakarta: Gramedia. 11