PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENGGUNAAN MEDIA GEOBOARD (PAPAN BEPAKU) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN ARENDS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

3

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Ajeng Esti Pratista 1), H. Soegiyanto 2), Usada 3), Idam Ragil Widianto A 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail : ajengpratista173@gmail.com Abstract: The objective of this research is to investigate the improvement of the conceptual understanding of energy and its effect on daily life through the application of the Problem-Based Learning (PBL) model of the students in Grade III of State Primary School I of Tamanrejo, Tunjungan, Blora in Academic Year 2014/2015. This research used the classroom action research with two cycles. Each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of research were the class teacher and the students as many as 34 in Grade III of the aforementioned school. The data sources of research were the class teacher, the students, and the related documents. The data were collected through observation, documentation, in-depth interview, and test. They were validated by using the content validity and analyzed by using the statistical descriptive comparative technique of analysis comprising four components, namely: data processing, data display, data comparison, and conclusion drawing. The conclusions of this research is the aplication of PBL model can improve the conceptual understanding of energy and its effect on daily life of the students in Grade III of State Primary School I of Tamanrejo, Tunjungan, Blora in Academic Year 2014/2015. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas III SDN I Tamanrejo Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru kelas dan seluruh siswa kelas III SDN I Tamanrejo yang berjumlah 34 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa dan dokumen terkait. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Uji validitas data pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif yang terdiri dari empat komponen, yaitu pengolahan data, penyajian data, membandingkan data, dan menyimpulkan data. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas III SDN I Tamanrejo Tahun Ajaran 2014/2015. Kata Kunci: Problem Based Learning, Pemahaman konsep, Energi dan Pengaruhnya Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Pendidikan diharapkan mampu merubah dan mengembangkan pola kehidupan bangsa kearah yang lebih baik. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, diharapkan dapat merubah dan mengembangkan pola kehidupan bangsa kearah yang lebih baik. Seperti yang terkandung dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3, fungsi pendidikan nasional yaitu bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran yang dapat mengarahkan pemahaman siswa dalam mengenal lingkungan, memahami serta mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, bagaimana siswa memanfaatkan lingkungan, apa yang dilakukan pada saat dihadapkan dengan fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bahkan siswa akhirnya dituntut untuk mampu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan alam yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Daryanto & Mulyo Rahardjo (2012:2-12) mengemukakan bahwa keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yakni internal dimana kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku, meliputi ke- 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3, 4) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS 1

2 cerdasan, bakat (aptitude), keterampilan/ kecakapan, minat, motivasi, serta kondisi fisik dan mental. Sedangkan faktor eksternal yaitu kondisi di luar individu yang mempengaruhi belajarnya, misalnya lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pembelajaran berupaya untuk mengubah siswa yang belum terdidik menjadi terdidik; siswa yang belum memiliki pengetahuan tertentu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan; dan siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan sebagai pribadi yang baik/ positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik (Annurahman, 2010:34). Salah satu permasalahan dalam pengajaran yang dihadapi oleh kalangan guru/pendidik adalah bagaimana membuat siswa tidak hanya menghafal konsep tapi juga mampu memaknai konsep yang diajarkan. Terkait pemahaman konsep, Heruman (2007:3) mengatakan bahwa pemahaman konsep merupakan pembelajaran lanjutan dari penamaan konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep.... Sedangkan Hamalik (2008: 166) menyatakan untuk mengetahui apakah siswa telah paham akan suatu konsep, setidaknya ada empat hal yang dapat diperbuatnya, yaitu siswa dapat menyebutkan nama contoh-contoh konsep bila dia melihatnya, dapat menyatakan ciri-ciri konsep tersebut, dapat memilih, membedakan antara contohcontoh dari yang bukan contoh, mampu memecahkan masalah yang sesuai dengan konsep tersebut. Melalui pemahaman konsep e- nergi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat memahami kejadian di lingkungan sekitar yang berkenaan dengan e- nergi dan pengaruhnya, dan dapat memaparkan dengan jelas konsep tersebut, sehingga didapatkan pengetahuan yang baru. Pada observasi awal, terlihat siswa kelas III SDN I Tamanrejo, Tunjungan, Blora Tahun Ajaran 2014/2015, dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya, kegiatan belajar lebih berpusat pada guru (teacher center). Aktivitas siswa pasif, hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting saja, menjawab pertanyaan jika ditunjuk, dan diakhiri dengan mengerjakan tugas dari guru. Dari kondisi tersebut menyebabkan pembelajaran kurang optimal sehingga berdampak pada sedikitnya ilmu yang didapat oleh siswa sehingga menyebabkan pemahaman konsep materi energi dan perubahannya masih rendah. Berdasarkan pada nilai tes awal/pratindakan, menunjukkan bahwa dari 34 siswa yang mendapat nilai 8,2 sebanyak 4 siswa, 7,8 sebanyak 6 siswa, 7,2 sebanyak 6 siswa, dan yang lain mendapatkan nilai di bawah 6,9. Sesuai dengan nilai tes awal tersebut, ada 18 siswa atau 59,24% siswa yang belum tuntas. Rendahnya pemahaman siswa tentang materi energi dan perubahannya dapat berdampak pada tingkat kepekaan siswa terhadap keberadaan sumber energi yang ada, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, ketidak tahuan siswa mengenai cara menghemat energi yang tersedia, dan bahkan siswa tidak dapat memecahkan masalah yang berkenaan dengan energi dan perubahannya. Untuk mengatasi masalah tesebut, sangat dibutuhkan suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang memberdayakan siswa, merangsang keaktifan siswa, serta mampu melatih siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah secara mandiri. Pembaharuan dalam proses belajar tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). PBL adalah salah satu model pembelajaran yang bercirikan terdapat masalah-masalah dalam kehidupan nyata yang diberikan kepada siswa secara mandiri maupun kelompok dan masalah tersebut harus dipecahkan sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki dan dengan tambahan informasi yang relevan (Amir, 2010:12). Apabila pembelajaran terpadu/tematik terorientasi atau berbasis pada tema, maka PBL berbasis pada masalah. Masalah yang diberikan kepada siswa hendaknya yang relevan, autentik, dan bermakna bagi kehidupan siswa (Anitah, 2009:70). Sudjana dalam Trianto (2009:96) menyebutkan manfaat khusus yang diperoleh jika menerapkan model PBL yaitu dapat membantu siswa merumuskan tugas-tugas, bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pe-

3 lajaran bukan dari buku, melainkan dari masalah disekitar siswa. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL yaitu dengan pengenalan/pemberian masalah, identifikasi, analisis masalah, hipotesis, pencarian materi penunjang yang relevan, kemudian melakukan penyimpulan serta evaluasi/ pelaporan (Sugiyanto, 2009:155-159). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep energi dan pengaruhnya dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model PBL siswa kelas III SDN I Tamanrejo, Tunjungan, Blora Tahun Ajaran 2014/2015. METODE Penelitian dilaksanakan di SDN I Tamanrejo Tahun Ajaran 2014/2015 terhitung dari bulan Januari hingga Juni 2015. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN I Tamanrejo dengan jumlah siswa 34 siswa, yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui dua siklus. Adapun tahapan-tahapan pada setiap siklusnya yaitu terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suwandi, 2009:28). Pada penelitian ini, data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif komparatif. Menurut Suwandi (2009:61) model analisis deskriptif komparatif memiliki beberapa tahap/komponen, yaitu pengolahan data, penyajian data, membandingkan data dan menyimpulkan data. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 88,23% yakni 30 dari 34 siswa mampu mencapai nilai diatas KKM ysitu 69. HASIL Pada kondisi awal/pratindakan, pemahaman konsep siswa mengenai energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari dapat dikatakan masih rendah. Dibuktikan dengan data nilai pemahaman konsep siswa kelas III SDN I Tamanrejo yang disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Siswa Pratindakan Interval xi fi fi.xi Persentase (%) 39-43 41 5 205 14,71 44-48 46 4 184 11,76 49-53 51 1 51 2,94 54-58 56 4 224 11,76 59-63 61 3 183 8,82 64-68 66 1 66 2,94 69-73 71 6 426 17,65 74-78 76 6 456 17,65 79-83 81 4 324 11,76 Jumlah 549 34 2119 100 Terendah = 39 Tertinggi = 82 Rata-rata = 2119 : 34 = 62,32 Siswa Tuntas = 16 Siswa Tidak Tuntas = 18 Ketuntasan Klasikal = (16 : 34) x 100% = 47,05% Berdasarkan data pada Tabel 1, diketahui bahwa nilai terendah pada saat pratindakan adalah 39, dan nilai tertinggi 82. Sedangkan rata-rata nilainya adalah 62,32. Siswa yang mencapai KKM hanya 16 atau 47, 05% dari jumlah seluruh siswa. Sehingga siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 18 siswa atau 52,95% dari jumlah seluruh siswa. Oleh sebab itu, diperlukan tindakan perbaikan kepada siswa. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus ke I dengan menerapkan model PBL pada pembelajaran materi energi dan pengaruhnya, nilai pemahaman siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya nilai rata-rata ketuntasan klasikal siswa akan konsep energi dan pengaruhnya.

4 pemahaman konsep siswa pada siklus ke I dapat disajikan pada tabel berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Siswa Siklus I Interval xi fi fi.xi Persentase (%) 51-54 52,5 1 52,5 2,94 55-58 56,5 2 113 5,88 59-63 61 2 122 5,88 64-68 66 8 528 23,53 69-73 71 19 1349 55,88 74-78 76 2 152 5,88 Jumlah 383 34 2316,5 100 Terendah = 51 Tertinggi = 78 Rata-rata = 2316,5 : 34 = 68,11 Siswa Tuntas = 21 Siswa Tidak Tuntas = 13 Ketuntasan Klasikal = (21 : 34) x 100% = 61,76% Berdasarkan data Tabel 2, dapat diketahui bahwa nilai terendah pada siklus I adalah 51 dan nilai tertinggi 78. Sedangkan ratarata nilai pemahaman konsep siswa mencapai 68,11. Jumlah siswa yang mampu mencapai KKM adalah 21 atau 61,76%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM menjadi 13 atau 38,24% dari jumlah seluruh siswa. Dilihat dari hasil tindakan pada siklus I, pemahaman konsep siswa sudah mengalami peningkatan daripada kondisi awal/pratindakan, baik nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata serta ketuntasan klasikal. Namun kondisi tersebut belum sesuai dengan indikator kinerja penelitian, sehingga perlu dilaksanakan tindakan siklus II. Berpedoman dari hasil siklus ke I, peneliti bersama guru kelas III mengadakan refleksi terhadap kegiatan-kegiatan pada siklus I. Refleksi ditujukan untuk memberikan perbaikan atas kekurangan pada siklus I yang nantinya akan diaplikasikan pada siklus II. Setelah beberapa perbaikan tindakan diterapkan di siklus II, ternyata hasil pemahaman konsep siswa dapat lebih meningkat. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan dari nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata kelas, serta ketuntasan klasikal yang mengalami perkembangan yang lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Untuk lebih jelasnya, hasil data perolehan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Siswa Siklus II Interval xi Fi fi.xi Persentase (%) 65-68 66,5 2 133 5,88 69-72 70,5 9 634,5 26,47 73-76 74,5 12 894 35,29 77-80 78,5 5 392,5 14,71 81-84 82,5 5 412,5 14,71 85-88 86,5 1 86,5 2,94 Jumlah 459 34 2553 100 Terendah = 65 Tertinggi = 88 Rata-rata = 2553 : 34 = 75,08 Siswa Tuntas = 32 Siswa Tidak Tuntas = 2 Ketuntasan Klasikal = (32 : 34) x 100% = 94,11% Berdasarkan data Tabel 3, dapat diketahui nilai terendah pada siklus II adalah 65, nilai tertinggi 88, dan nilai rata-rata yaitu 75, 08. Siswa yang mampu mencapai KKM adalah 32 atau 94,11% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan yang belum mencapai KKM yaitu 2 atau 5,89% dari jumlah seluruh siswa. Dari hasil yang ada, dapat dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi energi dan pengaruhnya dengan menerapkan model PBL telah berhasil, karena sudah mencapai indikator kinerja penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Peningkatan pemahaman konsep tersebut dapat terlihat jelas pada tabel berikut ini. Tabel 4. Tabel Perkembangan Pemahaman Konsep Keterangan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Terendah 39 51 65 Tertinggi 72 78 88 Rata-rata 60,26 68,11 75,08 Ketuntasan Klasikal (%) 47,05% 61,76% 94,11%

5 Dari Tabel 4, terlihat bahwa nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal mulai dari kondisi awal/pratindakan, menuju siklus I, kemudian siklus ke II mengalami perkembangan atau peningkatan, yang diakhiri dengan tercapainya target indikator peneli-tian pada hasil siklus II. PEMBAHASAN Pemahaman konsep siswa pada kondisi awal/pratindakan masih rendah. Hal ini dibuktikan dari data ketuntasan klasikal, bahwa siswa yang mencapai KKM hanya 16 atau 47,05% dari jumlah seluruh siswa. Dan yang belum mencapai KKM berjumlah 18 atau 52, 95% dari jumlah seluruh siswa. Kondisi tersebut disebabkan diantaranya karena pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa tidak aktif, suasana kelas yang membosankan, materi yang disampaikan dengan metode ceramah, menghafal dan mengerjakan tugas. Sehingga perlu dilakukan tindakan perbaikan yaitu menerapkan model pembelajaran PBL. Dengan penerapan model PBL diharapkan suasana belajar lebih aktif dan mandiri, sehingga siswa lebih diberdayakan dan pengetahuan barunya semakin berkembang. Pada siklus ke I, meski belum terbiasa dengan model PBL dan belum banyak siswa aktif, namun kegiatan belajar/aktivitas siswa mengalami peningkatan, yaitu berdampak pada hasil evaluasi. Rata-rata nilai pemahaman konsep siswa mencapai 68,11. Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 21 atau 62,76% dari jumlah seluruh siswa, dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM yaitu 13 atau 38, 24% dari jumlah seluruh siswa. Data tersebut mengindikasikan bahwa dari kondisi pratindakan pemahaman konsep siswa telah mengalami peningkatan. Akan tetapi, hasil pada siklus I belum memenuhi indikator kinerja penelitian, sehingga perlu diadakan siklus II. Selanjutnya pada siklus II, siswa mulai terbiasa dengan masalah yang disajikan oleh guru, jumlah siswa aktif dalam pembelajaran juga bertambah. Sehingga nilai pemahaman konsep siswa meningkat. Rata-rata nilai menjadi 75,08. Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 32 atau 94,11% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan yang belum mencapai KKM hanya 2 atau 5,89% dari jumlah seluruh siswa. Dengan hasil tersebut, indikator penelitian telah terpenuhi dan penelitian dapat diberhentikan. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, materi energi dan pengaruhnya pada pembelajaran IPA sangatlah penting, dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa perlu mendapatkan materi tersebut secara keseluruhan, jangan hanya dengan menghafalkan. Mengingat bahwa konsep tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, maka siswa harus terlibat dalam pemecahan masalah-masalah nyata yang ada. Hasil nyata di atas sesuai dengan pendapat Anitah (2009:71), keuntungan yang didapat jika menerapkan model PBL, diantaranya: 1) memadukan materi sehingga pemahaman lebih komperhensif; 2) mengajarkan keterampilan memecahkan masalah. Sedangkan menurut Suprijono (2010:72), hasil dari pembelajaran berbasis masalah, yaitu siswa akan memiliki keterampilan menyelidiki dan keterampilan mengatasi masalah. Dari data hasil penelitian di atas, mulai dari pratindakan, siklus I, kemudian siklus II, nilai rata-rata, ketuntasan klasikal maupun aktivitas siswa, tercatat telah mengalami peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas III SDN I Tamanrejo, Tunjungan, Blora Tahun Ajaran 2014/2015 SIMPULAN Penerapan model PBL pada penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPA materi energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas III di SDN I Tamanrejo selama dua siklus, tercatat bahwa ketuntasan klasikal pratindakan sebanyak 16 siswa atau 47,05%, ketuntasan klasikal pada siklus I sebanyak 21 siswa atau 61,76% dan ketuntasan klasikal pada siklus II sebanyak 32 siswa atau 94,11. Berdasarkan data hasil penelitian di a- tas, dapat ditarik kesimpulan yaitu penggunaan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas III SDN I Tamanrejo Tahun Ajaran 2014/2015.

6 DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufiq. (2010). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Anitah, Sri. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Daryanto & Rahardjo, Mulyo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Hamalik, Oemar. (2008). Perencanaan Pengajaran Berdasarakan Pendekatan Sistem.Jakarta: PT Bumi Aksara. Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional & Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Visimedia. Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suwandi, Sarwiji. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.