BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PATI DAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Pati

PEMERINTAH KABUPATEN PATI INSPEKTORAT Jalan setyabudi No. 34 A Telp. (029s) pati - Kode pos 59115

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

Sekretariat Daerah Bappeda A. LEGALISASI RAPERDA RTRW B. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG. program :

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. untuk meningkatkan kemandirian lokal dalam rangka membangun daya saing

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Pati Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

BAB 5 PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksaan Pendaftaran Tanah untuk Perumahan di Kabupaten Pati. a. Keadaan Monografi Kabupaten Pati

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB III MATERI DAN METODE. Aliran Sungai Jratunseluna dilaksanakan pada bulan November - Desember 2015.

Geo Image 5 (2) (2016) Geo Image.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (DPMD) KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

KAJIAN KONVERSI SAWAH MENJADI NON SAWAH DI KABUPATEN PATI TAHUN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pemerintah Kabupaten Demak

BAB I P E N D A H U L U A N

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kabupaten Pati

BAB 4 ANALISIS HASIL PERHITUNGAN EFISIENSI RELATIF PUSKESMAS- PUSKESMAS DI KABUPATEN PATI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PATI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

IP KELURAHAN MUNTILAN 2015 I-1

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

A. Gambaran Umum Daerah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KOTA PARE-PARE.

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS KONDISI UMUM WILAYAH SEKITAR LOKASI PLTN UJUNG LEMAH ABANG

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Kota batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada

BAB I PENDAHULUAN. "Perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Pati dengan Konsep Sustainable building

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUDUS. kondisi umum geografis, demografis, ekonomi, dan juga Satuan Kerja Perangkat

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LUWU.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ALOKASI TAMBAHAN FORMASI PENGADAAN CPNS DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KABUPATEN PATI TAHUN 2008

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARRU.

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pati tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 1.1 PEMERINTAHAN Pemerintah Kabupaten Pati dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Sejak otonomi daerah pada tahun 2001, jumlah kecamatan di Kabupaten Pati tidak mengalami perubahan yaitu 21 kecamatan. Pada tahun 2006 jumlah desa/kelurahan bertambah menjadi 406 desa/kelurahan dari 405 desa/kelurahan, karena ada pemekaran desa di Kecamatan Gabus yaitu Desa Pantirejo, yang dipecah menjadi dua desa yaitu Desa Pantirejo dan Desa Kosekan. Tahun 2012 ada penggabungan RT menjadi 7.518 RT dari 7.551 pada tahun 2011 dan di Tahun 2013 berkurang lagi menjadi 7.518 RT. Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan No. Nama Kecamatan Jumlah Luas Wilayah Kelurahan/Desa (Ha) % thd total 1 Sukolilo 16 15.874 10,56 % 2 Kayen 17 9.603 6,39 % 3 Tambakromo 18 7.247 4,82 % 4 Winong 30 9.994 6,65 % 5 Pucakwangi 20 12.283 8,17 % 6 Jaken 21 6.852 4,56 % 7 Batangan 18 5.066 3,37 % 8 Juwana 29 5.593 3,72 % 9 Jakenan 23 5.304 5,01 % 10 Pati 5/24 4.249 2,83 % 11 Gabus 23 5.551 3,69 % 12 Margorejo 18 6.181 4,11 % 13 Gembong 11 6.730 4,48 % 14 Tlogowungu 15 9.446 6,28 % 15 Wedarijaksa 18 4.085 2,72 % 16 Trangkil 16 4.284 2,85 % 17 Margoyoso 22 5.997 3,99 % 18 Gunungwungkal 15 6.180 4,11 % 19 Cluwak 13 6.931 4,61 % 20 Tayu 21 4.759 3,16 % 21 Dukuhseti 12 8.159 5,43 % Jumlah 5/401 150.368 100 % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 1

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan, Pemerintah Kabupaten Pati telah membentuk organisasi perangkat daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati, Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Pati disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (SKPD di DPPKAD), Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja (SKPD di Kesbangpol, Satpol, Inspektorat), Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, dan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pati terdiri dari: Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 13 Dinas Daerah, 13 Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 21 Kecamatan dan 5 Kelurahan yang bertanggung jawab kepada Bupati Pati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pati. 1.2 KEPEGAWAIAN Pegawai sebagai aset dan unsur utama dalam organisasi memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Semua unsur sumber daya organisasi tidak akan berfungsi tanpa ditangani oleh manusia yang merupakan penggerak utama jalannya organisasi. Tanpa didukung dengan kinerja yang baik atau tinggi dari aparatur, suatu organisasi akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tujuannya. Peningkatan profesionalisme pegawai dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang handal dan berkompeten dengan bidang tugasnya. Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Pati pada 31 Desember 2014 sebanyak 12.286 orang, terdiri dari 6.371 orang atau 52% berjenis kelamin laki-laki dan 5.915 orang atau 48% merupakan pegawai perempuan. Dilihat dari jenjang pendidikan PNS di Kabupaten Pati, sebagian besar merupakan pegawai dengan tingkat pendidikan S1 dan SLTA. Jumlah PNS dengan pendidikan S1 sebanyak 6.998 orang atau 57 % dari total PNS, sedangkan PNS dengan pendidikan SLTA sebanyak 2.136 orang atau 17 % dari total PNS, pendidikan SD sebanyak 132 orang atau 1 % dari total PNS, pendidikan SLTP sebanyak 321 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 2

orang atau 3 % dari total PNS, dan D3 sebanyak 1.759 orang atau 14 % dari total PNS di Kabupaten Pati. 1.3 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH 1.3.1 BATAS ADMINISTRASI Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / kota di JawaTengah bagian timur yang berbatasan: Sebelah utara : dibatasi wilayah Kab. Jepara dan Laut Jawa; Sebelah barat : dibatasi wilayah Kab. Kudus dan Kab. Jepara; Sebelah selatan : dibatasi wilayah Kab. Grobogan dan Kab. Blora; Sebelah timur : dibatasi wilayah Kab. Rembang dan Laut Jawa. Gambar 1.1 Peta Kabupaten Pati Sumber: Pati Dalam Angka, 2014 1.3.2 LUAS WILAYAH Kabupaten Pati terletak di pantai utara bagian timur, berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di bagian barat, Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Rembang di bagian timur, dan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora di bagian selatan. Letak astronominya antara 110,50 dan 111,15 bujur timur dan 6,25 dan 7,00 lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Pati adalah 150.368 Ha Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / kota di Jawa Tengah bagian timur. Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 Ha yang terdiri dari 58.448 Ha lahan sawah dan 91.920 Ha lahan bukan sawah. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam tabel luas tanah menurut penggunaannya, tabel berikut 1.2 berikut ini. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 3

Tabel 1.2 Luas Tanah Menurut Penggunaannya Kecamatan Lahan Lahan Sawah Bukan Sawah Jumlah/ Total Persentase (%) 010. Sukolilo 020. Kayen 030. Tambakromo 040. Winong 050. Pucakwangi 060. Jaken 070. Batangan 080. Juwana 090. Jakenan 100. Pati 110. Gabus 120. Margorejo 130. Gembong 140. Tlogowungu 150. Wedarijaksa 160. Trangkil 170. Margoyoso 180. Gunungwungkal 190. Cluwak 200. Tayu 210. Dukuhseti 7.253 4.937 2.947 4.202 5.023 3.595 2.082 1.165 3.871 2.558 4.075 2.708 823 1.829 1.967 1.034 1.210 1.624 1.344 2.138 2.063 8.621 4.666 4.300 5.792 7.260 3.257 2.984 4.428 1.433 1.691 1.476 3.473 5.907 7.617 2.118 3.250 4.787 4.556 5.587 2.621 6.096 15.874 9.603 7.247 9.994 12.283 6.852 5.066 5.593 5.304 4.249 5.551 6.181 6.730 9.446 4.085 4.284 5.997 6.180 6.931 4.759 8.159 10,56 6,39 4,82 6,65 8,17 4,56 3,37 3,72 3,53 2,83 3,69 4,11 4,48 6,28 2,72 2,85 3,99 4,11 4,61 3,16 5,43 Jumlah/ Total 58.448 91.920 150.368 100,00 Sumber: Wikipedia, 2014 1.3.3 TOPOGRAFI DAN MORFOLOGI Wilayah Kabupaten Pati terletak pada ketinggian antara 0-1.000 m di atas permukaan air laut rata-rata dan terbagi atas 3 relief daratan, yaitu: a. Lereng Gunung Muria, yang membentang sebelah barat bagian utara Laut Jawa dan meliputi wilayah Kecamatan Gembong, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak. b. Dataran rendah membujur di tengah sampai utara Laut Jawa, meliputi sebagian Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Wedarijaksa, Juwana, Winong, Gabus, Kayen bagian Utara, Sukolilo bagian utara, dan Tambakromo bagian utara. c. Pegunungan Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil wilayah Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi. Dengan melihat peta topografi wilayah Kabupaten Pati, wilayah dengan ketinggian 0-100 m dpl merupakan wilayah yang terbesar yaitu meliputi wilayah seluas 100.769 Ha atau dapat dikatakan bahwa topografi wilayah Kabupaten Pati sebagian besar merupakan dataran rendah sehingga wilayah ini potensial untuk menjadi lahan pertanian. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 4

No. (meter dari permukaan laut / m dpl) Tabel 1.3 Ketinggian dari Permukaan Air Laut Dirinci Tiap Kecamatan di Kabupaten Pati Wilayah 1 0-7 Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Trangkil, Wedarijaksa, Pati, Juwana, Margorejo, Jakenan, Batangan, Jaken, Gabus, sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Winong, dan Pucakwangi, serta sebagain kecil Kecamatan Tlogowungu dan Gunungwungkal. 2 7-100 Sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Pucakwangi, Margorejo, Tlogowungu, Gunungwungkal, Cluwak, sebagian kecil Kecamatan Margoyoso dan Dukuhseti. 3 100-500 Sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Cluwak, Gunungwungkal, Tlogowungu, Gembong dan sebagian kecil Kecamatan Pucakwangi dan Margorejo 4 500-1000 Sebagian kecil Kecamatan Gembong, Tlogowungu 5 > 1000 Sebagian kecil Kecamatan Gembong, Tlogowungu Sumber: Kabupaten Pati Dalam Angka, 2006 Ketinggian wilayah yang terendah di Kabupaten Pati berada di Kecamatan Tayu dengan ketinggian 1 m di atas permukaan laut dan tertinggi berada di Kecamatan Tlogowungu dengan ketinggian 624 m di atas permukaan laut. Menurut hasil pendataan potensi desa (PODES) tahun 2011, sebagian besar desa di Kabupaten Pati merupakan desa bukan pesisir yang jumlahnya mencapai 354 desa dengan topografi wilayah sebagian besar berada di dataran yaitu sebanyak 339 desa. Jenis tanah di Kabupaten Pati terbagi menjadi dua bagian yaitu daerah bagian utara dan daerah bagian selatan. Jenis tanah di daerah bagian utara meliputi tanah red yellow, latosol, aluvial, hidromer, dan regosol. Sedangkan di bagian selatan terdiri dari tanah aluvial, hidromer, dan gromosol, Rincian menurut kecamatan sebagai berikut: 1. Batangan, Sukolilo, Gabus dan Jakenan merupakan tanah Aluvial; 2. Cluwak, Gunungwungkal dan Gembong merupakan tanah Latosol; 3. Juwana dan Margoyoso merupakan tanah Aluvial dan Red Yellow mediteran; 4. Pati dan Margorejo merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol, Aluvial dan Hidromer; 5. Kayen dan Tambakromo merupakan tanah Aluvial dan Hidromer; 6. Pucakwangi dan Winong merupakan tanah Gromosol dan Hidromer; 7. Wedarijaksa merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol dan Regosol; 8. Tayu merupakan tanah Aluvial, Red Yellow dan regosol; dan 9. Tlogowungu merupakan tanah Latosol dan Red Yellow mediteran. 1.3.4 IKLIM Berdasarkan curah hujan wilayah di Kabupaten Pati terbagi atas berbagai type iklim (oldeman) tersebut adalah sebagai berikut. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 5

Tabel 1.4 Type Iklim ( oldeman ) Oldeman Kecamatan District Climate Type 010. Sukolilo 020. Kayen 030. Tambakromo 040. Winong E 2 050. Pucakwangi E 2 060. Jaken E 3 070. Batangan E 3 080. Juwana E 4 090. Jakenan E 3 100. Pati 110. Gabus 120. Margorejo 130. Gembong 140. Tlogowungu 150. Wedarijaksa E 1 160. Trangkil E 1 170. Margoyoso 180. Gunungwungkal 190. Cluwak C 2 200. Tayu 210. Dukuhseti Sumber: Wikipedia, 2014 1.4 GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI Komposisi penduduk di Kabupaten Pati bila diamati dari piramida penduduk pada tahun 2013 menuju ke arah yang lebih baik, ditunjukkan dengan adanya arah perkembangan penduduk yang hampir sama dari penduduk usia 0-4 tahun sampai dengan penduduk usia 45-49 tahun. Komposisi penduduk juga dapat dihubungkan dengan Dependency Ratio (DR) / Angka Ketergantungan, yang menggambarkan beban tanggungan ekonomi kelompok umur Gambar 1.2 Piramida Penduduk Kabupaten Pati Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2014 produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok umur tidak produktif (0-14 tahun) dan (65+). Angka ketergantungan tahun 2013 sebesar 48,08 persen, berarti setiap 100 penduduk yang produktif menanggung sekitar 48 penduduk yang tidak produktif. Jumlah penduduk Kabupaten Pati dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, hal ini dapat dilihat pada tabel indikator kependudukan Kab. Pati, namun tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2013 sebesar 0,66 persen lebih rendah dibanding tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar 0,73 persen. Dengan luas wilayah sekitar 1.503 Km², rata-rata setiap Km² ditempati penduduk sebanyak 810 jiwa/km2 pada tahun 2013, meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 803 jiwa/km2. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 6

Jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Pati lebih banyak di banding dengan jumlah penduduk laki-laki. Sex ratio tahun 2013 nilainya lebih kecil dari 100 yaitu sebesar 94 persen berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 94 penduduk laki-laki. Menurut data Sakernas 2013, status pekerjaan utama penduduk yang bekerja sebagian besar adalah sebagai buruh/karyawan/ pegawai, yaitu sebesar 25,97 persen. Selanjutnya adalah pekerja keluarga/ tidak dibayar sebesar 23 persen dan berusaha dibantu buruh tidak tetap yaitu 20,72 persen Sebaliknya yang berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar hanya 4,17 persen. Status penduduk yang berusaha sendiri sebesar 13,44 Tabel 1.5 Indikator Kependudukan Kabupaten Pati Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2014 persen, lebih tinggi daripada pekerja bebas sebesar 12,70 persen, terdiri dari pekerja bebas di sektor pertanian dan non pertanian. Ditinjau dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk yang bekerja di Kabupaten Pati dari tahun 2011-2013 mayoritas mempunyai latar belakang pendidikan SD ke bawah, yaitu masing-masing tercatat sebesar 57,70 persen, 57,47 persen dan 50,98 persen. Pendidikan tinggi (Diploma/Universitas ke atas) masih merupakan bagian terkecil dari penduduk yang bekerja, yakni sebesar 7,61 persen di tahun 2013. Sedangkan yang berpendidikan SLTP tahun 2013 turun menjadi 19,95 persen bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 20,38 persen dan naik biladibandingkan tahun 2011 sebesar 17,77 persen. Penduduk bekerja yang berpendidikan SLTA tahun 2013 sebanyak 21,46 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yakni sebanyak 21,51 persen. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Bulan Agustus 2013, pada tahun 2013 kesempatan bekerja di sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Pati dengan persentase sebesar 40,87%, kemudian disusul oleh sektor perdagangan 19,45%, jasa 17,96%, industri 11,92%, dan lainnya 9,80%. 1.5 SISTEMATIKA Penyusunan LKj IP Kabupaten Pati Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kabupaten Pati Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 7

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi. BAB II : PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2014. BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran, serta analisis capaian kinerja. B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV : PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja. LAMPIRAN : 1) Penetapan Kinerja Tahun 2014. 2) Lain-lain. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman 8