BAB I PENDAHULUAN. Jaya Abadi, 2006), hlm. 3. Pendidikan Islam Departeman Agama RI 2009). hlm 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jaya Abadi, 2006), hlm Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Cet. I, (Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Cet.7, hlm Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008),

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. diakses pada tanggal 03 Nopember 2014, hlm.4.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang sering. kali menjadi momok bagi siswa. Padahal materi pelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lian Yulianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 417

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. Masalah adalah sebuah kata yang sering terdengar oleh kita. Namun sesuatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam yang baru dan dapat diterapakan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memupuk sikap gemar membaca serta memanfaatkan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Istikomah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. manusia lebih bisa cepat mengerti dan siap akan menghadapi perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa adanya pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. I,

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran utama pendidikan di SD adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yang

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atas penguasaan terhadap sesuatu yang dipelajari. Untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh : NUGRAHAENI GAMASTUTI NIM A

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan strategi dalam meningkatkan

PROSIDING ISBN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah-ubah, tidak pasti dan kompetitif. 1 Proses pembelajaran matematika yang alami di kelaskelas di Indonesia termasuk di MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak masih menitik beratkan kepada pembelajaran langsung yang pada umumnya didominasi oleh guru, siswa masih secara pasif menerima apa yang diberikan guru, umumnya hanya satu arah. 2 Pembelajaran yang bersifat tradisional juga menjadikan selama ini nilai ketuntasan belajar masih jauh dari ideal, karena di lihat dari hasil belajar pada materi luas bangun datar berdasarkan hasil ulangan harian nilai ketuntasan belajar matematika dengan KKM 70 hanya berkisar 50% dari seluruh jumlah siswa kelas V MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 1 Mendiknas RI, Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2006), hlm. 3 2 Turmudi, dan Al-Jupri, Pembelajaran Matematika, (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman Agama RI 2009). hlm 1 1

2014/2015, rata-rata siswa belum memahami cara menghitung bangun datar, seharusnya KKM yang diperoleh oleh siswa adalah 70% - 80% dari jumlah seluruh siswa. Menurut E. Mulyasa Keberhasilan dapat dilihat dari jumlah siswa yang mampu mencapai ketuntasan belajar minimal 65 % - 75% dari jumlah seluruh siswa yang ada di kelas tersebut. Maksudnya yaitu sekurang-kurangnya 65% dari keseluruhan siswa yang ada di kelas tersebut memperoleh nilai 65. 3 Pola-pola pembelajaran transmisi masih mendominasi kelas misalkan guru mengenalkan aturan umum dalam matematika dan dilanjutkan dengan memberikan soal-soal latihan, praktek-praktek pembelajaran yang seperti diatas diusulkan untuk memperbaiki dengan menambahkan tugas baru misalkan untuk mengkontruksi dan membangun pengetahuan matematika. Dengan melibatkan aspek-aspek sosial. Dalam artian bahwa teman sekelas mengontrol kemajuan pemahaman konsep-konsep dan pengetahuan matematika. 4 Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah menghadirkan pembelajaran aktif pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran aktif di sini dapat diartikan bahwa tidak hanya pengajar yang menjadi sumber belajar satu-satunya. Siswa diharapkan dapat melaksanakan apa yang menjadi tanggung 2004), hlm. 99 3 E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosda Karya, 4 Turmudi, dan Al-Jupri, Pembelajaran Matematika, hlm 1 2

jawabnya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Belajar bersama merupakan salah satu cara untuk memberikan semangat anak didik dalam menerima pelajaran dari pendidik. Anak didik yang tidak bergairah belajar seorang diri akan menjadi bergairah bila dia dilibatkan dalam kerja kelompok. 5 Cooperative learning menciptakan kondisi pembelajaran yang bersifat gotong royong, saling menolong dan berkerja sama. Robert E Salvin menyebutkan model pembelajaran kooperatif hanya digunakan oleh segelintir pengajar untuk tujuan tertentu saja, padahal model pembelajaran ini sangat efektif untuk diterapkan di setiap tingkatan kelas. 6 Banyak tipe model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi matematika dan dapat memotivasi para siswa untuk berperan aktif dan juga menyenangkan dalam proses belajar mengajar adalah menerapkan metode Numbered Head Together (NHT). NHT adalah salah satu tipe dari model pembelajaran cooperative dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan point bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada meja 5 Syaiful Bahrie Djamarah, Pendidik dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 68 6 Robert E. Slavin, Cooperative Learning teori, Riset dan Praktik, terj Zubaedi, (Bandung: Nusa Media, 2005), cet 2 hlm., 2 3

turnamen, dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para siswa yang mempunyai nilai terakhir yang sama. 7 Ide utama di balik NHT adalah untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan ketrampilan-ketrampilan yang dipresentasikan guru. Apabila siswa menginginkan tim mereka mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu tim dalam mempelajari bahan ajar tersebut. Mereka harus memberi semangat teman satu tim dalam mempelajari bahan ajar tersebut. Mereka harus memberi semangat teman satu timnya yang melakukan yang terbaik, menyatakan norma bahwa belajar itu penting, bermanfaat dan menyenangkan. Siswa bekerja sama bahwa setelah guru mempresentasikan pelajaran. 8 Proses pembelajaran perlu penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam menerima informasi. Media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik pada proses belajar mengajar. 9 Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang upaya meningkatkan hasil belajar 7 Robert E. Slavin, Cooperative Learning teori, Riset dan Praktik, hlm. 13 8 Robert E. Slavin, Cooperative Learning teori, Riset dan Praktik, hlm. 143 9 Usman M. Basyiruddin dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I, hlm: 13. 4

matematika materi luas bangun datar melalui model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas V semester gasal MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada matematika materi luas bangun datar di kelas V semester gasal MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana hasil belajar matematika materi luas bangun datar setelah menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas V semester gasal MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah 1. Untuk mengetahui penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada matematika materi luas bangun datar di kelas V semester gasal MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi luas bangun datar setelah menggunakan model kooperatif tipe 5

Numbered Heads Together (NHT) di kelas V semester gasal MI Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis 1. Secara Teoritis a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan khazanah dan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan matematika b. Mampu menambah khazanah keilmuan matematika dalam memberikan pengetahuan tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar matematika dalam kelas. 2. Secara Praktis a. Bagi sekolah Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah dalam mengembangkan siswanya terutama dalam hal proses pembelajaran matematika, khususnya peningkatan hasil belajarnya. b. Bagi Guru Sebagai bahan untuk mengembangkan kemampuan mengajar yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran aktif. c. Bagi siswa 6

Diharapkan para siswa dapat terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. d. Bagi Peneliti Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru khususnya proses pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). 7

8