BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

REDESAIN TERMINAL PEMALANG

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

Transkripsi:

4.1. PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN Program dasar perancangan mengenai terminal bus tipe A Giwangan Yogyakarta ini disadarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada program dasar perancangan ini dibagi atas program besaran ruang serta lokasi tapak terpilih. Adapun tujuan program dasar ini adalah sebagai acuan dalam tahap desain grafis perancangan. 4.1.1 Program Ruang No Ruang Kapasitas Luas ruangan Kelompok Ruang Teknis Operasional Terminal 1 Area Kedatangan Bus Area kedatangan Bus AKAP 5 Lajur 212,5 m 2 Area kedatangan Bus AKDP 3 Lajur 127,5 m 2 Area kedatangang Bus kota 2 lajur 85 m 2 2 Area Parkir Bus Area Parkir Bus AKAP 45 lajur bus 1912,5 m 2 Area Parkir Bus AKDP 14 lajur bus 595 m 2 Area Parkir Bus kota 6 lajur bus 255 m 2 3 Area Keberangkatan Bus Area keberangkatan Bus AKAP 9 lajur 382,5 m 2 Area keberangkatan Bus AKDP 11 lajur 467,5 m 2 Area keberangkatan Bus kota 6 lajur bus 255 m 2 5 Area Parkir kendaraan pribadi Parkir mobil 165 mobil 1897,5 m 2 Sepeda Motor 250 motor 375 m 2 6 Area Parkir kendaraan pengelola Mobil 20 mobil 230 m 2 Motor 60 motor 90 m 2 Jumlah 6885 m 2 Sirkulasi 300 % 20655 m 2 Total 27540 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruangan Kelompok Ruang Publik 1 Hall 450 orang 450 m 2 2 R. Informasi 2 orang 18 m 2 3 R. Tunggu 702 orang 702 m 2 4 Loket Penjualan Tiket Bus 46 Loket 414 m 2 5 R. laktasi 2 orang 6 m 2 6 Loket Peron 6 Loket 24 m 2 7 R. Kesehatan 1 Unit 45 m 2 8 Mushola 4 Unit 80 m 2 9 KM/WC Pria 5 Unit Wanita 5 Unit 30 m 2 Jumlah 1769 m 2 Sirkulasi 60 % 1061,4 m 2 Total 2830,4 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Pengelola 65

1 R. Kepala Terminal 1 Orang 20 m 2 2 R. Wakil Kepala Terminal 1 Orang 12 m 2 3 R. Kabag 5 Orang 45 m 2 4 R. Staf 22 Orang 88 m 2 5 R. Rapat 29 Orang 33 m 2 6 R. Tamu 6 Orang 7 m 2 7 R. Istirahat 20 Orang 30 m 2 8 Pantry 1 Unit 12 m 2 9 Pos Keamanan 3 Unit 9 m 2 10 Pos Polisi 1 Unit 15 m 2 11 Pos Penarikan Retribusi 6 Unit 18 m 2 12 Menara Pengawas 1 Unit 30 m 2 13 Gudang 1 Unit 16 m 2 14 KM/WC 4 Unit 12 m 2 15 Mushola 1 Unit 20 m 2 Jumlah 367 m 2 Sirkulasi 40 % 146,8 m 2 Total 513,8 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Penunjang 1 ATM 5 Unit 11,25 m 2 2 Telepon Umum 2 Unit 2 m 2 3 Kios / Toko 200 unit 1800 m 2 4 Food Retail 20 Unit 300 m 2 6 Penginapan Penumpang 40 Kamar Tidur Resepsionist Lobby Ruang Makan Pengelola Gudang, Dapur Administrasi r. perawatan Toilet Mushola 880 m 2 9 m 2 60 m 2 80 m 2 32 m 2 80 m 2 32 m 2 32 m 2 18 m 2 20 m 2 Jumlah 1311 m 2 Sirkulasi 40 % 524,4 m 2 Total 1835,4 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Servis 1 Bengkel 4 unit Kendaran 200 m 2 1 unit Gudang 2 R. Peralatan dan Gudang 1 Unit 30 m 2 5 R. Cuci Bus 2 Bus Besar 90 m 2 1 pompa 6 R. MEE R. Genset 1 Unit 69 m 2 R. Panel PLN 1 Unit R. Teknisi 1 unit R. Pompa 1 Unit 7 KM/WC 4 Unit 12 m 2 Jumlah 1374 m 2 Sirkulasi 50 % 687 m 2 Total 2061 m 2 66

No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Kru / Awak Bus 1 R. Istirahat 1 Unit 40 m 2 2 KM/WC 2 Unit 6 m 2 3 Penginapan Kru Bus 6 Unit 144 m 2 4 Mushola 1 Unit 25 m 2 Jumlah 189 m 2 Sirkulasi 40 % 75,6 m 2 Total 264,6 m 2 Luas Total 35045,2 m 2 Tabel 4.2 Program Ruang di Terminal Bus Tipe Giwangan Yogyakarta No Kelompok Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Luar 27540 m 2 2 Kelompok Ruang Publik 2830,4 m 2 3 Kelompok Ruang Pengelola 513,8 m 2 4. Kelompok Ruang Penunjang 1835,4 m 2 5. Kelompok Ruang Servis 2061 m 2 6. Kelompok Ruang Kru atau Awak Bus 264,6 m 2 Luasan Total 35045,2 m 2 Tabel 4.3 rekapitulasi perhitungan seluruh kelompok ruang 4.2 KONSEP PERANCANGAN UTILITAS 1. Jaringan Listrik Sumber listrik yang digunakan adalah listrik dari PLN. Menggunakan sumber utama dari gardu PLN,disalurkan menuju power house kemudian disalurkan ke masing masing bangunan melalui main distribution panel lalu ke panel panel kontrol tiap lantai. Pendistibusian listrik pada kawasan terminal ini menggunakan kabel bawah tanah. PLN Meteran SDP Penerangan Distribusi Trafo ATS Genset SDP Building Distribusi Ruang MDP Gambar 4.1 Skema Jaringan Listrik Terminal Bus Tipe A Giwangan 2. Jaringan Air Bersih dan Kotor Sistem air bersih yang digunakan adalah Down Feet Distribution System. Air dari PDAM ditampung dalam ground reservoir lalu dipompakan ke tanki yang berada di atap kemudian dialirkan ke titik-titik kran dalam bangunan. Penggunaan sumber air ini juga menggunakan sumur artesis yang diatur oleh pemerintah. 67

PDAM Distribusi Ground Reservoir Roof Tank Sumur Artesis Gambar 4.2 Skema distribusi air bersih Pemadaman Saluran air kotor dari air hujan memanfaatkan saluran kota sebagai penampung air kotor. Untuk air limbah dialirkan ke septic tank, sedangkan air yang mengandung sabun dialirkan ke bak kontrol untuk di treatment sebelum dialirkan ke saluran umum. Black Water STP Saluran Kota Gambar 4.3 Skema distribusi black water 3. Jaringan Penerangan atau Pencahayaan Sistem pencahayaan pada terminal ini akan menggunakan dua sistem pencahayaan, yaitu alami dan buatan untuk mendapatkan efisiensi energi. Pada siang hari menggunakan cahaya alami yang masuk melalui jendela dan open space bangunan. Penerapan sun shading dapat berupa kisi kisi atau pembatas yang dapat disesuaikan untuk mencegah panas dan silau langsung masuk ke bangunan. Tritisan yang lebar juga turut membantu mengurangi panas dan intensitas cahaya berlebih pada bangunan. Pengkondisian cahaya ini diberikan merata pada seluruh ruang sesuai kebutuhan cahaya masing masing ruang. Sedangkan penerangan buatan untuk menerangi ruang ruang yang memerlukan penerangan khusus seperti kios kios dan ruangan tertutup seperti toilet, serta ruangan - ruangan yang berfungsi pada malam hari menggunakan lampu jenis TL ( Tube Lamp ) dengan grill reflector. 4. Jaringan Pengkondisian Udara Pengkondisian udara yaitu menggunakan pengkondisian udara alami pada seluruh ruang dalam bangunan. Pengkondisian udara alami memanfaatkan aliran udara secara langsung dan alami dari open space yang terdapat pada setiap sudut bangunan. Sistem penghawaan alam ini akan dimaksimalkan pada setiap ruang bangunan untuk meminimalisir penggunaan listrik. 5. Jaringan Pemadam Kebarakaran Sistem jaringan pemadam kebakaran aktif menggunakan smoke detector pada ruang ruang khusus dan fire detector pada tempat tempat publik untuk mendeteksi kebakaran. Smoke Detector Fire/Heat Detector Alarm Sprinkler Fire Extringuisher Gambar 4.4 Skema Jaringan Pemadam Kebakaran Terminal Bus Tipe A Giwangan 68

Sedangkan sistem proteksi kebakaran pasif menggunakan pintu dan tangga darurat yang disediakan menyebar pada setiap sudut bangunan dengan jalur evakuasi yang jelas dan terarah. 6. Jaringan Penangkal Petir Menggunakan sistem Penangkal Petir Elektrostatis, dimana masing masing head terminal akan diletakan menurut radius yang sudah ditentukan. Peletakan head terminal dapat berada di atap bangunan setiap 50 meter. 7. Jaringan Komunikasi Sistem jaringan komunikasi lokal menggunakan telepon lokal dan interom, sedangkan untuk hubungan keluar terminal menggunakan jaringan telepon dari telkom. Sistem private automatic branch exchange (PABX). Sistem telepon untuk publik yaitu wartel dan telepon umum. 8. Jaringan Komputer Jaringan komputer digunakan untuk efisiensi dan peningkatan pelayanan terminal. Jaringannya berupa local area network ( LAN ) untuk menghubungkan beberapa komputer di area terminal untuk kemudahan akses data dan jaringan external berupa jaringan internet. 9. Jaringan Pengelolaan Sampah Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya masing-masing yaitu sampah anorganik dan sampah organik melalui tempat sampah dengan pemisah jenis sampah. Kemudian sampah dikumpulkan untuk dibuang ke tempat penampungan akhir. Sampah Kawasan Bak Sampah TPS Terminal TPA Kota Gambar 4.5 Skema Jaringan Sampah Terminal Bus Tipe A Giwangan 4.3 KONSEP PERANCANGAN STRUKTUR DAN BAHAN BANGUNAN 4.3.1 Sistem Struktur Pendekatan sistem struktur Terminal Tipe A Giwangan ini menggunakan sistem struktur rangka (rigid frame) dengan kontruksi beton bertulang pada area Hall dan Entrance bangunan yang membutuhkan bentang lebar agar tidak mengganggu visual pengunjung. Pondasi yang digunakan adalah pondasi mini pile. Sedangkan pada area publik yang tidak membutuhkan bentang lebar seperti foodcourt, agen tiket dan retail retail menggunakan kolom beton bertulang dengan struktur atap baja dan penutup atap metal.pondasi yang digunakan adalah pondasi mini pile. Kemudian pada area yang membutuhkan tritisan yang panjang dan lebar seperti pada ruang tunggu dan area kedatangan bus menggunakan struktur kolom baja dengan profil H. Sehingga struktur dapat mencapai bentang lebar namun tetap ringan dan tahan gempa. Struktur atap yang digunakan juga struktur baja dengan penutup atap bahan metal. Pondasi yang digunakan adalah pondasi mini pile. 4.3.2 Bahan Bangunan 69

Pemilihan bahan bangunan disesuaikan dengan kondisi lokasi dan fungsi terminal. Yogyakarta sering sekali terjadi gempa, sehingga bahan bangunan yang digunakan haruslah masif namun ringan dan kuat. Pada terminal terdapat banyak sekali polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan, sehingga seharusnya terminal menggunakan bahan dimana debu dan kotoran yang dihasilkan dari kendaraan tidak dapat menempel dan terakumulasi dengan bangunan terminal. Selain itu bahan bangunan yang digunakan diharapkan dalam proses pemeliharaannya tidak membutuhkan proses proses perawatan dan pembersihan yang sulit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan bangunan pada terminal ini dapat berupa dinding beton,kaca dan alumunium sebagai bahan dinding bangunan. Sedangkan atap logam yang dapat berupa ACP (alumunium Composite Panel) ataupun galvalum maupun atap metal lainnya. Selain itu juga menggunakan bahan yang dapat didaur ulang dan meminimalkan penggunaan bahan bangunan yang menimbulkan limbah konstruksi. Pemilihan bahan bangunan ini juga memeperhatikan jenis, warna, dan tekstur. Hal ini akan memberi identitas terhadap bangunan yang terbentuk dan akan menjadi bangunan yang menarik saat digunakan. 4.4 KONSEP PERANCANGAN MASSA DAN RUANG HIJAU Konsep massa bangunan menggunakan konsep iklim tropis. Konsep ini merupakan konsep yang memanfaatkan udara, sinar, maupun kondisi geologis pada iklim tropis yang dapat berupa pengkondisian cahaya dan udara alami. Namun tidak mengganggu kenyamanan dan fungsi terminal Seperti pemberian tritisan yang panjang dan lebar untu membatasi cahaya matahari dan air hujan yang masuk ke dalam bangunan, celah celah udara pada dinding bagian atas agar arus udara yang masuk tidak mengganggu kenyamanan pengunjung, serta konsep utilitas yang mudah dan alami yang tidak banyak membutuhkan energi listrik. Selain itu karena pada terminal terdapat banyak sekali polusi yang ditimbulkan sehingga seharusnya perlu penataan ruang hijau yang strategis dan dapat mengurangi pencemaran polusi yang ada. Ruang hijau tersebut dapat diletakan menyebar di dalam bangunan agar menambah estetika ruang serta mengurangi panas dan polusi di dalam terminal. 4.4 KONSEP PERANCANGAN SIRKULASI Sirkulasi manusia dalam terminal dan kendaraan yang masuk ke dalam terminal merupakan faktor yang sangat penting. Sirkulasi kendaraan harus dipisahkan dengan sirkulasi manusia agar tidak terjadi crossing,namun kedua sirkulasi tersebut juga harus tetap mempertahankan kemudahan dan efisiensi. Konsep yang diambil untuk perancangan terminal bus Giwangan adalah : a. Penggunaan sirkulasi terminal yang efektif dan efisien sehingga memudahkan pengguna melakukan aktivitas tanpa menambah waktu dan jarak tempuh. b. Penggunaan sirkulasi teminal yang jelas dan tidak menyebabkan crossing. c. Sirkulasi pada terminal tetap mempertahankan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengunjung dalam melakukan kegiatan selama berada di kawasan terminal. 70

DAFTAR PUSTAKA Buku : De Chiara, Joseph York.1966. Time Saver Standards for Building Types. McGraw Hill Book Company: New York Morlok K, Edward.2005. Prasarana Bangunan Terminal Perencanaan Sistem Angkutan Umum. Jakarta: Erlangga Neufert Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Neufert Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Peraturan Undang Undang dan Keputusan Menteri : Dinas Perhubungan. 1995.Petunjuk Teknis Lalu Lintas Angkutan dan Jalan.Jakarta Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Jakarta Dirjen Perhubungan Darat. 2003. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : sk.1361/aj.106/drjd/2003 tanggal : 11 agustus 2003. Jakarta Kementrian Perhubungan. 1995.Keputusan Terminal Transportasi. Jakarta Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Republik Indonesia. 1992.Undang-Undang Lalu Lintas No. 14 tahun 1992.Jakarta Website : www.laksautobus.com www.maps.google.com http://www.gumbo.net.au/esd/passive_design/p_sunangles.htm www. bllajsdphubdat.id 71

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul Desain Baru Terminal Bus Tipe A Giwangan Kota Yogyakarta pada : Hari : Jumat Tanggal : 3 Juli 2015 Waktu Tempat : 13.30 14.00 WIB : Ruang Laboratorium Perancangan Gedung Paul Pandelaki lantai 2, Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Dilaksanakan oleh : Nama : Alan Garcia Sangaji Souw NIM : 21020111130098 Dengan susunan Tim Penguji sebagai berikut : 1. Dosen Pembimbing 1 : Ir. Abdul Malik, MSA 2. Dosen Pembimbing 2 : Bharoto, ST, MT 3. Dosen Penguji : DR. Ir. Erni Setyowati, MT A. Pelaksanaan Sidang : 1. Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dimulai pukul 13.30 WIB setelah ibadah Shalat Jum at dan dihadiri oleh Bapak Ir. Abdul Malik, MSA.,Bapak Bharoto, ST, MT., dan Ibu DR. Ir. Erni Setyowati, MT. 2. Presentasi dilakukan oleh peserta sidang dalam waktu 15 menit dengan menjabarkan secara singkat terkait permasalahan yang terjadi pada Terminal Giwangan kemudian menjelaskan tentang program perencanaan dan perancangan Desain Baru Terminal Bus Tipe A Giwangan Kota Yogyakarta. 3. Sesi tanya jawab, evaluasi, dan masukan dari Tim Penguji dilakukan langsung selama presentasi. 72

Pertanyaan dari Ir. Abdul Malik, MSA Studi Preseden Terminal Purabaya dan Purwokerto apa saja yang diterapkan pada program perancangan? Jawaban : Pada studi preseden Terminal Purabaya dan Purwokerto, dapat diambil konsep alur sirkulasinya yang cepat dan tidak crossing serta mengetahui fasilitas fasilitas yang ada dan peletakannya. Masukan dari Ir. Abdul Malik, MSA Seharusnya pada bab studi preseden hal hal yang diamati tersebut dianalisa apakah sesuai dengan masalah pada tapak atau tidak. Gambar gambar siteplan yang ditampilkan seharusnya diolah dulu sehingga dapat menceritakan bagaimana sirkulasi yang ada. Masukan dari Bharoto, ST, MT Standar standar yang digunakan seharusnya dianalisa apakah sesuai dengan kondisi tapak dan masalah yang terjadi, tidak hanya mengambil langsung standar standar dari buku. Masukan dari DR. Ir. Erni Setyowati, MT Batas batas tapak dan ukuran tapak seharusnya dapat diperoleh dari perbandingan peta digital dengan site plan yang diperoleh, kemudian diolah dengan aplikasi Cad sehingga didapat batas dan ukuran tapak. 73

B. Pokok Revisi Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berdasarkan saran dan pertanyaan dari tim penguji pada sidang kelayakan LP3A seperti telah dilaksanakan (seperti terlampir dalam berita acara) dilakukan revisi dalam rangka penyempurnaan LP3A sebagai syarat melanjutkan ke tahap eksplorasi. Demikian berita acara sidang kelayakan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur,dibuat sesuai dengan sesungguhnya dan dapat ditanggung jawabkan. Semarang, 6 Oktober 2015 Peserta Sidang, Alan Garcia Sangaji Souw NIM : 21020111130098 Mengetahui, Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Ir. Abdul Malik, MSA NIP. 195608181986031005 Bharoto, ST, MT NIP. 197306161999031001 Dosen Penguji DR. Ir. Erni Setyowati, MT NIP. 196704041998022001 74