n Rata-rata Simpangan baku Kepercayaan diri ,25 11,89 Penalti 20 13,45 4,25

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

2015 PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGEKSEKUSI PENALTI DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan skor mentah, supaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan Menendang (Shooting) Sebelum Latihan Leg. yang diamati adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masih merupakan skor-skor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

Hubungan Model Pembelajaran Tendangan Penalti dengan Tingkat Kepercaya Diri dalam Permainan Sepakbola

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. rancangan true exsperimental design yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk mencapai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

METODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Hasil pengolahan data ini meliputi perhitungan rata-rata, simpangan baku, uji

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata (X) dan simpangan baku (s)

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. regresi dan analisis korelasi. Teknik analisis regresi digunakan untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran Power Otot Tungkai (X 1 ) dan kecepatan Sprint X 2 )

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN DRILL TERHADAP PENINGKATAN TENDANGAN BEBAS (FREE KICK) DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTERA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Andri Setiadi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

Transkripsi:

A. Pemaparan Data BAB IV PEMAPARAN DAN ANALISIS DATA Tujuan dari penetitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan diri terhadap ketepatan tendangan penalti dalam olahraga sepakbola. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes menendang ke gawang dan angket sebagai pengumpul data tingkat kepercayaan diri. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan langkah- langkah yang diungkapkan pada bab III. Data yang diperoleh, merupakan data mentah dan diperlukan pengolahan data untuk memperoleh suatu kesimpulan penelitian. Dibawah ini merupakan pemaparan data mentah yang peneliti peroleh: Tes menendang dan tes kepercayaan diri seorang atlet sepakbola dilakukan pada 20 orang yang tergabung pada Sekolah Sepak Bola Banten Raya. Tes pertama yang dilakukan adalah tes menendang yang digunakan adalah tes menendang ke arah gawang Nurhasan dengan penilaian terkecil adalah 0 (nol) dan terbesar adalah 7 (tujuh). Penendang akan diberikan kesempatan menendang sebanyak tiga kali, hasil menendang akan diakumulatifkan sebagai nilai atau skor seseorang pada tes menendang. Dan tes kedua adalah tes tingkat kepercayaan diri menggunakan angket yang terdiri dari 36 butir soal, penilaian butir soal menggunakan skala linkert dengan skor 1-5 dengan 2 macam soal, yang terdiri dari butir soal negatif dan butir soal positif. Adapun hasil dari tes menendang dan tes kepercayaan diri adalah sebagai berikut: Tabel 0.1 Hasil Tes Menendang dan Tingkat Kepercayaan Diri n Rata-rata Simpangan baku Kepercayaan diri 20 136,25 11,89 Penalti 20 13,45 4,25

Dari hasil tes yang diperoleh, selanjutnya peneliti merubah data yang diperoleh menjadi t-skor agar kedua hasil tes menjadi sama satuan ukurnya agar lebih mudah di olah. Berikut merupakan hasil dari perhitungan t-skor: Tabel 0.2 T-Skor Tes Menndang dan Tingkat Kepercayaan Diri n Rata-rata Simpangan baku Variansi Kepercayaan diri 20 50 10 100 Penalti 20 50 10 100 B. Pengukuran Analisis Data Setelah diperoleh rata-rata dan simpangan baku pada masing-masing tes, langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas terhadap variabel tes dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi data yang diterima menyabar secara normal atau tidak. Adapun hasil perhitungan uji normalitas Lilliefors dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 0.3 Hasil Uji Normalitas Tes Penalti dan Tes Kepercayaan Diri Butir Tes Lo L-tabel Kesimpulan Tes Penalti 0,095 0,19 Normal Tes Kepercayaan Diri 0,056 0,19 Normal Pada tabel 4.3, menunjukan nilai pengujian yang didapat (Lo) dari tes penalti dan tes kepercayaan diri menunjukan lebih kecil dari L-tabel. Pengajuan hipotesis adalah terima Hipotesis nol apabila Lo < L-tabel sehingga data yang dilakukan dapat dikatakan berdistribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tes penalti dan tes tingkat kepercayaan diri pada atlet sepakbola SSB Banten Raya dengan rentang umur 15-19 tahun berdistribusi normal.

Selanjutnya penguji melakukan tes homogenitas, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui homogen tidaknya data dari variansi dari masing-masing tes. Dalam uji ini digunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusannya adalah sebagai berikut: F = Variansi Besar Variansi Kecil Langkah selanjutnya adalah memasukan variansi tes yang ada. Berikut adalah perhitungannya: Variansi Besar F = Variansi Kecil F = 100 100 F = 1 Dalam pengujian homogenitas, F hitung yang didapat adalah sebesar 1. Sedangkan F tabel dalam tingkat kepercayaan (α)=0,05 dengan derajat keberhasilan (dk) = n-1 adalah 2,15. Hipotesis nol (Ho) ditolak jika F lebih besar dari nilai F-tabel dan hipotesis nol (Ho) diterima jika F lebih kecil dari F-tabel. Dalam hal ini, F menunjukan hasil lebih kecil dari F-tabel. Dapat disimpulkan bahwa pengujian hubungan antara kedua tes dapat dikatakan mempunyai variansi yang sama besar (homogen). C. Uji Hipotesis Langkah selanjutnya adalah mencari hubungan antara tes penalti menggunakan tes kepercayaan diri menggunakan teknik korelasi dengan skor berpasangan dengan pendekatan statistika pearson. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tes yang sudah dimiliki mempunyai tingkat korelasi yang tinggi atau apakah variabel-variabel tes yang ada tidak mempunyai hubungan sama sekali. Berikut adalah hasil perhitungan korelasi dengan tes penalti dan tes kepercayaan diri: Tabel 0.4 Tes Koefisien Korelasi

Tes Penalti dan Tes Kepercayaan Diri Variabel Tes Penalti Kepercayaan diri X² Y² XY Jumlah 1000 1000 1900 1900 1824,8 Rata-Rata 50 50 - - - Setelah hasil data diperoleh, semua data-data tersebut dimasukan kedalam rumus pendekatan statistika pearson di bawah ini: rxy= rxy= rxy= X₁Y₁ ( X₁)²( Y₁)² 1824 (1900)(1900) 1824 3610000 rxy= 1824 1900 rxy=0,96 Dalam perhitungan diatas menunjuka bahwa koefisien korelasi antara tes penalti dan tes kepercayaan diri adalah sebesar 0,96. Dan selanjutnya dilakukan uji signifikan korelasi untuk membuktikan apakah koefisien korelasi diterima atau tidak. Untuk hal ini peneliti menggunakan uji t melalui rumus yang disusun Sudjana (1992): t = r n 2 r 1 r² Keterangan Rumus: t r n = Nilai t hitung yang dicari = koefisien seluruh tes = jumlah sampel perhitungannya adalah sebagai berikut:

t = 0,96 18 0,96 1 0,92 t = 0,96 4,24 0,96 0,08 t = 4,08 (0,96)(0,28) t = 3,58 0,27 t = 15,37 Dalam pengujian hipotesis, t hitung yang didapat adalah sebesar 15,37. Sedangkan t tabel dalam tingkat kepercayaan (α)=0,05 dengan derajat keberhasilan (dk) = n-2 adalah 1,734. Hipotesis nol (Ho) diterima jika t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel dan hipotesis nol (Ho) ditolak jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel. Dalam hal ini, t-hitung menunjukan hasil lebih besar dari t-tabel. Dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis untuk tes penalti dan tes tingkat kepercayaan diri adalah diterima. Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri. D. Diskusi Penemuan dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh tingkat kepercayaan diri terhadap tingkat keberhasilan menendang penalti dalam permain sepak bola di Sekolah Sepak Bola Banten Raya Pandeglang, didapatkan hasil bahwa seluruh tes yang dilakukan oleh peneliti berdistribusi normal dan hipotesis untuk pengujian korelasi diterima. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil sebesar 0,96. Dengan membandingkan dengan tabel koefisien korelasi di atas, dapat disimpulkan tes penalti dan tes tingkat kepercayaan diri mempunyai korelasi yang sempurna. Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri sangat memberikan pengaruh terhadap hasil menendang penalti.

Dari data yang diperoleh oleh peneliti terhadap sampel SSB Banten Raya Pandeglang, menunjukan bahwa aspek psikologis terutama kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dalam mengeksekusi tendangan penalti dalam permainan sepakbola. Pada bab I, penulis memaparkan kasus yang terjadi pada Piala Dunia 2014. Pada Kejuaraan tersebut, menunjukan angka kegagalan 27,28 % atau hampir sepertiga dari jumlah keberhasilan eksekusi penalti yang berbuah gol dan ini tergolong angka kegagalan yang cukup besar jika dilihat peluang gol untuk tendangan penalti. Pengaruh tingkat kepercayan diri terhadap tingkat keberhasilan mengeksekusi penalti memanglah bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan mengeksekusi penalti. Tetapi kepercayan diri adalah modal agar seorang atlet sepakbola dapat mencapai prestasi yang ingin dicapainya. Komarudin dalam Dwi Satya Asri (2013) menyatakan bahwa kepercayaan diri (self confidence) yang baik menjadi modal bagi atlet untuk bisa tampil dengan baik.. dan Hal ini dikuatkan oleh Sudibyo (1989:51): Percaya diri atau self confidence merupakan modal utama seorang pemain sepak bola untuk dapat maju dan berkembang, karena pencapaian prestasi yang tinggi dan kemampuan seorang pemain sepakbola itu sendiri harus dimulai dengan percaya bahwa ia dapat dan sanggup melampaui prestasi yang dicapainya. Banyak faktor internal yang dapat mempengaruhi kemampuan seorang atlet, dalam hal ini salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah faktor psikologis. Kecemasan dan kepercayaan diri adalah contoh faktor psikologis yang mempengaruhi penampilan seorang atlet. Rasa cemas dapat timbul dan menghambat penampilan seorang atlet dilapangan. Akan tetapi kecemasan yang dialami oleh seorang atlit dapat diatasi dengan meningkatkan rasa kepercayaan diri pada dirinya. Cratty, yang dikutip Sudibyo (2001:71) mengemukakan bahwa: pemain sepak bola pada umumnya lebih sering menghadapi situasi tegang. Ketegangan dapat menimbulkan

rasa cemas (anxiety) dan dalam hal ini dibutuhkan percaya diri untuk dapat mengatasi keadaan tersebut. Setelah mengolah dan menganalisi data, disimpulkan bahwa kepercayaan diri seorang pemain sepakbola berperan penting dalam menendang penalti. Seperti yang diungkapkan oleh Satiadarma (2000) dalam Dwi Satya Asri (2013) rasa keyakinan dalam diri seseorang dimana ia akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam suatu kinerja olahraga. Dan seperti yang diungkapkan oleh Weinberg dalam Rusli Ibrahim dan Komarudin (2007) Confidence as the belive that you can succesfully perform a desaired behavior. Esensi kepercayaan diri adalah kepercayaan bahwa diri anda bisa menampilkan keberhasilan dengan prilaku yang diinginkan.