BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pada abad ke-20. Saat ini hampir 60% pasangan usia. wanita di Negara berkembang tidak memiliki cara mencegah

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Keluarga Berencana dalam Kesehatan Reproduksi adalah. untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kebidanan meliputi pencegahan, persalinan normal, deteksi komplikasi yang dialami ibu dan bayi dengan membantu memfasilitasi akses pelayanan medis yang diperlukan, serta diberikan secara berkesinambungan dan lengkap, serta berfokus pada aspek pencegahan melalui promosi kesehatan, pendidikan dan konseling yang tertuju pada keluhan dan permasalahan klien berkaitan keluarga dan komunitas. Pelayanan kesehatan tersebut berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang bersama sama dengan tenaga kesehatan lain untuk turut serta menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia (KEPMENKES NO 938, 2007) Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin menjadi masalah yang besar dan mempengaruhi derajat kesehatan suatu daerah. Pemeriksaan hamil sebagai landasan dasar atau penapisan awal terjadinya resiko terhadap suatu kehamilan merupakan salah satu upaya untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi dari sebuah kehamilan. Tujuan umum dari pemeriksaan dan pengawasan kehamilan adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak. Tujuan khusus periksaan kehamilan adalah mengenalii dan menangani penyulit yang dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin sehingga dapat

menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak dengan memberikan pendidikan kesehatan sehari hari, keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi (Mochtar, Rustam,2011;h.38). Upaya penurunan morbiditas dan mortalitas kematian ibu dan bayi selain dari pemeriksaan dan pengawasan kehamilan pemerintah mencanangkan program untuk menangani hal tersebut. Salah satunya dengan adanya program antenatal care (ANC) yaitu program pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk mendeteksi dan memantau perkembangan kehamilan seorang wanita serta dapat memberikan asuhan yang tepat untuk menghindari komplikasi kehamilan. Selain itu pemerintah juga mencanangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bermanfaat dalam menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk mempersiapan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (Saifudin,dkk,2009; h.90). Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menandakan rendahnya kualitas derajat kesehatan di suatu wilayah. AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 23/1.000 kelahiran hidup (Anung, 2012; h.13).

Peran serta masyarakat dan petugas kesehatan khususnya bidan diperlukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai kompetensinya. Peranserta pemerintah daerah dalam mengatur setiap kebijakan kesehatan diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan kualitas kesehatan di wilayahnya. Salah satunya dengan adanya BKKBN (Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang menjadikan KB sebagai program pembangunan. Pentingnya memperkuat kembali program KB untuk mengontrol kelahiran merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan Angka Kematian Ibu (Saputra, Wiko, 2013; h.14). Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal harus memiliki kemampuan pelayanan yang bersifat komprehensif, dapat diterima secara kultural untuk memberikan pelayanan berkesinambungan yang baik terhadap kebutuhan ibu pada usia reproduksi dan keluarganya, serta dapat dijadikan sebagai penapisan awal resiko tinggi dan pencegahan komplikasi yang dapat menekan tingginya AKI dan AKB dengan dukungan dari kebijakan, kemampuan fasilitas pelayanan, pengembangan peralatan yang dibutuhkan, tenaga kesehatan yang terampil dan terlatih, penelitian serta promosi kesehatan (Prawirohardjo,2009; h.364). Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil studi kasus asuhan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayu baru lahir, nifas dan perencanaan KB di kabupaten Banjarnegara.

B. Rumusan Masalah Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB pada Ny. E usia 24 tahun di BPS Ny. S kutabanjar? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mampu melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB menurut tujuh langkah Varney dan metode SOAP 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian pada Kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB b. Mampu menentukan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB dan mengambil tindakan sesuai dengan kebutuhan. c. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah teridentifikasi. d. Mampu mengantisipasi atau diagnosa yang sudah ditegakkan, baik secara langsung maupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain bidan maupun dokter sesuai dengan kondisi ibu. e. Mampu menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah dan kebutuhan ibu sehingga masalah dapat teratasi. f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan sesuai masalah dan kebutuhan secara efisien dan aman sehingga dapat teratasi.

g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan serta perkembangan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB h. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan dengan metode SOAP pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Sasaran dalam pengambilan kasus ini adalah seorang ibu dalam masa kehamilan Trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan KB 2. Tempat Pengambilan kasus ini dilaksanakan di BPS Ny Sudarti Kutabanjar Banjarnegara 3. Waktu a. Penyusunan proposal dilakukan dari tanggal 17 November sampai 23 Februari 2014 b. Pengambilan kasus dilakukan dari tanggal 5 Maret sampai 9 Mei 2014 c. Pembuatan karya tulis Ilmiah dilakukan dari 23 April sampai Juni 2014

E. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Bagi Profesi Memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan ataupun sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB b. Bagi bidan Meningkatkan kemampuan dan keterampilan bidan dalam asuhan pelayanan kebidanan pada ibu kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB c. Bagi masyarakat Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kebidanan yang baik sesuai dengan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB d. Bagi tenaga kesehatan Sebagai bahan koreksi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kebidanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi serta dapat memberikan kepuasan bagi pasien dengan menjaga penampilan, komunikasi, serta menciptakan suasna yang nyaman bagi pasien. e. Bagi pasien Pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang baik sesuai harapan pasien dengan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB

f. Bagi mahasiswa Hasil dari asuhan kebidanan diharapkan dapat memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi peran mahasiswa khususnya tentang kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB 2. Manfaat teoritis Memperkaya ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan khususnya mengenai penatalaksanaan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB F. Metode memperoleh data Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi Kasus dengan pendekatan tujuh langkah varney, dan pendokumentasian disusun menggunakan metode SOAP. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan sekunder. 1. Data Primer a. Wawancara Suatu metode yang dipergunakan untuk memperoleh data dengan mengkaji atau menanyakan langsung pada pasien untuk mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Wawancara sebagai pembantu utama dari metode observasi. Gejala gejala sosial yang tidak dapat terlihat atau diperoleh

melalui observasi dapat digali dari wawancara(notoatmojo, 2010; h.139). b. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana meliputi: melihat, mendengar dan mencatat sejumlah taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010; h.131). c. Pemeriksaan fisik Dalam pemerikasaan fisik diperlukan empat unsur dasar yang digunakan diantaranya : 1. Inspeksi Merupakan proses oservasi atau melihat bagian tubuh untuk mendeteksi karakteristik normal atau fisik yang signifikan (Muttaqin, 2010 h.12) 2. Palpasi Merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan kedua tangan untuk menyentuh bagian tubuh untuk membuat suatu pengukuran sensitif terhadap tanda khusus fisik (Muttaqin, 2010; h.14) 3. Perkusi Merupakan suatu teknik pemeriksaan fisik dengan melakukan pengetukan tubuh menggunakan ujung-ujung jari untuk mengevaluasi ukuran, batasan, dan konsistensi organ-organ tubuh yang bertujuan untuk menemukan adanya cairan di dalam rongga tubuh (Muttaqin, 2010; h.18)

4. Auskultasi Merupakan suatu teknik pemeriksaan dengan cara mendengarkan bunyi yang dihasilkan dalam tubuh (Muttaqin, 2010; h.19) d. Pemeriksaanpenunjang Uji laboratorium dan pemeriksaan terkait merupakan komponen penting dalam pengkajian fisik dan sebagai bagian skrining rutin yang bervariasi. Nilai laboratorium yang dihasilkan bervariasi dari satu laboratorium kelaboratorium lain karena setiap laboratorium menertibkan rentan nilai untuk setiap uji yang dilakukan (Varney, 2007; h.40) 2. Data sekunder a. Studi Pustaka Penuis menggunakan buku, media cetak, maupun tulisan ilmiah yang berhubungan dengan ibu ibu bersalin dengan presentasi bokong (Imron,2009; h. 46) b. Rekam Medik Penulis menggunakan rekam medik di RSUD Banjarnegara yang berkaitan dengan pasien, contohnya laporan tahunan dan status pasien (Imron,2009; h. 46) c. Media Elektronik Penulis menggunakan media elektronik seperti computer, dengan membuka situs website yang berkaitan dengan studi kasus yang dilakukan (Imron,2009; h. 46)

G. SISTEMATIKAN PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data dan sistematika penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan medis Tinjauan medis ini menguraikan tentang kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB) yang menyangkut definisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, diagnose, penatalaksanaan dan penanganan. 2. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Menguraikan tentang asuhan kebidanan menggunakan 7 langkah varney dan metode SOAP (Subyektif, Obyektif, Assesment, dan Planning) 3. Penerapan Asuhan Kebidanan Metode soap BAB III : TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan dijelaskan tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu dalam masa kehamilan trimester III, bersalin bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB menggunakan metode 7 langkah varney dan data perkembangan dengan metode SOAP. BAB IV : PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan tentang pembahasan masalah atau kesenjangan yang penulis temukan antara teori dan praktik.

BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN