TESIS PENGARUH PEMBERIAN METHYLCOBALAMIN TERHADAP KECEPATAN HANTAR SARAF DAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS OLEH FASIHAH IRFANI FITRI NO. REG CHS : 18779 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU PENYAKITSARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA/ RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN 2013
PENGARUH PEMBERIAN METHYLCOBALAMIN TERHADAP KECEPATAN HANTAR SARAF DAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS TESIS Untuk Memperoleh Gelar Dokter Spesialis Saraf pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf pada Fakultas Kedokeran FASIHAH IRFANI FITRI NO. REG CHS : 18779 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
LEMBAR PENGESAHAN Judul Tesis : Pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kecepatan hantar saraf dan intensitas nyeri pada pasien carpal tunnel syndrome dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus Nama : Fasihah Irfani Fitri No Reg CHS : 18779 Program Studi : Ilmu Penyakit Saraf Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II Dr. Aida Fithrie,SpS NIP. 197809122009122002 Dr. Aldy S Rambe.Sp.S (K) NIP. 196605241992031002 Pembimbing III Prof.Dr.dr.Hasan Sjahrir, SpS(K) NIP. 194709301979021001 Mengetahui / Mengesahkan : Ketua Departemen/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK USU/RSUPHAM Medan Ketua Program Studi/ SMF Ilmu Penyakit Saraf FK USU/ RSUP HAM Medan Dr. Rusli Dhanu, Sp.S(K) NIP.195309161982031003 Dr. Yuneldi Anwar, Sp.S(K) NIP.195306011981031004
LEMBAR PENGESAHAN Judul Tesis : Pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kecepatan hantar saraf dan intensitas nyeri pada pasien carpal tunnel syndrome dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus Nama : Fasihah Irfani Fitri No Reg CHS : 18779 Program Studi : Ilmu Penyakit Saraf Menyetujui Pembimbing I : Prof. Dr. dr Hasan Sjahrir, Sp.S(K)... Pembimbing II : dr. Aldy S Rambe, Sp.S... Pembimbing III : dr. Aida Fithrie, Sp.S... Mengetahui/ Mengesahkan Ketua Departemen/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK USU/RSUPHAM Medan Ketua Program Studi/ SMF Ilmu Penyakit Saraf FK USU/ RSUP HAM Medan Dr. Rusli Dhanu, Sp.S(K) NIP.195309161982031003 Dr. Yuneldi Anwar, Sp.S(K) NIP.195306011981031004
Tanggal Lulus : 29 Januari 2013 Telah diuji pada : 29 Januari 2013 PANITIA PENGUJI TESIS 1. Prof. DR. dr. Hasan Sjahrir,Sp.S(K) 2. Prof. dr. Darulkutni Nasution,Sp.S(K) 3. dr. Darlan Djali Chan,Sp.S (Penguji) 4. dr. Yuneldi Anwar,Sp.S(K) 5. dr. Rusli Dhanu,Sp.S(K) (Penguji) 6. dr. Kiking Ritarwan,MKT,Sp.S(K) (Penguji) 7. dr. Aldy S Rambe,Sp.S(K) 8. dr. Puji Pinta O. Sinurat, Sp.S 9. dr. Khairul P. Surbakti,Sp.S 10. dr. Cut Aria Arina,Sp.S 11. dr. Kiki M. Iqbal,Sp.S 12. dr. Alfansuri Kadri,Sp.S 13. dr. Aida Fithrie, Sp.S 14. dr.irina Kemala Nasution, Sp.S 15. dr.haflin Soraya Hutagalung, Sp.S
PERNYATAAN PENGARUH PEMBERIAN METHYLCOBALAMIN TERHADAP KECEPATAN HANTAR SARAF DAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, Januari 2013 FASIHAH IRFANI FITRI
UCAPAN TERIMA KASIH Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala berkah, rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi di Fakultas Kedokteran /Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf di Fakultas Kedokteran. 2. Prof. DR. dr. H. Hasan Sjahrir, Sp.S(K), selaku Guru Besar Tetap Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran /RSUP H. Adam Malik Medan dan selaku pembimbing penulis yang dengan sepenuh hati telah mendorong, membimbing, mengoreksi dan mengarahkan penulis mulai dari perencanaan, pembuatan dan penyelesaian tesis ini. 3. dr. H. Rusli Dhanu, Sp.S (K), selaku Ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, guru dan pembimbing selama penulis mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf
4. dr. Yuneldi Anwar, Sp.S (K), selaku Ketua Program Studi PPDS-I Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran, guru dan pembimbing selama penulis mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf. 5. dr. Aldy S Rambe, Sp.S(K) dan dr. Aida Fithrie Sp.S selaku pembimbing penulis yang telah mendorong, membimbing, mengkoreksi dan mengarahkan penulis mulai dari perencanaan, pembuatan dan penyelesaian tesis ini. 6. Guru-guru penulis: : Prof. dr. H. Darulkutni Nasution, Sp.S (K); dr. Darlan Djali Chan, Sp.S; dr. Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S(K); dr. Irsan NHN Lubis, Sp.S; dr. Puji Pinta O. Sinurat, Sp.S; dr. Khairul P Surbakti,SpS; dr. Cut Aria Arina, Sp.S; (alm).dr. S. Irwansyah, Sp.S; dr. Kiki M.Iqbal, Sp.S; dr.dina Listyaningrum, Sp.S Msi.Med; dr.iskandar Nasution, Sp.S; dr. Alfansuri Kadri,SpS; dr. Irina Kemala Nasution, Sp.S; dr.haflin Soraya Hutagalung Sp.S dan guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan masukan selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf. 7. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan, fasilitas dan suasana kerja yang baik sehingga penulis dapat mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf. 8. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, selaku pembimbing statistik yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis dalam pembuatan tesis ini.
9. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Departemen Neurologi FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan, yang banyak memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis dalam berbagai pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf. 10. Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf ini, serta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf. 11. Semua pasien CTS yang telah bersedia untuk berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini. 12. Kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi Alm. Prof. Dr. H. M. Dahlan Darip, SpMK dan ibunda Dra. Syahyar Hanum,DPFE yang telah bersusah payah membesarkan dengan penuh kasih sayang, memberikan rasa aman, cinta, dukungan moril dan materi, bimbingan dan nasehat serta doa yang tulus agar penulis tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan ini sampai selesai. 13. Kedua mertua saya, Prof. DR.Ir. A. Rahim Matondang,MSIE, dan Hj. Ifin Tifah Sibarani yang banyak memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa yang tulus agar tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan sampai selesai
14. Abang kandung saya, dr. M. Shahreza dan kakak ipar saya Elva Citra Sari,SE dan adik kandung saya dr. Ahmad Handayani dan adik ipar saya Yessy Liana Putri, Spsi, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Saraf. 15. Kepada suamiku tercinta Rahmat Hidayat Matondang,ST atas doa dan dukungan, kesabaran dan pengertian yang mendalam, mendampingi dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam suka dan duka selama penulis menjalani Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Saraf dan menyelesaikan tesis ini. 16. Teristimewa kepada putriku tersayang, Alishya Ghaniya Matondang yang telah menjadi motivasi dan inspirasi selama penulis menjalani Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Saraf ini hingga selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah membantu penulis tanpa pamrih dalam mewujudkan cita-cita penulis. Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Penulis Fasihah Irfani Fitri
RIWAYAT HIDUP PENELITI Nama lengkap : Dr. Fasihah Irfani Fitri Tempat / tanggal lahir : Medan, 21 Juli 1983 Agama : Islam Pekerjaan : Staf Pengajar Dept. Neurologi FK USU Nama Ayah : (Alm) Prof.Dr.H. M.Dahlan Darip,SpMK Nama Ibu : Dra.Syahyar Hanum,DPFE Nama Suami : Rahmat Hidayat Matondang,ST Nama Anak : Alishya Ghaniya Matondang Riwayat Pendidikan 1. Sekolah Dasar di SD. Harapan 2 Medan tamat tahun 1995. 2. Sekolah Menengah Pertama di SLTP Negeri 1 Medan tamat tahun 1998. 3. Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 1 Medan tamat tahun 2001. 4. Fakultas Kedokteran di tamat tahun 2006. 5. Program Magister Kedokteran Klinik Ilmu Penyakit Saraf di Fakultas Kedokteran tamat tahun 2010
DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Pernyataan Ucapan Terima Kasih Riwayat Hidup Peneliti Daftar Isi Daftar Singkatan Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Abstrak Abstract i iv v ix x xiii xiv xvi xvi xvii xviii BAB I. PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang 1 I.2. Perumusan Masalah 11 I.3. Tujuan Penulisan 11 I.3.1. Tujuan Umum 11 I.3.2. Tujuan Khusus 11 I.4. Hipotesis 12 I.5. Manfaat Penelitian 12 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. CARPAL TUNNEL SYNDROME 14 II.1.1. Definisi 14 II.1.2. Epidemiologi 14 II.1.3. Anatomi 15 II.1.3.1. Anatomi carpal tunnel 16 II.1.3.2. Anatomi nervus medianus 17 II.1.4. Etiopatogenesis 21 II.1.5. Patofisiologi Kompresi Saraf 25 II.1.5.1. Efek kompresi pada serabut saraf 25 II.1.5.2. Efek kompresi pada struktur mikrovaskular intraneural 26 II.1.5.3. Efek kompresi pada transpor aksonal 26 II.1.5.4. Edema intraneural akibat kompresi 27 II.1.5.5. Efek kompresi pada transmisi impuls 28 II.1.5.6. Tahapan cedera saraf kompresif 29 II.1.5.7. Cedera iskemik-reperfusif pada CTS 32 II.1.6. Gambaran Klinis 36 II.1.7. Nyeri pada CTS 38 II.1.8. Prosedur Diagnosis 40 II.1.8.1. Anamnesis 40 II.1.8.2. Pemeriksaan klinis 40
II.1.8.3. Pemeriksaan elektrofisiologi 43 II.1.9. Penatalaksanaan 47 II.2. DIABETES MELITUS 48 II.2.1. Definisi 49 II.2.2. Klasifikasi 49 II.2.3. Diagnosis 49 II.2.4. Kriteria pengendalian DM 50 II.3. CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA DIABETES MELITUS 51 II.4. METHYLCOBALAMIN 58 II.4.1. Struktur Methylcobalamin 59 II.4.2. Farmakokinetik 61 II.4.3. Farmakodinamik 63 II.4.4. Methylcobalamin pada regenerasi saraf 65 II.4.5. Methylcobalamin pada nyeri neuropatik 68 II.5. KERANGKA TEORI 71 II.6. KERANGKA KONSEP 72 BAB III. METODE PENELITIAN 73 III.1. TEMPAT DAN WAKTU 73 III.2. SUBJEK PENELITIAN 73 III.2.1. Populasi Sasaran 73 III.2.2. Populasi Terjangkau 73 III.2.3. Besar Sampel 73 III.3. KRITERIA INKLUSI 74 III.4. KRITERIA EKSKLUSI 75 III.5. BATASAN OPERASIONAL 75 III.6. INSTRUMEN PENELITIAN 78 III.7. RANCANGAN PENELITIAN 78 III.8. PELAKSANAAN PENELITIAN 79 III.8.1. Pengambilan sampel 79 III.8.2. Variabel yang diamati 79 III.9. KERANGKA OPERASIONAL 80 III.10.ANALISA DATA 81 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. HASIL IV.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian 83 IV.1.2. Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf dan Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan tanpa DM 86 IV.1.3 Pengaruh Pemberian Methylcobalamin terhadap Kecepatan Hantar Saraf dan Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan tanpa DM 91 IV.1.4 Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf dengan Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan tanpa DM 100
IV.1.5 IV.1.6 IV.1.7 Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf dan Intensitas Nyeri dengan durasi DM pada Pasien CTS dengan DM 102 Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf dan Intensitas Nyeri Berdasarkan Kriteria Pengendalian DM Pada Pasien CTS pada DM 105 Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf dan Intensitas Nyeri Berdasarkan Ada Tidaknya Komplikasi Pada Pasien CTS dengan DM 106 IV.2. PEMBAHASAN 108 IV.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian 109 IV.2.2 Perbedaan Nilai Kecepatan Hantar Saraf pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM 112 IV.2.3. Pengaruh Pemberian Methylcobalamin Terhadap Nilai Kecepatan Hantar Saraf pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM 115 IV.2.4. Perbedaan Nilai Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM 118 IV.2.5. Pengaruh Pemberian Methylcobalamin Terhadap Nilai Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan Pasien CTS tanpa DM 118 IV.2.6. Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf dengan Intensitas Nyeri pada Pasien CTS dengan DM dan tanpa DM 122 IV.2.7. Hubungan antara Kecepatan Hantar Saraf dan Intensitas Nyeri dengan durasi, kriteria pengendalian dan ada tidaknya komplikasi pada Pasien CTS dengan DM 123 IV.2.8. Keterbatasan Penelitian 124 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan 126 V.2. Saran 128 DAFTAR PUSTAKA 129 LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN AAN ADA ADM APB CMAP CTD CTS DAG DL DM DPN EMG ENMG GFAT IL-6 KHS MA MRI N NCV NADPH NMDA NO PGE2 PGI2 ROIs SNAP TTGO UDP VAS VEGF : American academy of neurology : American diabetes association : abductor digiti minimi : abductor pollicis brevis : compound muscle action potential : carpal tunnel decompression : carpal tunnel syndrome : diacil glycerol : distal latency : diabetes melitus : diabetic polyneuropathy : elektromiografi : elektroneuromiografi : glutamine fructose 6 phosphate aminotransferase : interleukin-6 : kecepatan hantar saraf : malondyaldehide : magnetic resonance imaging : nervus : nerve conduction velocity : nicotinamide adenin dinucleotida phosphate hydroxilase : N-methyl-D-Aspartate : nitric oxide : prostaglandin E2 : prostacyclin : reactive oxygen intermediates : sensory nerve action potential : tes toleransi glukosa oral : uridine di phosphat : visual analogue scale : vascular endothelial growth factor
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Faktor penyebab CTS 22 Tabel 2. Efek tekanan terhadap aliran mikrovaskular intraneural 26 Tabel 3. Efek tekanan terhadap transpor aksonal anterograde 27 Tabel 4. Efek tekanan terhadap transpor aksonal retrograde 27 Tabel 5. Efek tekanan pada edema intraneural 28 Tabel 6. Efek tekanan terhadap KHS medianus di pergelangan tangan 28 Tabel 7. Gejala dan tanda pada carpal tunnel syndrome 37 Tabel 8. Protokol pemeriksaan ENMG pada neuropati medianus 46 Tabel 9. Sistem Grading CTS berdasarkan hasil neurofisiologi 47 Tabel 10 Klasifikasi diabetes melitus 49 Tabel 11. Kriteria diagnosis d iabetes melitus 50 Tabel 12. Kriteria pengendalian diabetes mellitus 51 Tabel 13. Karakteristik Subjek Penelitian 85 Tabel 14. Perbedaan Nilai KHS dan VAS Sebelum Pemberian 88 Methylcobalamin Tabel 15. Perbedaan Rerata Nilai KHS dan VAS Setelah Pemberian Methylcobalamin 90 Tabel 16. Perbedaan Nilai KHS dan VAS Sebelum dan Setelah Pemberian 93 Methylcobalamin pada Pada Pasien CTS dengan DM Tabel 17. Perbedaan Nilai KHS dan VAS Sebelum dan Setelah Pemberian 96 Methylcobalamin pada Pada Pasien CTS tanpa DM Tabel 18. Hubungan KHS dan VAS dengan Grade CTS Pada Pasien CTS 99 dengan DM Tabel 19. Hubungan KHS dan VAS dengan Grade pada pasien CTS tanpa DM 100 Tabel 20. Hubungan Nilai KHS dengan VAS pada Pasien CTS dengan DM 101 Tabel 21. Hubungan Nilai KHS dengan VAS pada Pasien CTS tanpa DM 101 Tabel 22. Hubungan Nilai KHS dan VAS dengan Durasi DM 103 Tabel 23. Perbedaan Nilai KHS dan VAS Berdasarkan Kriteria 106 Pengendalian DM pada Pasien CTS dengan DM Tabel 24. Perbedaan Rerata Nilai KHS dan VAS Berdasarkan Ada 108
Tidaknya Komplikasi DM pada Pasien CTS dengan DM DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagian anterior carpal tunnel 16 Gambar 2. Anatomi carpal tunnel 16 Gambar 3. Anatomi pleksus brakialis 18 Gambar 4. Anatomi nervus medianus 19 Gambar 5. Distribusi nervus medianus 20 Gambar 6. Visual analogue scale 39 Gambar 7. Kerusakan jaringan akibat hiperglikemia 53 Gambar 8. Jalur polyol 55 Gambar 9. Aktivasi protein kinase C pathway 56 Gambar 10. Hiperglikemia meningaktkan aliran pada jalur hexosamine 57 Gambar 11. Struktur Vitamin B12 60 Gambar 12. Reaksi enzimatis yang melibatkan methylcobalamin 64 Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Diagram Batang Perbedaan KHS Sensoris Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin pada pasien CTS dengan DM dan tanpa DM Diagram Batang Perbedaan KHS Motoris Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin pada pasien CTS dengan DM dan tanpa DM Diagram Batang Perbedaan Skor VAS Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin pada pasien CTS dengan DM dan tanpa DM Grafik Korelasi Nilai KHS Sensoris dengan Durasi DM pada Pasien CTS dengan DM Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin Grafik Korelasi Nilai KHS Motoris dengan Durasi DM pada Pasien CTS dengan DM Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin Grafik Korelasi Skor VAS dengan Durasi DM pada Pasien CTS dengan DM Sebelum dan Setelah Pemberian Methylcobalamin 97 97 98 103 104 104
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 2. Lembar Pengumpulan Data Lampiran 3. Grading CTS Lampiran 4. Jadwal Makan Obat Lampiran 5. Surat Komite Etik Bidang Kesehatan Lampiran 6. Data Dasar Penelitian
Abstrak Latar Belakang : Carpal tunnel syndrome merupakan entrapment neuropathy pada ekstremitas atas yang paling sering dijumpai dan insidensinya meningkat pada pasien dengan diabetes mellitus (DM). Methylcobalamin merupakan bentuk aktif vitamin B12 yang telah digunakan secara luas pada berbagai neuropati perifer. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kecepatan hantar saraf (KHS) dan intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM dan pasien CTS tanpa DM Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang melibatkan 42 pasien CTS yang terdiri dari 21 pasien DM dan 21 pasien tanpa DM. Diagnosis CTS ditegakkan dengan pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan elektrofisiologis dan penilaian intensitas nyeri dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale (VAS). Pada semua pasien diberikan methylcobalamin 500 μg per oral tiga kali sehari selama satu bulan (30 hari), kemudian dilakukan pemeriksaan KHS dan VAS ulang. Hasil : Karakteristik demografik tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok. Pada awal studi, tidak terdapat perbedaan rerata nilai KHS dan VAS yang signifikan antara kedua kelompok. Setelah pemberian methylcobalamin, rerata nilai KHS sensoris dan KHS motoris tidak berbeda secara signifikan pada pasien CTS dengan DM maupun pada pasien CTS tanpa DM. Terdapat penurunan skor VAS yang signifikan pada pasien CTS dengan DM (5.04 1.93 vs 3.66 1.98) (p<0.001) dan pada pasien CTS tanpa DM (4.95 2.15 vs 3.19 2.44) (p<0.001). Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara nilai KHS dengan VAS; antara nilai KHS dan VAS dengan durasi DM. Tidak terdapat perbedaan nilai KHS dan VAS berdasarkan kriteria pengendalian DM dan ada tidaknya komplikasi DM pada pasien CTS dengan DM. Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian methylcobalamin terhadap KHS dan terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian methylcobalamin terhadap intensitas nyeri pada pasien CTS dengan DM dan pasien CTS tanpa DM. Kata Kunci : methylcobalamin, carpal tunnel syndrome, kecepatan hantar saraf, intensitas nyeri, diabetes mellitus.
Abstract Background : Carpal tunnel syndrome (CTS) is the most common upper limb entrapment neuropathy and its incidence is increased in patients with diabetes mellitus (DM). Methylcobalamin is the active form of vitamin B12 that has been widely used in peripheral neuropathy. Purpose : To evalute the effects of methylcobalamin on nerve conduction velocity (NCV) and pain intensity on diabetic and non diabetic CTS patients. Methods : This was a quasi experimental study involving 42 CTS patients which consisted of 21 diabetic patients and 21 non diabetic patients. The CTS diagnosis was made by neurologic and electrophysiologic examinations and pain intensity was measured using visual analogue scale (VAS). All patients were given methylcobalamin 500 μg orally three times a day for one month (30 days), then had repeated NCV examination and VAS measurement. Result : The demographic characteristics were not significantly different between two groups. At baseline, there were no significant differences in NCV values and VAS score between two groups. After the administration of methylcobalamin, the mean values of sensory NCV and motor NCV were not significantly different in diabetic and non diabetic patients. There was significant decline in the VAS score in diabetic CTS patients (5.04 1.93 vs 3.66 1.98) (p<0.001) and in non diabetic CTS patients. (4.95 2.15 vs 3.19 2.44) (p<0.001). There were non significant negative correlations between NCV values and VAS score with duration of DM and there was no differences in NCV and VAS scores based on control of DM and DM complications. Conclusion : There was no significant effect of methylcobalamin on NCV and there was a significant effect of methylcobalamin on pain intensity in diabetic CTS patients and non diabetic CTS patients. Keyword : methylcobalamin, carpal tunnel syndrome, nerve conduction velocity, pain intensity, diabetes mellitus.