Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA

dokumen-dokumen yang mirip
P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

Respon Mahasiswa terhadap Desain Perkuliahan Geometri yang Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS MELALUI PENDEKATAN KONSTEKSTUAL

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP dalam Belajar Garis dan Sudut dengan GeoGebra

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN PROGRAM CONSTRUCT 2 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS 8

Pembelajaran Pemrograman Linear dengan GeoGebra

P 9 INTERACTIVE STUDENT S BOOK BERBASIS ICT UNTUK MENDUKUNG AKTIVITAS EKSPLORASI KONSEP- KONSEP GEOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

Erfan Yudianto, S. Pd Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika UNESA.

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Konstruktivisme Pada Mata Kuliah Geometri Analitik Ruang

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

KONSTRUKSI PENGETAHUAN TRIGONOMETRI KELAS X MELALUI GEOGEBRA DAN LKPD

Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSFORMASI BERBASIS GEOGEBRA

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

Desain Perkuliahan Geometri dalam Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Mahasiswa Calon Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P 86 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KELAS VIII

PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM MENENTUKAN NILAI OPTIMUM DARI FUNGSI TUJUAN. Aseri Daniel Ndraha 1, Susi Herawati 1

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5

P 46 BERPIKIR KREATIF SISWA MEMBUAT KONEKSI MATEMATIS DALAM PEMECAHAN MASALAH

PROSIDING ISBN :

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

Pembelajaran Grafik Fungsi Trigonometri Berbantu Aplikasi Geogebra untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

EKSPLORASI KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN PECAHAN PADA ANAK-ANAK DI RUMAH PINTAR BUMI CIJAMBE CERDAS BERKARYA (RUMPIN BCCB)

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PEMANFAATAN APLIKASI GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. 1 Dalam hal

P 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam

PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Pembelajaran Kalkulus Integral dengan Mathematica. Wahyu Setyaningrum Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

MENEMUKAN RUMUS LUAS LINGKARAN DENGAN KONTEKS TUTUP KALENG KUE BERBENTUK LINGKARAN Oleh:

Geometri Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. (Surabaya: PPs UNESA, 2014), 1.

ASOSIASI KEMAMPUAN SPASIAL DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DAN ALJABAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI CALON GURU SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI TAHAP BERPIKIR VAN HIELE

Media Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

E-LAERNING TEORI BELAJAR VAN HIELE VS BARUDA

Sugiyarti Pendidikan Matematika-Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang.

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya. Kualitas pendidikan akan menggambarkan kualitas SDM (sumber

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarah Inayah, 2013

PEMBELAJARAN STATISTIKA DASAR DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERBANTUAN CD INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI KULIAH GEOMETRI ANALITIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM -41 Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA Chairun Nisa Zarkasyi Prodi Pendidikan Matematika PPs UNY chaniza301292@gmail.com Abstrak Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa SMA kelas XII Program IPA adalah menggunakan integral untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dan volum benda putar. Bagi siswa, kompetensi tersebut bersifat abstrak sehingga sering menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari matematika. Guru perlu menciptakan pembelajaran yang dapat membantu siswa memvisualisasikan penggunaan Integral, salah satunya dengan mengembangkan media pembelajaran yang interaktif dengan program GeoGebra. Prosedur pengembangan media pembelajaran dengan program GeoGebra mengacu pada model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Tahap pertama adalah melakukan analisis kebutuhan dan karakteristik siswa kelas XII Program IPA serta analisis kurikulum yang bersesuaian dengan materi penggunaan integral. Tahap kedua adalah pembuatan desain media pembelajaran. Dalam tahap ketiga yaitu pengembangan, desain media pembelajaran dikembangkan menjadi media pembelajaran interaktif dengan program GeoGebra. Tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan media kepada pengguna yaitu guru dan siswa. Langkah terakhir dalam penelitian pengembangan ini adalah mengevaluasi pengembangan produk dan kualitas produk. Berdasarkan hasil evaluasi pengembangan produk, media yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan dengan kategori baik. Terkait kualitas produk, hasil evaluasi kualitas produk menunjukkan media dinyatakan baik. Media pembelajaran yang interaktif dengan GeoGebra ini dapat membantu siswa untuk menciptakan visualisasi luas daerah di bawah kurva dan volum benda putar. Dengan tampilan yang menarik dan kemudahan dalam menggunakannya, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai penggunaan integral. Kata kunci: GeoGebra, Media Pembelajaran, Penggunaan Integral, Visualisasi I. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang dipelajari di semua jenjang pendidikan. Hal ini karena ilmu yang dipelajari dalam matematika memiliki koneksi dengan materi-materi dalam matematika itu sendiri maupun dengan bidang ilmu lain. Salah satunya terdapat koneksi antara kalkulus dengan geometri. Dalam kalkulus terdapat integral dimana penggunaan integral berkaitan dengan geometri. Pada siswa kelas XII Program IPA terdapat kompetensi yang harus dicapai yaitu siswa dapat menggunakan integral untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Hal ini sesuai dengan lampiran Standar Isi pada Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 [1]. Konsep penggunaan integral tersebut bersifat abstrak bagi siswa. Hal tersebut berpotensi membuat siswa merasa kesulitan untuk memahami konsep penggunaan integral. Siswa harus mampu membayangkan luas daerah dan volum benda putar yang dimaksud. Kemampuan spasial atau keruangan sangat diperlukan untuk membantu membayangkan luas daerah dan volum benda putar. Ketika siswa mampu membayangkan bahkan menggambarkan secara jelas luas daerah dan volum benda putar, siswa akan lebih mudah dalam melakukan perhitungan luas daerah dan volum benda putarnya. Guru sebagai perancang pembelajaran perlu menciptakan pembelajaran yang dapat membantu siswa membayangkan atau memvisualisasikan penggunaan integral, salah satunya dengan mengembangkan media pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu komponen pembelajaran dapat dijadikan sebagai perantara yang dapat membantu siswa dalam mengurangi keabstrakan objek matematika yang dimaksud. Dalam Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 telah ditegaskan bahwa salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru mata pelajaran matematika adalah mampu memanfaatkan teknologi 283

ISBN. 978-602-73403-0-5 informasi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran [2]. Dengan demikian, guru dapat mengembangkan media pembelajaran menggunakan dengan program GeoGebra. Program GeoGebra merupakan salah satu produk kemajuan teknologi yang saat ini banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, saat ini GeoGebra banyak dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi, mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep abstrak pada matematika. Program GeoGebra sangat mudah diperoleh karena dapat diunduh secara gratis dan mudah diinstal pada komputer. Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran dengan GeoGebra untuk visualisasi penggunaan integral pada siswa SMA. Adapun kriteria kualitas media pembelajaran yang meliputi aspek kualitas visual dan kualitas teknis. Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai penggunaan integral. II. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. B. Model Pengembangan Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). C. Prosedur Pengembangan Pengembangan media pembelajaran dilaksanakan melalui beberapa tahap. Adapun tahapan yang harus dilalui adalah sebagai berikut. GAMBAR 1. PROSEDUR PENGEMBANGAN PRODUK D. Jenis Data Dalam penelitian pengembangan ini data yang digunakan sebagai berikut. 1. Data kualitatif 284

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Data kualitatif diperoleh dari tanggapan dan saran tentang pengembangan produk media pembelajaran sesuai dengan prosedur pengembangan berdasarkan tinjauan dan masukan ahli materi dan ahli media. 2. Data kuantitatif Data kuantitatif diperoleh berdasarkan angket tentang kualitas produk media pembelajaran yang diberikan kepada guru matematika dan siswa kelas XII Program IPA. E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket yang diberikan kepada ahli materi dan ahli media untuk mengetahui pengembangan produk media pembelajaran berdasarkan aspek kualitas visual dan kualitas teknis. Selain itu, terdapat pula angket untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran yang diberikan kepada guru matematika dan siswa kelas XII Program IPA di SMA Negeri 1 Gamping yang telah melaksanakan pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran berdasarkan aspek kualitas visual dan kualitas teknis. F. Teknik Analisis Data Data pengembangan produk media pembelajaran dari ahli media dan ahli materi yang berupa masukan dan saran dirangkum dan disimpulkan sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan terhadap setiap komponen media pembelajaran yang telah disusun. Data mengenai kualitas produk media pembelajaran berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas media pembelajaran interaktif dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Data kuantitatif diperoleh dengan memberikan skor pada data kualitatif berdasarkan skala Likert. G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Produk yang berupa media pembelajaran pada materi penggunaan integral dengan GeoGebra ini diharapkan mempunyai spesifikasi produk sebagai media pembelajaran yang memenuhi aspek dan kriteria kualitas kualitas visual dan kualitas teknis dengan kualifikasi baik menurut pendapat pakar dan pendapat pengguna. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Media Pembelajaran 1. Tahap Analisis (Analysis) Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap analisis adalah (a) Menganalisis kebutuhan siswa kelas XII Program IPA yang bersesuaian dengan perkembangan kognitifnya, (b) Menganalisis karakteristik siswa kelas XII Program IPA, dan (c) Menganalisis kurikulum yang bersesuaian dengan materi penggunaan integral kelas XII Program IPA yaitu berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2. Tahap Desain (Design) Tahap ini dikenal dengan istilah membuat rancangan. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap desain adalah mendesain media pembelajaran untuk materi penggunaan integral dengan program GeoGebra. Materi terdiri dari visualisasi luas daerah dan visualisasi volum benda putar. Selain itu, dalam terdapat menu untuk menuliskan fungsi dari kurva yang diinginkan. Media pembelajaran didesain pula dapat menunjukkan titik potong kurva dengan sumbu x atau titik potong antar kedua kurva. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pengembangan adalah proses mewujudkan rancangan atau desain menjadi kenyataan. Dalam hal ini pengembangan produk media pembelajaran menggunakan program GeoGebra. Salah satu manfaat penggunaan program GeoGebra pada media pembelajaran ini adalah karena mudah dalam penyusunannya, tidak diperlukan algoritma-algoritma yang rumit. Langkah yang dilakukan peneliti yaitu dengan menuliskan rumus-rumus yang berkaitan pada submenu Algebra. Rumus-rumus yang digunakan antara lain menentukan koordinat titik potong, menentukan dan menghitung luas daerah di bawah kurva, serta rumus volum benda putar. Ketika penyusunan rumus sudah selesai, tampilan Algebra dapat disembunyikan. Setelah rumusan selesai, selanjutnya menata tampilan media pembelajaran. Dalam mengembangkan media pembelajaran, tampilan media pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian, meliputi bagian teks, 285

ISBN. 978-602-73403-0-5 bagian bidang kartesius dimensi dua, dan bidang kartersius dimensi tiga. Adapun tampilan yang dimaksud sebagai berikut. GAMBAR 2. TAMPILAN AWAL MEDIA PEMBELAJARAN Pada bagian teks, terdapat beberapa pilihan yang dapat dilakukan pengguna. Pengguna dapat memvisualisasikan luas daerah dan volum benda putar dengan satu kurva atau dua kurva dengan batas yang ditentukan sendiri. Media pembelajaran juga menampilkan koordinat x pada titik potong kurva terhadap sumbu x atau titik potong antara kedua kurva, sehingga ketika ingin menggunakan titik potong sebagai batas, dapat mengetikkan batasnya. Besar sudut putar juga dapat disesuaikan pengguna, sehingga volum benda putar dapat tersimulasi. Berikut merupakan tampilan media pembelajaran untuk memvisualisasikan luas daerah dan volum benda putar dengan satu kurva dan dua kurva. GAMBAR 3. VISUALISASI LUAS DAERAH DAN VOLUME BENDA PUTAR DENGAN SATU KURVA 286

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 GAMBAR 4. VISUALISASI LUAS DAERAH DAN VOLUME BENDA PUTAR DENGAN DUA KURVA Dalam tahap pengembangan ini produk media pembelajaran dievaluasi oleh ahli media dan ahli materi untuk mendapatkan saran-saran terkait dengan pengembangan media pembelajaran. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Implementasi adalah langkah untuk menerapkan media pembelajaran yang telah dibuat. Media pembelajaran terlebih dahulu dievaluasi oleh guru matematika sebelum diujicobakan kepada siswa. a. Subjek Uji Coba Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gamping yang berjumlah 32 siswa. Pelaksanaan implementasi ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2015. b. Teknik Uji Coba Tahapan uji coba yang akan dilakukan dalam penelitian pengembangan ini sebagai berikut. 1). Menjelaskan kepada siswa tata cara menggunakan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. 2). Mempersilakan siswa untuk belajar menggunakan media pembelajaran (peneliti mendampingi siswa dalam pembelajaran dan merespon langsung balikan yang diberikan oleh siswa). 3). Membagikan lembar angket respon media pembelajaran dan meminta siswa untuk mengisinya. Saat mengujicobakan media pembelajaran yang interaktif, siswa mencoba melakukan sendiri dengan tujuan memvisualisasikan luas daerah dan volum benda putar di bawah fungsi f(x) = x 2 4 seperti Gambar 3, maka langkah-langkah yang harus dilakukan siswa antara lain: 1). Tuliskan fungsi dari kurva yang akan divisualisasikan pada kotak f(x), yaitu x 2 4. 2). Karena hanya satu kurva, maka tuliskan 0 pada kotak g(x). 3). Muncul tulisan bahwa koordinat x yang memotong sumbu x yaitu x = 2 dan x = 2. 4). Apabila ingin menggunakan titik potong sebagai batas atas dan batas bawah, maka tuliskan 2 pada kotak batas bawah dan tuliskan 2 pada kotak batas atas. 5). Muncul visualisasi luas daerah dan hasil luas daerah sebesar 10,67 satuan luas. 6). Untuk memvisualisasikan volum benda putar, maka geser tombol navigasi bulat pada bagian bawah yang menunjukkan besarnya sudut putar. 287

ISBN. 978-602-73403-0-5 Selanjutnya untuk memvisualisasikan luas daerah dan volum benda putar di antara fungsi f(x) = x 2 dan g(x) = x + 2 seperti Gambar 4, maka langkah-langkah yang harus dilakukan analog seperti di atas, hanya saja pada kotak f(x) diisi x 2 dan pada kotak g(x) diisi x + 2. Pelaksanaan uji coba di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gamping berjalan dengan lancar. Siswa tertarik dengan pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran untuk memvisualisasikan penggunaan integral. Mereka memberikan respon yang baik selama proses berlangsungnya uji coba. Tingkatan level berpikir pada proses pembelajaran penggunaan integral yang terkoneksi dengan geometri erat kaitannya dengan teori Van Hiele. Menurut Van Hiele, seseorang akan melalui lima tahap perkembangan berpikir, yaitu tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2 (deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (rigor) [3]. Dalam penelitian ini, siswa mengalami 3 tahap, yaitu tahap 0 (visualisasi): tahap pengenalan bentuk-bentuk luas daerah dan volum benda putar berdasarkan visualisasi; tahap 1 (analisis): merupakan tahap lanjutan agar siswa dapat melakukan pengamatan serta menentukan ciri-ciri luas daerah dan volum benda putar yang telah dilihatnya; tahap 2 (deduksi informal): siswa mampu menemukan ciri-ciri luas daerah dan volum benda putar dilanjutkan untuk mengetahui hubungan dengan materi lainnya. Pada tahap ini, siswa dilatih untuk mengembangkan pengetahuan dasarnya, sehingga mampu menemukan ciri-ciri luas daerah dan volum benda putar. Dengan adanya langkahlangkah pembelajaran yang runut dan sistematis sesuai tahap perkembangan berpikir siswa, tentunya konsep pada penggunaan integral lebih mudah dipahami. Apabila tahap tersebut tidak dilakukan dengan baik dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara pengalaman belajar dengan tahap perkembangan berpikir siswa. Hal ini dapat mengakibatkan belajar hanya sekadar hafalan, sehingga konsep yang telah dipelajari akan mudah dilupakan. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah proses untuk mengetahui media pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan harapan awal atau tidak. Selain evaluasi di akhir tahap ini pada dasarnya evaluasi juga telah dilaksanakan pada setiap tahapan pengembangan. Evaluasi yang dilaksanakan pada setiap tahapan pengembangan dilakukan oleh peneliti. Evaluasi yang berupa pengembangan produk dilakukan oleh dua orang ahli media dan dua orang ahli materi yang dilaksanakan pada tahap pengembangan. Evaluasi tersebut berupa hasil tinjauan dan masukan yang diberikan oleh ahli baik melalui angket maupun disampaikan langsung kepada peneliti. Evaluasi kualitas produk dilakukan oleh dua guru matematika SMA dan 32 siswa kelas XII IPA 1. Evaluasi tersebut diperoleh dari angket yang telah diisi pada tahap implementasi. Berikut merupakan hasil evaluasi pengembangan produk dan evaluasi kualitas produk. TABEL 1. HASIL EVALUASI PENGEMBANGAN PRODUK Aspek Ahli Skor Rata-rata Kategori Media Materi Kualitas Visual 3,92 4,08 4,00 Baik Kualitas Teknis 3,50 3,67 3,58 Baik Kesimpulan 3,79 Baik Selain hasil evaluasi pengembangan produk yang diperoleh dari angket, terdapat beberapa masukan dari para ahli. Masukan tersebut diantaranya (1) pemilihan warna yang lebih kontras pada bidang kartesiaus dimensi tiga, (2) penambahan hasil luas daerah, dan (3) ukuran huruf yang dibuat lebih besar. Selanjutnya, terdapat hasil evaluasi kualitas produk yang diperoleh dari guru dan siswa sebagai pengguna sebagaimana disajikan berikut. TABEL 2. HASIL EVALUASI KUALITAS PRODUK Aspek Guru Siswa Skor Rata- rata Kategori Kualitas Visual 4,08 3,97 4,03 Baik Kualitas Teknis 3,83 3,80 3,82 Baik Kesimpulan 3,92 Baik 288

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Dari hasil evaluasi pengembangan dan evaluasi kualitas produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran telah memenuhi kriteria kualitas media pembelajaran yang meliputi aspek kualitas visual dan kualitas teknis dengan kualifikasi baik menurut pendapat pakar pengguna. B. Karakteristik Media Pembelajaran Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dideskripsikan karakteristik media pembelajaran dengan GeoGebra untuk visualisasi penggunaan integral pada siswa SMA sebagai berikut. 1. Memvisualisasikan konsep Kemampuan visualisasi konsep merupakan salah satu bagian dari kegiatan (aktivitas) geometri yang harus dikuasai siswa sebagaimana direkomendasikan dalam The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), The mathematics curriculum for grade 9-12 should include the study of the geometry of two, and three dimensions so that all student can interpret and draw three-dimensional object; represent problem situations with geometric models and apply properties of figures [4]. Siswa SMA dituntut mampu mengintrepretasikan dan menggambar objek dimensi tiga, merepresentasikan permasalahan dalam model geometri dan menggunakan sifat-sifat gambar tersebut. Pembelajaran geometri tersebut mempunyai keterkaitan dengan penggunaan integral yang terdiri dari luas daerah dan volum benda putar. Agar dapat menyelesaikan luas daerah dan volum benda putar, siswa perlu memvisualisasikannya terlebih dahulu. Konsep matematika yang bersifat abstrak divisualisasikan dengan gambar dan simulasi sehingga tampak nyata dan siswa dapat membayangkannya. Adanya gambar dan simulasi sangat berpengaruh terhadap kejelasan materi dan pemahaman karena gambar tersebut memvisualisasikan luas daerah dan volum benda putar. Kemampuan memahami luas daerah dan volum benda putar sebagai penggunaan integral berhubungan dengan kemampuan geometri yang dimiliki siswa. Dalam aktivitas yang menyangkut geometri, R. Duval mengemukakan bahwa ada tiga jenis proses kognitif yang harus disinergikan yakni proses visualisasi, proses konstruksi menggunakan alat, dan proses bernalar. Ketiga proses ini harus dikoneksikan karena sinergi dari ketiga proses kognitif tersebut merupakan syarat penting dalam mempelajari geometri [5]. Berdasarkan pendapat tersebut, proses visualisasi merupakan proses awal yang harus dilakukan siswa untuk memahami geometri, termasuk penggunaan integral. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan program GeoGebra. Program GeoGebra memberikan fasilitas untuk memvisualisasikan konsep-kosep matematika. Sebagaimana pendapat Hohenwarter yang dikutip Ali Mahmudi mengenai program GeoGebra yang sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran dengan beragam aktivitas seperti sebagai media demostrasi dan visualisasi, sebagai alat bantu konstruksi, dan sebagai alat bantu proses penemuan [6]. 2. Kemudahan dalam penggunaan Media yang dapat menfasilitasi siswa dalam mempelajari penggunaan integral mempunyai karakteristik mudah untuk digunakan. Beberapa faktor yang menyebabkan media mudah digunakan adalah petunjuk program yang digunakan sederhana dan menggunakan menu perintah yang standar. Selain itu, program GeoGebra dapat diunduh secara gratis dan diinstal dengan mudah di komputer. 3. Kualitas tampilan Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penampilan media menjadi menarik antara lain: (a) pilihan jenis dan ukuran huruf; (b) pengaturan jarak baris, alinea, dan karakter; (c) tata letak/layout; (d) kesesuaian komposisi warna teks, gambar, animasi, tombol, dan background; (e) kesesuaian karakter teks, gambar, animasi, tombol, dan background; serta (f) keunikan teks, gambar, dan animasi. 4. Kualitas bahasa Penggunaan bahasa yang baku, tidak menimbulkan penafsiran ganda, komunikatif, dan sesuai dengan pengguna media yaitu siswa SMA akan membantu siswa memvisualisasikan penggunaan integral. 289

ISBN. 978-602-73403-0-5 IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Media pembelajaran dengan GeoGebra untuk visualisasi penggunaan integral pada siswa SMA yang dikembangkan berdasarkan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) telah memenuhi kriteria kualitas media pembelajaran yang meliputi aspek kualitas visual dan kualitas teknis dengan kualifikasi baik menurut pendapat pakar dan pengguna. 2. Media pembelajaran dengan GeoGebra untuk visualisasi penggunaan integral pada siswa SMA yang dikembangkan mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) memvisualisasikan konsep, (2) kemudahan dalam penggunaan, (3) kualitas tampilan, dan (4) kualitas bahasa. B. Saran 1. Media pembelajaran matematika dengan GeoGebra untuk visualisasi penggunaan integral pada siswa SMA yang dikembangkan masih perlu diujicobakan secara luas di sekolah-sekolah lain dengan berbagai kondisi. Hal tersebut penting dilakukan agar diperoleh media pembelajaran yang benar-benar berkualitas. 2. Materi yang disajikan dalam media pembelajaran matematika yang dikembangkan masih terbatas pada penggunaan integral. Oleh karena itu peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan materi yang berbeda untuk mengetahui kemungkinan hasil yang berbeda pula. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada guru matematika dan siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gamping yang telah membantu dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi [2] Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru [3] Crowley, M.L, The Van Hiele model of the geometric thought, dalam Linquist, M.M. (Eds.), Learning and teaching geometry, K-12, Virginia: NCTM, 1987. [4] National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Curriculum and evaluation standards for school mathematics, Reston, VA: NCTM, 1989. [5] R. Duval, Geometry from a cognitive point of view, dalam C. Mammana & V. Villani (Eds.), Perspective on the teaching of geometry for the 21st century, Dordrecht: Kluwer Academic Publishers, 1998, p. 37-51. [6] Ali Mahmudi, Membelajarkan geometri dengan program GeoGebra. Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 27 November 2010, 469-477. 290