8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah kali luas daratan kota Jakarta dengan luas lautan 6..0 Km dan luas daratan 864. Ha. Pulaupulau di Kepulauan Seribu berjumlah 6 pulau dengan peruntukan yang beragam diantaranya pulau untuk pemukiman, pulau wisata umum, 6 pulau wisata lainnya, 4 pulau dengan bangunan sejarah, pulau cagar alam serta sisanya digunakan untuk penghijauan atau untuk peruntukan khusus. Sesuai dengan peruntukan dan karakteristik tersebut, maka kebijaksanaan pembangunan DKI Jakarta dalam mengembangkan Kepulauan Seribu lebih diarahkan pada peningkatan kegiatan pariwisata, meningkatan kualitas kehidupan masyarakat nelayan dengan peningkatkan budidaya laut, pemanfaatan sumberdaya perikanan dengan konservasi ekosistem terumbu karang dan mangrove Hal ini sejalan dengan visi dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yaitu Menjadikan Kepulauan Seribu sebagai ladang dan taman kehidupan bahari yang berkelanjutan. Penduduk Kepulauan Seribu terdiri dari beberapa suku diantaranya Bugis, Banten, Madura dan Betawi. Jumlah penduduk di Kepulauan Seribu mencapai 0,6 jiwa dengan pertumbuhan penduduk ratarata berkisar,% pertahun. Sebagai masyarakat pesisir, sebagian besar mata pencaharian mereka adalah nelayan dan sebagian kecilnya bekerja di bidang pertukangan dan jasa. Sebagai
akibat dari krisis ekonomi global yang terjadi saat ini membuat sektor pariwisata semakin lesu, keadaan ini membuat pulaupulau peruntukan pariwisata eksklusif menjadi sepi wisatawan dan pengembangan infrastruktur pulaupulau indah lainnya yang berpotensi sebagai tempat wisata menjadi tertunda. Untuk meningkatkan upaya pelayanan kepada masyarakat khususnya di sektor pertambangan dan energi, pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu telah mengupayakan tersedianya pasokan listrik yang memadai bagi masyarakat Kepulauan Seribu. Suplai listrik kini mulai tersedia di wilayah Kepulauan Seribu bagian selatan dan secara bertahap menyusul di Kepulauan Seribu bagian utara. Pramuka Gambar. Pulau Pramuka dalam Gugusan Kepulauan Seribu
40 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Tahun 00, Kepulauan Seribu ditingkatkan statusnya dari kecamatan di bawah Kotamadya Jakarta Utara menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan ibukota Pulau Pramuka. Sebuah pulau yang terletak di tengahtengah gugusan Kepulauan Seribu (gambar ). Dahulu Pulau Pramuka dikenal dengan sebutan Pulau Elang. Pulau ini mulai dihuni penduduk yang sebagian besar berasal dari Pulau Panggang pada tahun. Saat itu, Pulau Panggang yang berjarak seperempat jam dengan speedboat dari Pulau Pramuka memiliki kepadatan penduduk yang dinilai sangat tinggi. Untuk itu, melalui SK. Gubernur DKI, dimulailah proses transmigrasi dari Pulau Panggang ke Pulau Pramuka. Pulau Pramuka merupakan salah satu dari pulau peruntukan penghunian yang ada di Kepulauan Seribu. Jumlah penduduk dari pulau ini mencapai 04 jiwa. Pulau ini termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Luas pulau Pramuka mencapai 6 hektar. Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 86/000, wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari pulau dengan luas yang dapat dilihat pada Tabel.
4 Tabel. Luas Wilayah Pulaupulau di Kelurahan Pulau Panggang No Nama pulau Luas (ha) Keterangan Pulau panggang Pulau pramuka Pulau karya 6 6 4 6 8 Pulau peniki Pulau karang bongkok Pulau karang congkak Pulau kotok besar Pulau air besar Pulau gosong sekati Pulau semak daun Pulau gosong pandan Pulau opak kecil Pulau kotok kecil 0,0 0,60 0,,0 0,0 0,,,0 Pemukiman Pemukiman perkantoran/tempat Pemakaman Umum (TPU) Navigasi Peristirahatan Peristirahatan Pariwisata Peristirahatan Peristirahatan Pulau Hunian Utama (PHU) Peristirahatan Peristirahatan Pulau Hunian Utama (PHU) Jumlah 6, Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008 Berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta tersebut jumlah pulau yang ada di Kelurahan Pulau Panggang berjumlah 6 pulau namun akibat abrasi air laut sampai saat ini secara fisik berkurang menjadi pulau. Adapun batas wilayah Kelurahan Pulau Panggang sebagai berikut: Sebelah utara : berbatasan dengan perairan Kelurahan Pulau Kelapa Sebelah timur : berbatasan dengan perairan Pulau Jawa Sebelah barat : berbatasan dengan perairan Laut Jawa Sebelah selatan : berbatasan dengan perairan Kelurahan Pulau Tidung. Untuk menuju ke pulau Pramuka dapat ditempuh melalui dermaga Muara Angke. Sebagai pusat pemerintahan kabupaten, pulau Pramuka mulai menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kepulauan Seribu seperti rumah dinas bupati dan pejabat kabupaten, RSUD Kepulauan Seribu yang mampu menyediakan pelayanan rawat inap dan penanggulangan hiperbari, Masjid Agung, doking kapal nelayan, Tempat
4 Pelelangan Ikan (TPI), penyediaan instalasi prasarana air bersih, fasilitas olah raga dan lain sebagainya. Gambar. Pulau Pramuka Selain sebagai pusat pemerintahan dan pemukiman, pulau dengan luas 6 ha ini juga menjadi tujuan wisata umum bagi masyarakat sehingga disini terdapat homestay dengan biaya penyewaan yang beragam dan terjangkau, tergantung pada fasilitas yang mampu diberikan. Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu hingga kini berusaha untuk menyediakan fasilitas kegiatan wisata sebagai upaya untuk meningkatkan potensi wilayah yang ada di pulau Pramuka. Pulau Pramuka sendiri, berada dalam wilayah Taman Nasional Kepulauan Seribu yaitu dalam zona pemukiman. Zona pemukiman merupakan zona yang mengakomodir kepentingan masyarakat setempat termasuk sarana prasarana pengelolaan dengan memperhatikan aspek konservasi. Penjelasan tentang zonasi dapat dilihat selengkapnya pada pembahasan subbab Taman Nasional Kepulauan Seribu.
4 4. Kondisi Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang Penduduk Kepulauan Seribu berjumlah 4.0 KK (660 Keluarga Pra Sejahtera), diantaranya 6 % bermukim di Pulau Pemukiman (Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, dan Pulau Harapan) yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. sebagian masyarakat melakukan kegiatan budidaya hasil laut berupa budidaya transplantasi karang hias, budidaya ikan hias, dan pelestarian mangrove. Adapun jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kelurahan Pulau Panggang dapat dilihat pada Tabel 4. Jika dilihat dari Tabel 4, maka dapat dikatakan bahwa penduduk lebih banyak junlahnya di usia muda (04 tahun) dan usia produktif (64 tahun), dan cenderung menurun jumlahnya pada penduduk usia tua (6 tahun keatas). Hal ini menunjukkan bahwa angkatan kerja produktif di Kelurahan Panggang lebih besar dari pada angkatan kerja nonproduktif. Tabel menjelaskan bahwa populasi penduduk pria di Kelurahan Pulau Panggang selalu lebih besar dibandingkan populasi penduduk wanita dari tahun ke tahun. Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa peran kepala keluarga didominasi oleh lakilaki dan hanya sedikit perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga. Pulau pemukiman yang ada di Kelurahan Pulau Panggang memang hanya terdiri dari dua pulau yaitu Panggang dan Pramuka, populasi warga lebih banyak berada di pulau Panggang dibandingkan pulau Pramuka dan persentase lakilaki selalu lebih besar dari pada perempuan, seperti yang terlihat pada Tabel. Penduduk Kelurahan Pulau Panggang yang telah mengenyam pendidikan dasar tahun ternyata memiliki jumlah yang cukup besar yaitu 88 orang atau
44 mencakup lebih dari setengah dari jumlah populasi penduduk yang ada. Meskipun demikian, jumlah penduduk yang berpendidikan tidak tamat SD dan tidak bersekolah juga masih menunjukkan angka yang cukup besar yaitu orang atau kirakira sekitar sepertiga dari jumlah populasi dan sisa jumlah penduduk yang ada serta mampu mengenyam tingkat pendidikan SMA, akademik dan perguruan kecil relatif sedikit yaitu 6 orang saja, gambaran pupulasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 4. Jumlah Penduduk Kelurahan Pulau Panggang No 4 6 8 4 6 Umur 0004 00 4 04 04 4044 44 04 6064 66 04 keatas Lakilaki 4 6 6 0 0 4 8 4 4 WNI Perempuan 48 6 60 6 46 0 86 6 4 Jumlah Lakilaki 84 00 460 46 40 8 4 8 4 60 6 40 WNA Perempuan Jumlah Jumlah (orang) 84 00 460 46 40 8 4 8 4 60 6 40 jumlah.8.66.. Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008
4 Tabel. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin No 4 6 00 00 004 00 006 00 008 Tahun Jenis kelamin Lakilaki Perempuan..06..6.0.4.88..8.68.80.66.8.68 Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008 Jumlah (orang) 4. 4. 4.4 4.46.4.46. Tabel 6. Jumlah Jiwa dan KK di Tiap RW No Tahun Jumlah KK Jumlah Jiwa RW Lakilaki Perempuan (orang) Lakilaki Perempuan 00.048.4.66.0 00.6 86...06 00.4 86.40..6 4 004..0.0.4 00..6.88. 6 006.8 8..8.68 00...80.66 8 008.4 4..86.68 Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008 Jumlah (orang) 4.8 4. 4. 4.4 4.46..4.46. Tabel. Jumlah Penduduk di Tiap Pulau Pemukiman No Nama pulau Pulau panggang Pulau pramuka Luas (ha) Penduduk Jumlah Kepala Keluarga Lakilaklaki Perempuan (orang) Laki Perempuan 0 88 0 8 8 4 Jumlah (orang) 6 8 804 64 64 6 8 68 4 4 Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008
46 Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No 4 6 Jenjang pendidikan Tidak sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SMA Tamat Akademi Tamat Perguruan Tinggi Jenis kelamin Lakilaki Perempuan 48 46 4 6 6 6 8 Jumlah (orang) 0 8 68 640 Jumlah 8 68 Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008 Tabel. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jumlah penduduk menurut mata Jumlah (orang) pencaharian 4 6 8 Nelayan PNS TNI POLRI Pensiunan/veteran Pedagang Jasa/pertukangan Karyawan swasta Lainlain 6 8 Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang, April 008 Tabel menjelaskan bahwa mata pencaharian penduduk yang ada di Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari nelayan, PNS, TNI, POLRI, pensiunan/veteran, pedagang, jasa/pertukangan, karyawan swasta, dan lainlain. Sebagian besar penduduk Kelurahan Pulau Panggang memang bermata pencaharian sebagai nelayan, PNS, dan pedagang. 4. Karakteristik Responden di Pulau Pramuka Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah anggota kelompok swadaya masyarakat yang terlibat dalam usaha ekowisata yang ada di Pulau
4 Pramuka. Kelompok swadaya masyarakat yang terlibat langsung dengan kegiatan ekowisata adalah Dolphin Ecotourism dan Elang Ekowisata. Tabel. Atribut individu reponden No Atribut Individu Responden Jenis kelamin Lakilaki Perempuan Pendidikan SD SMP SMA Usia tahun 0 tahun 0 tahun 404 tahun 4 Pekerjaan Nelayan Pedagang Pegawai negeri Jasa (pemandu wisata) Lainnya (ketua RW) Jumlah Responden (n=0 orang) 8 Persentase (%) 0 6 6 Responden yang berasal dari kelompok Dolphin Ecotourism berjumlah orang, sedangkan dari kelompok Elang Ekowisata berjumlah 6 orang. Responden yang berasal dari kelompokkelompok ini sebagian besar masih berstatus pelajar aktif. Selain pelajar aktif, responden yang diambil juga berasal dari masyarakat non pelajar yaitu mereka yang memiliki mata pencaharian sampingan di bidang ekowisata yang berjumlah orang dan ketua RW yang ada di Pulau Pramuka yang berjumlah orang. Menurut jenis kelaminnya, secara umum persentase responden lakilaki dibandingkan dengan responden perempuan yaitu 0 % untuk lakilaki dan % untuk perempuan. Sebagian besar reponden penelitian ini adalah lakilaki, pada umumnya para wanita belum merasa tertarik untuk terlibat dalam kegiatan ekowisata ini atau memilih untuk menjadi pedagang atau ibu
48 rumah tangga saja.tingkat pendidikan dibedakan menjadi tidak berpendidikan, pendidikan SD, pendidikan SMP, pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi. Persentase pendidikan responden adalah % mengenyam pendidikan SMA dan yang lainnya adalah berstatus pelajar aktif dengan tingkat pendidikan akhir yaitu SMP sebanyak %, dan sisanya % mengenyam pendidikan SD. Ditinjau dari segi umur, sebagian besar berkategori remaja, yaitu pada interval umur tahun dengan persentase sebesar 6%, dan selebihnya adalah umur muda pada interval 0 dengan persentase % dan sisanya adalah umur dewasa pada interval 04 dengan persentase 0%. Kategori usia remaja berpotensi untuk menumbuhkan bibit dengan bekal pengetahuan dan wawasan luas tentang ekowisata bahari dan diharapkan kelak akan menjadi penggerak ekowisata di pulau ini. Kategori usia muda dan dewasa juga sangat berpotensi dalam mengembangkan ekowisata karena pada usia ini merupakan masa dimana manusia mampu berpikir dan bertindak secara optimal, sehingga ada harapan bahwa keterlibatan masyarakat dalam ekowisata. Berdasarkan data di lapangan, sebagian besar reponden bekerja dalam bidang jasa yaitu pemandu wisata sebanyak 6%, yang lainnya bekerja sebagai nelayan %, pedagang %, dan pegawai negeri % dan menjabat sebagai ketua RW %. Sebagian besar alasan mereka yang bekerja dalam bidang adalah karena diajak oleh teman dan ingin mencari pengalaman baru dengan bergabung dengan kelompok masyarakat (tour operator), sedangkan mereka yang bekerja sebagai nelayan beralasan karena tidak memiliki kemampuan lain dan ingin menambah pengetahuan tentang nelayan. responden yang memilih bekerja sebagai pegawai negeri beralasan karena adanya kebutuhan hidup serta adanya
4 kesempatan bekerja di lingkup Pemerintahan Daerah sehingga dia memilih untuk bekerja disana dan responden lainnya yaitu yang menjabat sebagai ketua RW di Pulau Pramuka memilih bekerja sebagai RW karena telah dilakukan secara turun temurun dari keluarganya. Beberapa dari responden juga memiliki pekerjaan sampingan. mereka yang pekerjaan utamanya di bidang selain jasa pemandu wisata, menggunakan waktu luang mereka untuk menambah penghasilan dengan bekerja di bidang ekowisata. dan ada pula mereka yang pekerjaan utamanya di bidang jasa pemandu wisata memiliki pekerjaan sampingan sebagai nelayan atau pun pedagang untuk menambah pengetahuan dan pendapatan mereka.