PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2016 SEBESAR 97,14 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,31 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JULII 2015 SEBESAR 95,42 ATAU NAIK SEBESAR 0,76 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Oktober 2017 Provinsi Gorontalo

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2015

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2014 SEBESAR 96,41 ATAU TURUN 1,17 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.79 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017 TURUN -0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016 TURUN -0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016.

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017 NAIK 0,60 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2016 SEBESAR 96,63 ATAU MENURUN SEBESAR 0,52 PERSEN

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017 TURUN -0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,61 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

Transkripsi:

No. 23/05/82/Th.XV, 02 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL SEBESAR 105,34 ATAU NAIK 0,39 PERSEN Pada, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 105,34 atau mengalami peningkatan 0,39 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya ( ) yang sebesar 104,94. Menurut subsektornya, Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) tercatat sebesar 109,62 (naik 0,94 persen); Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 109,55 (turun 1,36 persen); Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 99,98 (naik 1,22 persen); Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 109,57 (stabil); dan untuk Nilai Tukar Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan/NTNP) sebesar 101,94 (naik 0,39 persen) dimana untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 101,27 (naik 0,42 persen) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 108,98 (naik 0,07 persen). Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP terhadap terjadi peningkatan NTP di enam provinsi, sementara empat lainnya mengalami mengalami penurunan NTP. Papua Barat merupakan provinsi dengan peningkatan NTP terbesar di Kawasan Timur Indonesia yaitu sebesar 0,71 persen, sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 1,29 persen. Secara nasional NTP mengalami penurunan dari ke yaitu dari 102,23 menjadi 101,22 atau turun 0,10 persen. Pada, Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,33 persen. Inflasi perdesaan di Maluku Utara ini disebabkan oleh naiknya indeks pada hampir semua kelompok pengeluaran kecuali Kelompok Transportasi dan Komunikasi (-1,59 persen). Inflasi perdesaan Nasional pada bulan sebesar -0,50 persen atau mengalami deflasi, yang disebabkan oleh turunnya indeks pada Kelompok Bahan Makanan (-0,83 persen) dan Kelompok Transportasi dan Komunikasi (-2,28 persen). Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara sebesar 113,09 atau naik 1,05 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya ( ) yang sebesar 111,92. 1 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di tujuh kabupaten se-provinsi Maluku Utara pada, NTP Provinsi Maluku Utara naik 0,39 persen dibandingkan NTP, yaitu dari 104,94 menjadi 105,34. Peningkatan NTP pada disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, jauh lebih besar dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yang hanya naik sebesar 0,13 persen. Peningkatan NTP Provinsi Maluku Utara disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga subsektor yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan naik 0,94 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,22 persen, dan NTP Subsektor Perikanan naik sebesar 0,39 persen. Sementara itu NTP Subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,36 persen, dan NTP Subsektor Peternakan relatif stabil. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada, di Maluku Utara indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,51 persen jika dibandingkan dengan It pada, yaitu dari 124,86 naik menjadi 125,50. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Provinsi Maluku Utara naik sebesar 0,13 persen bila dibanding Ib, yaitu dari 118,98 menjadi 119,14. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

1. Tanaman Pangan Tabel 1. Nilai Tukar Petani Maluku Utara Per Subsektor, (2012=100) Bulan Subsektor (%) (1) (2) (3) (4) a. Indeks yang Diterima (It) 130.38 131.91 1.17 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 120.05 120.33 0.23 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 108.60 109.62 0.94 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 132.68 131.23-1.09 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 119.47 119.79 0.27 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 111.06 109.55-1.36 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 117.69 119.33 1.39 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 119.16 119.36 0.17 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 98.77 99.98 1.22 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 127.03 126.79-0.19 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 115.93 115.71-0.19 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 109.57 109.57 0.00 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 121.25 121.47 0.18 b. Indeks yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 119.40 119.15-0.21 c. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 101.54 101.94 0.39 5.1 Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima Nelayan (It) 120.40 120.61 0.17 b. Indeks yang Dibayar Nelayan (Ib) 119.39 119.09-0.25 c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 100.84 101.27 0.42 5.2 Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 130.19 130.56 0.28 b. Indeks yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 119.55 119.79 0.21 c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 108.90 108.98 0.07 Gabungan/Maluku Utara a. Indeks yang Diterima (It) 124.86 125.50 0.51 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 118.98 119.14 0.13 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 104.94 105.34 0.39 3 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami peningkatan sebesar 0,94 persen dibandingkan dengan NTPP bulan. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,17 persen, lebih besar dibanding peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,23 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Pangan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok palawija yaitu sebesar 1,80 persen (terutama ketela pohon/ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah). Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,23 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,31 persen, sedangkan indeks BPPBM turun 0,19 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Holtikultura (NTPH) mengalami penurunan sebesar 1,36 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,09 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani Subsektor Holtikultura disebabkan turunnya indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 0,13 persen (terutama cabai rawit, terong dan ketimun), kelompok buah-buahan turun sebesar 1,55 persen (terutama duku, langsat, alpukat, dan rambutan), dan kelompok tanaman obat turun sebesar 1,52 persen (terutama jahe dan lengkuas). Indeks harga yang dibayar petani Subsektor Holtikultura mengalami peningkatan 0,27 persen yang disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,38 persen, sedangkan indeks BPPBM turun sebesar 0,35 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami peningkatan sebesar 1,22 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,39 persen, jauh lebih besar dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,17 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,39 persen (terutama komoditi, cengkeh, biji pala, dan kakao). Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,17 persen dikarenakan naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,33 persen, sementara indeks BPPBM mengalami penurunan 0,62 persen. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada, indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Peternakan sama-sama mengalami penurunan sebesar 0,19 persen, sehingga nilai NTP tidak mengalami perubahan. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya harga secara rata-rata pada kelompok kelompok ternak kecil sebesar 1,09 persen (terutama kambing), kelompok unggas turun sebesar 0,23 persen (terutama ayam ras pedaging), dan kelompok hasil ternak turun sebesar 1,10 persen (terutama komoditas telur ayan ras dan telur itik). Penurunan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh turunnya indeks BPPBM sebesar 0,63 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,24 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,39 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,18 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,21 persen. Peningkatan It pada disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap dan perikanan budidaya masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,28 persen. Sementara itu, penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) Subsektor Perikanan Maluku Utara pada disebabkan oleh turunnya indeks BPPBM sebesar 1,42 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (Nilai Tukar Nelayan/NTN) Pada, NTN mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,17 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,25 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok penangkapan laut (terutama komoditas ikan tongkol, ikan kembung dan ikan teri). Sedangkan penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan turunnya indeks BPPBM sebesar 1,42 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan/NTPi) Pada, NTPi naik sebesar 0,07 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen, lebih besar dari pada peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,21 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok budidaya air tawar dan air laut masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,28 persen (terutama ikan kerapu, dan ikan mujair). 5 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

Sedangkan peningkatan Ib disebabkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,44 persen, sedangkan Indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,35 persen. 1. Tanaman Pangan Tabel 2. Indeks Diterima dan Dibayar Petani Per Subsektor dan nya, (2012=100) Bulan Kelompok dan Sub kelompok (%) (1) (2) (3) (4) a. Indeks Diterima Petani 130.38 131.91 1.17 - Padi 122.99 122.99 0.00 - Palawija 134.73 137.16 1.80 b. Indeks Dibayar Petani 120.05 120.33 0.23 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.19 122.57 0.31 - Indeks BPPBM 109.90 109.70-0.19 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 132.68 131.23-1.09 - Sayur-sayuran 141.55 141.37-0.13 - Buah-buahan 128.62 126.63-1.55 - Tanaman Obat 132.13 130.12-1.52 b. Indeks Dibayar Petani 119.47 119.79 0.27 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.15 121.61 0.38 - Indeks BPPBM 110.55 110.16-0.35 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 117.69 119.33 1.39 - Tanaman Perkebunan Rakyat 117.69 119.33 1.39 b. Indeks Dibayar Petani 119.16 119.36 0.17 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120.52 120.91 0.33 - Indeks BPPBM 112.94 112.24-0.62 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

4. Peternakan Kelompok dan Sub kelompok Bulan (%) (1) (2) (3) (4) a. Indeks Diterima Petani 127.03 126.79-0.19 - Ternak Besar 129.23 129.66 0.33 - Ternak Kecil 125.31 123.94-1.09 - Unggas 125.74 125.45-0.23 - Hasil Ternak 117.49 116.20-1.10 b. Indeks Dibayar Petani 115.93 115.71-0.19 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.69 121.98 0.24 - Indeks BPPBM 110.62 109.92-0.63 5. Perikanan a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 121.25 121.47 0.18 b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 119.40 119.15-0.21 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.85 123.40 0.44 - Indeks BPPBM 113.80 112.28-1.33 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 120.40 120.61 0.17 - Penangkapan Laut 120.40 120.61 0.17 b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 119.39 119.09-0.25 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.84 123.38 0.44 - Indeks BPPBM 113.97 112.35-1.42 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 130.19 130.56 0.28 - Budidaya Air Tawar 124.61 125.04 0.35 - Budidaya Air Laut 131.90 132.26 0.28 b. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 119.55 119.79 0.21 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123.02 123.56 0.44 - Indeks BPPBM 111.99 111.60-0.35 7 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

5. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Kawasan Timur Indonesia Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP terhadap terjadi peningkatan NTP di enam provinsi, sementara empat lainnya mengalami mengalami penurunan NTP. Papua Barat merupakan provinsi dengan peningkatan NTP terbesar di Kawasan Timur Indonesia yaitu sebesar 0,71 persen. Sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 1,29 persen. Secara nasional NTP mengalami penurunan dari ke yaitu dari 102,23 menjadi 101,22 atau turun 0,10 persen. Tabel 3. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Persentase nya di Kawasan Timur Indonesia, (2012=100) It Ib NTP No. Provinsi % % % Indeks Indeks Indeks (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Sulawesi Utara 119.38-0.12 122.90-0.43 97.14 0.31 2 Sulawesi Tengah 121.14-0.16 121.77 0.02 99.48-0.18 3 Sulawesi Selatan 127.56-1.74 122.65-0.45 104.01-1.29 4 Sulawesi Tenggara 119.67-0.54 121.35 0.15 98.62-0.69 5 Gorontalo 129.80-0.47 123.83-0.41 104.82-0.06 6 Sulawesi Barat 125.35 0.12 117.53-0.39 106.65 0.51 7 Maluku 127.83-0.26 122.97-0.32 103.96 0.06 8 Maluku Utara 125.50 0.51 119.14 0.13 105.34 0.39 9 Papua Barat 122.31 0.59 121.77-0.13 100.45 0.71 10 Papua 114.50 0.23 119.10 0.22 96.14 0.01 Nasional 124.18-0.51 122.68-0.41 101.22-0.10 6. Inflasi Perdesaan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan. Provinsi Maluku Utara, pada terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,33 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks pada 6 kelompok pengeluaran, yaitu Kelompok Bahan Makanan (0,73 persen), Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,32 persen), Kelompok Perumahan (0,10 persen), Kelompok Sandang (0,08 persen), Kelompok Kesehatan (0,12 persen) serta Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga (0,31 persen). 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang dihitung IKRT-nya pada, lima provinsi mengalami inflasi perdesaan, sedangkan lima lainnya mengalami deflasi. Inflasi perdesaan tertinggi sebesar 0,34 persen terjadi di Papua dan deflasi terbesar terjadi di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan sebesar 0,45 persen. Secara nasional terjadi inflasi perdesaan negatif atau mengalami deflasi sebesar 0,50 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks pada lima kelompok pengeluaran. Tabel 4. Persentase Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi Maluku Utara dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, (2012=100) Kelompok Pengeluaran Maluku Utara IKRT % (Inflasi Perdesaan) Nasional IKRT % (Inflasi Perdesaan) Konsumsi Rumah Tangga 121.31 121.71 0.33 127.72 127.08-0.50 Bahan Makanan 125.37 126.29 0.73 138.44 137.30-0.83 Makan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 118.95 119.33 0.32 122.59 123.05 0.38 Perumahan 116.83 116.95 0.10 119.73 119.90 0.14 Sandang 118.19 118.29 0.08 120.06 120.27 0.17 Kesehatan 117.05 117.19 0.12 116.48 116.78 0.25 Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga 108.53 108.87 0.31 113.48 113.60 0.10 Transportasi & Komunikasi 120.16 118.25-1.59 122.56 119.76-2.28 Tabel 5. Persentase Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Inflasi Perdesaan Menurut Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, (2012=100) IKRT Provinsi Inflasi Perdesaan (1) (2) (3) (4) Sulawesi Utara 127.88 127.30-0.45 Sulawesi Tengah 126.08 126.27 0.15 Sulawesi Selatan 128.47 127.89-0.45 Sulawesi Tenggara 124.20 124.52 0.26 Gorontalo 130.11 129.63-0.37 Sulawesi Barat 120.51 120.04-0.39 Maluku 127.56 127.28-0.22 Maluku Utara 121.31 121.71 0.33 Papua Barat 126.04 126.26 0.17 Papua 123.31 123.73 0.34 Nasional 127.72 127.08-0.50 9 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei

7. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena merupakan hasil perbandingan antara hasil produksi pertanian dengan ongkos/biaya produksinya. Pada terjadi peningkatan NTUP secara umum sebesar 1,05 persen di Provinsi Maluku Utara. Peningkatan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada empat subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,36 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 2,02 persen; Subsektor Peternakan naik 0,44 persen; dan Subsektor Perikanan naik sebesar 1,53 persen. Adapun Subsektor Hortikultura mengalami penurunan 0,74 persen. Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Subsektor, dan Persentase nya di Provinsi Maluku Utara, (2012=100) Subsektor % (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 118.63 120.25 1.36 2. Holtikultura 120.02 119.13-0.74 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 104.21 106.32 2.02 4. Peternakan 114.84 115.34 0.44 5. Perikanan 106.55 108.18 1.53 a. Perikanan Tangkap 105.64 107.35 1.62 b. Perikanan Budidaya 116.25 116.99 0.63 NTUP Gabungan/Maluku Utara 111.92 113.09 1.05 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.23/05/82/Th.XV, 02 Mei