LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

PROGRAM KAMPUNG IKLIM (PROKLIM) URAIAN KEGIATAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMANFAATAN DATA SIDIK DALAM PENETAPAN LOKASI DAN AKSI PRIORITAS ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

PROGRAM KAMPUNG IKLIM

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENGANTAR. pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara serta peningkatan

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM DI JAWA BARAT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BUKU I RINGKASAN EKSEKUTIF INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA BLITAR TAHUN 2016

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

UPAYA DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR DAN. Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Cara pandang masyarakat

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PROFIL WILAYAH

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

BAB V SUMBER DAYA ALAM

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

BAB VII DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP KEBERLANJUTAN EKOLOGI

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau, ladang

KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa

PEDOMAN UMUM PROGRAM KAMPUNG IKLIM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. iklim sudah menjadi pengetahuan yang umum saat ini. Pemanasan global adalah

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

mencapai pinggang orang dewasa, kira-kira 110 cm. Awalnya hanya warga yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM LOKASI DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : GEKBRONG : GEKBRONG : CIANJUR : JAWA BARAT DEPUTI III MENLH BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM I. PENDAHULUAN 1. Proses Kegiatan Verifikasi 2. Profil Lokasi a. Gambaran Kondisi Umum Lokasi b. Analisis Kerentanan c. Potensi Penurunan GRK Halaman II. RINGKASAN HASIL VERIFIKASI 1. Ringkasan Komponen ProKlim a. Ringkasan Kegiatan Adaptasi b. Ringkasan Kegiatan Mitigasi c. Ringkasan Kelompok Masyarakat dan Dukungan Keberlanjutan 2. Hasil Penilaian Verifikator (Skoring) III. REKOMENDASI DAN PENUTUP 1. Rekomendasi a. Kategori ProKlim b. Potensi Pengembangan 2. Penutup LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN 1. Proses Kegiatan Verifikasi Laporan ini merupakan hasil verifikasi di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Laporan ini disusun oleh Tim Verifikator, yang terdiri dari: Ketua : Kurniadi, S.Hut dari BPLHD Provinsi Jawa Barat Anggota : Meidy Prasetyadi, STdari BLH Kabupaten Cianjur Personil Pendukung : Drs. Tulus TH Sibuea.,M.Si, Yulie Budiasih. ST dari BPLHD Jawa Barat Bapak H. Andi dari BLH Kabupaten Cianjur Sebelum proses verifikasi, terlebih dahulu Tim Verifikator mengidentifikasi lembar pengusulan ProKlim dan menyesuaikan dengan lembar isian verifikasi Proklim, sehingga diharapkan nantinya mempermudah proses verifikasi di lapangan. Selanjutnya Tim Verifikator berkoordinasi dengan pihak BLH Kabupaten Cianjur, dalam hal ini untuk mendapatkan gambaran umum kebijakan-kebijakan pemda terkait upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Dari diskusi yang dilakukan, diperoleh sekilas informasi bahwa : Desa Gekbrong telah melakukan berbagai aktivitas berkaitan dengan kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahaan iklim dan telah menjalin kerjasama yang baik dengan pihak perusahaan yakni PT. Tirta Investama Cianjur dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. Kemudian Tim Verifikator menuju usulan lokasi kampung iklim yang didampingi oleh Bapak Meidy Prasetyadi, ST beserta Bapak H. Andi dari BLH Kabupaten Cianjur beserta. Di lokasi, Tim Verifikator disambut oleh Bapak Subarkah Bahrum Ketua Kelompok HUFFEA, Bapak Kepala Desa Gekbrong, Bapak Camat Gekbong, unsur Kepolisian dan TNI serta perwakilan kelompok masyarakat yang tergabung kedalam HUFFEA. Selanjutnya dilakukan diskusi dengan Bapak Subarkah Bahrum dimana beliau menjadi tokoh yang bisa mengajak pihak swasta (PT. Tirta Investama Cianjur) untuk berperan serta dan menjadi bagian dari kelompok, Ketua RW, dan masyarakat Desa Gekbrong Kampung Kiarasanding, untuk menggali lebih lanjut mengenai kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah mereka lakukan sesuai dengan lembar pengusulan dan lembar isian verifikasi ProKlim yang telah diisi sebelumnya. Proses verifikasi tidak luput dari beberapa kendala, terutama masyarakat di Desa Gekbrong belum memahami tentang program kampung Iklim sehingga kami bersama BLH Kabupaten Cianjur menjelaskan terlebih dahulu tentang program kampung iklim supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Demikian laporan ini disampaikan untuk dijadikan pertimbangan dalam proses penilaian Proklim berikutnya. Apabila ada hal-hal yang belum dituangkan dalam laporan ini, kami siap untuk melengkapinya.

2. Profil Lokasi a. Gambaran Kondisi Umum Lokasi Lokasi Usulan Proklim berada di Desa Gekbrong Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh terdekat dari Kota Cianjur sejauh kurang lebih 15 Km atau sekitar 30 menit perjalanan darat. Desa Gekbrong merupakan dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata daerahnya 700 m dpl. Wilayah tersebut pada awalnya merupakan areal merupakan daerah yang merupakan rawan longsor karena kondisi tanahnya yang labil serta kondisi topografinya yang merupakan perbukitan. Batas administrasi wilayah tersebut adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jalan raya Cianjur - Sukabumi Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Titisan Kabupaten Sukabumi Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Songgom kabupaten Cianjur Luas wilayah Desa Gekbrong : 414 Ha, yang menurut penggunaan lahannya terdiri dari 150 Ha lahan Perkebunan, 49 Ha Merupakan lahan pesawahan 12 Ha merupakan lahan industri dan 93 Ha merupakan Areal Pemukiman dan Fasilitas umum. Jumlah penduduk : 2074 KK / 7699 jiwa, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagi petani b. Analisis Kerentanan Kondisi yang rentan : Dalam lima tahun belakangan ini penduduk Desa Gekbrong merasakan adanya perubahan yang cukup signifikan terhadap frekuensi dan intensitas curah hujan yang terjadi serta masyarakat disana merasakan adanya perubahan atau pergeseran musim hujan dan kemarau, Disamping itu penduduk di Desa Gekbrong merasakan adanya peningkatan suhu udara yang semakin panas. Di Desa Gekbrong pada tahun 1980 pernah mengalami kekurangan air dan pada tahun 2007 pernah mengalami kejadian longsor setelah dilakukan kegiatan penanaman kejadian kejadian tersebut dapat berkurang Informasi Kerentanan : Kondisi areal di Desa Gekbrong merupakan daerah dataran tinggi dengan kondisi tanah yang labil sehingga rentan terjadi longsor. Untuk keperluan rumah tangga masyarakat desa Dekbrong memanfaatkan berbagai sumber air baik yang berasal dari air hujan, air permukaan, air tanah dangkal, air tanah dalam maupun yang bersumber dari mata air. Untuk kejadian penyakit berdasarkan data wawancara untuk kejadian penyakit Diare dan DBD ataupun Malaria dari sejak dahulu sampai sekarang belum pernah ada kejadian.

c. Potensi Penurunan GRK Potensi penyumbang GRK Potensi penyumbang GRK di Desa Gekbrong bersumber dari sampah, energi, peternakan khususnya peternakan sapi dan aktivitas pertanian. Aktifitas dan teknologi yang digunakan Di bidang persampahan Saat ini penduduk Desa Gekbrong telah melakukan inovasi dengan cara pemilahan sampah dimana sampah tersebut disa dibuat menjadi bahan kerajianan, ataupun kumpulkan melalui bank sampah. Di bidang pertanian, masyarakat Desa Gekbrong yang tadinya hanya menggunakan pupuk kimia sekarang melalui kelompok taninya telah menerapkan penggunaan pupuk organik dan pupuk kandang untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia Di bidang peternakan, khususnya peternakan sapi potong, masyarakat Desa Gekbrong telah memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk kandang dan sebagian juga telah memanfatkanya sebagai bahan bakar alternatif (Biogas). II. RINGKASAN HASIL VERIFIKASI 1. Ringkasan Komponen ProKlim a. Ringkasan Kegiatan Adaptasi Kegiatan Adaptasi dominan yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa Gekbrong antara lain : Telah melakukan pembuatan lubang penampungan air / kolam sebanyak lebih dari 100 unit Hampir setiap rumah telah melakukan pembuatan Penampungan air hujan sederhana yang terbuat dari drum plastik atau bak plastik Telah melakukan pembuatan lubang resapan biopori lebih dari 100 unit Telah melakukan pembuatan sumur resapan sebanyak lebih dari 20 unit Telah melakukan pembuatan saluran pengelola air lebih dari 30 unit Hampir semua mata air telah dilakukan perlindungan yakni dengan cara penanaman disekitar mata air serta adanya kegiatan penembokan serta adanya aturan tidak tertulis yang melindungi keberaaan mata air dan larangan melakukan penebangan terhadap pohon-pohon disekitar mata air. Telah melakukan penghematan air dengan cara penggunaan kembali air bekas keperluan rumah tangga yang dialirkan ke kolam dengan tujuan untuk menyimpan cadangan air Dari sektor pertanian masyarakat Desa Gekbrong telah melakukan sistem pola tanam padi padi palawija di areal sawah yang terlayani areal irigasi, sedangkan di areal perkebunan sudah menerapkan pola tanam heterokultur. Untuk pertanian terpadu masyarakat Desa Gekbrong sudah menggabungkan kegitan pertanian, peternakan dan perikanan dalan satu lahan, serta hampir seluruh rumah di Desa Gekbrong melakukan pemanfaatan lahan pekarangannya dengan melakukan penanaman baik sayuran dengan sistem tabulapot. Masyarakat Desa Gekbrong sudah melaksanakan program sanitasi lingkungan dan kesehatan dengan gerakan 3 M, adanya juru pemantau jentik di setiap RT sejak tahun 2000 dan untuk mengantisipasi terjadinya penyakit terkai perubahan iklim melibatkan peran serta kader pos yandu selain itu telah dibuatnya sarana penyediaan air bersih serta dengan melaksanakan PHBS

b. Ringkasan Kegiatan Mitigasi Kegiatan Mitigasi dominan yang dilakukan masyarakat Desa Gekbrong antara lain : Telah melaksanakan pewadahan dan pengumpulan sampah khususnya sampah plastik yang dikumpulkan dari masyarakat untuk dijual kembali dan sebagian dibuat kerajinan, sedangkan sampah organiknya dimanfaatkan untuk dibuat kompos. Pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi yang berasal dari peternakan sapi komunal dengan dibuat menjadi biogas dan residunya dimanfaatkan untuk pupuk, selain itu telah ada pemanfaatan gas methan dari septitank Sedang ada pengembangan pemanfaatan energi tenaga angin dan matahari untuk skala kecil Adanya kegiatan penggunaan pupuk organik dalam kegiatan pertanian dan jerami sisa panen sudah tidak dibakar lagi Telah melakukan penghijauan sebanyak 3000 pohon dan melakukan praktik wanatani. c. Ringkasan Kelompok Masyarakat dan Dukungan Keberlanjutan Saat ini di Desa Gekbrong terdapat Kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat HUFFEA Lembaga sudah diakui secara tertulis oleh Notaris Lembaga memiliki basis anggota kelompok riil dan memiliki struktur organisasi Uraian tugas dan fungsi pengurus tertuang dalam AD/ART lembaga Program kerja inovasi lembaga terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang akan di kembangkan di tiap kecamatan. Dalam keanggotaannya lembaga melibatkan anggota dengan variasi umur dari yang tua (70 tahun) hingga yang muda (30 tahun) dengan persentase sebanyak 30 % berumur dibawah 30 tahun. Kebijakan kelompok salah satunya adalah penanaman pohon trembesi dan melakukan aneka tanaman buah-buahan di setiap halaman rumah yang harus dipatuhi oleh semua anggotanya dan mendapatkan dukungan positif dari pemerintah desa dan kabupaten. Tingkat keswadayaan masyarakat mencapai 10 % populasi dengan system pendanaan dari iuran anggota dan sponsor (PT. Tirta Investama Cianjur) Partisipasi aktif wanita dalam setiap kegiatannya mencapai 30 % Ada 2 (dua) orang tokoh masyarakat yang mengawal kegiatan lembaga dari awal yaitu Bapak Ustad Aceng dan Bapak Ustad Dadang dimana mereka merupakan tokoh keagamaan bagi masyarakat Desa Gekbrong. Di Desa Gekbrong sudah melakukan pengukuran curah hujan Telah melakukan memanfaatkan pupuk organik untuk aktivitas pertanian dan Pemanfaatan kotoran ternak sapi untuk biogas Masyarakat telah mampu membangun jejaring level lokal, kab/kota hingga provinsi. Lembaga mendapat dukungan eksternal baik dari pemerintah daerah maupun perusahaan swasta berupa bantuan dana maupun pembinaan. Kegiatan adaptasi mitigasi ini telah dilakukan secara konsisten selama kurang lebih 3,5 tahun terakhir. Saat ini Kelompok HUFFEA di Desa Gekbrong sedang merancang pengembangan kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat kecamatan, kabupaten, maupun nasional. Dengan upaya tersebut diatas, masyarakat merasakan adanya manfaat terutama manfaat ekonomi dari penanaman di pekarangan dan lahan kosong dan dari pengurangan pembelian pupuk kimia karena menggunakan pupuk organik kurang lebih 10 %. selain itu dapat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan penyerapan CO2 serta dapat meminimalisir terhadap kejadian bencan longsor. 2. Hasil Penilaian Verifikator (Skoring) Hasil penilaian scoring menurut Verifikator (skor sementara) berdasarkan temuan di lapangan untuk Desa Gekbrong adalah 79 %

III. REKOMENDASI DAN PENUTUP 1. Rekomendasi a. Kategori ProKlim Berdasarkan penilaian skor sementara, dan berdasarkan pertimbangan adanya hubungan kerjasama yang baik dari berbagai pihak antara masyarakat, pemerintah maupun dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan serta adanya inovasi dari sebagian warga masyarakat dalam hal pengembangan energi alternatif maka kami merekomendasikan dengan nilai 80 % b. Potensi Pengembangan Potensi pengembangan yang dapat dilakukan di Desa Gekbrong terkait kegiatan mitigasi-adaptasi perubahan iklim dan pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan kelembagaan dan dukungan keberlanjutan antara lain sebagai berikut: Pengembangan Pemanfaatan Lahan kosong untuk ditanami pohon Pengembangan Bank Sampah Pengembangan Tempat Pemilahan dan Pewadahan sampah di rumah tangga Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan dari angin dan solar cell 2. Penutup Secara umum masyarakat di Desa Gekbrong telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui beberapa aktivitas berupa pembuatan kolam budidaya ikan yang juga berfungsi sebagai tempat Penampungan dan Penyimpanan air hujan, penghijauan, pengomposan, kegiatan 3 R serta PHBS. Dari segi kelembagaan, Desa Gekbrong memiliki lembaga yaitu Kelompok HUFFEA, yang memiliki struktur dan fungsi yang jelas dan tertuang dalam AD/ARTnya. Dimana semua anggotanya terlibat aktif dalam kegiatan kelompok, kelompok ini juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun dari dunia usaha baik dari segi pendanaan (stimulant) maupun pembinaan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEMANENAN AIR HUJAN PERESAPAN AIR PERLINDUNGAN MATA AIR PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR

RANCANG BANGUN YANG ADAPTIF TERASERING PERTANIAN TERPADU PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN

PENGELOLAAN SAMPAH PENGELOLAAN BUDIDAYA PERTANIAN PENINGKATAN TUTUPAN LAHAN