BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710 Banten. Sedangkan untuk obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kausal. Menurut Sanusi (2011:14) desain kausal adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antarvariabel.dalam desain ini, umumnya hubungan sebab akibat sudah dapat diprediksi oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel penyebab, variabel antara, dan variabel terikat. 34
35 C. Definisi dan Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Gaya Kepemimpinan Menurut Sanusi (2011:50) variabel independen adalah variabel yang memengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen (variabel bebas), yaitu: 1) Gaya Kepemimpinan Menurut Thoha (2005:302) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Sedangkan menurut Rivai (2008:56) gaya kepemimpinan terbagi dalam kepemimpinan otoriter, kepemimpinan kendali bebas dan kepemimpinan demokratis. Gaya Kepemimpinan Tabel 3.1 Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) Variabel Dimensi Indikator Skala 1. Kepemimpinan a. Wewenang mutlak terpusat pada Otoriter pimpinan b. Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan c. Tidak ada kesempatan bagi bawahan 2. Kepemimpinan Delegatif 3. Kepemimpinan Partisipatif Sumber: Hasibuan (2009:173) untuk memberikan saran. a. Pimpinan melimpahkan wewenang lebih banyak kepada bawahan b. Kebijaksanaan banyak dibuat oleh para bawahan c. Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan a. Wewenang pimpinan tidak mutlak b. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan c. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran Skala Ordinal
36 2) Motivasi Menurut Mangkunegara (2009:61) motivasi merupakan kondisi atau energy yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Menurut Maslow dalam Sutrisno (2010:121) menyatakan bawah pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan yaitu; kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan pengakuan dan kebutuhan aktualisasi diri Tabel 3.2 Operasional Variabel Motivasi (X2) Variabel Dimensi Indikator Skala 1. Kebutuhan fisiologis a. Pemberian gaji b. Pemberian bonus 2. Kebutuhan rasa aman a. Fasilitas keamanan dan keselamatan kerja 3. Kebutuhan a. Diterima dalam kelompok Motivasi hubungan b. Kebutuhan akan perasaan ikut Skala social serta Ordinal 4. Kebutuhan pengakuan 5. Kebutuhan aktualisasi diri Sumber: Maslow dalam Sutrisno (2010:121) a. Kebutuhan akan penghargaan diri b. Pengakuan akan prestasi a. Kemampuan b. keterampilan 6. Variabel Kinerja Karyawan Menurut Sanusi (2011:50) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yaitu:
37 1) Kinerja Karyawan Menurut Gomes dalam Mangkunegara (2009:9) kinerja karyawan sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efetivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Menurut Wirawan (2013:733) kinerja karyawan dinilai dari beberapa bagian seperti hasil kerja, perilku kerja dan sifat pribadi. Tabel 3.3 Operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel Dimensi Indikator Skala 1. Hasil kerja a. Kecepatan dalam melaksanakan tugas b. Efektivitas melaksanakan tugas Kinerja Karyawan 2. Perilaku kerja a. Disiplin kerja b. Profesionalisme c. Kerja sama Skala Ordinal 3. Sifat Pribadi a. Keterampilan b. Pengetahuan c. Kejujuran Sumber: Wirawan (2013:733) D. Pengukuran Variabel Pengukuran untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2007:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau tentang fenomena sosial. Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada tabel. Dari setiap indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan.
38 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Tabel 3.4 Skala Likert Jawaban Skor Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Sumber: Sugiyono (2007:86) Menurut Sanusi (2011:87) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakna untuk membuat kesimpulan.dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710 banten. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT Surya Toto Indonesia sebanyak 2.268 orang. 2. Sampel Penelitian yang Menurut Sanusi (2011:88) teknik pengambilan sampel adalah cara peneliti mengambil sampel atau contoh representative dari populasi yang tersedia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penentuan sampel dengan carapurposive sampling. Menurut Sugiyono (2007:78) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang dijadikan sampel yaitu karyawan tetap dan yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun di perusahaan PT Surya Toto Indonesia. Kemudian untuk menentukan banyaknya sampel yang
39 diperlukan penulis mengacu pada (Sanusi, 2011:101), Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya berikut adalah rumus yang digunakan: Rumus Slovin: n = N /( 1 + Na 2 ) n = 2.268 / (1 + 2.268. 0,1 2 ) n = 2.268 / 23,68 n = 95,78 Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi a = Error Tolerance Menurut Sanusi (2011:101) pada penelitian ini menggunakan batas kesalahan sebesar 10%. Hasil dari jumlah pengambilan sampel yang didapat menurut rumus slovin adalah 95,78 jika dibulatkan jumlah minimal pengambilan sampel adalah 96 responden pada karyawan PT. Surya Toto Indonesia Cikupa, Tangerang.
40 F. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses penelitian ini, penulis melakukan seragkaian kegiatan yang bersumber dari: 1) Data Primer Menurut Sugiyono (2008:193) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Kuesioner (angket) Menurut Sugiyono (2008:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. G. Metode Analisis Menurut Sugiyono (2008:206) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkaan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Tahap penelitian pada sub bab ini adalah:
41 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas menggunakan convergent validity dari indikatorindikator pembentuk konstrul laten. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen (5%) degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dikatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2011:47) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu dalam menjelaskan sebuah fenomena umum. Jika semua konstruk dalam penelitian mempunyai Cronbach Coefficient Alpha minimal 0,60 atau lebih. Maka jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstruk adalah konsisten dan konstruk dapat diandalkan atau reliable.
42 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160) uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal.dalam uji-t dan uji-f dapat mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Pada prinsipnya ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik. b. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2011:105) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independent. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independent.
43 3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor independent (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Ada berbagai cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residual SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisis:
44 1) Jika ada pola tertentu, sepereti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sanusi (2011:137) regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas.dalam penelitian ini, ada dua variabel independen dan satu variabel dependen. Dengan demikian, regresi linear berganda dinyatakan dalam persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + + + e Keterangan: Y = Kinerja karyawan. a = Konstanta = Motivasi. = Gaya kepemimpinan. b 1, b 2 = Koefisien regresi linear. e = Error
45 4. Uji Hipotesis 1. Analisis Koefisien Determinasi Menurut Sugiyono (2008:54) koefisien determinasi dilambangkan dengan x 100%, dimana adalah kuadrat koefisien determinasi. Nilai yang dihasilkan menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh pengubah yang lain. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai yang dihasilkan semakin mendekati 1 maka model regresi akan semakin baik. 2. Uji F Menurut Ghozali (2013:98) tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Pengujian ini antara F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dengan df 1 (jumlah variabel-1) dan df 2 = ( n k 1). Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka hipotesis ditolak. Pengujian terhadap model regresi ganda dilakukan dengan uji F terlebih dahulu.uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
46 1) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif H 0 : βĸ = 0 (tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan secara simultan). H a : βĸ 0 (terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan secara simultan). 2) Menentukan nilai α (dalam penelitian ini ditentukan α = 0,05) dan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai α. 3) Menarik kesimpulan: a. Jika probabilitas atau signifikansi < α (0,05), maka H 0 ditolak. b. Jika probabilitas atau signifikansi > α (0,05), maka H 0 tidak ditolak. 3. Uji t Menurut Ghozali (2013:98) uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independent secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependent. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan df = ( n k 1 ) dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima, sedangkan jika sebaliknya t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak. Pengujian signifikan parameter individual (uji ststistik t) yaitu sebagai berikut:
47 1) Menentukan hipotesis nilai dan hipotesis alternatif H 0 : β 1 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan secara parsial). Ha : β 1 0 (terdapat pengaruh yang signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan secara parsial). 2) Menentukan nilai α (dalam penelitian ini ditentukan α = 0,05) dan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai α. 3) Menarik kesimpulan: a. Jika probabilitas atau signifikansi < α (0,05), maka H 0 ditolak, dan Ha tidak dapat ditolak. b. Jika probabilitas atau signifikansi > α (0,05), maka H 0 tidak ditolak, dan Ha ditolak.