BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas sekarang ini, tingkat persaingan usaha di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk membeli. Konsumen dalam melakukan suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektifitas dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mengubah kondisi persaingan bisnis ke arah kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

I. PENDAHULUAN. Masyarakat saat ini merupakan masyarakat modern dan sibuk, yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

KUESIONER. yang diberikan. Informasi yang Anda berikan sangatlah berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi pasar terus menunjukan perkembangan yang demikian

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis. rasanya juga cukup lezat. Salah satu makanan cepat saji yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. barang yang berguna untuk dikonsumsi sehari-hari oleh konsumen. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia yang kaya akan kuliner khas dari berbagai provinsi

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PADA INDUSTRI MI INSTAN DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2004, angkanya terus mengalami kenaikan mencapai 9% dari total nilai

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK MIE SEDAP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aspek penting dari sebagian proses bisnis karena dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan berdampak pada perusahaan. Pemasaran merupakan hal yang. dengan produk baru yang semakin inovatif dan beragam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin

PENGARUH MASS CUSTOMIZATION TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MIE SEDAP DI SURABAYA SKRIPSI

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan yang ketat terutama dalam menghasilkan produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasarkan sebuah produk, perusahaan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAP

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan informasi yang melayani masyarakat dengan berbagai jenis pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), brand

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energi dan untuk proses metabolisme dalam tubuh. Mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktivitas pada masa kini di kalangan masyarakat membuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian yang telah di lakukan mengenai kinerja merek-merek mie

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengeni suatu produk tertentu yang ingin digunakannya. tentang produk yang tercetak pada kemasan. Dalam label, konsumen dapat

ANALISIS PRODUK (INDOMIE) DINAR N S RIZKY PRADANA

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang. Dalam persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berupa pusat-pusat pertokoan, plaza, minimarket baru bermunculan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memproduksi atau memasarkan produk yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

Kata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. Karena besarnya jumlah penduduk yang dimiliki, menjadikan masyarakat Indonesia sebagai pasar barang dan jasa yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional. Oleh karena itu, setiap perusahaan terus berlomba untuk merebut pasar tersebut dengan menggunakan berbagai macam strategi pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen. Keputusan membeli suatu produk ada pada diri konsumen karena pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang beragam. Konsumen bebas memilih berbagai produk dengan mengggunakan berbagai kriteria yang sesuai dengan kebutuhan, selera, daya beli, mutu yang baik, dan harga yang lebih murah. Para pemasar yang memahami keinginan konsumen memilih suatu produk, memungkinkannya mempengaruhi keputusan pembelian dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenangkan kompetisi pasar. Perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Perilaku konsumen adalah dinamis, berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen ataupun masyarakat luas selalu berubah sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan startegi pemasaran, sifat dinamis

perilaku konsumen menyiratkan bahwa sebuah perusahaan tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama sepanjang waktu dalam berbagai pasar dan industri. (Setiadi, 2003:3) Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial, referensi, keluarga, dan faktor psikologi yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap, dan konsep diri. Peran kedua faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda. (Mangkunegara 2003: 39) Perilaku konsumen berpedoman pada pengkombinasian dua faktor pada penelitian ini yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek. Keterlibatan konsumen adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat membuat keputusan. Perbedaan antar merek mengacu pada persepsi konsumen yang lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi. (Setiadi 2003 : 116) Mie instan kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanpa melihat status ekonomi, mie instan dengan cepat meraih pangsa pasar yang besar di Indonesia. Tingkat pertumbuhan produksi mie instan mencapai angka triliunan rupiah per tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi pasar yang terus mengalami peningkatan. Sejak 1999 hingga tahun 2004, angkanya terus

mengalami kenaikan mencapai 9% dari total nilai penjualan di sektor ritel. Nilainya naik dari Rp6,1 triliun pada 1999 jadi Rp9,4 triliun di 2004. Apalagi sejak 2004 hingga 2009 justru mengalami kenaikan pesat ke level 15% atau setara dengan Rp15,9 triliun. (http://m.inilah.com/read/detail/889802/pangsapasar-indomie-terus-tergerus, diakses pada 6 Mei 2011) Di antara bermacam produk mie instan yang beredar di pasar, mie Sedaap merupakan salah satu merek yang mampu mencuri perhatian konsumen dan para pesaingnya. Mie Sedaap berhasil menggebrak dan sempat merebut pangsa pasar di Indonesia pada awal kemunculannya tahun 2003. Meskipun Indomie masih tetap menguasai pangsa pasar, namun pangsa pasarnya kian tergerus. Pangsa pasar Indomie semakin menurun dari sekitar 90% menjadi 75,5% pada tahun 2003 saat mie Sedaap muncul sebagai pesaing baru Indomie. (http://m.inilah.com/read/detail/889802/pangsa-pasar-indomieterus-tergerus, diakses pada 6 Mei 2011) Pangsa pasar mie instan di Indonesia pada penghujung tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Pangsa Pasar Mie Instan Indonesia Merek Pangsa Pasar (%) Indomie 64, 6 Mie seedap 26,4 Supermi 2,3 Sarimi 1,7 Mie ABC 1,6 Lainnya 3,4 Sumber: http://finance.dir.groups.yahoo.com/group/mc-ers/message/350 Tabel 1.1 tersebut menunjukkan pangsa pasar Mie Sedaap kini sudah mencapai 26,4%. Ini menunjukkan Mie Sedaap terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya dan peningkatannya sudah lebih dari 50% bila dibandingkan dengan awal kemunculannya pada tahun 2003 yang hanya menguasai pangsa pasar sekitar 12%. Namun pada tahun-tahun berikutnya pangsa pasar mie Sedaap terus mengalami peningkatan sebesar 12,8% pada tahun 2004, 13,4% pada tahun 2005, 22,4% pada tahun 2006, 22,9% pada tahun 2007 hingga mencapai 26,4% pada penghujung tahun 2010. Hal ini berbanding terbalik dengan pesaing utamanya yaitu Indomie. Pangsa pasar Indomie malah mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada awalnya Indomie menguasai pangsa pasar mie instan sampai 90%, namun pada saat kemunculan mie Sedaap (pada tahun 2003) pangsa pasar Indomie menurun menjadi 75,5%, kemudian menurun lagi 72,5% pada tahun 2004, 66,3% pada tahun 2005, 64,3% pada tahun 2006. Pada tahun 2007 pangsa pasar Indomie sempat mengalami peningkatan menjadi 65,3%, namun kembali menurun menjadi 64,6% pada penghujung tahun 2010. (http://finance.dir.groups.yahoo.com/group/mc-ers/message/350, diakses pada 6 Mei 2010)

Mie Sedaap (Wings Group) yang terjun ke dalam bisnis mie instan harus bersaing dengan merek mie instan lainnya, seperti Indomie, Supermi, dan Sarimi (Indofood), Kare, Selera Rakyat (GOT), ABC (PT. ABC President), Gaga 100 (PT. Jakarta Tama), Alhami (PT. Olaga Sukses Mandiri), dan sebagainya. Ketatnya persaingan dalam bisnis mie instan membuat para produsen mie instan berlomba-lomba menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan menerapkan berbagai strategi pemasaran yang dapat menarik pelanggan dan meningkatkan penjualannya. Salah satu strategi mie Sedaap yang sangat mencuri perhatian konsumen dan para pesaingnya adalah memunculkan produk mie instan dengan variasi rasa yang belum pernah ada sebelumnya yaitu mie Sedaap kriukkriuk. Hal ini merupakan ide baru yang diimunculkan mie Sedaap dan kemudian diikuti oleh para produsen mie instan lainnya. Tabel 1.2 berikut ini merupakan variasi berbagai macam produk mie instan yang ada di pasar.

Tabel 1.2 Berbagai Macam Produk Mie Instan No. Nama produk Harga @ Rp Nama perusahaan 1 Indomie: a. Indomie Kaldu Ayam b. Indomie Kari c. Indomie Goreng d. Indomie Mie Kriting 2 Mie sedaap: a. Mie Sedaap Soto b. Mie Sedaap Kari c. Mie Sedaap Kari Spesial d. Mie Sedaap Goreng 3 Supermi: a. Supermi Sedaaap b.supermi Ayam Bawang 4 ABC: a.selera Pedas b. Selera Pedas Spesial 5 Gaga mie: a. Mie 100 b. Mie Gepeng Rp. 1400 RP. 1500 Rp. 1500 Rp. 3600 Rp. 1300 Rp. 1300 Rp. 1150 (promosi) Rp. 1500 Rp. 1500 Rp. 1300 Rp. 1200 Rp. 3600 Rp. 1500 Rp. 1600 6 Sarimi Koya Rp. 1400 Sumber: Indomaret Karya Jaya Titi Kuning Medan, 23 Februari 2011 PT. Indofood Sukses Makmur PT. Wingsfood PT. Indofood Sukses makmur PT. ABC President PT. Jakarta Tama PT. Indofood Sukses Makmur Tabel 1.2 tersebut menunjukkan variasi dari berbagai macam produk mie instan yang ada di pasar. Dengan adanya variasi-variasi rasa, porsi dan harga membuat konsumen lebih bebas untuk memilih produk sesuai dengan keinginan, selera dan daya belinya. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi konsumen karena memilki banyak alternatif sehingga dapat memilih merek mie instan yang sesuai dengan keinginannya. Demikian juga bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian USU yang sebagian besar mahasiswanya berdomisili jauh dari orang tua. Mie Sedaap merupakan alternatif konsumsi yang tepat bagi mereka karena kepraktisan penyajiannya, harganya yang terjangkau, rasanya enak, mudah didapatkan dan

sifatnya tahan lama. Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa mie Sedaap merupakan mie instan yang relatif terjangkau apabila dibandingkan dengan mie instan merek lainnya. Harga ini sangat sesuai dengan kantong para mahasiswa Fakultas Pertanian USU yang sebagian besar berdomosili jauh dari orang tua sehingga mereka dituntut untuk menggunakan uang sebaik mungkin. Hasil prasurvei menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Pertanian USU merupakan salah satu konsumen mie sedaap dengan tingkat konsumsi yang cukup tinggi dari mie instan yang lainnya. Dari 15 orang mahasiswa yang disurvei semuanya mengetahui mie Sedaap, 12 orang diantaranya atau 80% dari total mahasiswa yang disurvei pernah mengkonsumsi mie Sedaap. Meskipun sebagian besar dari 15 orang mahasiswa yang disurvei masih menjadikan mie Sedaap sebagai prioritas kedua untuk dikonsumsi akan tetapi 6 orang diantaranya sudah menjadikan mie Sedaap sebagai prioritas pertama untuk dikonsumsi. Berdasarkan hasil prasurvei tersebut, peneliti tertarik untuk memilih judul penelitian Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan antar Merek terhadap Keputusan Membeli Mie Instan Merek Sedaap pada Mahasiswa Fakultas Pertanian USU. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan membeli produk mie instan merek Sedaap pada mahasiswa Fakultas Pertanian USU?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek dalam proses pengambilan keputusan membeli produk mie instan merek Sedaap pada mahasiswa Fakultas Pertanian USU. b. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam penentuan pengambilan keputusan membeli produk mie instan merek Sedaap pada mahasiswa Fakultas Pertanian USU. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi perusahaan untuk mengetahui faktor yang bepengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk yang ditawarkannya. b. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang yang diteliti dan dapat menambah pemahaman penulis dalam bidang pemasaran khususnya mengenai perilaku konsumen.

c. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut untuk permasalahan yang sama.