PEMBUATAN SISTEM KONTROL MESIN CAULKING ROD GUIDE OTOMATIS MENGGUNAKAN PLC OMRON CPM1A

dokumen-dokumen yang mirip
DISAIN OTOMATISASI PROSES BVC (BASE VALVE COMPLETE) ASSEMBLY PRESS BERBASIS KENDALI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

OTOMATISASI SISTEM KONTROL MESIN TURNING HEAD NTVS-485 BERBASIS SISTEM KENDALI PLC OMRON CS1G-CPU42H

RETROFIT SISTEM KONTROL MESIN PRESS DUST COVER DI LINE PRODUKSI MANUFAKTUR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

DISAIN SISTEM KENDALI MESIN AIR LEAK TEST MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI PLC OMRON CJ2M DI HVAC (HEATING, VENTILATING, AND AIR CONDITIONING) LINE 6

Gambar 1. Sistem PLC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MODIFIKASI SISTEM KONTROL MESIN GRAVITY DIE CASTING BERBASIS PLC OMRON CJ1M CPU-21 dan HMI OMRON NT21

BAB IV PENGUJIAN ALAT

DISAIN SISTEM KONTROL MESIN AUTO WASHER FEEDER BERBASIS KENDALI PLC UNTUK PERAKITAN BVC (BASE VALVE COMPLETE) PADA PEMBUATAN SHOCK ABSORBER

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

TUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

SISTEM OTOMASI PADA MODUL PROCESSING DENGAN MENGGUNAKAN SEQUENTIAL FUNCTIONAL CHART

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing.

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN PROGRAM PLC OMRON CJ2M-CPU13 PADA MESIN DRYER ASSY KONDENSOR TIPE G*C

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

JOBSHEET PRAKTIK MEKATRONIKA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER FC-20. Disusun Oleh: Totok Heru TM.

DESAIN SISTEM KENDALI MESIN PENGUJI KEBOCORAN UDARA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI PLC OMRON CJ2M DI HVAC (HEATING, VENTILATING, AND AIR CONDITIONING)

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGENDALIAN MODUL STORAGE STATION BERBASIS SEQUENTIAL FUNCTION CHART

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONTROL ELEKTRIK MESIN BREAKER CAULKING HORN BERBASIS PLC OMRON CJ2M CPU13

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN PENGENDALIAN OTOMATIS PADA PROTOTIPE PORTAL SCRAPER BERBASIS PLC

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB II DASAR TEORI Pemborosan Energi Compressor. membutuhkan energi selama beroperasi. Gambar 2.1. Diagram Flow Energi Compressor

PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

Disain Kontrol Mesin Auto Blow Menggunakan Sistem Kendali PLC di Industri Manufaktur

Timer : teori dan aplikasi. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

SISTEM MANUFAKTUR FLEXIBLE

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )

INPUT/OUTPUT SORTING STATION

RANCANG BANGUN PLC TRAINING KIT DIVISI SERVICE PARTS AND WELDING PRODUCTION BERBASIS PLC OMRON CJ2M-CPU11

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

Gambar 1. Function block diagram [4].

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT. elektrikal dan sipil dapat dikontrol melalui PLC sebagai kontrollernya.

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

RANCANG BANGUN PENCATAT HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI METAL PRINTING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

PENGGUNAAN PC SEBAGAI SISTEM MONITORING MESIN DAUR ULANG PLASTIK BEKAS DENGAN PLC SEBAGAI KONTROL OTOMATIS

Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK

Rekayasa rancang bangun sistem pemindahan material otomatis dengan sistem elektro-pneumatik

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

Mengendalikan Pintu Otomatis Menggunakan PLC Siemens LOGO 230 RC

LAPORAN KEGIATAN MINGGUAN KULIAH KERJA INDUSTRI VII

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III RANCANG BANGUN

SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

INPUT/OUTPUT HANDLING SORTING STATION

Otomatisasi Mesin Filling Tube di PT. Dextone Lemindo Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Makalah Seminar Kerja Praktek

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

BAB III MODIFIKASI MESIN DAN PROSES PRODUKSI. Mulai. Studi Literatur. Pengamatan di Lapangan. Data. Analisa. Kesimpulan. Selesai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

PERANCANGAN SILINDER PELEPAS BENDA KERJA PADA STAMPING EQUIPMENT

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

SCADA BERBASIS WONDERWARE IN TOUCH 10.5 DENGAN PLC SIEMENS S300 SEBAGAI PENGENDALI SISTEM PERAKITAN KALENG

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

ISSN: 1410-233 PEMBUATAN SISTEM KONTROL MESIN CAULKING ROD GUIDE OTOMATIS MENGGUNAKAN PLC OMRON CPM1A Syahril Ardi, Heru Suprapto, Hendrik Program Studi Teknik Produksi & Proses Manufaktur (Mekatronika) Politeknik Manufaktur Astra, Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta Phone: (62-21) 6519555, Fax: (62-21) 6519821 Email: syahril.ardi@polman.astra.ac.id Abstrak -- Kenaikan tingkat produksi shock absorber perusahaan manufaktur membuat proses produksi harus berjalan dengan baik. Pipa proses pemotongan pada mendempul panduan mesin batang memiliki beberapa masalah yang harus diatasi. Untuk mengatasi masalah tersebut kemudian melakukan modifikasi mesin batang mendempul yang secara otomatis dapat mengurangi waktu siklus pada proses mendempul batang dari 4,5 detik per potong sehingga tingkat produksi memotong garis pipa dapat ditingkatkan. Sistem kontrol otomatis mendempul mesin batang panduan ini dirancang untuk menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) Kata kunci: Shock Absorber, Mesin Caulking Rod Guide, Programmable Logic Controller (PLC) Abstract -- An increase in the production rate of the shock absorber manufacturing company making the production process must be going well. Pipe cutting process on caulking rod machine manual has some problems that must be addressed. To overcome these problems then do the rod caulking engine modifications that can automatically reduce cycle time on rod caulking process of 4.5 sec per pieces so that the production rate cutting line pipe can be improved. Control system automatically caulking rod guide engine is designed to use a Programmable Logic Controller (PLC). Keywords: Shock Absorber, Caulking Rod Guide Machine, Programmable Logic Controller (PLC) 1. PENDAHULUAN Adanya peningkatan angka produksi shock absorber dari perusahaan manufaktur membuat proses produksi harus berjalan dengan baik. Salah satu proses assembling yang mengalami peningkatan permintaan jumlah produksi dan perbaikan yaitu pada line Cutting Pipe, di mana pada line ini, dilakukan proses cutting pipe, mulai dari cutting, chamfering, bulging, swaging, reducing, caulking, marking. Setelah melakukan pengamatan maka di temukan beberapa masalah proses di mesin caulking yang masih beroperasi dengan cara manual (proses dilakukan satu per satu, oleh operator). Mesin caulking adalah mesin yang digunakan untuk memberi titik caulking pada benda kerja (rod guide). Pada mesin ini terdapat masalah khususnya pada kualitas proses, yaitu: Proses kerja mesin masih manual, dimana operator harus meletakan rod guide pada jig caulking menggunakan shaft pendek. Hal ini sangat rawan dalam hal safety, dikarenakan potensi tangan operator terjepit sangat tinggi. Karena prosesnya masih manual, maka untuk proses loading material dilakukan satu per satu oleh operator, sehingga mesin caulking manual memiliki cycle time yang cukup lama. Sistem kontrol yang digunakan belum menggunakan PLC, sehingga untuk modifikasi sequence dan pengembangan proses kerja diharuskan mengubah pengkabelan. Oleh karena itu untuk menanggulangi masalah tersebut, maka diperlukan dan dibuat mesin caulking rod guide otomatis yang diharapkan mampu mengurangi cycle time yang dibutuhkan pada line cutting pipe dan meningkatkan output atau kuantitas pada Line Cutting Pipe dan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan merealisasikan sistem kontrol mesin caulking rod guide otomatis menggunakan PLC, sehingga dapat menurunkan cycle time yang ada pada mesin caulking sebelumnya sebesar 3 sec/pcs dan meningkatkan kualitas proses yang disesuaikan dengan proses urutan kerja dan sesuai syarat keselamatan kerja (safety) pada proses kerja mesin tersebut. Selanjutnya adalah bagaimanakah membuat sistem kontrol menggunakan PLC Omron CPM1A, pada mesin caulking rod guide otomatis, sehingga meminimalisir sistem pengkabelan apabila dilakukan penambahan piranti input-output dan pengembangan flow process mesin ke depannya. Syahril Ardi, Pembuatan Sistem Kontrol Mesin 111

SINERGI Vol. 18, No. 2, Juni 2014 Design of Gasket Loading and Crimping Machine Control System, Automatic Sleeve for Transfer Nut Clutch, Pre-Treatment Coating Electro Dipping, Station Final Check Propeller Shaft (Ardi, 2012a), (Ardi, 2012b), (Ardi, 2012c), (Ardi, 2012c), (Ardi, 2012c), (Evans, 2007). 2. PENGUMPULAN DATA DAN PERANCANGAN ALAT 2.1. Proses-proses pada line cutting pipe. Pada line cutting pipe proses dimulai dari proses cutting untuk menghasilkan produk berupa inner tube, yaitu raw material yang kemudian dipotong menggunakan mesin band saw, pemotongan inner tube disesuaikan dengan model shock absorber yang akan dibuat, kemudian proses champering yaitu suatu proses dimana inner tube yang telah dipotong pada permukaan atas dan bawahnya dilakukan finishing, lalu ada proses-proses lain seperti bulging, swaging, reducing, marking, dan caulking. Proses caulking bertujuan untuk memproses rod guide sebagai produknya. tube tidak tumpah keluar. Dalam hal ini, digunakan mesin caulking rod guide manual, untuk mengcaulking rod guide yang akan di assembly. Terdapat dua buah box pada mesin caulking rod guide manual, box loading yaitu tempat meletakkan rod guide yang belum di caulking, dan box unloading yaitu tempat meletakkan rod guide yang telah di caulking. Proses caulking rod guide pada mesin ini menggunakan dua buah jig, yaitu lower jig dan upper jig. Pada lower jig terdapat limit switch di mana untuk menggerakkan silinder caulking, limit switch ini harus disentuhkan menggunakan rod guide yang dipegang menggunakan shaft pemegang. Setelah itu silinder upper jig akan bergerak ke bawah. Gambar 2 memperlihatkan mesin caulking rod guide manual. Gambar 2. Mesin Caulking Rod Guide Manual 2.4. Flow Process Mesin Caulking Manual Operator mengambil rod guide yang berada 2.2. Proses CaulkingRod guide Proses CaulkingRod guide pada line cutting pipe, bermaksud untuk memberi titik pada rod guide, diharapkan dengan perubahan bentuk yang terjadi maka rod guide mampu dengan kuat menjadi bantalan piston rod pada shock absorber, dan mengunci ujung inner tube, sehingga oli yang ada di dalam inner tube tidak bocor. Gambar 1 memperlihatkan sebuah rod guide. Rod Guide Titik pada rod guide setelah proses caulking Gambar 1. Rod Guide 2.3. Caulking rod guide Proses caulking dilakukan pada rod guide, agar rod guide terpasang dengan baik di dalam shock absorber, sehingga rod guide mampu menyanggah piston rod dengan baik dan menjaga agar oli yang terdapat pada inner pada box loading, dan memasukkan rod guide ke shaft pemegang rod guide, kemudian rod guide tersebut disentuhkan ke ujung limit switch, sehingga silinder penggerak jig caulking bergerak turun, kemudian rod guide yang telah di caulking diletakkan pada b. 3. KONSEP RANCANGAN Untuk memenuhi permintaan di atas, penulis merancang sebuah konsep dalam pembuatan mesin caulking rod guide otomatisbaru khususnya pada sistem kontrol yang akan mengontrol mesin tersebut, serta I/O lainnya yang dibutuhkan untuk mesin tersebut. Ilustrasi konsep rancangan yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3. 112 Syahril Ardi, Pembuatan Sistem Kontrol Mesin

ISSN: 1410-233 Gambar 3. Rancangan sistem kontrol mesin caulking rod guide otomatis 4. PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metode kerja mesin caulkingrod guide otomatis Tim engineering telah menentukan metode kerja dari mesin caulkingrod guide, serta flow process dari mesin tersebut. Mesin caulkingrod guide otomatis memiliki metode kerja sebagai berikut: A B silinder penggerak jigcaulking bergerak mundur. Kemudian solenoid 2 aktif, dan silinder transfer material (Gambar 4 b) mendorong rod guide yang telah di caulking agar menuju ke bak storage part, rod guide masuk ke dalam bak storage part, dan silinder transfer material bergerak mundur. 4.2. Design mesin caulkingrod guide otomatis Pembuatan design mesin caulkingrod guide otomatis ini dilakukan oleh tim engineering, sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi alat yang telah ditentukan. Disain mesin caulkingrod guide otomatis dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. A. Silinder penggerak jigcaulking B. Silinder transfer material Terdapat 2 buah push button untuk menggerakan silinder pada mesin secara manual. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan pihak maintenance dalam melakukan setting pada mesin, sehingga perawatan dan perbaikan pada mesin dapat lebih cepat dilakukan. Program auto akan mengaktifkan solenoid 1, sehingga silinder penggerak jigcaulking (Gambar 4 a) bergerak maju, dan jig akan meng-caulkingrod guide, reed switch pendeteksi posisi silinder mendeteksi posisi silinder penggerak jigcaulking yang maju, dan menon-aktifkan solenoid 1 sehingga Gambar 6. Disain mesin caulkingrod guide otomatis Gambar 5.Disain Mesin Caulking Guide Otomatis Syahril Ardi, Pembuatan Sistem Kontrol Mesin 113

SINERGI Vol. 18, No. 2, Juni 2014 Keterangan Gambar 5: 1. Loader material; 2. Holder loader material; 3. Stopper material; 4. silinder penggerak jig caulking; 5. bak storage part; 6. Rangka mesin 7. booster; 8. Solenoid 1; 9. Solenoid 2; 10. Air regulator unit; 11. Silinder transfer material 12. Panel mesin 4.3. Pengujian Setelah tahap pengkabelan dan pembuatan program, maka tahap selanjutnya adalah pengujian mesin caulkingrod guide otomatis. Pengujian ini dilakukan untuk menemukan potensi atau penyebab kegagalan pada mesin. Potensi kegagalan ini bisa berasal dari piranti input dan output maupun karena pengkabelannya. Untuk itu pengujian dibagi atas dua tahap, yang pertama adalah tahap pengujian pemberian tegangan operasional pada mesin. Yang kedua pengujian input/output pada PLC. Pengujian Mesin Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan tegangan operasional pada mesin sebesar 220 volt. Setelah menghubungkan kabel power mesin ke stop kontak, lalu posisi breaker dinaikkan ke posisi on. Maka kondisi yang terjadi adalah: PLC mendapat tegangan input sebesar 220 volt, lampu indikator PLC menyala, menandakan bahwa PLC telah aktif. Lampu indikator power supply menyala, menandakan bahwa power supply telah aktif Pilot lamp Power On warna kuning menyala, menandakan bahwa power supply telah menghasilkan output sebesar 24 volt Pengujian sistem kerja mesin Mesin dioperasikan menggunakan program auto process untuk mengetahui apakah sistem kerja pada mesin sudah berjalan dengan baik, dan sesuai dengan sequence yang telah ditentukan. Hasil dari pengujian sistem kerja mesin caulkingrod guide otomatis dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil pembuatan mesin dan system kontrol Setelah dilakukan pengujian, maka tahap selanjutnya adalah melihat hasil yang diperoleh, apakah hasil dari pembuatan mesin dan sistem kontrolnya sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil pembuatan mesin dan sistem kontrol ini ditinjau dari 3 hal yaitu hasil cycle time, dan hasil produk caulkingrod guide otomatis. Hasil pembuatan mesin dan sistem kontrol ini akan dijelaskan sebagai berikut: Hasil Cycle time Hasil cycle time ini diperoleh adalah dengan menghitung cycle time pada tiap proses auto yang dikerjakan oleh mesin. Hasil ini diambil dengan pengujian menggunakan 30 buah rod guide. Tujuannya adalah untuk melihat berapa cycle time mesin yang baru dan waktu produksi yang dibutuhkan untuk memproses satu buah rod guide dengan menggunakan mesin caulkingrod guide otomatis. Urutan pekerjaan dengan mesin caulkingrod guide otomatis ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan proses kerja di atas, mesin caulkingrod guide otomatis ini memiliki cycle time 5.5 sec, dan waktu proses produksi untuk mengcaulking 30 buah rod guide adalah 194.5 sec. Setelah diperoleh hasil waktu proses produksi dengan mesin caulkingrod guide otomatis, maka kita dapat membuat perbandingan waktu proses produksi dengan mesin sebelumnya, di mana pada mesin caulking manual untuk memproses satu buah rod guide dibutuhkan waktu 10 sec, maka untuk memproses 30 buah rod guide dibutuhkan waktu 300 sec. Dengan perbandingan ini diperoleh penurunan cycle time yaitu 105.5 sec. Gambar 6 memperlihatkan grafik perbandingan cycle time mesin caulking manual dan otomatis. Gambar 6. Grafik perbandingan cycle time mesin caulking manual dengan mesin caulking otomatis Hasil produk mesin caulkingrod guide otomatis Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem kontrol mesin, tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap produk untuk melihat apakah mesin caulkingrod guide otomatis dapat menghasilkan produk dengan baik dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini didasarkan pada IM (Inspection Manual) rod guide yang dikeluarkan oleh Quality Department. Tabel 3 memperlihatkan hasil produksi mesin caulking rod guide otomatis. 114 Syahril Ardi, Pembuatan Sistem Kontrol Mesin

ISSN: 1410-233 Tabel 1. Pengujian sistem kerja mesin caulking otomatis No. Checkpoint OK NG 1. Flow proses mesin yang telah dibuat sudah sesuai Sequential Process kerja 2. Pada saat mesin dinyalakan lampu kuning menyala 3. Pada saat selector switch diposisikan ke posisi auto, lampu hijau menyala 4. Pada saat proximity mendeteksi adanya benda kerja, proximity aktif 5. Pada saat push button auto start ditekan, solenoid valve 1 aktif lalu silinder penggerak jigcaulking bergerak maju 6. Pada saat silinder penggerak jigcaulking dalam posisi maju, reed switch forward position pada silinder penggerak jigcaulking aktif, kemudian solenoid valve 1 mati dan silinder bergerak mundur 7. Setelah silinder penggerak jigcaulking sudah dalam posisi mundur, solenoid valve 2 aktif dan silinder transfer material bergerak maju 8. Pada saat silinder transfer material dalam posisi maju, reed switch forward position pada silinder transfer material aktif, kemudian solenoid valve 2 mati, dan silinder transfer material bergerak mundur 9. Setelah silinder transfer material bergerak mundur, counter menghitung naik 10. Pada saat emergency stop ditekan, mesin berhenti, alarm aktif dan menyalakan lampu merah dan buzzer 11. Pada saat tombol reset ditekan mesin aktif kembali Tabel 2. Urutan pekerjaan dengan mesin caulkingrod guide otomatis No. Urutan Pekerjaan Cycle time (s) Manual 1 Susun 30 buah rod guide pada loader material. 24 2 Pasang loader material pada holder loader material 4 3 release pin penahan rod guide pada holder material 1 Auto 4 Tekan push buttonauto start 0.5 5 Mesin running 5.5 6 Mesin memproses 29 buah rod guide berikutnya Total 194.5 159.5 Syahril Ardi, Pembuatan Sistem Kontrol Mesin 115

SINERGI Vol. 18, No. 2, Juni 2014 Tabel 3. Hasil produksi mesin caulking rod guide otomatis No. Produk Pengecekan Menggunakan ring jig Pengecekan visual 4 titik caulking 1. Rod guide 1 OK OK 2. Rod guide 2 OK OK 3. Rod guide 3 OK OK 4. Rod guide 4 OK OK 5. Rod guide 5 OK OK 6. Rod guide 6 OK OK 7. Rod guide 7 OK OK 8. Rod guide 8 OK OK 9. Rod guide 9 OK OK 10. Rod guide 10 OK OK Keterangan: Pengecekan menggunakan ring jig dianggap OK apabila rod guide tidak dapat dimasukkan kedalam ring jig. Dianggap NG apabila rod guide dapat masuk ke dalam ring jig. Pengecekan secara visual dengan memperhatikan 4 titik caulking dianggap OK apabila posisi titik berada di tengah, dan dianggap NG apabila posisi titik caulking terlalu ke pinggir. 5. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian dan hasil yang telah diuraikan sebelumnya, pembuatan sistem kontrol dari mesin caulking rod guide otomatis menggunakan PLC, mampu memenuhi target untuk menurunkan cycle time sebesar 3 sec/pcs. Cycle time pada mesin caulking manual yang sebelumnya sebesar 10 sec/pcs, dan waktu produksi untuk meng-caulking 30 buah rod guide sebesar 300 sec, dapat diturunkan menjadi 5.5 sec/pcs pada mesin caulking rod guide otomatis. Untuk meng-caulking 30 buah rod guide dibutuhkan waktu 194.5 sec dikarenakan terjadi penurunan cycle time sebesar 4.5 sec/pcs. Penggunaan PLC Omron CPM1A 30 CDR pada mesin caulking rod guide otomatis, mampu meminimalisir pengkabelan pada sistem kontrol mesin ini, sehingga akan memudahkan pihak maintenance dalam mengatur sequence program apabila di kemudian hari akan dilakukan pengembangan seperti penambahan proses kerja, atau penambahan input-output seperti silinder untuk loading material secara otomatis, maupun safety sensor untuk menambah faktor safety pada mesin. DAFTAR PUSTAKA Ardi, S., Nuryani, M, 2012, Design of Gasket Loading and Crimping Machine Control System for Oxygen Sensor Products 2 Wheel Vehicle Based PLC Page: 79-85; Proceeding ISSTIN 2012; ISBN: 978-602-19043-0-5 Ardi, S, Agus P, Adhari, F A, 2012, Design of Automatic Sleeve for Transfer Nut Clutch using Programmable Logic Controller, Prosiding Seminar AVoER 2012. Ardi, S, Alfan Subiantoro, 2012, Design Control System for Radio Battery Function Checking using Programmable Logic Controller, AICST 2012, Page: 185 194, Proceeding The 2 nd ACIKITA International Conference on Science and Technology (AICST), 2012, ISBN: 978-602- 18102-1-7. Ardi, S, Fadhilah,2012, Process Control System Design for Pre-Treatment Coating Electro Dipping on Siemens S7-300 Programmable Logic Control Input, Halaman: B-82 B-89, Proceeding SNEEMO 2012, ISBN: 978-602- 19043-2-9 Ardi, S, Lin Prasetyani, Reza Guntur Budianto, 2013, Pokayoke Control System Design using Programmable Logic Controller (PLC) on Station Final Check Propeller Shaft, Halaman: C-74 C-80, Proceeding Annual Engineering Seminar 2013, ISBN: 978-602-98726-2-0 Evans, Lindsay, 2007, Pengantar Six Sigma, Jakarta. 116 Syahril Ardi, Pembuatan Sistem Kontrol Mesin