BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. sebagai pendukung dalam melaksanakan kegiatannya. Informasi merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lebih cepat, tepat, akurat, dan lengkap. Informasi sendiri ialah suatu sumber

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT ARSIP PENGOLAHAN ARSIP STATIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Arsip yang dihasilkan adalah informasi penting yang dapat menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

BAB I PENDAHULUAN. instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. masih dipandang sebelah mata dan arsip masih disebut dengan tumpukan kertas.

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi tanpa arsip seperti tubuh manusia yang tidak berakal, secara fisik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi maupun instansi pasti tidak luput dari kegiatan administrasi.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.243, 2013 ARSIP NASIONAL. Peraturan Daerah. Penyelenggaraan Kearsipan. Materi Muatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEAPARATURAN DAN PELAYANAN PUBLIK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

Arsip Nasional Republik Indonesia

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahu

Arsip Nasional Republik Indonesia

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Perekonomian. Lingkungan Hidup. Pedoman.

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Arsip adalah informasi terekam (recorded information) yang

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dan organiasai merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN BENCANA, KECELAKAAN DAN KONDISI BAHAYA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN JADWAL RETENSI ARSIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam era globalisasi, teknologi menjadi semakin berkembang dan informasi memegang peranan yang penting bagi organisasi. Informasi dibutuhkan organisasi sebagai pendukung dalam melaksanakan kegiatannya. Informasi merupakan sekumpulan data yang telah diolah sehingga memiliki arti yang dapat diserap dan dimanfaatkan. Arsip merupakan sumber informasi primer bagi organisasi, karena menjadi suatu bukti dari terciptanya aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Arsip akan selalu tercipta selama organisasi masih menjalankan aktivitas untuk memenuhi tugas dan fungsinya. Arsip selain menjadi sumber informasi juga berperan sebagai corporate memory bagi organisasi. Pengertian arsip berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyebut bahwa: Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 1 Selain pengertian dari undang-undang, terdapat pengertian lain dari arsip. Arsip adalah kumpulan surat yang memiliki nilai dan kegunaan bagi kepentingan 1 Undang-undang nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 1 ayat 2

2 individu atau organisasi yang disimpan dengan tujuan agar mempercepat dan mempermudah dalam penemuan kembali surat apabila sewaktu-waktu diperlukan. 2 Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa arsip dapat dituangkan dalam berbagai bentuk dan media yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi serta harus disimpan dengan baik agar mempermudah dalam penemuan kembali. Berdasarkan fungsinya arsip dibedakan menjadi dua, yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis merupakan arsip yang digunakan secara langsung dan terus menerus dalam kegiatan administrasi organisasi. Arsip dinamis dibagi menjadi dua golongan, yaitu arsip dinamis aktif dan inaktif. Arsip dinamis aktif merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dalam kegiatan administrasi, sedangkan arsip dinamis inaktif yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya sudah menurun. Arsip statis merupakan arsip yang tidak digunakan secara langsung dalam proses administrasi dari organisasi. Pengertian arsip statis menurut Undang- Undang Nomor 43 Tahun 2009 menerangkan bahwa: Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. 3 2 Ig.Wursanto, Kearsipan 1. (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hlm.19 3 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 1 ayat 7

3 Berdasarkan pengertian arsip statis menurut undang-undang, disebutkan bahwa arsip statis memiliki nilai guna kesejarahan. Nilai guna kesejarahan merupakan nilai arsip yang muncul karena usianya yang luar biasa, dan/atau hubungannya dengan peristiwa bersejarah atau seseorang. 4 Arsip statis selain memiliki nilai kesejarahan juga memiliki nilai informasional. Nilai informasional merupakan nilai untuk keperluan rujukan atau penelitian yang berasal dari informasi yang termuat dalam arsip, yang dibedakan dari nilai pembuktian. 5 Oleh karena arsip statis memiliki nilai guna yang berkepanjangan yaitu nilai guna kesejarahan dan nilai guna informasional, maka harus disimpan dan diolah dengan baik sesuai dengan prosedur pengolahan arsip statis. Pengolahan merupakan suatu proses yang dilakukan secara bertahap dan memerlukan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dikaitkan dengan arsip statis, pengolahan arsip statis adalah proses atau tahap dalam penataan arsip statis hingga penyimpanan dan pembuatan daftar arsip agar terjaga nilai guna dan informasinya serta memenuhi standar ketentuan yang ada. Tidak semua organisasi dapat mengolah dan menyimpan arsip statis. Lembaga kearsipan adalah lembaga hlm. 22 4 Sulistyo Basuki, Kamus Istilah Kearsipan. (Yogyakarta: Kanisius, 2005), 5 Ibid.

4 yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan. 6 Lembaga kearsipan terdiri dari Arsip Nasional Republik Indonesia, arsip daerah provinsi, arsip universitas, dan arsip daerah kabupaten/kota. Berdasarakan Undang-undang nomor 43 tahun 2009 pasal 1 ayat 14, Arsip Nasional Indonesia atau ANRI merupakan lembaga kearsipan berbentuk lembaga pemerintah nonkementerian yang melaksanakan tugas negara di bidang kearsipan yang berkedudukan di ibukota negara. Arsip daerah provinsi merupakan lembaga kearsipan berbentuk satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan pemerintahan daerah provinsi yang berkedudukan di ibukota provinsi. Arsip perguruan tinggi merupakan lembaga kearsipan berbentuk satuan organisasi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang melaksanakan fungsi dan tugas penyelenggaraan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi. 7 Arsip daerah kabupaten/kota merupakan lembaga kearsipan berbentuk satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan pemerintahan daerah kabupaten/kota yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota. 8 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar merupakan salah satu lembaga kearsipan kabupaten atau kota yang berada di jalan 6 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 1 ayat 12 7 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 1 ayat 17 8 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 1 ayat 16

5 Sudanco Supriyadi nomor 17 Blitar. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar didirikan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2008. Tugas dari Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan, penyimpanan, dan penyusutan mengenai kearsipan di lingkungan lembaga pemerintahan Kabupaten Blitar. Kantor ini juga melaksanakan pengolahan arsip statis sebagai bagian dari tugasnya. Khasanah arsip yang dimiliki oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar meliputi: Arsip Kepegawaian, Arsip Hukum, Arsip Berbahasa Belanda. Lembaga ini dipilih sebagai tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan dengan harapan dapat mengetahui tentang pengolahan arsip statis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar. Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi arsip statis yang disimpan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar? 2. Bagaimana pengolahan arsip statis yang dilakukan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar? 3. Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan pengolahan arsip yang dilakukan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar? 4. Kendala apa saja yang dialami selama pengolahan arsip statis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar?

6 B. Keaslian Tema pengolahan arsip statis sudah pernah ditulis oleh Gandis Gayatri mahasiswa program studi Diploma III Kearsipan Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014 dengan judul Pengolahan Arsip Statis di Sub Direktorat Pengolahan Arsip Konvensional setelah Tahun 1945 ANRI. Secara umum tugas akhir ini memang membahas tentang pengolahan arsip statis, namun lebih ditekankan pada arsip konvensional setelah tahun 1945. Di dalamnya terdapat 20 tahapan pengolahan arsip statis konvensional setelah tahun 1945, tahapan tersebut dimaksudkan untuk membuat finding aids untuk mempermudah akses user. Tahapan-tahapan tersebut adalah: identifikasi arsip, penyusunan teknis, penelusuran sumber dan referensi, pembuatan skema sementara, rekonstruksi arsip, deskripsi arsip, membungkus arsip, pembuatan skema definitif, manuver fiches atau kartu deskripsi, penomoran definitif, manuver fisik arsip, pemberian label pada arsip atau labeling, penataan arsip dalam boks, pemberian label pada boks, penulisan inventaris atau daftar arsip, penilaian dan penelahaan, ekspose draft inventaris yang tidak memerlukan daftar arsip pada tahap ini, penyempurnaan, verifikasi yaitu mengecek relasi antara data yang ada dengan arsipnya, tahap terakhir yaitu pengesahan. 9 Eva Lina Rida Saputri mahasiswa program studi Diploma III Kearsipan Universitas Gadjah Mada juga menulis tema yang serupa dengan judul Pengolahan Arsip Statis Panwaslu Kabupaten Sleman di Kantor Arsip Daerah 9 Gandis Gayatri. Pengolahan Arsip Statis di Sub Direktorat Pengolahan Arsip Konvensional setelah Tahun 1945 ANRI, Laporan Tugas Akhir pada Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada,2014.

7 Kabupaten Sleman pada tahun 2014. Pengolahan arsip statis pada tugas akhir tersebut lebih ditekankan pada pengolahan arsip panwaslu yang ada di Kabupaten Sleman. 10 Hal yang membedakan dari penelitian sebelumnya yaitu tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan yang nantinya akan menentukan hasil informasi yang akan digunakan untuk menyusun laporan tugas akhir. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar sebelumnya belum pernah digunakan sebagai tempat praktik kerja lapangan oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Kearsipan Universitas Gadjah Mada, sehingga informasi mengenai pengolahan arsip statis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar belum pernah ditulis sebagai laporan tugas akhir. Jenis arsip yang diolah oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar juga berbeda. Arsip statis yang diolah terdiri dari Arsip Kepegawaian, Arsip berbahasa Belanda, Arsip Hukum. C. Tujuan dan Manfaat Manfaat yang ingin diperoleh yaitu penulis mampu menjelaskan mengenai kondisi arsip statis, serta pengolahan arsip statis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar. Tujuan yang ingin dicapai dari praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut: 10 Eva Lina Rida Saputri. Pengolahan Arsip Statis Panwaslu Kabupaten Sleman di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sleman, Laporan Tugas Akhir pada Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada,2014.

8 1. Menjelaskan kondisi arsip yang disimpan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar. 2. Menjelaskan pengolahan arsip statis yang dilakukan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar. 3. Menjelaskan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengolahan arsip statis yang dilakukan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar 4. Menjelaskan kendala yang dihadapi selama melakukan pengolahan arsip statis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten Blitar D. Sistematika Penulisan Guna mempermudah pemahaman mengenai penyusunan laporan tugas akhir dengan judul Pengolahan Arsip Statis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Kabupaten Blitar terdiri dari empat bab. Bab pertama yaitu pendahuluan, bab kedua merupakan tinjauan pustaka dan metode pengumpulan data, bab ketiga yaitu pembahasan dan bab keempat adalah penutup. Masing-masing dari keempat bab menjelaskan permasalahan yang berbeda namun memilki keterkaitan antara bab satu dan yang lainnya. Bab pertama menjabarkan mengenai latar belakang pemilihan tema pengolahan arsip statis serta pengambilan judul tugas akhir. Dijelaskan pula mengenai rumusan permasalahan yang diangkat dalam laporan serta tujuan penulisan laporan tugas akhir. Tujuan tersebut antara lain menjelaskan mengenai kondisi arsip di lapangan, menjelaskan bagaimana proses pengolahan arsip statis

9 serta permasalahan-permasalahan apa saja yang dialami dalam pengolahan arsip statis. Bab ini juga menjelaskan tentang keaslian laporan tuga akhir yang disusun. Bab kedua menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang dipakai selama penulisan laporan tugas akhir. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai pengertian dari kata kunci atau keyword tugas akhir yaitu pengolahan dan arsip statis. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir yaitu metode wawancara, meode observasi dan metode studi pustaka dijelaskan dalam bab ini. Bab ketiga merupakan bab inti dari laporan tugas akhir ini karena menjabarkan menganai permasalahan yang diangkat pada bab pertama. Pembahasan terdiri dari gambaran umum mengenaik Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar serta gambaran umum arsip yang dikelola dan disimpan. Bab ini juga menjelaskan mengenai bagaimana pengelolaan serta pengorganisasian kearsipan yang diterapkan dalam kantor. Tahapan pengolahan arsip statis yang dilakukan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar dijabarkan secara menyeluruh dalam bab ini. Bab keempat berisi mengenai kesimpulan yang didapat selama penyusunan laporan tugas akhir mengenai pengolahan arsip statis serta saran dari penulis pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Blitar guna mengurangi permasalahan dalam pengolahan arsip statisnya.