Teori Pengeluaran Pemerintah. Sayifullah, SE., M.Akt. Materi Presentasi. Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI PENGELUARAN NEGARA. Dwi Mirani, S.IP

TEORI PENGELUARAN NEGARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERKAPITA DI KABUPATEN BATANGHARI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERKAPITA DI KABUPATEN BATANGHARI

KEBIJAKAN FISKAL. Sayifullah, SE., M.Akt

Teori Barang Publik (II)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu tujuan pembangunan sacara makro adalah meningkatnya

BAB II URAIAN TEORITIS. dan nomy artinya aturan atau undang-undang, jadi autonomy artinya hak untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. pengeluaran (G = T). Anggaran surplus yaitu pengeluaran lebih kecil dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat bisa menilai kinerja


Teori Barang Publik (I)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam

TINJAUAN PUSTAKA. untuk membeli barang modal dan peralatan-peralatan produksi. dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan fiskal yang sering juga disebut politik fiskal atau fiscal policy,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Para peneliti membuat definisi sendiri karena tidak adanya definisi Fiscal

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ibnu Syamsi, anggaran negara adalah hasil dari suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merdekawati dan Budiantara (2013) mengemukakan bahwa kemiskinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anggaran berimbang, anggaran surplus dan anggaran defisit. Dalam pengertian

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya ke berbagai

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Apabila kita membicarakan tentang pembangunan daerah maka akan erat

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Teori Barang Swasta. Materi Presentasi

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

I. PENDAHULUAN. masalah pokok pemerintah, dalam rangka penerimaan dan pengeluaran yang harus

TABUNGAN DALAM NEGERI

MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN V: TEORI PENGELUARAN PEMERINTAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan

PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH DI INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) merupakan kunci dari kebijakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

Penerimaan Pemerintah


BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

Teori Pemungutan Suara

BAB II TINJAUAN TEORITIS. laju pertumbuhan regional yang cukup besar antar provinsi di Indonesia telah

Model Perilaku Oligopoli

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITAN. pembangunan meskipun bukan merupakan satu-satunya indikator keberhasilan

BAB II LANDASAN TEORI. Daerah, Jumlah Penduduk dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pengelolaan Keuangan Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II URAIAN TEORITIS. jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

HAND OUT MATA KULIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu: perpajakan (tax policy) dan pengeluaran (expenditure policy). Dalam hal

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih giat dalam mencari pemasukan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Pendapatan Asli Daerah di Kota Salatiga tahun dan apakah jumlah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Model Pembangunan Tentang Perkembangan Pengeluaran Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

ANALISIS PERANAN ANGGARAN BELANJA MODAL SEBAGAI INVESTASI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN TITUK INDRAWATI

VII. SIMPULAN DAN SARAN

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik. Pembangunan ekonomi menurut Todaro dan Smith (2006) adalah suatu

Universitas Sumatera Utara

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Dasar Bisnis & Manajemen. Bentuk Sistem Perekonomian dan Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Bisnis Domestik dan Global. Tatap Muka.

Pengantar Ekonomi 2. Pengantar Ekonomi 2. MODEL PEREKONOMIAN MR Alfarabi Istiqlal. Pendahuluan. Model Perekonomian 4/3/2017 A. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

I. PENDAHULUAN. Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep desentralisasi fiskal yang dikenal selama ini sebagai money

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pertumbuhan ekonomi wilayah

I. PENDAHULUAN. menyokong penyelenggaraan pembangunan suatu bangsa. Dalam Anggaran

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap pola atau arah hubungan kausalitas antara tingkat

Transkripsi:

Teori Pengeluaran Pemerintah Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro 1

Rostow dan Musgrave : Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Berdasarkan Tahapan Pembangunan Ekonomi (Model Pembangunan) Tahap Awal merupakan tahap awal perkembangan ekonomi pengeluaran pemerintah mencakup persentase yg besar dari total investasi. pengeluaran pemerintah yg besar penyediaan infrastruktur/ sarana prasana, mis. Jalan, kesehatan, pendidikan dsb Tahap menengah tahap menengah pembangunan ekonomi investasi pemerintah tetap diperlukan utk pertumbuhan ekonomi dan prasyarat tinggal landas. peran sektor swasta mulai berkembang dan semakin membesar. perkembangan kegiatan ekonomi di mana hub. antar sektor semakin rumit. kegagalan pasar mulai terjadi sehingga diperlukan campur tangan pemerintah. kontribusi investasi swasta semakin besar terhadap GNP. kontribusi investasi pemerintah semakin mengecil terhadap GNP. Tahap lanjut tingkat pembangunan ekonomi lebih lanjut aktivitas pemerintah mulai beralih pada dari penyediaan prasarana ke pengeluaran untuk aktivitas sosial, mis. program kesejahteraan hari tua, pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan pendidikan, jaminan sosial. Wagner Perkembangan pengeluaran pemerintah semakin besar dalam persentase GNP. Didasarkan pada pengamatan kegiatan pemerintah di Eropa, U.S. dan Jepang di abad ke-19. Hukum Wagner : Pengeluaran pemerintah akan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita negara tersebut. Di negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa industri-industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu industri dapat saja merembet ke industri lain yang saling terkait sehingga diperlukan peran pemerintah untuk mengatur hubungan antara masyarakat, industri, hukum, pendidikan, dll. 2

Wagner Kelemahan hukum Wagner : hukum Wagner tidak didasarkan pada suatu teori mengenai pemilihan barangbarang publik. Teori Wagner didasarkan pada teori organis mengenai pemerintah yg menganggap pemerintah sebagai individu yg bebas bertindak, terlepas dari anggota masyarakat lainnya. Formulasi hukum Wagner : P K PP 1 /PPK 1 < P K PP 2 /PPK 2 < < P K PP n /PPK n di mana : P K PP adalah pengeluaran pemerintah per kapita PPK adalah pendapatan per kapita 1, 2, n adalah jangka waktu (tahun) Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah Menurut Wagner P K PP/PPK Kurva 1 (kurva Wagner) Kurva 2 0 1 2 3 4 5 waktu 3

Peacock dan Wiseman Teori ini didasarkan bahwa masyarakat mempunyai suatu tingkat toleransi pajak yaitu suatu tingkat di mana masyarakat dpt memahami besarnya pungutan pajak yg dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Tingkat toleransi pajak merupakan kendala bagi pemerintah utk memungut pajak secara semena-mena. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan pengeluaran negara tidak disukai oleh masyarakat, karena hal itu berarti masyarakat harus membayar pajak lebih besar. Apabila pemerintah menetapkan jumlah pajak di atas batas toleransi masyarakat, ada kecenderungan masyarakat untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak. Sikap ini mengakibatkan pemerintah tidak bisa semena-mena menaikkan pajak yang harus dibayar masyarakat. Peacock dan Wiseman Dalam kondisi normal, dengan berkembangnya perekonomian suatu negara akan semakin berkembang pula penerimaan negara tersebut, walaupun pemerintah tidak menaikkan tarif pajak. Peningkatan penerimaan negara akan memicu peningkatan pengeluaran dari negara tersebut. Bila keadaan normal tsb terganggu, mis. karena adanya perang, maka pemerintah harus memperbesar pengeluarannya untuk membiaya perang. Keadaan normal yg terganggu mengakibatkan terjadinya : Efek pengalihan investasi dan konsumsi swasta berkurang Efek inspeksi aktivitas pemerintah yg baru stlh perang Efek konsentrasi gangguan sosial yg menyebabkan terjadinya konsentrasi kegiatan ke tangan pemerintah 4

Peacock dan Wiseman Dalam kondisi tidak normal, misalnya dalam keadaan perang, pemerintah memerlukan pengeluaran negara yang lebih besar. Keadaan ini membuat pemerintah cenderung meningkatkan pungutan pajak kepada masyarakat. Peningkatan pungutan pajak dapat mengakibatkan investasi swasta berkurang, dan perkembangan perekonomian menjadi terkendala. Perang tidak bisa dibiayai dari pajak saja. Pemerintah terpaksa cari pinjaman untuk biaya perang. Setelah perang selesai pemerintah harus membayar angsuran pinjaman dan bunga. Oleh karenanya pajak tidak akan turun ke tingkat semula walaupun perang sudah selesai. Setelah perang selesai, pengeluaran negara akan turun dari tingkat pengeluaran negara saat perang, namun masih lebih tinggi dari tingkat pengeluaran negara sebelum perang. Sementara itu pengeluaran swasta akan meningkat, namun masih masih di bawah tingkat pengeluaran swasta sebelum perang. Teori Peacock dan Wiseman Pengeluaran Pemerintah/ GDP C D B G G S S A 0 t t+1 Tahun 5

Kurva Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran Pemerintah/ GDP Wagner, Solow, Musgrave Peacock dan Wiseman 0 Tahun Kritik Bird Terhadap Hipotesa Peacock dan Wiseman Bird menyatakan bahwa selama terjadinya gangguan sosial memang terjadi pengalihan aktivitas pemerintah dari pengeluaran sebelum gangguan ke aktivitas yg berhubungan dgn gangguan. Hal ini menyebabkan kenaikan pengeluaran pemerintah dlm persentasenya terhadap GNP. Akan tetapi setelah terjadinya gangguan, persentase pengeluaran pemerintah terhadap GNP perlahan-lahan akan menurun kembali pada tingkat sebelum gangguan. Menurut Bird, efek pengalihan merupakan gejala jangka pendek, tetapi tidak terjadi dlm jangka panjang. 6

Hal Pokok dari Teori Peacock dan Wiseman Adanya toleransi perpajakan, suatu limit perpajakan. Namun Peacock dan Wiseman tidak menyatakan pada tingkat berapakah toleransi pajak tsb. Clarke menyatakan bahwa limit perpajakan sebesar 25 % dari pendapatan nasional. Bila limit tsb dilampaui maka akan terjadi inflasi dan gangguan sosial lainnya. Teori Mikro Teori mikro mengenai pengeluaran pemerintah melakukan analisis atas faktorfaktor yg menimbulkan permintaan barang publik dan faktor-faktor yang mempengaruhi tersedianya barang publik. Penentuan permintaan : U i = f (G, X) di mana G = vektor dari barang publik X = vektor dari barang swasta i = individu; i = 1,, m U = fungsi utilitas Penentuan output : (fungsi utilitas politisi) U p : g (X, G, S) di mana U p = fungsi utilitas S = keuntungan yg diperoleh politisi dlm bentuk materi atau pangkat/kedudukan G = vektor barang publik X = vektor barang swasta 7

Interaksi Permintaan dan Penawaran Barang Publik Menentukan Jumlah Barang Publik yg Disediakan Melalui Anggaran Penentuan Output Barang Publik Penentuan Permintaan Barang Publik Pengeluaran Pemerintah Perkembangan Pengeluaran Pemerintah dpt Dijelaskan dgn Beberapa Faktor di bawah ini : Perubahan permintaan barang publik. Perubahan aktivitas pemerintah dlm menghasilkan barang publik, dan juga perubahan dari kombinasi faktor produksi yg digunakan dlm proses produksi. Perubahan kualitas barang publik. Perubahan harga faktor-faktor produksi. 8

Terima Kasih 9