Teori Pengeluaran Pemerintah Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro 1
Rostow dan Musgrave : Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Berdasarkan Tahapan Pembangunan Ekonomi (Model Pembangunan) Tahap Awal merupakan tahap awal perkembangan ekonomi pengeluaran pemerintah mencakup persentase yg besar dari total investasi. pengeluaran pemerintah yg besar penyediaan infrastruktur/ sarana prasana, mis. Jalan, kesehatan, pendidikan dsb Tahap menengah tahap menengah pembangunan ekonomi investasi pemerintah tetap diperlukan utk pertumbuhan ekonomi dan prasyarat tinggal landas. peran sektor swasta mulai berkembang dan semakin membesar. perkembangan kegiatan ekonomi di mana hub. antar sektor semakin rumit. kegagalan pasar mulai terjadi sehingga diperlukan campur tangan pemerintah. kontribusi investasi swasta semakin besar terhadap GNP. kontribusi investasi pemerintah semakin mengecil terhadap GNP. Tahap lanjut tingkat pembangunan ekonomi lebih lanjut aktivitas pemerintah mulai beralih pada dari penyediaan prasarana ke pengeluaran untuk aktivitas sosial, mis. program kesejahteraan hari tua, pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan pendidikan, jaminan sosial. Wagner Perkembangan pengeluaran pemerintah semakin besar dalam persentase GNP. Didasarkan pada pengamatan kegiatan pemerintah di Eropa, U.S. dan Jepang di abad ke-19. Hukum Wagner : Pengeluaran pemerintah akan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita negara tersebut. Di negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa industri-industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu industri dapat saja merembet ke industri lain yang saling terkait sehingga diperlukan peran pemerintah untuk mengatur hubungan antara masyarakat, industri, hukum, pendidikan, dll. 2
Wagner Kelemahan hukum Wagner : hukum Wagner tidak didasarkan pada suatu teori mengenai pemilihan barangbarang publik. Teori Wagner didasarkan pada teori organis mengenai pemerintah yg menganggap pemerintah sebagai individu yg bebas bertindak, terlepas dari anggota masyarakat lainnya. Formulasi hukum Wagner : P K PP 1 /PPK 1 < P K PP 2 /PPK 2 < < P K PP n /PPK n di mana : P K PP adalah pengeluaran pemerintah per kapita PPK adalah pendapatan per kapita 1, 2, n adalah jangka waktu (tahun) Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah Menurut Wagner P K PP/PPK Kurva 1 (kurva Wagner) Kurva 2 0 1 2 3 4 5 waktu 3
Peacock dan Wiseman Teori ini didasarkan bahwa masyarakat mempunyai suatu tingkat toleransi pajak yaitu suatu tingkat di mana masyarakat dpt memahami besarnya pungutan pajak yg dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Tingkat toleransi pajak merupakan kendala bagi pemerintah utk memungut pajak secara semena-mena. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan pengeluaran negara tidak disukai oleh masyarakat, karena hal itu berarti masyarakat harus membayar pajak lebih besar. Apabila pemerintah menetapkan jumlah pajak di atas batas toleransi masyarakat, ada kecenderungan masyarakat untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak. Sikap ini mengakibatkan pemerintah tidak bisa semena-mena menaikkan pajak yang harus dibayar masyarakat. Peacock dan Wiseman Dalam kondisi normal, dengan berkembangnya perekonomian suatu negara akan semakin berkembang pula penerimaan negara tersebut, walaupun pemerintah tidak menaikkan tarif pajak. Peningkatan penerimaan negara akan memicu peningkatan pengeluaran dari negara tersebut. Bila keadaan normal tsb terganggu, mis. karena adanya perang, maka pemerintah harus memperbesar pengeluarannya untuk membiaya perang. Keadaan normal yg terganggu mengakibatkan terjadinya : Efek pengalihan investasi dan konsumsi swasta berkurang Efek inspeksi aktivitas pemerintah yg baru stlh perang Efek konsentrasi gangguan sosial yg menyebabkan terjadinya konsentrasi kegiatan ke tangan pemerintah 4
Peacock dan Wiseman Dalam kondisi tidak normal, misalnya dalam keadaan perang, pemerintah memerlukan pengeluaran negara yang lebih besar. Keadaan ini membuat pemerintah cenderung meningkatkan pungutan pajak kepada masyarakat. Peningkatan pungutan pajak dapat mengakibatkan investasi swasta berkurang, dan perkembangan perekonomian menjadi terkendala. Perang tidak bisa dibiayai dari pajak saja. Pemerintah terpaksa cari pinjaman untuk biaya perang. Setelah perang selesai pemerintah harus membayar angsuran pinjaman dan bunga. Oleh karenanya pajak tidak akan turun ke tingkat semula walaupun perang sudah selesai. Setelah perang selesai, pengeluaran negara akan turun dari tingkat pengeluaran negara saat perang, namun masih lebih tinggi dari tingkat pengeluaran negara sebelum perang. Sementara itu pengeluaran swasta akan meningkat, namun masih masih di bawah tingkat pengeluaran swasta sebelum perang. Teori Peacock dan Wiseman Pengeluaran Pemerintah/ GDP C D B G G S S A 0 t t+1 Tahun 5
Kurva Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran Pemerintah/ GDP Wagner, Solow, Musgrave Peacock dan Wiseman 0 Tahun Kritik Bird Terhadap Hipotesa Peacock dan Wiseman Bird menyatakan bahwa selama terjadinya gangguan sosial memang terjadi pengalihan aktivitas pemerintah dari pengeluaran sebelum gangguan ke aktivitas yg berhubungan dgn gangguan. Hal ini menyebabkan kenaikan pengeluaran pemerintah dlm persentasenya terhadap GNP. Akan tetapi setelah terjadinya gangguan, persentase pengeluaran pemerintah terhadap GNP perlahan-lahan akan menurun kembali pada tingkat sebelum gangguan. Menurut Bird, efek pengalihan merupakan gejala jangka pendek, tetapi tidak terjadi dlm jangka panjang. 6
Hal Pokok dari Teori Peacock dan Wiseman Adanya toleransi perpajakan, suatu limit perpajakan. Namun Peacock dan Wiseman tidak menyatakan pada tingkat berapakah toleransi pajak tsb. Clarke menyatakan bahwa limit perpajakan sebesar 25 % dari pendapatan nasional. Bila limit tsb dilampaui maka akan terjadi inflasi dan gangguan sosial lainnya. Teori Mikro Teori mikro mengenai pengeluaran pemerintah melakukan analisis atas faktorfaktor yg menimbulkan permintaan barang publik dan faktor-faktor yang mempengaruhi tersedianya barang publik. Penentuan permintaan : U i = f (G, X) di mana G = vektor dari barang publik X = vektor dari barang swasta i = individu; i = 1,, m U = fungsi utilitas Penentuan output : (fungsi utilitas politisi) U p : g (X, G, S) di mana U p = fungsi utilitas S = keuntungan yg diperoleh politisi dlm bentuk materi atau pangkat/kedudukan G = vektor barang publik X = vektor barang swasta 7
Interaksi Permintaan dan Penawaran Barang Publik Menentukan Jumlah Barang Publik yg Disediakan Melalui Anggaran Penentuan Output Barang Publik Penentuan Permintaan Barang Publik Pengeluaran Pemerintah Perkembangan Pengeluaran Pemerintah dpt Dijelaskan dgn Beberapa Faktor di bawah ini : Perubahan permintaan barang publik. Perubahan aktivitas pemerintah dlm menghasilkan barang publik, dan juga perubahan dari kombinasi faktor produksi yg digunakan dlm proses produksi. Perubahan kualitas barang publik. Perubahan harga faktor-faktor produksi. 8
Terima Kasih 9