Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Saraf pada Manusia

SISTEM SARAF MANUSIA

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

Sabtu, 18 & 25 Oktober Pada Mahasiswa Semester 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kesehatan Wonosobo

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

SISTEM SARAF. Sel Saraf

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Rongga Mulut. rongga-mulut

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN

Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA 1-2 ( SEBELAS IPA 1-2 )

Sistem Pencernaan Manusia

BAB XII. Kelenjar Pankreas

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

Sistem Ekskresi Manusia

Jaringan pada Tumbuhan

LATIHAN PAT BIO KELAS XI IPA

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

Anesty Claresta

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

PENGATURAN FUNGSI TRAKTUS GASTROINTESTINAL

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

1. Informasi disampaikan oleh potensial aksi (imfuls) 2. Media sel syaraf itu sendiri 3. Bekerja cepat 4. Reseptor hanya pada membran sel

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

Proses pencernaan di dalam Rongga mulut Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permuka

PENCERNAAN MAKANAN. Sistem Pencernaan Mamalia :

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan.

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1

SISTEMA ENDOKRINUM (= SISTEM ENDOKRIN)

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu. Lemak - Keju - Mentega - Minyak Kelapa

PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF TEPI. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

PENGATURAN PROSES SISTEM GASTROINTESTINAL

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Pembahasan Video : :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

BAB VII RESPON DAN KOORDINASI

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009

BAB I ORGANISASI ORGAN

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

sistem regulasi Sistem syaraf

Jaringan Otot Pada Hewan

Transkripsi:

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan berikut inilah pengertiannya : Sistem Saraf Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu : 1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke saraf pusat (otak). 2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan kelenjar. 3. Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang. 4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di sumsum tulang belakang dan otak. Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf. 1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus dan sitoplasma. 2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari sel. Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan impuls dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada Umumnya akson itu dibungkus dari selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier. Sistem Saraf Manusia Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari: 1. Otak Bagian-bagian dari otak, yaitu: a. kalu Otak besar {Cerebrum) ini merupakan pusat dari saraf utama yang tugasnya itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.

b. sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh. c. sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak. d. dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang. Berikut ini selaput yang melapisi otak. a. Dura matter: berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak. b. Arakhnoid: bentuknya itu mirip lho kayak sarang laba-laba dan ini juga terdapat cairan serebrospinalis. Fungsinya itu untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik seperti benturan. c. Pia matter, lapisan ini lapisan yang paling dekat dengan permukaan dari otak dan mengandung banyak pembuluh. 2. Sumsum tulang belakang {Medula spinalis) Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut. a. dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari otak dan menuju otak. b. Sebagai pusat gerak refleks. Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan luaryang berwarna putih. Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom). 1. Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak. 2. Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya itu tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan parasimpatik. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi ganglion. Ganglion pada saraf simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak

saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah berlawanan. Mekanisme Gerak Manusia Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor 2. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu: Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor. Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya. Contoh: 1. Meningitis Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular. 2. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) Multiple sclerosis merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan. 3. Nyeri saraf Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan). 4. Hidrocephalus

Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh. 5. Penyakit urat saraf terjepit Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan. 6. Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar. 7. Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan. 8. Imsomnia atau lupa ingatan sementara. E. Hormon Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.

Kontrol saluran pencernaan dilakukan melalui 3 mekanisme yaitu mekanisme kontrol hormon, kontrol syaraf, dan kontrol darah. a. Kontrol Hormon 1. Gastrin Gastirn diproduksi oleh sel yang disebut dengan sel G, di dinding lambung.ketika makanan memasuki lambung, sel G memicu pelepasan gastrin dalam darah. Dengan meningkatnya gastrin dalam darah, maka lambung mengeluarkan asam lambung yang membantu memecah dan mencerna makanan. Ketika asam lambung yang diproduksi telah cukup untuk memecah makanan, kadar gastrin dalam darah akan kembali menurun. Jadi, pengaruh hormon ini dalam adalah mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung. Gastrin juga dapat mempunyai pengaruh dan peran pada pancreas, hati, dan usus. Gastrin membantu pancreas memproduksi enzim untuk pencernaan dan membantu hati menghasilkan empedu. Gastrin juga membantu merangsang usus untuk membantu memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. 2. Enterogastron (sekretin) Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. 3. Cholecystokinin (CCK) Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Hormon ini disekresi oleh sel epitel mukosa dari duodenum. Cholecystokinin juga diproduksi oleh neuron dalam sistem saraf enterik, dan secara luas dan berlimpah didistribusikan di dalam otak. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus. 4. Ghrelin Ghrelin disintesis sebagai preprohormone, lalu proteolytically diproses untuk menghasilkan suatu peptida asam amino 28. Sebuah modifikasi menarik dan unik dikenakan pada hormon selama sintesis dalam bentuk asam n-octanoic terikat ke salah satu asam amino tersebut, modifikasi ini diperlukan untuk aktivitas biologis.

Sumber utama sirkulasi ghrelin adalah saluran pencernaan, terutama dari perut, tetapi juga dalam jumlah yang lebih kecil dari usus. Hipotalamus di otak adalah sumber ghrelin yang signifikan. Jumlah yang lebih kecil diproduksi di plasenta, ginjal, dan kelenjar hipofisis. 5. Motilin Motilin berpartisipasi dalam mengendalikan pola kontraksi otot polos pada saluran pencernaan atas. Motilin disekresi ke sirkulasi selama keadaan berpuasa pada interval kira-kira 100 menit. Kontrol sekresi motilin sebagian besar tidak diketahui, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa ph basa dalam duodenum merangsang rilis. b. Kontrol Syaraf Sistem saraf memberikan pengaruh yang mendalam pada semua proses pencernaan, yaitu motilitas, transportasi ion terkait dengan sekresi dan penyerapan, dan aliran darah pencernaan. Beberapa kontrol ini berasal dari koneksi antara sistem pencernaan dan sistem saraf pusat, tetapi sama pentingnya, sistem pencernaan diberkahi dengan sistemnya sendiri, saraf lokal disebut sebagai sistem saraf enterik atau intrinsik.besarnya dan kompleksitas enterik sistem saraf sangat besar mengandung sebagai neuron sebanyak sumsum tulang belakang. Sistem saraf enterik, bersama dengan sistem saraf simpatis dan parasimpatis, merupakan sistem saraf otonom. Komponen utama dari sistem saraf enterik dua jaringan atau pleksus neuron, yang keduanya tertanam dalam dinding saluran pencernaan dan memperpanjang dari esofagus ke anus: muskularis dalam dan, tepat, diberikannya kontrol terutama melalui motilitas saluran pencernaan. osa, seperti namanya, dimakamkan di submukosa tersebut. Peran utamanya adalah dalam penginderaan lingkungan dalam lumen, mengatur aliran darah pencernaan dan fungsi sel epitel mengontrol. Di daerah di mana fungsi-fungsi yang minimal, seperti kerongkongan, pleksus submukosa adalah tipis dan sebenarnya bisa hilang dalam beberapa bagian. Gambar di bawah menunjukkan bagian dari pleksus myenteric di bagian duodenum kucing. Lulus kursor mouse Anda di atas gambar untuk menguraikan beberapa neuron enterik.

Selain dua pleksus saraf utama enterik, ada pleksus kecil di bawah serosa, dalam otot polos melingkar dan di mukosa. Dalam pleksus enterik tiga jenis neuron, yang kebanyakan multipolar: a dan otot. Setidaknya lima reseptor sensorik yang berbeda telah diidentifikasi dalam mukosa, yang menanggapi mekanik, termal, rangsangan osmotik dan kimia. Kemoreseptor sensitif terhadap asam, glukosa dan asam amino yang telah dibuktikan, pada intinya, memungkinkan mencicipi isi lumenal. Reseptor sensorik di otot merespon untuk meregangkan dan ketegangan. Secara kolektif, neuron sensorik enterik mengkompilasi sebuah baterai yang komprehensif informasi tentang isi perut dan keadaan dinding pencernaan. c. Kontrol Darah Meliputi : aliran darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran darah melalui limpa, pancreas, dan hati. Semua darah yg melalui limpa, pancreas, & usus Vena Porta Hati ( di dalam hati terdapat jutaan sinusoid - sinusoid hati ) Di dalam sinusoid tersebut terdapat sel - sel retikuloendotel Yang berfungsi mengeluarkan bakteri & partikel yang Mungkin ikut masuk ke aliran darah. Vena Hepatika Vena Cava Vaskularisasi pada saluran cerna :

Arteri kolika media Arteri kolika dextra Arteri ileokolika Arteri mesenterika superior Cabang dari a. mesenterika inferior Arteri Jejunalis Arteri ilealis Arteri seliaka---lambung Zat makanan non lemak dan larut air yang diabsorbsi dari usus ( seperti : karbohidrat & protein ) ditransport dalam darah vena porta ke sinusoid -sinusoid hati yang sama. Sel - sel retikuloendotel dan sel parenkim hati menyerap dan menyimpan ½ s.d ¾ dari seluruh zat makanan yang diabsorbsi. Hampir semua lemak yang diabsorbsi dari traktus intestinalis tidak dibawa ke dalam darah porta melainkan diabsorbsi ke dalam saluran limfatik usus kemudian diteruskan menuju sirkulasi sistemik ( melalui duktus torasikus ) menuju ke hati. Selama absorpsi aktif zat makanan, aliran darah di dalam villi dan daerah submukosa yang berdekatan meningkat 8 kali lipat. Contohya : setelah makan, aktivitas motorik, sekretorik, dan absorbtif semuanya meningkat demikian juga aliran darah yang melalui GIT juga akan meningkat. Namun, setelah 2-4 jam kemudian akan turun kembali. Ada beberapa kemungkinan penyebab peningkatan aliran darah : 1. Beberapa zat vasodilator dilepaskan dari mukosa traktus intestinal selama proses pencernaan. Contoh zat vasodilator tersebut : hormone peptide, termasuk kolesitokinin, peptide intestinal vasoaktif, gastrin, dan sekretin. 2. Kelenjar Gastrointestinal juga melepaskan 2 kinin yaitu kolidin dan bradikinin ke dalam dinding usus pada saat bersamaan ketika kelenjar mengeluarkan sekresinya ke dalam lumen. ( Kinin merupakan vasodilator kuat yang menyebabkan vasodilatasi mukosa )

3. Penurunan konsentrasi Oksigen dalam dinding usus dapat meningkatkan 50-100% aliran darah intestinal. Penurunan oksigen maka adenosine (vasodilator) akan meningkat 4 kali lipat.