BAB VI PENUTUP. dijalankan melalui sub sistem biaya dan permintaan (permintaan ikan laut di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Dari penelitian terhadap spiritual bisnis Islam (studi pemasaran kelapa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis melanda Indonesia tidak sedikit perusahaan yang mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini berjudul Studi Komparatif Bauran Pemasaran Jasa

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB V PENUTUP. Puluh Kota, Lintau, dan Sumatera Barat pada umumnya.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Variabel product secara langsung tidak berpengaruh terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. dirubah yakni dari ikan yang dijual sendiri-sendiri menjadi ikan dijual secara lelang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

Abstrak. ditolak, dimana. = 0,0026 < α = 0,05,artinya terjadi ketidakpuasan pada konsumen dari kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. ada dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis dalam memanfaatkan

place, product, process, physical evidence

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak

Boks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berbiaya murah (Muhammad:1998). Jadi, Transportasi berarti. tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin:2003).

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih berat dibandingkan dengan pohon yang berdiri dan tumbuh di lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran dewasa ini lebih

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diproduksi di berbagai daerah di Indonesia dengan motif yang berbedabeda.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengumpul. Pembeli dan penjual dapat bertransaksi langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, potensi wisata, dan potensi oleh oleh khas baik bagi kota

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang telah lama berdiri wajar jika mengalami kekhawatiran, bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB V PENUTUP. penelitian, paparan data hasil penelitian di Bank Syariah Mandiri Lamongan. maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERILAKU KONSUMEN. Bab 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MATERI DAN METODE

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. telah berdaya dan yang belum berdaya, treatment pembiayaan berjenjang,

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satunya adalah handphone. Pada jaman sekarang, handphone menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

Makalah Strategi Bisnis Ritel

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang. keahlian manajemen perusahaan dalam bidang pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. prestasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Disamping itu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Seiring dengan semakin

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Transkripsi:

291 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan. Dari pembahasan pada bab I sampai bab V dapatlah disimpulkan di bawah ini : 1. Sistem penetapan harga hasil ikan laut. Hasil temuan di lapangan, bahwa sistem penetapan harga hasil ikan laut dijalankan melalui sub sistem biaya dan permintaan (permintaan ikan laut di kota Samarinda cukup tinggi karena ikan laut merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup), pendekatan internal usaha (biaya produk, karakteristik produk, dan tujuan perusahaan), pendekatan eksternal usaha (harga produk saingan, elastisitas permintaan, faktor psikologis konsumen, dan faktor-faktor lain seperti kebijakan diskon harga, harga bonus, dan harga promosi), dan campur tangan pemerintah daerah kota Samarinda dalam ikut menata bisnis ikan di kota Samarinda terutama masalah harga. 2. Distribusi hasil ikan laut di kota Samarinda dilakukan melalui tahapan-tahapan, yaitu : a. Produsen yaitu nelayan yang mencari dan menangkap ikan di laut b. Agen ikan di laut yang menampung hasil tangkapan nelayan di laut. c. Agen ikan laut di darat yang membeli ikan laut yang di bawa ke kota Samarinda. d. Tengkulak yang memborong ikan laut dari agen ikan laut di darat untuk diteruskan kepada para pedagang pengecer.

292 e. Pedagang pengecer yang membawa ikan laut ke pasar-pasar yang ada di kota Samarinda. f. Pasar dan konsumen. Di pasar inilah para pedagang pengecer menjual dagangan ikan lautnya kepada para konsumen. Di pasar inilah terjadi pertemuan dan transaksi jual beli antara para pedagang pengecer dan para konsumen. Para konsumen sangat membutuhkan bahan pokok termasuk ikan laut, dan mereka dapat menemukannya di pasar-pasar yang ada di kota Samarinda. 3. Penetapan harga menurut tinjauan Islam merupakan hasil supply dan demand yang tidak dibarengi oleh perilaku bisnis yang menimbulkan distorsi pada mekanisme harga sehingga tidak merugikan pihak lain. Dengan kata lain terwujudnya saling rida antara pihak-pihak yang terkait dalam transaksi dagang ikan laut. Penetapan harga ikan hasil laut tidak sesuai dengan perspektif Islam karena penetapan harga dilakukan secara sepihak, dan pihak nelayan merasa tidak rida karena sering dimanipulasi masalah harga. Transaksi lelang yang mengandung unsur saling rida antara kedua belah pihak tidak pernah ada di tempat pelelangan ikan di kota Samarinda. Harga ditentukan secara sepihak oleh agen ikan di laut, agen ikan laut di darat dan tengkulak. Para pedagang ikan laut di pasar-pasar juga mengikuti penetapan harga secara sepihak. Distribusi ikan laut menurut tinjauan Islam adalah distribusi yang efektif dan efisien, dan tidak ada ih}tika>r dan pencegatan yang merugikan pihak lain pada tahapan distribusi. Distribusi ikan laut di kota Samarinda tidak sesuai dengan perspektif Islam karena di dalamnya terdapat ih}tika>r yang dilakukan oleh

293 tengkulah dan talaqqi <al-rukba>n (pencegatan) yang merugikan pihak lain yang dilakukan oleh agen ikan di laut, agen ikan laut di darat dan tengkulak. Agen ikan di laut dan agen ikan laut di darat merupakan orang kota yang menjadi makelar bagi para nelayan. Kegiatan sebagai makelar ini telah merugikan pihak nelayan dan dilarang dalam ajaran Islam. B. Implikasi Teoritik. Di bidang ilmu pengetahuan, paradigma pemikiran pengetahuan ( scientific worldview) berfungsi sebagai media kognitif yang menjelaskan posisi ontologism, aturan metodologis dan kerangka nilai keilmuan 1. Paradigma pemikiran (worldview) bisnis Islam kontemporer yang specific bergerak dan membangun teorinya yang berbeda dengan teori bisnis konvensional. Paradigma pemikiran (scientific worldview) merupakan sebuah kerangka yang mengarahkan ide-ide kepada cara pandang ilmiah, termasuk ide dalam ilmu bisnis. Paradigma pemikiran Islam (Islamic worldview) berpedoman kepada wahyu Ilahi, bukan hanya pikiran manusia semata-mata. Realitasnya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan adalah bahwasanya dalam worldview ini ada sesuatu yang tetap dan ada aspek lain yang berubah. Dengan menggunakan scientific worldview, Islamic worldview, dan metode tersebut di atas, maka pada hasil penelitian ini, peneliti menggabungkan teori penetapan harga yang dikemukakan oleh Ismail Nawawi dan teori Zeithaml 1 Ismail Nawawi, Isu-Isu Ekonomi Islam, Nalar Filsafat, (Jakarta : VIVPress, 2012), 551

294 & Bitner terkait dengan biaya dan permintaan. Teori penetapan harga yang dikemukakan oleh Ismail Nawawi tertuang dalam bukunya Isu-Isu Ekonomi Islam (Kompilasi Pemikiran dan Teori Menuju Praktik di Tengah Arus Ekonomi Global) Buku 2 Nalar Perilaku bahwa penetapan harga melalui pendekatan internal dan juga eksternal. Pendekatan harga melalui pendekatan internal dapat ditinjau dari :biaya produk, karakteristik produk, dan tujuan perusahaan. Pendekatan harga melalui pendekatan eksternal dapat ditinjau dari : harga produk saingan, elastisitas permintaan, faktor psikologis konsumen, dan faktor-faktor lain seperti kebijakan diskon harga, harga bonus,dan harga promosi. Pada penetapan harga ikan hasil laut, peneliti menemukan temuan baru dalam penetapan harga yaitu campur tangan pemerintah daerah kota Samarinda yang menyangkut kebijakan harga lokal atau regulasi harga. Hal ini dimaksudkan agar para nelayan tidak merasa terlalu dirugikan. Temuan ini merupakan pengembangan dari pada teori yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner dan Ismail Nawawi yang berkenaan dengan pendekatan eksternal. Secara kongkrit, pada temuan penetapan harga hasil ikan laut di kota Samarinda, peneliti menggabungkan teori penetapan harga yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner, Ismail Nawawi dan penemuan hasil penelitian di lapangan. Jadi pengembangan tersebut sebagai berikut : bahwa sistem penetapan harga ikan laut di kota Samarinda terdiri dari subsistem, biaya dan permintaan, pendekatan usaha internal, pendekatan usaha ekternal dan campur tangan pemerintah daerah kota Samarinda. Di sisi lain yang berkenaan dengan distribusi komoditas ikan laut, Peneliti

295 mengembangkan teori distribusi komoditas yang dikemukakan oleh Ismail Nawawi dalam bukunya berjudul Islam dan Bisnis, bahwa distribusi komoditas melalui jalur distribusi yaitu : Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen. Jalur distribusi ini sangat dekat dengan keadaan di lapangan, adapun temuan peneliti adalah adanya agen ikan di laut yang bertujuan untuk membantu pengangkutan ikan laut ke darat sehingga para nelayan dapat terbantu. Oleh sebab itu distribusi komoditas ikan laut menjadi : Nelayan Agen Ikan di Laut Agen Ikan Laut di Darat Tengkulak Pengecer Konsumen. Dengan adanya 1 (satu) tambahan jalur distribusi, penyaluran ikan laut sampai ke pasar-pasar di kota Samarinda diharapkan dapat terlaksana dengan baik, di samping itu istilah pedagang besar menurut Ismail Nawawi, kenyataan di lapangan menggunakan istilah tengkulak. C. Saran. Peneliti memberi saran atau rekomendasi sebagai berikut : 1. Pemerintah daerah kota Samarinda dalam hal ini kantor dinas perikanan dan peternakan serta kantor dinas pasar hendaknya ikut campur tangan dalam pengaturan harga ikan laut serta kelancaran distribusinya ke pasar-pasar di kota Samarinda. 2. Peran serta koperasi nelayan agar ditingkatkan sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih luas kepada para nelayan sehingga banyak nelayan yang

296 dapat terlayani oleh koperasi tersebut. 3. Dalam jangka panjang jalur distribusi perdagangan ikan hasil laut di kota Samarinda dirombak atau diperbaiki sehingga menjadi lebih pendek. Jalur distribusi yang direkomendasikan adalah : Nelayan Agen ikan di laut Agen ikan laut di darat Konsumen. D. Keterbatasan Studi. Penelitian ini telah membahas secara lebih dalam tentang Price, Place dan Product yang merupakan 3 elemen dari pada 7 P. 4 P lainnya yaitu Promotion, Physical Evidence, People dan Process juga telah dibahas akan tetapi pembahasannya kurang mendalam. Penelitian ini juga berkenaan dengan etika bisnis pelaku usaha di bidang ikan laut akan tetapi pembahasannya tidak mendalam dan tidak menelusuri kepada etika bisnis masing-masing pelaku usaha maupun orang-orang yang terlibat dalam bisnis ikan laut di kota Samarinda. Penelitian ini juga berkaitan dengan peraturan daerah terutama yang berkaitan dengan bisnis dan distribusi ikan laut di kota Samarinda, akan tetapi peraturan daerah ini tidak dibahas secara mendalam. Keterbatasan penelitian ini berkaitan dengan sesuatu yang tidak dapat dilakukan di penelitian ini yang seharusnya dilakukan, karena adanya faktor-faktor yang tidak dapat diatasi oleh peneliti. Di antara faktor-faktor tersebut adalah terbatasnya waktu,pendanaan dan gangguan kesehatan peneliti. Berbagai kendala penelitian yang dihadapi oleh peneliti berkaitan dengan

297 keberadaan data yang digunakan, yaitu data yang ada di laut, hal ini berkaitan dengan keberadaan nelayan di laut. Demikian juga kaitannya dengan data di darat terkait dengan agen ikan laut di darat, tengkulak maupun pengecer yang harus menggunakan pendekatan yang spesifik, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan data dari mereka. Di samping hal di atas, keterbatasan hasil penelitian ini bersifat kualitatif, sehingga datanya tidak dapat digeneralisasikan, tapi hanya dapat di transferability selama datanya dapat didukung oleh data di seting penelitian yang lain.