SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL DAN EKTERNAL

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG WIDYA PURAYA

GROUNDING SYSTEM HASBULLAH, MT. Electrical engineering Dept. Oktober 2008

PT. Ciriajasa Cipta Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP SAMBARAN PETIR PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS

SISTEM PENANGKAL PETIR

ANALISA SISTEM PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG BERTINGKAT DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW, KEBAYORAN LAMA, JAKARTA

SISTEM PROTEKSI PETIR PADA INSTALASI JARINGAN TELEPON DAN PABX. Lela Nurpulaela ABSTRAK

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II PENANGKAL PETIR DAN ARUS PETIR. dan dari awan ke awan yang berbeda muatannya. Petir biasanya menyambar objek yang

STUDI AWAL ALAT PROTEKSI PETIR DENGAN METODE PEMBALIK MUATAN

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN Proses terjadinya petir

BAB IV STUDI PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) - SENAYAN

BAB II SISTEM PENANGKAL PETIR

BAB II GANGGUAN TEGANGAN LEBIH PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

DESAIN SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA KUALA BEHE KABUPATEN LANDAK

TUGAS AKHIR. Evaluasi Sistem Proteksi Petir di Gedung Rumah Sakit Permata Hijau dengan Metode Konvensional dan Elektrostatis

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH

JURNAL TEODOLITA. VOL. 15 NO. 2, Desember 2014 ISSN DAFTAR ISI

Perancangan Sistem Penangkal Petir Batang Tegak Tunggal, Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

Aplikasi Konsep Fisika Pada Proses Terjadinya Petir dan Pentingnya Penggunaan Penangkal Petir Pada Bangunan *) Nia Nopeliza **)

Penentuan Daerah Perlindungan Batang Petir

DASAR SISTEM PROTEKSI PETIR

TUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Perancangan Sistem Penangkal Petir Eksternal Pada Gedung Pusat Komputer Universitas Riau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan september 2013 sampai dengan bulan maret

Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

Evaluasi Sistem Proteksi Petir Eksternal Site Radar 214 dengan Metode Sudut Lindung, Bola Bergulir dan Pengumpulan Volume

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Evaluasi dan Perancangan Sistem Proteksi Petir Internal dan Eksternal Divisi Fabrikasi Baja pada Perusahaan Manufaktur

OPTIMASI JARAK MAKSIMUM PENEMPATAN LIGHTNING ARRESTER SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.

I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, ST. MT Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST. M.Sc

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PROTEKSI SAMBARAN PETIR EKSTERNAL MENGGUNAKAN METODE COLLECTION VOLUME STUDI KASUS GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II TEGANGAN LEBIH SURYA PETIR. dibangkitkan dalam bagian awan petir yang disebut cells. Pelepasan muatan ini

BAB II PEMAHAMAN TENTANG PETIR

Analisis Sistem Pengaman Menara Seluler Smartfren Pada Perumahan Masyarakat Di Kelurahan Umban Sari

Kata Kunci Proteksi, Arrester, Bonding Ekipotensial, LPZ.

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

BAB II Teori Dasar. 2.1 Sumber-sumber Tegangan Lebih

EVALUASI INSTALASI SISTEM PENANGKAL PETIR EKSTERNAL PADA GEDUNG XYZ

LATIHAN UJIAN NASIONAL

BAB III IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

BAB II PENGERTIAN TERJADINYA PETIR

PENDAHULUAN Perumusan Masalah

TUGAS AKHIR. Evaluasi Sistem Proteksi Instalasi Penangkal Petir Eksternal Pada Bangunan Gedung Departemen Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II FENOMENA ALAMIAH TERBENTUKNYA PETIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Evaluasi Sistem Proteksi Listrik Kantor Bupati Landak

Penerapan Metode Jala, Sudut Proteksi dan Bola Bergulir Pada Sistem Proteksi Petir Eksternal yang Diaplikasikan pada Gedung [Emmy Hosea, et al.

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) SENAYAN JAKARTA

STUDI PENGARUH KONFIGURASI 1 PERALATAN PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP PERFORMA PERLINDUNGAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ATP/EMTP

ANALISIS PERLINDUNGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI YANG EFEKTIF TERHADAP SURJA PETIR. Lory M. Parera *, Ari Permana ** Abstract

Proteksi Terhadap Petir. Distribusi Daya Dian Retno Sawitri

PRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Presented by dhani prastowo PRESENTASI FIELD PROJECT

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR DI GEDUNG PT BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. gelombang berjalan juga dapat ditimbulkan dari proses switching atau proses

PENGUKURAN STREAMER AWAL PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL

by: Moh. Samsul Hadi

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

Oleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc

Antiremed Kelas 9 Fisika

Perbandingan Tegangan Residu Arester SiC dan ZnO Terhadap Variasi Front Time

PERENCANAAN SISTEM INSTALASI PENANGKAL PETIR JENIS ELEKTROSTATIK BERDASARKAN PUIPP

POTENSI PETIR SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU?

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

Model Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG

STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

BAB III SISTEM PERLINDUNGAN PENANGKAL PETIR DAN DATA JUMLAH HARI GURUH PERTAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dimaksudkan untuk

KARAKTERISTIK PETIR POSITIF PADA MUSIM DINGIN DI JEPANG TUGAS AKHIR

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

EVALUASI SISTEM PROTEKSI PETIR MENARA TELEKOMUNIKASI PT DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI (TELKOM GROUP) SIMPANG TIMBANGAN INDRALAYA

BAB II LANDASAN TEORI

UM UGM 2017 Fisika. Soal

PEMODELAN PERLINDUNGAN GARDU INDUK DARI SAMBARAN PETIR LANGSUNG DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV NGIMBANG-LAMONGAN

IMPLEMENTASI PENANGKAL PETIR TIPE EMISI ALIRAN MULA ( EARLY STREAMER EMISSION ) GUNA MENGURANGI DAMPAK SAMBARAN PETIR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

Analisis Sistem Proteksi Petir Eksternal pada Pabrik 1 PT. Petrokimia Gresik

Perancangan Kinerja Penangkal Petir Menggunakan Metoda Bola Gelinding Pada Gedung Perpustakaan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

Transkripsi:

SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL DAN EKTERNAL Oleh: Sepannur Bandri 1 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Padang Abstrak Sistem proteksi petir merupakan suatu sistem yang sangat diperlukan pada saat ini, mengingat peralatan listrik semakin berkembang dengan pesat. Sistem ini melindungi kita baik dan peralatan listrik kita dari sambaran langsung maupun sambaran tidak langsung ( lightning electromagnetic pulse). Di Indonesia sendiri sebagai kawasan dengan intensitas petir yang tinggi, sistem ini mutlak diperlukan. Secara umum, sistem proteksi petir terdiri dari dua yaitu sistem proteksi eksternal dan sistem proteksi internal. Dalam tulisan ini dibahas mengenai jenis-jenis proteksi terhadap petir baik internal maupun eksternal yang umumnya banyak digunakan manusia. Kata Kunci : Sytem Protection, lightning arrester, down conductor. Abstrac Lightning protection system is a system that is very necessary at this time, given the electrical equipment is growing with leaps and bounds. This system protects us both and our electrical appliances from direct hits or indirect lightning (lightning electromagnetic pulse). In Indonesia alone as a region with high lightning intensity, this system is absolutely necessary. In general, a lightning protection system consists of two systems, namely external protection and internal protection system. In this paper discussed about the types of protection against both internal and external lightning are generally much human use. Keyword : Sytem Protection, lightning arrester, down conductor. 1. Pendahuluan Pada masa sekarang ini masih sering terdengar ada orang meninggal karena tersambar petir, entah itu anak-anak, muda maupun dewasa. Di Indonesia sendiri kejadian semacam ini sangat sering terdengar. Seperti yang terjadi di Depok, seorang anak meninggal akibat tersambar petir. Siang itu cuaca mendung dan hujan gerimis. Di dalam rumah, anak laki-laki itu sedang menonton televisi bersama anggota keluarga lain. Tiba-tiba kilat menyambar antena televisi dan masuk ke dalam rumah. (sumber: NASA) Gambar diatas adalah Peta Distribusi Petir di Dunia, daerah hitam di Afrika Tengah adalah tempat terjadinya petir dengan intensitas tertinggi di dunia, daerah yang berwarna merah, oranye dan kuning adalah daerah dengan intensitas petir tinggi sedangkan daerah yang berwarna putih atau berwarna biru adalah daerah dengan intensitas rendah. Dari gambar Peta Distribusi Petir di Dunia diatas terlihat bahwa Indonesia termasuk dalam kategori daerah dengan intensitas petir tinggi. Menurut Prof Dr Ir H Djuheri, MM, salah satu daerah di Indonesia, yakni wilayah Bogor, Jawa Barat pernah tercatat sebagai wilayah yang memiliki sambaran petir per tahun tertinggi di dunia per harinya, yakni sekitar 322 hari atau 88 persen per tahun. Gambar 1 Peta Distribusi Petir di Dunia Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014 51

Tabel ini adalah tabel perbandingan kematian dan luka-luka yang dialami oleh manusia akibat bencana yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun awal 90-an. Terlihat bahwa kematian akibat sambaran petir menempati peringkat kedua terbanyak yaitu sebanyak 74 orang setelah jumlah kematian yang disebabkan karena bencana banjir pada tahun 1990. Bahkan pada tahun 1991, menempati peringkat pertama. Untuk kasus luka-luka, pada tahun 1991 menempati peringkat kedua terbanyak setelah tornado. Hal yang sama juga terjadi di beberapa negara di Eropa. Oleh karena kerugian-kerugian yang ditimbulkan sangat besar akibat sambaran petir, maka diperlukanlah suatu sistem proteksi petir yang mampu melindungi fisik maupun peralatan-peralatan akibat sambaran langsung maupun sambaran petir tidak langsung (lightning electromagnetic pulse). 2. Tinjauan Pustaka Menurut Dr. Ir. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro, ahli petir dan direktur PT Lapi Elpatsindo, ada tiga syarat untuk timbulnya petir. Ada udara naik, kelembapan, dan partikel bebas atau aerosol. Ketiga elemen ini akan menyebabkan timbullah muatan dalam awan cumulonimbus. Umumnya muatan negatif terkumpul dibagian bawah dan ini menyebabkan terinduksinya muatan positif diatas permukaan tanah, sehingga membentuk medan listrik antara awan dan tanah. Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir atau terjadi sambaran yang bergerak dengan kecepatan cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya. Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Fisika,Universitas Nasional (Unas), Prof Djuheri, kilatan petir mengandung muatan listrik 100 juta volt, Energi sebesar itu bisa memanaskan suhu udara hingga mencapai 40 ribu derajat Celsius. Bisa kita bayangkan, bagaimana jika petir tersebut menyambar makhluk hidup. Sambaran petir terbagi menjadi dua yaitu sambaran langsung dan sambaran tidak langsung. Sambaran langsung terjadi karena arus impuls yang mengalir ke tanah, sedangkan sambaran tidak langsung terjadi karena pancaran energi dari gelombang elektromagnetiknya atau lightning electromagnetic pulse. Apabila petir ini menyambar sebuah gedung maka jumlah ratarata frekuensi sambaran petir dapat dihitung: 1. Sambaran Langsung Nilai rata-rata frekuensi sambaran petir langsung pertahun dapat digitung dengan rumus: Nd 4.10 2.T 1.26 (ab 6 h ( a b) 9 h 2 ) Dimana: a= Panjang atap gedung (m) b = Lebar atap gedung (m) h = Tinggi atap gedung (m) T = hari guruh pertahun Nd = Jumlah rata-rata frekuensi sambaran petir langsung pertahun 2. Sambaran Rata-rata frekuensi tahunan Nn dari kilat yang mengenai tanah dekat gedung dapat dihitung dengan perkalian kerapatan kilat ke tanah pertahun Ng dengan cakupan daerah di sekitar gedung yang disambar Ag Nn = Ng.Ag Daerah di sekitar sambaran petir (Ag) adalah daerah disekitar gedung dimana suatu sambaran ke tanah menyebabkan suatu tambahan lokasi potensial tanah yang dapat mempengaruhi gedung. Mengacu pada IEC ( International Electrotechnical Commission) TC 81/1989 tentang konsep Lightning Protection Zone (LPZ), sistem proteksi petir yang sempurna terdiri dari 3 bagian : 1. Proteksi Eksternal, yaitu instalasi dan alatalat di luar sebuah struktur untuk menangkap dan menghantar arus petir ke sistem pentanahan atau berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik/arus petir di tempat tertinggi. Proteksi Eksternal yang baik terdiri atas air terminal/interceptor, down conductor, dan ekuipotensialisasi 2. Proteksi Pentanahan, merupakan bagian terpenting dalam instalasi sistem proteksi Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014 52

petir. Kesulitan pada sistem pentanahan biasanya karena berbagai macam jenis tanah. Hal ini dapat diatasi dengan perencanaan dan teknik penerapan yang tepat, serta menghubungkan semua metal (ekuipotensialisasi) dengan sistem pentanahan, sesuai dengan IEC TC 81 Proteksi Internal, merupakan proteksi peralatan elektronik terhadap efek dari arus petir. Terutama efek medan magnet dan medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik. Sesuai dengan standar DIV VDE 0185, IEC 1024-1. Proteksi Internal terdiri atas pencegahan terhadap dampak sambaran langsung, pencegahan terhadap dampak sambaran tidak langsung, dan ekuipotensialisasi. 3. Pembahasan Secara garis besar, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh ERICO Lightning Technologies yang telah dilakukan selama 60 tahun, ada enam langkah untuk melindungi suatu infrastruktur dari sambaran petir yang diistilahkan SIX POINT PLAN. Tujuan dari SIX POINT PLAN ini adalah untuk menyiapkan sebuah perlindungan yang efektif dan handal terhadap serangan sambaran petir. Keenam langkah tersebut yaitu, 1. Menangkap Petir Dengan cara menyediakan sistem penerimaan yang dapat dengan cepat menmyambut luncuran arus petir, lebih cepat dari sekelilingnya dan memproteksi secara tepat dengan memperhitungkan besaran petir. 2. Menyalurkan Petir Luncuran petir yang telah ditangkap dilasurkan ke tanah/arde secara aman tanpa mengakibatkan terjadinya loncatan listrik ke bangunan atau manusia. 3. Menampung Petir Dengan cara membuat sistem pentanahan sebaik mungkin. 4. Proteksi Grounding 5. Proteksi Jalur Power 6. Proteksi Jalur Data Keenam langkah yang tergabung dalam SIX POINT PLAN diatas merupakan representasi dari sistem proteksi petir yang sesuai dengan standar IEC ( International Electrotechnical Commision) TC 81/1989 yang bersifat proteksi internal maupun proteksi eksternal. 1. Sistem Proteksi Petir Eksternal Sistem proteksi petir eksternal yang sering digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu Air Terminal, Down Conductor dan Earthing Systems. a. Air Terminal Air Terminal merupakan bagian dari sistem proteksi petir eksternal yang bertujuan untuk menangkap kilatan petir. Air Terminal harus dipasang pada titik tertinggi dari suatu bangunan atau peralatan yang ingin dilindungi dari sambaran petir. Sebagai contohnya, jika sistem proteksi petir diaplikasikan dalam sebuah antena. Maka Air Terminal harus dipasang diatas bagian tertinggi dari antena tersebut, demikian juga jika dipasang pada gedung atau rumah. Pemasangannya dipengaruhi oleh keadaan atap gedung yang akan diamankan. Untuk bangunan dengan atap datar, yaitu bangunan yang memiliki selisih tinggi antara bumbungan dan lisplang kurang dari 1 meter maka sistem yang sesuai adalah sistem faraday yaitu sistem penangkal petir keliling atap datar. Sedangkan untuk atap runcing atau selisih antara tinggi bumbungan dan lisplang lebih dari 1 meter, maka sistem yang sesuai adalah sistem franklin yaitu sistem penangkal petir dengan elektroda batang (finial). Pada awalnya ruang proteksi dari suatu penangkal petir berbentuk kerucut dengan sudut puncak kerucut berkisar antara 30 0 hingga 35 0. pemilihan sudut proteksi ini menyatakan tingkat proteksi yang kita inginkan. Semakin kecil sudut proteksi semakin tinggi tingkat proteksi yang diperoleh (semakin baik proteksinya), tetapi semakin mahal biayanya. Gambar 3 Ruang Proteksi Konvensional Ruang proteksi model kedua adalah ruang proteksi menurut model elektro geometri, yaitu berbentuk kerucut juga seperti konsep Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014 53

konvensional, hanya saja bidang miring dari kerucut tersebut melengkung dengan jari-jari tertentu. Besarnya jari-jari sama dengan besarnya jarak sambar dari lidah petir. Jarak sambar (kemampuan menyambar atau menjangkau suatu benda) dari lidah petir ini ditentukan oleh besarnya arus petir yang terjadi. Oleh karena itu, derajat kelengkungan dari bidang miring kerucut dipengaruhi oleh besarnya arus petir yang terjadi. Gambar 4 Konsep Ruang Proteksi Menurut Elektrogeometri Model b. Down Conductor Down Conductor adalah bagian dari sistem proteksi petir eksternal yang menghantarkan arus yang bersumber dari kilatan petir dari Air Terminal System ke Earthing Termination System. Down Conductor harus dipasang vertical tegak lurus sehingga tercipta jarak terpendek antara ujung bangunan dengan bumi. Tabel 2. Material yang Digunakan untuk Membuat Down Conductor c. Earthing Systems Earthing Systems yaitu bagian dari sistem proteksi petir eksternal yang berfungsi untuk mengalirkan arus dari petir ke tanah. Ujung Down Conductor dihubungkan dengan tahanan tanah yang besarnya maksimum bernilai 5 ohm. Untuk mendapatkan tahanan pembumian yang kecil, diperlukan elektroda pembumian. Prinsip dasar untuk memperoleh tahanan pembumian yang kecil adalah dengan membuat permukaan elektroda bersentuhan dengan tanah sebesar mungkin, Sesuai dengan rumus : R = ῤ (L/A) dimana : R = tahanan pembumian [ ohm ] ῤ = tahanan jenis tanah [.m ] L = panjang lintasan arus pada tanah [ m ] A = luas penampang lintasan arus pada tanah [ m 2 ] Fungsi pengetanahan adalah untuk membatasi tegangan yang timbul diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan meratakan gradien tegangan yang timbul pada permukaan tanah akibat arus kesalahan yang mengalir dalam tanah. 2. Sistem Proteksi Petir Internal Berdasarkan pengertian dari IEC (International Electrotechnical Commission) TC 81/1989 tentang konsep Lightning Protection Zone (LPZ), sistem proteksi petir internal adalah proteksi peralatan elektronik terhadap efek dari arus petir. Terutama efek medan magnet dan medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik. Proteksi Internal terdiri atas pencegahan terhadap dampak sambaran langsung, pencegahan terhadap dampak sambaran tidak langsung, dan ekuipotensialisasi. Ada banyak sistem yang dapat digunakan sebagai proteksi petir internal, namun pada tulisan ini penulis hanya akan membahas mengenai Arrester dan sangkar faraday. a. Arrester Gangguan surja petir merupakan salah satu gangguan alamiah yang akan dialami sistem tenaga listrik, dan salah satu metode untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan peralatan proteksi arrester. Arrester ini bekerja dengan mengimplementasikan resistor nonlinier yang mempunyai nilai yang besar untuk peralatan listrik dari tegangan yang berlebihan dari petir. Pada saat sparkover maka tegangan akan turun dan tegangan residu arus discharge. Besarnya nilai sparkover dan tegangan residu arusnya tergantung dari karakteristik arrester yang digunakan. Seperti dalam gambar dibawah ini, pada saat tegangan surjanya 51 kv maka dalam waktu sepersekian detik nilai Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014 54

tegangannya akan turun sesuai dengan tegangan residu dari arrester. pengaruh arus listrik dan gelombang elektromagnet yang tinggi, misalnya mobile phones, coaxial cables, RFID, beberapa bangunan nasional di Amerika Serikat, mobil, pesawat, dan peralatan-peralatan lainnya. Dengan pemanfaatan sangkar faraday ini, infrastruktur-infrastruktur maupun peralatanperalatan elektronik dapat terhindar dari pengaruh yang ditimbulkan oleh sambaran petir. 4. Kesimpulan Gambar 6 Contoh Respon Simulasi Arrester SiC Arrester ini sangat bermanfaat jika diaplikasikan pada peralatan-peralatan elektronika di suatu bangunan, mengingat efek yang ditimbulkan petir yang sangat besar terhadap peralatan elektronika. b. Sangkar Faraday Sangkar faraday adalah suatu piranti yang dimanfaatkan menjaga agar medan listrik di dalam ruangan tetap nol meskipun di sekelilingnya terdapat gelombang elektromagnetik dan arus listrik. Piranti tersebut berupa konduktor yang dipasang sedemikian rupa sehingga ruangannya terlingkupi oleh konduktor tersebut. Sangkar faraday ini diilhami oleh penemuan Michel Faraday, seorang ahli fisika dan kimia berkebangsaan Inggris. Faraday menyatakan bahwa: Muatan yang ada pada sangkar konduktor hanya terkumpul pada bagian luar konduktor saja tidak berpengaruh terhadap bagian dalam. Efek sangkar Faraday adalah suatu fenomena kelistrikan yang disebabkan oleh adanya interaksi partikel subatomik yang bermuatan (seperti : proton, elektron). Ketika ada medan listrik yang mengenai sangkar konduktor maka akan ada gaya yang menyebabkan partikel bermuatan mengalami perpindahan tempat, gerakan perpindahan tempat partikel bermuatan akan menghasilkan medan listrik yang berlawanan dengan medan listrik yang mengenainya sehingga tidak ada medan listrik yang masuk kedalam sangkar konduktor tersebut. Pada saat ini, banyak sekali piranti-piranti yang menggunakan faraday cage untuk melindungi peralatan didalamnya dari 1. Secara umum ada empat langkah proteksi petir eksternal, yaitu menangkap petir, menampung petir, menyalurkan petir, dan proteksi petir, yang keempat hal itu direpresentasikan oleh air terminal, down conductor dan earthing systems. 2. Selain berfungsi untuk melindungi dari sambaran petir secara langsung, sistem proteksi internal juga dapat digunakan untuk melindungi dari sambaran petir tidak langsung (lightning electromagnetic pulse), sebagai contohnya adalah pemanfaatan arrester dan sangkar faraday yang dapat digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari tegangan surja berlebih maupun medan elektromagnetik yang timbul dari sambaran petir. Daftar Pustaka [1]. Abdul Syakur, dkk.sistem Proteksi Penangkal Petir pada Gedung Widya Puraya.(Online).( http://www.elektro.undip.ac.id/transmis i/jun06/7, diakses tanggal 25 oktober 2007) [2]. Alvarion.Lightning Protection. (Online), (www.buildingdesign.co.uk, diakses tanggal 25 oktober 2007) [3]. Herman Halomon Sinaga, dkk.model Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG 3.4.11.(Online).( http://www.petra.ac.id, diakses tanggal 25 oktober 2007) [4]. NASA.Lightning Map. (Online). (http://geology.com, diakses tanggal 25 oktober 2007). [5]. OBO Betterman.Transient and Lightning Protection Systems.(Online).(www.obobettermann.com, diakses tenggal 25 oktober 2007). Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014 55

[6]. Prof. Dr. Eng. Christian Bouquegneau. The Lightning Protection International Standar.(Online). ( wwwconference.slu.se, diakses tenggal 25 oktober 2007). [7]. Radio Republik Indonesia.Sambaran Petir di Indonesia Tertinggi di dunia.(online).(www.rri.co.id, diakses tanggal 25 oktober 2007). Jurnal Teknik Eletro ITP, Volume 3 No. 1; Januari 2014 56