dari sifat lipofilik, elektronik, dan sterik. Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa menembus membran biologis yang dipengaruhi oleh sifat

dokumen-dokumen yang mirip
hipnotik yang sering digunakan adalah golongan ureida asiklik, misalnya bromisovalum tetapi pada penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena

kamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode

telah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Gambar 1.1. Struktur turunan oksazolidin. N-[3-{N-(3-klorofenil)-4-(3- f lorofenil)piperasin]-1-karbotioamido}- 2-oksooksazolidin-5-il)metil]asetamida

BAB I PENDAHULUAN. Ahli kimia organik sering melakukan sintesis senyawa dalam laboratorium. Sintesis

N O F N O. R = Cl Gambar 1.2. Rumus struktur N((3-(4-(4-piperasin-1-il)-3- florofenil)-2-oksooksazolidin-5-il)metil)asetamid.

PENDAHULUAN. Uji nyata yang digunakan dalam menggunakan dan mengendalikan suatu reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa tersebut menembus membran sel dan fase farmakodinamik obat, sifat elektronik mempengaruhi proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

),parakor (P), tetapan sterik Es Taft, tetapan sterik U Charton dan tetapan sterimol Verloop (Siswandono & Susilowati, 2000). Dalam proses perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN O C OH. R : H atau CH3 Ar : fenil/3-piridil/4-piridil

PENGARUH JUMLAH DAN POSISI SUBSTITUEN KLORO PADA ANILIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-FENIL-N -2-KLOROBENZOILTIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

PENGARUH PENAMBAHAN SUBSTITUEN p-kloro DAN 3,4-DIKLORO TERHADAP SINTESIS SENYAWA TURUNAN N-FENIL-N -BENZOILTIOUREA

pada penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan (Martindale, 1982). Pada penelitian ini digunakan piroksikam sebagai

(b) Gambar 1.1. Struktur asam mefenamat (a) dan struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat (b) Keterangan: Ar = 4-tolil, 4-fluorofenil, 3-piridil

YENY KURNIAWATI

N N. Gambar 1.1. Struktur molekul piroksikam dan O-(3,4- diklorobenzoil)piroksikam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya

banyak senyawa-senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit. Sintesis yang dilakukan mulai

parakor (P), tetapan sterik Es Taft, tetapan sterik U Charton dan tetapan sterimol Verloop (Siswandono & Susilowati, 2000). Dalam proses perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

gugus karboksilat yang bersifat asam sedangkan iritasi kronik kemungkinan disebabakan oleh penghambatan pembentukan prostaglandin E1 dan E2, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

inflamasi non steroid turunan asam enolat derivat oksikam yaitu piroksikam (Mutschler, 1991; Gringauz, 1997). Piroksikam digunakan untuk pengobatan

PENGARUH PENAMBAHAN MORFOLIN DAN PIPERAZIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-2-KLOROBENZOIL TIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

memodifikasi struktur senyawa obat dengan penambahan gugus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan gugus tersebut dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

banyak digunakan tanpa resep dokter. Obat obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen secara kimiawi. Walaupun demikian obatobat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DENGAN ASAM MALONAT HANDOYO MULIAWAN SUNYOTO FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keterangan : R = H atau CH 3, Ar = fenil/3-piridil/4-piridil

Gambar 1.1 Struktur khalkon

Gambar 1.1. Struktur molekul asam salisilat dan turunannya (Gringauz, 1997 ). O C OH CH 3

Piroksikam merupakan salah satu derivat oksikam, dan merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang berkhasiat sebagai antiinflamasi,

PEMBENTUKAN CINCIN KUINAZOLIN PADA REAKSI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DENGAN ASAM ANTRANILAT

menghilangkan kesadaran. Berdasarkan kerja farmakologinya, analgesik dibagi dalam dua kelompok besar yaitu analgesik narkotik dan analgesik non

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH NATRIUM ASETAT PADA REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DAN ASAM KLOROASETAT SANTOSO GUNAWAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.2. Struktur molekul Asam O-(4-klorobenzoil) Salisilat (Rendy,2006)

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

PEMBENTUKAN SENYAWA SIKLIS PADA REAKSI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DENGAN ASAM AMINOETANOAT

Hal ini disebabkan karena penambahan gugus-gugus pada struktur parasetamol tersebut menyebabkan perubahan sifat kimia fisika senyawa, yaitu sifat

LAMPIRAN A RANGKAIAN ALAT UNTUK SINTESIS

PENGARUH PELARUT PADA REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DAN ASAM ANTRANILAT

mengakibatkan reaksi radang yang ditandai dengan adanya kalor (panas), rubor (kemerahan), tumor (bengkak), dolor (nyeri) dan functio laesa (gangguan

BAB I PENDAHULUAN O H O-CH 2 -CH=CH 2 CH 2 CH=CH 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Gambar 1.1. Struktur turunan N-arilhidrazon (senyawa A) CH 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Menurut Hansch, penambahan gugus 4-tersier-butilbenzoil dapat mempengaruhi sifat lipofilisitas, elektronik dan sterik suatu senyawa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

O O. Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat (b) Struktur turunan N-arilhidrazid dari asam mefenamat

Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas

Para-aminofenol Asetanilida Parasetamol Gambar 1.1 Para-aminofenol, Asetanilida dan Parasetamol (ChemDraw Ultra, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

LAMPIRAN A. CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS I. Perhitungan berat teoritis a. Ammonium tiosianat (BM : 76,12 g/mol)

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat dan (b) Struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat.

PENGARUH PENAMBAHAN PIPERAZIN DAN PIPERIDIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-2-KLOROBENZOIL TIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO

penghambat prostaglandin, turunan antranilat dan turunan pirazolinon. Mekanisme kerja NSAID adalah dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

(Houglum et al, 2005). Fenomena inflamasi ini meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2. Tinjauan Pustaka Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)

PENDAHULUAN KIMIA MEDISINAL

4. Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN gambar 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Struktur eugenol. O CH 3 CH 2

Gambar 1.2. Struktur senyawa N -(4-metilbenziliden)-2- metoksibenzohidrazida

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

PENGARUH PENAMBAHAN 2-KLOROBENZALDEHIDA DAN 2,4- DIKLOROBENZALDEHIDA PADA SINTESIS TURUNAN SALISILHIDRAZIDA DENGAN IRADIASI GELOMBANG MIKRO

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

BAB I PENDAHULUAN. usaha penelitian untuk mencari senyawa baru semakin berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Saat ini banyak terdapat senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis serta digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang timbul pada masyarakat. Berbagai macam senyawa hasil sintesis telah diteliti untuk pengobatan penyakit seperti antiinflamasi, analgesik dan antimikroba. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas yang optimal dengan cara memodifikasi senyawa awal. Modifikasi senyawa tersebut dilakukan dengan penambahan gugus/substituen secara rasional dengan tujuan untuk mendapatkan senyawa baru yang memiliki aktivitas lebih tinggi sehingga nilainya lebih ekonomis (Siswandono & Soekardjo, 2000). Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, ditemukan salah satu metode untuk mensintesis senyawa turunan tiourea yaitu dengan metode pengadukan pada suhu kamar (Xu et al.,2003). Selain itu, sintesis senyawa turunan tiourea dapat dihasilkan dengan metode iradiasi gelombang mikro menggunakan microwave (husnul, 2007) yang dapat menghasilkan sintesis turunan tiourea dengan rantai terbuka seperti N-aril- N -benzoiltiourea dan N-(3-kloro-4-fluorofenil)-N - Turunan tiourea tersebut didapat dari reaksi antara sebuah amina primer dengan benzoil klorida yang direaksikan dengan ammonium tiosianat (Xu et.al., 2003). Turunan benzoiltiourea dengan cincin terbuka memiliki aktivitas antara lain sebagai antituberkulosis dan antimikroba terhadap Staphylococcus aureus dan Aspergillus niger. Pengembangan senyawa obat didasarkan pada hubungan strukturaktivitas. Perubahan struktur kimia mempengaruhi sifat kimia fisika senyawa dan aktivitas biologisnya. Sifat-sifat kimia fisika tersebut terdiri 1

2 dari sifat lipofilik, elektronik, dan sterik. Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa menembus membran biologis yang dipengaruhi oleh sifat kelarutan obat dalam lemak/air, parameternya logaritma koefisien partisi (log P). Sifat elektronik disamping berperan mempengaruhi proses penembusan membran biologis juga berperan pada proses interaksi obatreseptor, sedangkan sifat sterik menentukan keserasian interaksi senyawa dengan reseptor. Peningkatan sifat lipofilik dapat dilakukan dengan memasukkan gugus atau substituen non polar, sedangkan peningkatan sifat elektronik dapat dilakukan dengan memasukkan substituen yang bersifat elektronegatif, seperti halogen, ke dalam cincin aromatis (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Sintesis senyawa N-fenil-N -benzoiltiourea mengikuti mekanisme reaksi substitusi nukleofilik, dilanjutkan dengan adisi nukleofilik. Turunan tiourea didapatkan dari reaksi antara sebuah amina primer dengan benzoilisotiosianat, dimana benzoilisotiosianat didapatkan dari benzoil klorida yang direaksikan dengan amonium tiosianat (Xu et al., 2003). Reaksi pertama merupakan reaksi substitusi nukleofilik asil antara amonium tiosianat dengan suatu turunan klorida asam yaitu benzoil klorida yang kemudian menghasilkan benzoilisotiosianat. Tahap kedua adalah adisi nukleofilik dimana ikatan rangkap =N diadisi oleh suatu amina primer (Xu et al., 2002). Penelitian terdahulu telah dilakukan untuk menghasilkan senyawa benzoiltiourea dengan metode iradiasi gelombang mikro menggunakan microwave pada daya 110 watt yang melibatkan dua tahap reaksi, yaitu substitusi nukleofilik dan adisi nukleofilik. Kedua tahap reaksi tersebut dilakukan dengan mereaksikan amonium tiosianat dan benzoil klorida (husnul, 2007).

3 Reaksi substitusi nukleofilik dan adisi nukleofilik untuk sintesis senyawa turunan N-fenil-N -benzoiltiourea diuraikan pada Gambar 1.1. 1. Substutisi nukleofilik + NH 4 NS NS Benzoil klorida Amonium tiosianat Benzoil isotiosianat + NH 4 2. Adisi nukleofilik H 2 N S...(a) p-kloroanilin NS + N-(4-klorofenil)-N'-benzoiltiourea Benzoil isotiosianat S H 2 N NH...(b) 3,4-dikloroanilin N-(3,4-diklorof enil)-n'-benzoiltiourea Gambar 1.1. Reaksi sintesis senyawa turunan N-fenil-N -benzoiltiourea dengan senyawa : 4-kloroanilin (a), 3,4-dikloroanilin (b) Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan, pada penelitian ini sintesis senyawa turunan N-fenil-N -benzoiltiourea dilakukan dengan metode iradiasi gelombang mikro dengan menggunakan microwave pada kondisi suhu dan waktu tertentu. Sintesis dengan pemanasan iradiasi gelombang mikro dipengaruhi oleh molekul atau ion yang disinari gelombang mikro, kemudian molekul atau ion tersebut akan berputar menyejajarkan diri dengan medan listrik sehingga molekul atau ion tersebut

4 akan mengadsorbsi energi gelombang mikro dan mengubahnya dalam bentuk panas. Dari mekanisme reaksi tersebut diharapkan pada penelitian ini dapat menghasilkan senyawa baru dengan randemen serta kemurnian yang baik. Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Berapakah rendemen hasil sintesis senyawa N-fenil-N - benzoiltiourea dengan penambahan anilin pada benzoilisotiosianat? 2. Berapakah rendemen hasil sintesis senyawa N-(4- klorofenil)-n -benzoiltiourea dengan penambahan p- kloroanilin pada benzoilisotiosianat? 3. Bagaimanakah pengaruh penambahan substituen p-kloro dengan pereaksi p-kloroanilin pada sintesis senyawa N- (4-klorofenil)-N -benzoiltiourea? 4. Berapakah rendemen hasil sintesis senyawa N-(3,4- diklorofenil)-n -benzoiltiourea dengan penambahan 3,4- dikloroanilin pada benzoilisotiosianat? 5. Bagaimanakah pengaruh penambahan substituent 3,4- dikloro dengan pereaksi 3,4-dikloroanilin pada sintesis senyawa N-(3,4-diklorofenil)-N -benzoiltiourea? Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan persentase hasil sintesis senyawa N-fenil-N - benzoiltiourea dari pereaksi anilin. 2. Menentukan persentase hasil sintesis senyawa N-(4- klorofenil)-n -benzoiltiourea dari pereaksi p-kloroanilin.

5 3. Membandingkan persen hasil sintesis N-fenil-N - benzoiltiourea terhadap senyawa N-(4-klorofenil)-N - 4. Menentukan persentase hasil sintesis senyawa N-(3,4- diklorofenil)-n -benzoiltiourea dari pereaksi 3,4- dikloroanilin. 5. Membandingkan persen hasil sintesis N-fenil-N - benzoiltiourea terhadap senyawa N-(3,4-diklorofenil)-N - Hipotesis dari penelitian ini adalah : 1. Penambahan substituen 4-kloro akan menurunkan persentase hasil sintesis senyawa N-(4-klorofenil)-N - 2. Penambahan substituen 3,4-dikloro akan menurunkan persentase hasil sintesis senyawa N-(3,4-diklorofenil)-N - Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan dasar bagi penelitian selanjutnya dalam bidang sintesis untuk dapat menghasilkan senyawa turunan N-fenil-N - benzoiltiourea dengan menggunakan teknologi gelombang mikro.