I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

I. PENDAHULUAN. Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, prospektus, saran dari broken dan informasi penting lainnya.

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Himawan Hariyoga, dalam. 283,5 trilliun. Berikut data realisasi investasi hingga September 2012:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Laporan Kinerja Bulanan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. didapatkan antara lain dari duniainvestasi.com,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB II DESKRIPSI IHSG

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

I. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan harga saham di Indonesia relatif mengalami fluktuasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. mengasumsikan resiko yang akan dialami relative kecil bila dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi juga dapat diartikan sebagai pembelian suatu aset dengan harapan bahwa aset tersebut akan menghasilkan keuntungan di masa datang. Namun keuntungan yang diperoleh tersebut tentunya juga akan sebanding dengan resiko yang harus dihadapi oleh investor dimana keuntungan yang tinggi tentunya juga akan diikuti dengan resiko yang tinggi. Investasi di pasar modal telah menjadi pilihan yang menarik. Hal ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang lebih besar dibanding perbankan. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko, ketersediaan dana dan jangka waktu investasi. Pasar modal saat ini telah menjadi perhatian masyarakat. Pasar modal bahkan menjadi indikator bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal memiliki peranan yang sangat penting sebagai bagian dari sistem

2 perekonomian, khususnya pada sektor keuangan, karena di Indonesia pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Keputusan investasi yang diambil dalam saham memerlukan pertimbangan pertimbangan, perhitungan-perhitungan, dari analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor. Calon investor harus mengetahui keadaan serta prospek perusahaan yang menjual surat berharganya. Hal ini dapat diperoleh dengan mempelajari dan menganalisis informasi yang relevan. Suatu informasi dikatakan relevan bagi investor jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor untuk melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin pada perubahan harga. Para investor dalam berinvestasi akan menanamkan modalnya pada saham perusahaan yang mampu memberikan return atau keuntungan yang berupa dividen dan atau capital gain. Return inilah yang tujuan pokok dari investasi yaitu maksimisasi kemakmuran dengan peningkatan kekayaan. Oleh karena itu, perusahaan selalu berusaha memberikan informasi atau sinyal tingkat pengembalian sebagaimana yang diharapkan investor ( return saham) yang berupa capital gain dan dividen tersebut. Transaksi dipasar modal memerlukan ketajaman dan kemampuan analisis terhadap resiko dalam mendapatkan return atau gain dari tiap-tiap jenis portofolio yang dipilih. Hal ini sesuai dengan konsep teori yang menyatakan bahwa investasi dalam

3 bentuk portofolio saham memiliki resiko yang cukup besar jika dibandingkan dengan tabungan atau deposito. (Ruminih, 2009). Nilai suatu asset bisa berubah dari waktu ke waktu akibat perubahan kondisi pasar. Selain itu, sebagai bagian dari proses investasi, investor perlu memantau dan mengevaluasi kinerja investasi portofolionya untuk melihat sejauh mana strategi yang dipilihnya bekerja demi tercapainya tujuan investasi. (Portalreksadana.com) Wahyuningrum 2008, dalam jurnal yang berjudul Pemilihan Dan Pembentukan Portofolio Saham LQ 45 yang Optimal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan ruang lingkup saham LQ 45 periode Februari 2008 sampai dengan Juli 2008. Rasio Excess Return to Beta digunakan sebagai ukuran penilaian kinerja portofolio yang menunjukan hubungan antara dua faktor penentu investasi yaitu return dan resiko. Hasil dari pengamatan menunjukan saham TRUB memiliki nilai ERB terbesar yaitu 0,046, dimana nilai ERB yang besar akan memberikan keuntungan lebih diatas tingkat suku bunga bebas resiko. Sedangkan saham BNGA memiliki nilai ERB terendah yaitu -0.027 yang artinya saham BNGA memiliki tingkat pengembalian yang kecil dibandingkan dengan aktiva bebas resiko, sehingga kemungkinan besar tidak akan masuk ke dalam portofolio optimal. Penelitian lain yang meneliti Analisis Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal Pada Saham LQ 45 menggunakan data periode Agustus 2007 Juli 2009. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah excess return to beta (Sepyarini 2009). Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat 13 saham yang nilai

4 ERB-nya positif dan 10 saham nilai ERB-nya negatif. Saham dengan nilai ERB negatif berarti saham tersebut mempunyai tingkat pengembalian saham yang masih di bawah tingkat pengembalian bebas resiko. Saham-saham yang memliki ERB negatif tidak memenuhui syarat untuk memenuhui portofolio optimal. Sedangkan 13 saham yang memilki nila ERB yang positif tersebut memiliki peluang untuk menjadi bagian dari portofolio yang optimal. Namun, dalam penelitian ini mengambil waktu yang berbeda dari penelitian sebelumnya dengan metode penelitian yang juga berbeda untuk mengukur kinerja saham untuk manfaat saran investasi. Peneliti melakukan penelitian pada saham yang tergolong Indeks LQ 45 di BEI yang merupakan 45 emiten dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Sahamsaham yang termasuk di dalam LQ45 terus dipantau dan setiap 6 bulan mengalami review (Februari dan Agustus). Jika terdapat saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Berikut ini dapat dilihat rata-rata harga pada Indeks LQ-45 setiap bulannya selama periode penelitian. Tabel 1.1 Harga rata-rata index LQ-45 Periode 2010:02 2012 : 01 Periode Harga Rata-rata Pertumbuhan Index LQ45 (Rp) Index LQ45 (%) Feb-10 496.030 0 Mar-10 524.890 5.818 Apr-10 561.158 6.910 May-10 534.605-4.732 Jun-10 553.203 3.479 Jul-10 576.485 4.209 Aug-10 584.027 1.308 Sep-10 627.753 7.487 Oct-10 668.337 6.465

5 Periode Harga Rata-rata Pertumbuhan Index LQ45 (Rp) Index LQ45 (%) Nov-10 674.390 0.906 Dec-10 658.341-2.380 Jan-11 625.363-5.009 Feb-11 608.062-2.767 Mar-11 635.390 4.494 Apr-11 671.240 5.642 May-11 680.539 1.385 Jun-11 674.247-0.925 Jul-11 712.932 5.738 Aug-11 696.584-2.293 Sep-11 650.747-6.580 Oct-11 636.753-2.150 Nov-11 664.974 4.432 Dec-11 666.683 0.257 Jan-12 693.422 4.011 Sumber : diolah Gambar 1.1 Pertumbuhan Indeks LQ 45 Periode 2010:02 2012 : 01 Gambar 1 menunjukan bahwa indeks LQ-45 mengalami fluktuasi dari bulan Februari 2010 sampai dengan Januari 2012. Artikel idx newsletter maret 2010 menjelaskan bahwa usai January effect, likuiditas pasar saham berada pada level yang cukup

6 tinggi walaupun sejumlah isu dalam negeri sempat membuat pasar wait and see pada awal Februari 2010, Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Para analis berpendapat bahwa peningkatan likuiditas perdagangan tidak terlepas dari dukungan isu positif dari kinerja para emiten. Beberapa emiten mempublikasikan kinerja melalui media massa dan terbukti positif selaras dengan harapan pasar. Sejalan dengan tren positif ini, pemodal asing terlihat lebih aktif masuk ke pasar saham. April hingga Mei 2010 indeks harga saham mengalami penurunan. Hal ini disebabkan merebaknya krisis finansial yang melanda Yunani, salah satu negara Eropa. Krisis ini menimbulkan kekhawatiran akan merembet ke negara ekonomi papan atas lainnya di Eropa seperti Inggris maupun Jerman. Kekhawatiran yang sama melanda pelaku pasar lokal. Akibatnya indeks BEI ikut dibuat bergerak labil dan berpengaruh pada indeks LQ-45. Menurut para analis penurunan ini tidak berkaitan dengan fundamental pasar Indonesia, tetapi lebih karena sentimen global. Indeks saham mengalami kenaikan pada bulan Juni hingga Juli 2010. Analis Samuel Securities, Muhammad Alfatih mengatakan bahwa indeks harga saham berada dalam kawasan positif. Sebagian besar saham mengalami kenaikan dan yang paling kuat berada di sektor perbankan dan telekomunikasi. Serta melonjaknya bursa Wall Street dan naiknya harga minyak merupakan sentimen positif bagi perdagangan bursa saham domestik. Terkait krisis yang terjadi di beberapa wilayah seperti krisis fiskal Yunani, sentimen negatif terhadap pasar modal masih ada. ( Tempo Interaktif ;2010)

7 Pergerakan index LQ-45 terus optimis hingga bulan Oktober 2010. Hal ini disebabkan tingkat kepercayaan pasar akan investasi di pasar modal sedang tinggi dan ditunjang oleh fundamental yang memadai. Namun, pasar saham terus mengalami tekanan jual sejak memasuki pertengahan pekan pertama Januari 2011. Akibatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus terkoreksi. Tekanan jual didominasi sentimen regional dan global berkaitan dengan spekulasi soal kenaikan suku bunga. Spekulasi ini berkembang ke kekhawatiran akan inflasi mengintai sejumlah negara besar, yang kemudian merembet hingga ke Indonesia. Agustus 2011 Index mengalami penurunan yang disebabkan oleh dua faktor. Pertama dari sisi global adanya pengaruh krisis utang Yunani dan Irlandia yang akhirnya menular ke sejumlah negara Eropa dan juga Amerika Serikat. Hal itu menyebabkan dampak negatif terhadap pasar. Besarnya porsi utang Yunani dalam portofolio perbankan Italia menyebabkan turunnya nilai dari surat utang Italia. Ditambah lagi dengan lamanya pengambilan keputusan parlemen Amerika Serikat tentang besaran utang. Ini menyebabkan investor cenderung menarik investasinya. Sedangkan dari pengaruh lokal, terjadinya panic selling yang dilakukan sejumlah investor karena dipengaruhi kondisi global yang tidak menentu membuat indeks harga saham terganggu. IHSG akhirnya mengalami rebound yang mempengaruhi naiknya indeks LQ 45 pada bulan januari 2012 setelah sebelumnya turun pada bulan Desember 2011. Hal ini dikarenakan dukungan cukup signifikan dari sentiment global. terutama indikasi

8 naiknya perbaikan kondisi finansial Eropa. Bursa Eropa diliputi sentiment positif menyusul suksesnya lalang surat utang eropa seperti Spanyol dan Italia. Index LQ45 mengalami fluktuasi yang cukup tajam selama periode Februari 2010 sampai dengan Januari 2011 yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi perekonomian secara global dan hal tersebut mempengaruhi perekonomian di Indonesia dan kinerja sahamnya. Untuk menilai kinerja saham, dapat melihat return dan resiko suatu saham dengan menggunakan model Excess Return to Beta. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian dalam suatu penulisan skripsi dengan judul Analisis Excess Return to Beta Antar Sektor Saham-saham Index LQ45 di BEI periode 2010:02 2012:01 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang didefinisikan dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang dikemukakan adalah Apakah nilai kinerja saham persektor pada Index LQ 45 bernilai positif atau negatif dengan menggunakan model Excess Return to Beta? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui nilai kinerja saham persektor pada index LQ 45 menggunakan model Excess Return to Beta.

9 2. Mengetahui sektor manakah pada Index LQ45 yang memliki kinerja saham yang paling baik menggunakan model Excess Return to Beta. 1.3. 2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor, diharapkan agar dapat dijadikan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. 2. Bagi Penulis, sebagai wahana untuk menerapkan teori yang sudah didapat di perkuliahan strata satu, khususnya tentang pasar modal. 3. Bagi Akademik, sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini. 1.4 Kerangka Teoritis Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko, ketersediaan dana dan jangka waktu investasi. Para investor harus mengetahui return dan risiko pada investasi tersebut. Pengambilan keputusan investasi dalam saham memerlukan pertimbangan pertimbangan, perhitungan-perhitungan, dari analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor. Salah satu analisis yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi adalah menganalisis kinerja saham perusahaan tersebut.

10 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja saham persektor yang tergabung pada Indeks LQ 45 pada periode 2010:02-2012:01. Sektor-sektor yang tergabung dalam index LQ 45 selama periode penelitian yaitu sektor aneka industri, sektor barang konsumsi, sektor industri dan kimia, sektor infrastruktur, sektor keuangan, sektor perdagangan dan jasa, sektor pertambangan, sektor pertanian, dan sektor properti dan real estate. Model yang digunakan dalam menganalisis kinerja saham suatu perusahaan adalah Excess Return to Beta ( ERB ). Apabila nilai ERB positif maka menunjukan adanya margin atau keuntungan yang didapat investor dalam menanamkan sahamnya di BEI. Jika nilai ERB positif dan semakin besar maka saham bekinerja semakin baik, dan sebaliknya. Dari penjelasan tersebut maka didapat gambar kerangka berpikir yang dapat dilihat pada gambar 2.

11 Gambar 1.2. Kerangka Teoritis Bursa Efek Indonesia (BEI) Saham Indeks LQ 45 Sektor Aneka Industri Sektor Keuangan Sektor Perdagangan Sektor Barang Konsumsi Sektor Pertanian Sektor Industri Dasar dan Kimia Sektor Pertambangan Sektor Infrastruktur Sektor Properi dan Real estate Penilaian Kinerja Saham menggunakan model Excess Return to Beta (ERB) Positif Negatif Kinerja Saham yang Baik Kinerja Saham yang Buruk 1.5 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Diduga kinerja saham pada sektor-sektor Index LQ 45 berkinerja baik dengan menggunakan model excess return to beta