PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB I PENDAHULUAN. pelaku ekonomi baik sektor swasta/bisnis maupun sektor publik untuk

PENGARUH MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH LEADERSHIP STYLE DAN KULTUR PATERNALISTIK TERHADAP EFEKTIVITAS ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru.

PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Prosiding Akuntansi ISSN:

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. mengontrol dari pengumpulan data di dalam penelitian yang sedemikian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu:

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL

ANALISIS PENGARUH ANTARA BUDGET PARTICIPATION TERHADAP BUDGETARY SLACK (Survei pada Manajer Perusahaan Manufaktur di Indonesia)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Mediasi

BAB V HASIL PENELITIAN

Partisipasi Penyusunan Anggaran, Psychological Capital, dan Kinerja Manajerial

Oleh: MIRA PUSPITASARI B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

Daftar Pustaka. Argyris. ( 1952 ). The Impact of budgeting on People. Ithaca: L school of business and public administration, camel university.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen...

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan. Agust, Anita Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PADA BPU ROSALIA INDAH SURAKARTA

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI PEMEDIASI PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Koperasi (Studi Kasus pada Koperasi Tani di Kabupaten Jember)

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

Bab 3 METODE PENELITIAN

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dinyatakan dalam satuan moneter standar. Anggaran dapat berupa rencana jangka

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SKPD KABUPATEN MERAUKE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) NGAWI.

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PUSAT PENDAPATAN DAN PUSAT BIAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MANAJER PENJUALAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

Hilarius Prima Sri Widodo. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta INTISARI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1

Transkripsi:

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Jurica Lucyanda Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Abstract This study empirically examined the relationship between budget participation and managerial performance. Using a purpose sampling method and regression analysis the result indicate that relationship between budget participation and managerial performance significant effect and positive. The finding support the previous researchsin this area (Brownell, 198; Brownell dan Mclnnes,1986; Lucyanda dan Wahyudi, 006). Key Word : Budget Participation, Managerial Performance. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai organisasi bisnis, tentunya tujuan utamanya adalah mendapatkan laba yang semaksimal mungkin dan meminimalkan biaya operasionalnya oleh sebab itu perusahaan memerlukan anggaran sebagai salah satu komponen penting agar tetap bertahan dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah seperti saat ini. Sebuah organisasi membutuhkan anggaran untuk menerjemahkan keseluruhan strategi kedalam rencana dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang (Hansen dan Mowen, 001). Hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial yaitu dengan penyusunan anggaran secara partisipasi diharapkan kinerja manajer akan meningkat, dimana ketika suatu tujuan dirancang dan secara partisipasi disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan-tujuan yang ditetapkan, dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya, karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. Dalam pembuatan anggaran dibutuhkan partisipasi dari manajemen tingkat atas maupun manajemen tingkat bawah, yang akan bertugas untuk mempersiapkan dan mengevaluasi anggaran tersebut, dimana nantinya anggaran akan digunakan sebagai tolak ukur bagi kinerja manajer. Argyris (195) dalam Supomo dan Indriantoro (1998) menyarankan perlunya melibatkan manajemen pada level yang lebih rendah dalam proses penyusunannya,untuk mencegah dampak disfungsional anggaran. Para bawahan yang merasa aspirasinya dihargai dan mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral untuk meningkatkan kinerja sesuai yang ditargetkan dalam anggaran. Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam penelitian akuntansi manajemen. Bukti empiris menunjukan adanya ketidak konsistenan hasil penelitian partisipasi anggaran terhadap peningkatan kinerja manajerial. Brownell (198); Brownell and Mclnnes (1986); Frucot and Shearon (1991); Lucyanda dan Wahyudi (006) menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara partisipaso anggaran dengan kinerja manajerial. Namun hasil penelitian Milani (1975); Riyadi (000); Supomo dan Indriantoro (1998) menyatakan hubungan yang tidak signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian adalah apakah terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran dan kinerja managerial 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara partisipasi anggaran dan kinerja managerial 1

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.1 Partisipasi Anggaran Hanson dan Mowen (001) anggaran adalah suatu pernyataan formal yang dibuat oleh manajemen tentang rencana-rencana yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam suatu periode tertentu. Rencana tersebut akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selama periode tersebut. Menurut Cherrington dan Cherrington (1973) dalam Supomo dan Indriantoro (1998), anggaran adalah alat utama bisnis untuk menggambarkan suatu rencana, untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana tersebut, mengevaluasi usaha yang dilakukan terhadap pencapaian hasil, dan untuk mengendalikan aktivitas didalam organisasi. Garrison dan Noreen (000) mendefinisikan anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu. Schiff and Lewin (1970) menyatakan anggaran merupakan rencana keuangan perusahaan yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai kinerja individual. Partisipasi anggaran yaitu tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu dalam proses penyusunan anggaran (Brownell, 198). Milani (1975) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berkaitan dengan seberapa jauh keterlibatan manajer didalam menentukan atau menyusun anggaran yang ada dalam departemen atau bagiannya, baik secara periodik maupun tahunan. Menurut Brownell (198) partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran. Garrison dan Noreen (000) mendefinisikan partisipasi anggaran adalah anggaran yang dibuat dengan kerjasama dan partisipasi penuh dari manajer pada semua tingkatan. Anggaran yang disusun secara partisipatif lebih mencerminkan bahwa keputusan-keputusan yang penting dalam proses penyusunan anggaran dibuat secara kelompok dari pada dibuat secara individual (Supomo dan Indriantoro, 1998). Oleh sebab itu anggaran partisipatif lebih memungkinkan bagi para manajer (sebagai bawahan) untuk melakukan negosiasi dengan atasan mereka mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai. Menurut Argyris (195) dalam Supomo dan Indriantoro (1998), proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan sekaligus kompleks, karena mempunyai dampak fungsional atau disfungsional terhadap sikap dan prilaku anggota orgnisasi. Anggaran yang terlalu menekan cenderung akan menimbulkan sikap agresi pekerja (bawahan) terhadap manajemen (atasan) dan menyebabkan ketegangan yang memungkinkan anggaran yang menyebabkan inefisiensi. Hal tersebut dapat terjadi karena kemungkinan anggaran yang disusun terlalu kaku atau target yang ditetapkan dalam anggaran terlalu sulit untuk dicapai. Aspek negatif dari anggaran dapat menimbulkan konflik dan ketidaknyamanan diantara anggota organisasi. Untuk mengatasi kemungkinan dampak disfungsional, disarankan perlunya bawahan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Tujuan yang diinginkan perusahaan akan lebih dapat diterima, jika anggota organisasi dapat bersama-sama dalam suatu kelompok mendiskusikan pendapat mereka mengenai tujuan perusahaan, dan terlibat dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Anggaran yang telah disusun mempunyai dua peranan, pertama anggaran berperan sebagai perencanaan, yaitu bahwa anggaran tersebut berisi tentang ringkasan rencana-rencana keuangan organisasi di masa yang akan datang. Kedua, anggaran berperan sebagai kriteria keinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial. Argyris (195) menyatakan bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peran penting dalam pencapaian tujuan tersebut. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa parisipasi manajer dalam penentuan anggaran mendorong para manajer untuk mengidentifikasikan tujuan atau target, menerima anggaran secara penuh, dan melaksanakannya untuk mencapai target tersebut. Milani (1975) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berkaitan dengan seberapa jauh keterlibatan manajer didalam menentukan atau menyusun anggaran yang ada dalam departemen atau bagiannya, baik secara periodik maupun tahunan.

. Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Kinerja manajerial yaitu kinerja para individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial, perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, staffing, negosiasi dan refresentasi, menurut Mahoney et al (1963) dalam Lucyanda dan Wahyudi (006). Manajemen mempunyai tugas penting seperti perencanaan, pengkoordinasian tugas bawahan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajemen harus memberi tugas kepada para bawahan, menjabarkan apa yang dikehendaki oleh manajemen dan merangsang mereka agar bersama-sama manjemen mencapai tujuan perusahaan. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dan peran anggaran sebagai pengukur kinerja memiliki kaitan yang cukup erat. Brownell (198) mengemukakan alasan mengapa topik tersebut menarik, yaitu umumnya partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi. Hubungan antara partisipasi dalam proses penyusunan anggaran, dan kinerja manajerial merupakan bidang penelitian yang banyak menjadi perdebatan (Argyris, 195; Milani, 1975; Kenis, 1979; Brownell, 1981, 198; Brownell dan Mclnnes, 1886). Bukti empiris menunjukan adanya perbedaan arah hubungan anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. Beberapa penelitian menemukan hubungan positif dan signifikan antara penyusunan anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial (Brownell, 198; Brownell dan Mclnnes,1986; Lucyanda dan Wahyudi, 006), sedangkan beberapa penelitian menemukan hubungan yang tidak signifikan (Milani, 1975; Kenis, 1979; Riyadi, 000; Supomo dan Indriantoro, 1998). Lucyanda dan Wahyudi (006) mengkaji hubungan partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Penelitiannya menemukan adanya hubungan yang signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan Supomo dan Indriantoro (1998) menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi terhadap kinerja manajerial tidak signifikan, dengan demikian menolak hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial. Sehingga Supomo dan Indriantoro (1998) menyimpulkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan temuan penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha: Partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara positif terhadap kinerja manajerial. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak yang memberikan keterangan atau jawaban (responden). 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan datanya yaitu kuisioner melalui pos (mail quesionaires). Penulis mengirimkan 105 kuisoner kepada beberapa perusahaan yang terdapat dalam Indonesian Capital Market Directory 006, dimana kuesioner ditujukan hanya kepada para manajer perusahaan yang terlibat di dalam pembuatan anggaran. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan, hanya 50 kuesioner yang dikembalikan dan 55 kuesioner yang tidak di kembalikan, oleh sebab itu hanya 50 kuisioner yang dapat dianalisis dalam penelitian ini. 3.3 Pemilihan sampel dan pengumpulan data Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling karena peneliti mempunyai tujuan atau target tertentu yang dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan perusahaan maka peneliti memilih para manajer sebagai sampel penelitian. Sedangkan untuk manambah respons rate maka pada peneltian ini, maka peneliti juga menggunakan snow ball dalam pemilihan sampelnya, yaitu mengambil sampel berdasarkan jaringan tertentu. 3

3.4 Definisi dan pengukuran Variabel Partisipasi anggaran dalam penelitian ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu dalam proses penyusunan anggaran (Brownell 198). Seperti penelitian terdahulu, untuk mengukur variabel partisipasi anggaran, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975). Instrumen tersebut sudah teruji dan digunakan oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya Brownell (198), Brownell dan Mclnnes (1986), Frucot dan Shearon (1991), Supomo dan Indriantoro (1998), Lucyanda dan Wahyudi (006). Setiap responden diminta menjawab lima butir pertanyaan untuk mengukur tingkat partisipasi dan pengaruh yang dirasakan serta kontribusi responden dalam penyusunan anggaran. Jawaban diberikan dengan cara memilih skala likert dengan rentang antara 1 (semua anggaran) sampai dengan 7 (tidak satupun anggaran), dimana skala rendah (1) menunjukkan partisipasi yang tinggi, sedangkan skala tinggi (7) menunjukkan partisipasi yang rendah. Instrumen ini telah digunakan secara luas dalam penelitian-penelitian anggaran partisipatif dan telah digunakan dengan tingkat reliabilitas yang tinggi, yaitu sebesar 76% (Brownell dan Mclnnes, 1986). Kinerja Manajerial adalah kinerja para individu dalam kegiatan manajerial yang meliputi, perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff, negosiasi, dan refresentasi (Mahoney et al., 1993). Variabel manajerial diukur dengan menggunakan instrumen self-rating yang dikembangkan oleh Mahoney et al (1963). Dalam instrumen ini setiap responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya dengan memilih skala satu sampai dengan sembilan. Kinerja manajerial yang diukur meliputi delapan dimensi: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf (staffing), negosiasi, dan representasi, serta satu dimensi pengukuran kinerja seorang manajer secara keseluruhan. Skala kinerja terdiri dari: 1 s.d. 3 untuk kinerja dibawah rata-rata, 4 s.d. 6 untuk kinerja rata-rata, dan 7 s.d. 9 untuk kinerja ditas rata-rata. 3.5 Metode Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kualitas item-item pertanyaan dari kuisioner yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Hasil uji validitas dan reliabilitas dari item pertanyaan tersebut akan menentukan kualitas instrumen penelitian, sehingga uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuisioner) sangat penting untuk dilakukan. 3.5.1 Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 00:145). Untuk menguji validitas dalam penelitian ini digunakan rumus Pearson dengan korelasi Product Moment (Hasan, 00:103), yaitu: r n XY X Y X n Y n X Y dimana: r = koefisien korelasi X = skor butir Y = skor total butir n = jumlah sampel (responden) Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah nilai indeks validitasnya 0,3. 3.5. Reliabilitas Uji reliabilitas menurut Hasan (00:77) adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrument. Reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan. Konsistensi disini berarti bagaimana item pertanyaan tersebut apabila dilakukan pengukuran lebih dari sekali untuk suatu kejadian dengan alat ukur yang sama maka hasilnya akan relatif sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara memperhatikan varians untuk setiap skor item dan skor totalnya yang dihitung berdasarkan rumus Alpha Croanbach ( ). Adapun rumus Alpha Croanbach (Arikunto, 00:171) adalah sebagai berikut: 4

r k k b r k 11 1 1 t dimana: 11 b : reliabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varians butir : jumlah varians total t Dari perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel nilai kritisnya pada taraf signifikan 0,05 (α=5%). Apabila perhitungan memiliki koefisien kehandalan atau alpha 0,6 (lebih besar dari nilai kritisnya) maka hasil instrumen penelitian tersebut dikatakan reliabel. 3.6. Pengujian Statistik Untuk menentukan keputusan menerima atau menolak hipotesis yang akan kita ajukan, peneliti melakukan pengujian statistik. Pengujian statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan regresi linear. PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Data Hasil uji validitas menunjukkan kedua variabel adalah valid, dimana KMO untuk partisipasi anggaran 0, 758 dan KMO untuk kinerja manajerial 0,840. Hasil uji reliabilitas menunjukkan instrumen partisipasi anggaran menghasilkan Cronbach s Alpha 0,791 dan instrumen kinerja manajerial menghasilkan Cronbach s Alpha 0,783. Hal ini menunjukkan bahwa kedua instrumen cukup reliabel, karena hasil pengujian reliabilitas kedua instrumen terbukti berada diatas 0,60 (Nunnaly, 1978). Sesuai dengan saran Mahoney et al, (1963), dilakukan juga pengujian indepedensi terhadap item-item yang ada dalam instrumen kinerja, berdasarkan uji regresi setiap dimensi kinerja secara independen terhadap kinerja keseluruhan, hasil yang diperoleh menunjukkan R- square sebesar 0.58. 4. Statistik Deskriptif Tabel 1 Deskripsi Statistik Variabel Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Variabel Kisaran Kisaran Teoritis Aktual Rata-rata Standar Deviasi Partisipasi anggaran 5 35 9 34 4,8 8,977 Kinerja manajerial 9 63 18 57 45,3 4,576 4.3 Pengujian Hipotesis Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 8.197 4.617 1.775.08 Partisipasi anggaran 1.496.183.763 8.169.000 Hasil pengujian hipotesis di atas menghasilkan angka R Square 0,58 gambaran tersebut menunjukan bahwa hanya 58,% pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, sedangkan 41,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari uji di atas menunjukkan bahwa setiap meningkatnya partisipasi anggaran sebesar 1,496 maka akan berpengaruh pada meningkatnya 5

kinerja manajerial sebesar 8.197. Hail pengujian menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif dengan kinerja manjerial pada koefisien 1,496, sedangkan nilai t hitung sebesar 8,169 dengan tingkat signifikasi 0,000. Maka partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara positif terhadap kinerja manjerial. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian partisipasi anggaran berpengaruh 58,% terhadap kinerja manajerial. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi analisis, partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya (Brownell, 198; Brownell dan Mclnnes,1986; Lucyanda dan Wahyudi, 006). 5. Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah peneliti sebaiknya mempertimbangkan faktor atau variabel lain seperti variabel moderating atau variabel intervening yang mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. REFERENSI Argyris, C. 195. The Impact of Budgets on People. Ithaca: School of Business and Public Administration. Cornell University. Arikunto, Suharsimi. 00. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Cetakan Kesebelas. Rineka Cipta. Jakarta. Brownell, P. 198. The Role of Accounting Data in Performance Evaluation, Budgetary Participation and Organizational Effectiveness. Journal of Accounting Research.Vol.0/1:766-777. Brownell, P and McInnes, M. 1986. Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance. The Accounting Review. Vol. LXI/4 (October):587-600. Frucot, V and Shearon, W.T. 1991. Budgetary Participation, Locus of Control, and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction. The Accounting Review. January:80-89. Garrison, R.H and Norren, E.W. 006. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Hansen, D.R dan Mowen, M.M. 001. Manajemen Biaya. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Hasan, MM, Ir. M. Iqbal. 00. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta. Indriantoro, N dan Supomo, B. 00. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kennis, I. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review. Vol.54/4:707-71. Lucyanda, J dan Wahyudi, I. 006. Anggaran Partisipatif dan Kinerja Manajerial: Peran Locus of Control dan Motivasi. Finance and Banking Journal. Vol.8/1:63-80. 6

Mahoney, T.A., Jerdee, T.H., and Carrol, S.J. 1963. Development of Managerial Performance: A Research Approach. Cincinati: South-Western Publishing Company. Milani, K. 1975. The Realationship of Participation in Budget-setting to Industrial Supervisor Performance and Attitude: A Field Study. The Accounting Review. April:74-84. Nunnaly, D. 1978. Pshycometric Theory. New York: McGraw-Hill. Riyadi, S. 000. Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 3/ (Juli):134-150. Schiff, M and Lewin, A.Y. 1970. The Impact of People on Budgets. The Accounting Review. April:59-67. Supomo, B dan Indriantoro, N. 1998. Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasional Terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif Dalam Meningkatkan Kinerja Manajerial: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Kelola. Volume: VII/18:61-85. 7