Hal. 1. : Nurcholish Arifin H, Pendidikan Teknik Otomotif :

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PENCAPAIAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (SKBM) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENCAPAIAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (SKBM) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN KELISTIKAN OTOMOTIF DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMROGRAMAN PLC ZELIO SISWA SMK NEGERI 2 KLATEN MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STAD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Monica Eka Yulianda 1, Atma Murni 2, Jalinus 3 Contact :

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 003 SIABU KECAMATAN SALO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Daniati & Sukanti 58-67

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Gandes Aknissholikah & Sukanti 21-34

Journal of Elementary Education

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

Darmawati*), Titi Solfitri **), Yenita Roza**) Key word: Cooperative Learning, STAD, Learning Achievement

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

Lucia Helen Dewi Ariani * ), Japet Ginting,Yenita Roza ** ) ( )

Budiarti 1 Zuhri.D 2 Sehatta Saragih 3 Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru Telp. (0761)

Jurusan Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Tita Pratama Zebua & Siswanto 64-78

Transkripsi:

UPAYA PENCAPAIAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (SKBM) MATA PELAJARAN PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF (PSKO) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Oleh Alamat : Nurcholish Arifin H, Pendidikan Teknik Otomotif : ariph7@gmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan SKBM mata pelajaran PSKO menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 peserta didik secara heterogen. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data menggunakan tes evaluasi dan observasi pada saat tindakan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pada proses pembelajaran menggunakan kooperatif model STAD peserta didik mengalami peningkatan SKBM. Sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD, tidak ada satupun peserta didik yang mencapai SKBM. Setelah diberikan tindakan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD terjadi peningkatan pada siklus I sebesar 48,48% dan pada siklus II sebesar 87,88%. Nilai rata-rata pra tindakan sebesar 20,53 sedangkan pada siklus I dan siklus II nilai rata-rata sebesar 71,47 dan 81,83. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan SKBM mata pelajaran PSKO. Kata kunci : SKBM, Pembelajaran Kooperatif model STAD Abstract The purpose of this study is to increase the minimum mastery standard in automotive electrical systems repairing matter with subject applying Student Team Achievement Division (STAD) model cooperative learning. STAD is one of the cooperative learning models by using small groups each consists of 4 until 5 heterogeneous students. This study conducted classroom action research. To collect the data, evaluation test and observation was applied. The result proved that teaching learning process using STAD model cooperative learning increased the minimum mastery standard of students. Before applying STAD model cooperative learning, none passed the minimum mastery standard. After applying STAD model cooperative learning, there are advancement in term of the number of students passing the standard 48,48% in the first cycle and 87,88% in the second cycle. The average score reached 71,48 and 81,83 in the first and the second cycle. Therefore, this study concludes that STAD cooperative model increased the minimum mastery standard in automotive electrical systems repairing subject. Keyword: the minimum mastery standard, STAD model cooperative learning PENDAHULUAN Berbagai upaya untuk meningkatkan pendidikan telah banyak dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum dapat memuaskan. Hal ini terjadi karena banyak faktor Hal. 1

yang mendasarinya, baik pada faktor intern maupun ekstern peserta didik, atau kemapanan sumber daya manusia guru dan kelengkapan sarana belajar mengajar yang terdapat dalam lembaga tersebut. Bahkan pemerintah terlalu mengurangi pada proses pencapaian tersebut dengan menentukan standar yang seragam dalam mengukur keberhasilan suatu pembelajaran dengan hanya mematok pada nilai ujian akhir nasional. Hingga kini, pengajaran dengan pedoman ajar telah menggunakan beberapa kali pergantian kurikulum, dari kurikulum 1974, 1984, 1994, dan 2004. Karena kurikulum yang terakhir ini juga masih mendapat kritikan dengan dianggap belum mencapai maksimal, pemerintah melakukan penyempurnaan kurikulum tersebut dengan mengembangkan kurikulum 2006 dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah tercapainya standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang telah ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya SKBM pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditentukan oleh guru yang bersangkutan. Sehingga, terdapat kemungkinan standar ketuntasan masing-masing sekolah, masing-masing daerah terdapat perbedaan. Kesungguhan guru untuk mencapai SKBM akan memacu guru untuk meningkatkan prestasi belajar secara optimal, tidak terkecuali guru di SMK N 1 Seyegan. Namun yang terjadi dilapangan guru sering menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah dianggap membosankan dan kurang menarik bagi peserta didik. Metode ceramah memiliki sifat satu arah, sehingga menyebabkan peserta didik kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Kurangnya aktif peserta didik dalam proses pembelajaran dapat mengakibatkan rendahnya SKBM mata pelajaran PSKO kelas XI TKR di SMK Negeri 1 Seyegan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai ulangan akhir semester ganjil, nilai laporan praktek, dan nilai semester ganjil tahun pelajaran 2012-2013. Berdasarkan dokumentasi data nilai ulangan akhir semester ganjil mata pelajaran PSKO kelas XI TKR tahun pelajaran 2012-2013 di SMK Negeri 1 Seyegan, dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata sebesar 59,82 dan tidak ada satupun peserta didik yang mencapai SKBM. Kemudian berdasarkan dokumentasi data nilai laporan praktek semester ganjil mata pelajaran PSKO kelas XI TKR tahun pelajaran 2012-2013 di SMK Hal. 2

Negeri 1 Seyegan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata sebesar 73 dan pencapaian SKBM sebesar 75,76%. Nilai ulangan akhir dan nilai laporan praktek tersebut digabungkan dengan nilai tugas-tugas dan nilai praktek dapat diperoleh nilai semester ganjil mata pelajaran PSKO kelas XI TKR tahun pelajaran 2012-2013. Berdasarkan dokumentasi data nilai semester ganjil mata pelajaran PSKO kelas XI TKR tahun pelajaran 2012-2013 di SMK Negeri 1 Seyegan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata sebesar 69,42 dan pencapaian SKBM sebesar 42,42 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO kelas XI TKR dikategorikan rendah. Untuk menumbuhkan proses pembelajaran yang aktif perlu digunakan metode pembelajaran alternatif salah satunya yaitu pembelajaran kooperatif model STAD. Pembelajaran kooperatif model STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 peserta didik secara heterogen (Trianto, 2010: 68). Fungsi utama dari kelompok ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih khusus lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk dapat mengerjakan tugas dengan baik. Guru menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD maka dengan sendirinya peserta didik akan membentuk keaktifan belajar. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Kunandar (2008: 45) menyatakan, penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Permasalahan yang dimaksud dalam penelitian adalah peningkatan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO. Subjek, Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian akan ditujukan untuk peserta didik kelas XI TKR. Penelitian dilaksanakan di SMK N 1 Seyegan yang berlokasi di jalan Kebon Agung Km. 8, Jamblangan, Sleman. Penelitian Hal. 3

dilakukan pada awal semester 4 tahun ajaran 2012/2013 dan berakhir pada tengah semester tahun ajaran 2012/2013. Prosedur Penelitian tindakan kelas dengan model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart menggunakan siklus sistem spiral yang masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Gambaran tentang Desain Penelitian Tindakan Kelas model Spiral dari Kemmis & Taggart (Arikunto, 2006: 93). Keempat komponen merupakan rangkaian kegiatan yang dipandang sebagai siklus. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : 1. Penyusunan Rencana Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari menyusun skenario pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi bersangkutan dan menyiapkan media pembelajaran yang berkaitan dengan metode pembelajaraan kooperatif model STAD, membuat alat evaluasi berupa test untuk pretest, test kelompok, dan posttest dengan berdasarkan pertimbangan guru mata pelajaran bersangkutan, dan membagi kelompok. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan awal 1) Guru membuka pelajaran diawali dengan doa dan salam. 2) Guru memberikan infomasi atau menyampaikan tujuan dari pembelajaran. 3) Guru menggali pengetahuan dan pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang akan diajarkan. 4) Guru mengenalkan pembelajaran kooperatif model STAD. b. Kegiatan inti 1) Guru menyusun kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik. 2) Guru menjelaskan materi yang terkait dengan mata pelajaran PSKO dengan menggunakan media yang sesuai dengan materi. Hal. 4

3) Guru memberikan soal yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama dalam kelompoknya masing-masing. 4) Guru bersama-sama peserta didik untuk mengkoreksi hasil jawaban tiap kelompok. 5) Guru mengarahkan, membimbing, dan memberikan pemecahan masalah pada saat mengoreksi hasil jawaban tiap kelompok. 6) Guru memberikan nilai hasil jawaban tiap kelompok c. Kegiatan penutup Guru memberikan kesimpulan terkait materi yang sudah dijelaskan. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung dengan format observasi yang telah dibuat sebelumnya. 4. Refleksi Peneliti bersama guru merefleksikan apakah kegiatan yang telah dilakukan telah meningkatkan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO. Bila sudah meningkat maka perlu dilakukan siklus II yang bertujuan untuk menguatkan hasil yang telah dicapai dari siklus I. Batas penghentian siklus dilakukan jika prosentase peserta didik kelas XI TKR yang telah mencapai SKBM sesuai target yang diharapkan yaitu dalam kategori baik (66% 79%) atau kategori baik sekali (80% - 100%). Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengamati atau mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan berlangsung. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran PSKO dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD berlangsung untuk mengamati subjek penelitian. 2. Test Test digunakan untuk mengukur pencapaian maupun peningkatan SKBM awal dan setelah setelah diberikan tindakan dalam pembelajaran kooperatif model STAD. Hal. 5

Instrumen Penelitian 1. Pedoman Observasi Lembar observasi yang digunakan berupa check list. Lembar observasi berisi indikator-indikator pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD pada mata pelajaran PSKO kelas XI TKR. Observasi dilakukan oleh peneliti dan 2 mahasiswa sebagai obsever. Aspek yang diamati dalam observasi adalah aktifitas peserta didik dan guru pada saat pembelajaran PSKO berlangsung dengan menggunakan model STAD. Lembar observasi terdiri dari 15 butir observasi untuk guru, sedangkan untuk peserta didik terdiri dari 10 butir observasi. Kriteria penilaian observasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD sebagai berikut: a. Kriteria pemberian nilai dibagi menjadi 4 yaitu: 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), dan 4 (baik sekali). 1) Skor 1 (kurang) jika pelaksanaan tidak sesuai dengan pembelajaran kooperatif model STAD. 2) Skor 2 (cukup) jika pelaksanaan kurang sesuai dengan pembelajaran kooperatif model STAD. 3) Skor 3 (baik) jika pelaksanaan cukup sesuai dengan pembelajaran kooperatif model STAD 4) Skor 4 (baik sekali) jika pelaksanaan sesuai dengan pembelajaran kooperatif model STAD. b. Nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 120 untuk observasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD terhadap guru, sedangkan untuk observasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD terhadap peserta didik nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 180. c. Berdasarkan rentangan nilai observasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD terhadap guru dan peserta didik, dapat dibuat kriteria penilaian hasil observasi sebagai berikut: Hal. 6

2. Test Tabel 1. Kriteria Penilaian Observasi Pembelajaran Kooperatif Model STAD pada Mata Pelajaran PSKO Kelas XI TKR untuk Guru dan Peserta Didik No. Guru Peserta Didik Total Nilai Kriteria Total Nilai Kriteria 1. 100 120 Sangat baik 146 180 Sangat baik 2. 90 99 Baik 111 145 Baik 3. 70 89 Cukup 78 110 Cukup 4. 40 69 Kurang 45 77 Kurang Test digunakan untuk menggetahui data hasil pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO, khususnya menggenai penguasaan materi dan pokok bahasan yang diajarkan dengan pembelajaran model STAD. Test yang digunakan adalah jenis test uraian. Test uraian berfungsi untuk mengukur pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO awal peserta didik sebelum tindakan pada pre-test dan menggukur pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO setelah tindakan pada posttest. Test dibuat berdasarkan acuan silabus dan waktu penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisis data bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan, cara penilaian menggunakan persen atau percentages correction. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan persentase. Persentase tersebut diukur atas dasar peningkatan SKBM mata pelajaran PSKO yang diperoleh peserta didik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pre-test kemampuan awal pada saat pra siklus, maka didapatkan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO saat Pra Siklus No. Kategori Frekuensi Prosentase 1. Peserta didik yang sudah mencapai SKBM 0 0% 2. Peserta didik yang belum mencapai SKBM 33 100% Jumlah 33 100% Nilai rata-rata 20,53 Berdasarkan hasil pre-test di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun peserta didik yang mencapai SKBM mata pelajaran PSKO dan nilai rata-rata peserta didik adalah sebesar 20,53. Kemudian diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif model STAD pada siklus I dan siklus II dengan hasil pencapaian SKBM sebagai berikut: Hal. 7

Tabel 3. Hasil Pencapaian SKBM Mata Pelajaran PSKO pada saat Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II N Pra Siklus Siklus I Siklus II Kategori o Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase 1 Peserta didik yang 0 0% 16 48,48% 29 87,88% sudah mencapai SKBM 2 Peserta didik yang 33 100% 17 51,52% 4 12,12% belum mencapai SKBM Jumlah 33 100% 33 100% 33 100% Nilai rata-rata 20,53 71,47 81,39 Besarnya peningkatan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO secara keseluruhan dari pra siklus hingga siklus II dinyatakan dalam bentuk prosentase. Data pencapaian SKBM mulai dari test pra siklus, test siklus I, dan siklus II disajikan dalam gambar 1 sebagai berikut: Prosentas pencapaian SKBM (%) Gambar 1. Prosentase Pencapaian SKBM Mata Pelajaran Pada Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan gambar 1 di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO pada pra siklus sebesar 0%, sedangkan pada siklus I sebesar 48,48% dan pada siklus II sebesar 87,88%. Berdasarkan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO pada pra siklus hingga siklus II terjadi peningkatan yang memuaskan karena indikator keberhasilan sudah tercapai, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian, meningkatkan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO melalui penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dilakukan Hal. 8

dalam 2 siklus penelitian tindakan kelas. Kegiatan inti yang dilakukan meliputi pre-test untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik pada saat pra siklus, pemberian materi, diskusi kelompok, dan posttest untuk mengukur pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO pada saat siklus I maupun siklus II. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif pada siklus I untuk guru maupun peserta didik dikategorikan baik dengan nilai masing-masing 94 dan 126. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif pada siklus II untuk guru maupun peserta didik dikategorikan baik sekali dengan nilai masing-masing 102 dan 146. Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan pencapaian SBKM mata pelajaran PSKO. Hasil peningkatan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO dapat dilihat dari test kemampuan awal dan test siklus I maupun II yang telah memenuhi kriteria, yaitu dalam kategori baik (66% 79%) atau kategori baik sekali (80% - 100%). Peningkatan pencapaian SKBM mata pelajaran PSKO adalah 87,88%. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada pihak peserta didik agar selalu aktif bersimpati dalam kegiatan pembelajaran kooperatif model STAD. 2. Kepada pihak para guru mata pelajaran PSKO agar mencoba menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD sebagai alternatif metode pembelajaran. 3. Kepada pihak sekolah agar mencoba mengembangkan pembelajaran kooperatif model STAD sebagai upaya pengembangan sekolah, utamanya untuk meningkatkan pencapaian SKBM. 4. Kepada pihak peneliti agar menjadikan hasil penelitian sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD, sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih maksimal lagi. Hal. 9

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Block, J.H (1971). Mastery Learning Theory and Practice. New York: Rinehart and Winston, inc. Djaali, dkk. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Johnson, D.W. (2010). Colaborative Learning. Bandung: Nusa Media. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Nur, M. (2005). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Kampus UNESA. Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media. Sujdana, N, dkk. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru. Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Trianto. (2010). Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana. Warji R. (1983). Program Belajar-Mengajar dengan Prinsip Belajar Tuntas. Surabaya: Penerbit dan Pencetak IDM. Wena, M. (2011). Strageti Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hal. 10